Tentang Jena, wanita malang yang lahir dari hasil perselingkuhan. Dulu, ayahnya berselingkuh dengan seorang pelayan dan lahirlah Jena.
Setelah ibunya meninggal, ayahnya membawanya ke rumah istri sah ayahnya dan dari situlah penderitaan Jena di mulai karena dia di benci oleh istri ayahnya dan juga Kaka tirinya.
selama ini, Jena selalu merasa sendiri. Tapi, ketika dia kuliah dia bertemu dengan Gueen, dan mereka pun bersahabat dan lagi-lagi petaka baru di mulai, di mana tanpa sengaja dia tidur dengan Kaka Joseph yang tak lain kakanya. Hingga pada akhirnya Jena mengandung.
Dan ketika dia mengandung, Josep tidak mau bertanggung jawab karena dia akan menikah dengan wanita lain. Dan kemalangan menimpa Jena lagi di mana dokter mengatakan bahwa bayi yang di kandungnya mengandung down sydrome.
Dan ketika mengetahui Jena hamil, Joseph menyuruh Jena untuk mengugurkan anak mereka, tapi Jena menolak dan lebih memilih pergi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Gengs satu bab dulu ya. Aku hari Senin kemarin Baru pulang dari RS. Dan ini nyempetin ngetik tengah malem. Tapi, hari selasanya ( hari ini aku up lagi kok) jadi gas komen ya
Zico dan Kayra benar-benar mati kutu ketika mendapat sindiran dari Helmia, bahkan sekarang mereka tidak berani menatap Helmia.
Helmia bangkit dari duduknya kemudian menghampiri anak dan menantunya.
"Mommy hanya ingin berbicara denganmu, tidak dengan dia," jawab Helmia. HIngga Joseph langsung mengangkat kepalanya.
“Mommy memberikan kesempatan untuk bicara tapi hanya kita berdua," ucap helmia. Hingga Joseph melihat ke arah Kayra, tatapan mata Kayra begitu memelas, meminta Joseph untuk membelanya. Namun sedetik kemudian, tatapannya meredup kala sepertinya Joseph akan menyuruhnya untuk pergi dan menunggu di mobil.
“Pergilah, aku akan ngobrol dengan Mommy," jawab Joseph, hingga pada akhirnya Kayra mengangguk. Sebelum berbalik, dia menunduk karena tidak berani menatap Ibu mertuanya bagi Kayra, sekarang Josep sudah mau memaafkannya saja itu sudah cukup.
Sekarang Joseph dan Helmia sudah duduk berseberangan, Helmia tidak mengizinkan Joseph masuk, karena dia tidak ingin Haura melihat Joseph.
“Ada apa kau kemari?” Tanya Helmia. Hati Joseph terasa tertusuk ketika mendengar suara ibunya yang begitu dingin, sungguh dia benar-benar tersiksa didiamkan oleh semua keluarganya.
“Mommy, aku kemari ingin meminta maaf dan aku juga ....” pada akhirnya Josep pun mengutarakan keinginannya dia ingin lebih dekat dengan Haura, dan ingin menebus kesalahannya.
Helmia mengangguk-anggukkan kepalanya, dari wajah Joseph dia tahu bahwa putranya tidak berbohong. “Mommy, tidak bisa memutuskan itu, itu semua ada di tangan Jena, tapi jika pun Jena mengizinkan kau untuk bertemu dengan Haura, kau harus diawasi sendiri oleh mata Mommy. Jika kau berani berlaku seperti kemarin, maka kau akan tahu akibatnya.” Helmia memberikan ultimatum. jujur sebagai seorang ibu dia pun serba salah di satu sisi lain Joseph, anaknya dan Haura cucunya.
Tapi, Helmia sadar, Jenna berperan penting karena selama ini Jena yang berjuang mengurus Haura, itu sebabnya dia harus meminta izin pada terlebih dahulu.
Jika Jena tidak mengijinkan, Helmia pun tidak akan memaksa Jena mengijinkan Joseph mendekat ke arah Haura.
“ Terima kasih, Mom," jawab Joseph, rasanya Josep ingin memeluk ibunya, tapi dia tidak seberani itu karena wajah Helmia sangat dingin.
