NovelToon NovelToon
Patricia Chavez

Patricia Chavez

Status: tamat
Genre:Misteri / Balas Dendam / TKP / Tamat
Popularitas:382.6k
Nilai: 5
Nama Author: Bas_E

Anthony Chavez, ibunya Barbara, istrinya Dorothy dan kedua anak lelakinya Ethan Chavez dan Fred Chavez, ditemukan polisi sudah tidak bernyawa dengan tubuh lebam kebiruan di dalam kamar. Keempat jenazah itu saling bertumpuk di atas tempat tidur. Di dalam tubuh mereka terdapat kandungan sianida yang cukup mematikan. Dari hasil otopsi menyatakan bahwa mereka telah meninggal dunia lebih dari 12 jam sebelumnya. Sedangkan putri bungsu Anthony, Patricia Chavez yang masih berusia 8 bulan hilang tidak diketahui keberadaannya. Apakah motif dari pembunuhan satu keluarga ini? Siapakah pelakunya? Dan Bagaimanakah nasib Patricia Chavez, anak bungsu Anthony? Temukan jawabnya di sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bas_E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18. "Pekerjaan" Membawa Petaka

Sementara itu di rumah utama Sean Conley, Daniella baru saja pulang sekolah. Hari itu ia tiba lebih awal di rumah, setelah pihak sekolah memulangkan para siswa menyusul kejadian naas yang menimpa salah seorang teman sekelasnya. Setelah berganti pakaian, Daniella menikmati makan siang yang telah di sediakan pengurus rumah tangga mereka, Emma.

Daniella seharian ini belum bertemu dengan ayahnya. Karena ketika ia berangkat sekolah tadi pagi, pria itu masih tertidur pulas di kamarnya. Dan siang ini pun setelah ia pulang sekolah, ia belum juga bersemuka dengan ayahnya itu. Rasa rindu pada sang ayah, mendorong Dani untuk menanyakan keberadaan pria itu pada Emma.

"Bi, apakah kau melihat Ayahku?" Tanya Dani sambil menyantap primanti sandwich, buatan tangan Emma yang menggunakan roti berjenis Italian Bread, dilapisi dengan daging panggang tipis, lelehan keju cheddar, salad kubis, french fries, dan irisan tomat.

"Tuan Conley ada di laboratoriumnya, Nona." Jawab Emma singkat seraya meletakkan segelas jus jeruk di hadapan Daniella.

"Benarkah, Bi?"

"Ya. Setelah menyelesaikan sarapannya pagi tadi, Tuan langsung masuk ke laboratoriumnya, Nona. Dan sampai saat ini ia belum keluar dari sana."

Emma melihat tatapan menerawang dari mata Dani. Kemudian ia melanjutkan ucapannya.

"Tuan juga berpesan padaku jangan ada yang mengganggunya untuk beberapa jam ke depan. Karena Ia memiliki pekerjaan penting yang harus segera diselesaikan."

"Apakah Ayahku sendirian di dalam sana, Bi? Tadi sepulang sekolah, aku melihat ada coat wanita di gantungan depan."

"Itu milik teman sejawat Tuan yang baru tiba sejam lalu. Dia bergegas masuk begitu sampai di sini. Sepertinya Tuan Conley yang meminta wanita itu untuk datang menemuinya."

Mendengar jawaban dari Emma Daniella hanya diam seraya mengunyah pelan makan siangnya dengan wajah tanpa ekspresi. Apa yang dilakukan Dani tidak luput dari perhatian Emma.

"Nona, ayo habiskan makan siangmu."

"Baik, Bi. " Jawab Daniella singkat.

"Setelah ini aku berencana keluar sebentar. Tuan Conley memintaku menyiapkan makan malam spesial. Ada beberapa bahan makanan yang harus ku beli. Sepertinya Tuan berencana mengajak teman wanitanya itu untuk makan malam bersama."

Tidak ada reaksi apa pun yang ditampilkan Daniella mendengar informasi yang baru saja Emma katakan. Mata Emma tidak berkedip menatap wajah datar Dani. Wanita itu sempat menangkap sinyal kesepian dari sorot mata Daniella yang berusaha gadis itu tutupi.

"Bagaimana kalau Nona ikut bersamaku saja? Nanti setelah berbelanja, sebelum pulang kita mampir sebentar ke toko es krim yang lagi booming itu, Nona. Tempatnya berada tidak jauh dari supermarket. Aku kerap melihat antrian yang mengular, hanya untuk mendapatkan segelas es krim. Aku jadi penasaran, seberapa worth it es krim viral itu dengan perjuangan mendapatkannya? " Tawar Emma.

"Tidak, Bi. Aku terlalu lelah untuk mengikutimu berbelanja. Lagi pula, setelah ini aku berencana menyelesaikan tugas sekolahku." Tolak Daniella.

"Baiklah, kalau begitu." Emma menghela nafasnya mendengar penolakan dari Dani. "Tapi ingat pesan Tuan tadi, Nona. Aku tidak ingin kembali mendapatkan masalah seperti kejadian yang telah lalu."

"Baik, Bi. Kau tidak perlu khawatir." Jawab Dani mantap.

Jawaban Daniella justru membuat Emma semakin khawatir. Ingatannya kembali berputar ke beberapa hari yang telah lalu. Saat ia dan Conley menemukan Daniella tergeletak tak sadarkan diri di lantai dingin laboratorium dengan kepala bersimbah darah. Rasa sedih, takut kehilangan bahkan perasaan nyaris putus asa, masih membekas hingga saat ini.

"Nona, Berjanjilah padaku, kau hanya akan menyelesaikan tugas sekolah setelah menghabiskan makan siangmu." Sembari menatap lekat wajah gadis kecil itu.

"Iya, Bi. Aku berjanji."

Setelah mendengarkan janji yang diucapkan anak majikannya itu, Emma pun segera berlalu meninggalkan Daniella sendirian dengan hidangan santap siangnya. Walaupun ada terbersit rasa ragu di hatinya untuk meninggalkan Daniella sementara waktu tanpa pengawasan, namun keinginan untuk segera menyelesaikan tugasnya hari ini lebih besar. Sehingga Emma memutuskan untuk meninggalkan kediaman Sean Conley menuju supermarket yang terletak di ujung block.

Sesudah kepergian Emma, ruangan makan itu pun menjadi sepi. Pandangan mata Dani tertuju pada pintu coklat tua berbahan kayu jati, yang terletak di sudut dapur. Tatapan tidak suka dan penuh kebencian terpancar dari sinar matanya. Ia tahu betul siapa pemilik coat wanita yang tergantung di dekat pintu masuk. Sudah pasti milik wanita yang telah merebut cinta ayahnya. Tanpa menyelesaikan makan siangnya, Dani berjalan menuju pintu berwarna gelap itu. Ia tidak mengindahkan pesan yang disampaikan pengurus rumah tangganya tadi. Ia lebih memilih mengikuti kata hatinya dan melupakan janji yang telah ia ucapan.

Langkah berat setapak demi setapak menyisir lorong yang entah mengapa hari itu terasa begitu sempit dan menyesakkan. Keraguan atas perkataan Conley pada Emma menimbulkan keinginan yang kuat di hati Dani untuk membuktikannya. Atau kah itu hanya kamuflase untuk menutupi "pekerjaan" lain yang sebenarnya dilakukan pria itu.

Hingga langkah kecil itu berhenti di depan pintu kelabu di ujung lorong. Dengan sedikit berjinjit, Dani bisa melihat melalui kaca pintu, aktifitas yang ada di dalam sana. Kegiatan memuakkan yang kerap mereka pertontonkan di malam hari, yang selalu Dani saksikan diam-diam. Dan kali ini mereka sudah berani melakukannya di siang hari. Dani mengerti. Itulah alasan ayahnya tidak mengizinkan seorang pun memasuki laboratorium miliknya untuk beberapa jam ke depan. Pekerjaan penting yang ingin ayahnya selesaikan adalah pekerjaan yang sangat menjijikkan di mata Daniella.

Tiba-tiba, APAR (Alat Pemadam Api Ringan) atau fire extinguisher  yang tergantung di dinding laboratorium, entah kenapa terpisah bagian kepala dengan tabungnya. Cairan yang ada di dalamnya menyembur keluar memberi tekanan yang kuat pada tabung, sehingga mendorong tabung ke segala arah. Dengan kecepatan tinggi, tabung gas menabrak berbagai perkakas yang ada di dalam lab. Tabrakan itu menimbulkan percikan api akibat bercampurnya berbagai jenis bahan kimia yang ada di dalam laboratorium. Dan...

Duar...

Ledakan besar tak dapat dielakkan. Tubuh Dani terhempas ke dinding lorong beberapa meter, akibat kuatnya ledakan itu. Dengan sisa kekuatan yang masih dimilikinya, Dani tertatih-tatih berlari keluar menyelamatkan diri. Tubuh kecilnya ambruk begitu tiba di halaman depan rumah. Api berkobar dengan cepat membakar rumah Sean Conley. Melahap habis benda-benda di sekitarnya.

Emma yang baru saja kembali dari supermarket, sangat terkejut dengan kejadian itu. Pandangan matanya menangkap sesosok tubuh kecil yang tergeletak di tengah halaman rumah dengan luka bakar di punggung.

"Nona...!!! "

Wanita paruh baya itu berlari ke arah Dani, seraya melempar kantong belanjaannya ke sembarang arah. Ia kemudian menggendong tubuh Dani yang tidak sadarkan diri, membawanya menjauh ke tempat yang lebih aman.

Entah siapa yang telah melakukan panggilan ke nomor darurat, pemadam kebakaran tiba tak lama kemudian, mobil ambulans pun menyusul setelah itu.

.

.

.

1
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
kasian Betty belum tentu dia yg salah tapi malah udah meninggoy duluan 🤦 sebenarnya ada apa ...apa ada kang hipnotis di sekolah itu 🤣
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
kasian jadi Betty ...apa jangan jangan dia di hipnotis ya
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
aku kira Dani yg ngambil buku nya ternyata Betty ...tapi kok Kya janggal ya
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
semua gara gara bapake ini Dani jadi punya rasa iri sama orang lain yg di sayang sama orang tua nya ....kasian juga si dia
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
jgn jgn nnti Dani berubah jadi bocah kecil menggemaskan yg awet muda karna minum cairan nya habis sebotol 🤣🤣🤣
ㅤㅤ: tau dong makanya suruh liat🤣
total 3 replies
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
belum itu cuman kecelakaan yg di lakukan atas kecerobohan Dani sendiri...tapi semua juga gara gara km Conley 🙄🙄kesel ih sama si conley ...susah amat ya nyebut nm bpak nya 🤣🤣
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
banyak terjadi di dunia nyata ketika seorang anak kurang perhatian atau kasih sayang dari orang tua nya dia akan melakukan apapun untuk mendapat perhatian dari orang tua nya tapi banyak orang tua yg tidak mengerti apa yg di ingin Kan anak nya banyak orang tua egois yg Tidak peduli dengan anak demi kesenangan nya sendiri
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
ngenes ya jadi Dani ..punya ayah tapi Kya ngk punya ...apa kalok ayah nya tau kejadian yg menimpa Dani ini ayah nya akan menyesal
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
Dani ini Patricia bukan ya
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
Waduuuh Waduuuh bahaya ini klok Dani Melakukan apa yg dia fikirkan 🤣
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
kereeeeen
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒: lha serius ...di tunggu cerita baru nya lagi kak elin ...req yang ber bau bau action mafia mafia gitu 🤣🤣
total 2 replies
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
banyak ilmu yg kita dapet dari baca novel ini ...tapi maaf ya Thor otak ku ngk nyampe ke sana 🤣
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
Waduuuh racun sianida siapa pelakunya ya
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
pas baca judul ku kira bela ini pelakor tak tau nya 🤣🤣
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
telat dikit bacanya ngk papa ya Thor 🙈
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒: ada angin segar 🤣
total 2 replies
Via Octavia
Luar biasa
Via Octavia: sama2 kakak 🙏👍
total 3 replies
aas
ceritanya bener2 keren 👍 cuma kurang aja cerita sama maximnya 🤭 padahal kan lg sweet2nya hehe
aas: yaaah 😩
total 4 replies
aas
eeeh ternyataaa Emma Clementine
aas
waduh siapa yg pegang hp Milo yaak
aas
😍😍😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!