“ Ya sudah kau boleh pergi," ucap Helmia yang mengusir Joseph. “Tunggu sebentar," kata Helmia ketika Joseph bangkit . Lalu setelah itu Joseph mendudukkan dirinya kembali, dan kali ini Joseph berharap ibunya mau berbicara secara hangat padanya.
“Mommy hanya ingin menyarankan, cari tahu masa lalu istrimu terlebih dahulu.” Setelah mengatakan itu, Helmia pun bangkit dari duduknya, kemudian wanita itu langsung masuk ke dalam.
Sebenarnya ada yang membuat Heilmia lebih membenci Kayra, dia sudah mengetahui masa lalu menantunya, tentu saja Helmia tau dari Zico, karena Zico yang menyelidikinya dan banyak sekali hal yang tidak Joseph tahu.
Rasanya, Helmia ingin memisahkan Joseph dan menantunya, tapi dia hanya ingin semuanya mengalir seperti air, membiarkan takdir yang berbicara dan membiarkan Joseph yang mengetahui semuanya sendiri.
Karena menurutku Helmia akan Percuma memberita tahu Joseph, karena lihatlah sekarang, walaupun Joseph tau Kayra sudah berbohong tentang kehamilannya, Joseph tetap mau menerima Kayra.
”Apa yang Mommy katakan?" Tanya Kayra ketika Joseph masuk kedalam mobilnya.
Joseph tidak langsung menjawab, tatapannya lurus ke arah depan, sungguh rasa sesak ketika melihat sikap Helmia padanya masih terasa. Hingga ketika dia masuk kedalam mobil, dia langsung melamun seperti orang yang kehilangan arah.
Kayra yang mengerti dengan apa yang di rasakan Joseph tidak berniat untuk berbicara lagi. Sebab, jika dia berbicara bisa saja Joseph yang akan murka padanya.
”Maafkan aku, ini semua salahku." Setelah cukup lama diam, akhirnya Kayra memberanikan diri untuk bicara, dia mengatakan itu bukan karena kasihan pada Joseph, tapi dia mengatakan itu untuk menarik simpati lelaki itu, karena jujur saja dia sama sekali tidak peduli dengan apa yang dirasakan oleh suaminya.
Mendengar ucapan Kayra, Josep tersadar, dia langsung menegakkan tubuhnya kemudian menyalakan dan menjalankan mobilnya, tanpa membalas ucapan Kayra, membuat Kayra menghela nafas. Padahal biasanya, Jika dia berbicara dengan nada sedih, Josep akan langsung menjawab tapi sekarang lihatlah suaminya malah acuh.
Akhirnya mobil yang dikendarai Josep sampai di rumahnya, Josep pun turun dari mobil mendahului Kayra. Rasanya hati Joseph patah berkeping-keping, hingga dia tidak mempunyai tenaga lagi untuk berbicara dengan istrinya.
dan memutuskan untuk langsung masuk.
Setelah Josep masuk Kedalam rumah, Kayra langsung mengutak-atik ponselnya, kemudian dia menelpon Chaterine.
“Bagaimana, apa bibi sudah menemukan rencana untuk mengambil anak itu?” tanya Kayra pada Chatrine.
Helmia sudah memberikan pelajaran untuk Catherine dan juga Alan, di mana Helmia berhasil menarik pemegang saham yang ada di perusahaan Alan, hingga perusahaan Alan dan Chatrine hampir kolaps, tapi sepertinya Chatrine tidak kapok, dia malah merasa tertantang dan sekarang dia malah ingin menculik Haura bukan Jena lagi.
Kali ini, dendamnya tidak hanya pada Jena sana melainkan pada helmia. Walaupun dia tahu Helmia bukan orang sembarangan, tapi sepertinya Chatrine tidak perduli. Hasrat membalas dendam pada Jena sepertinya sudah mendarah daging.
***
Satu bulan kemudian
Joseph menunggu di depan kampus Jena, dia berharap Jena mau berbicara. Ini sudah sebulan berlalu semenjak Joseph berbicara dengan Helma, dan ternyata Jena tidak mengijinkan Joseph bertemu dengan Haura.
Selama sebulan ini, Joseph berusaha berkomunikasi dengan Jena, berharap Jena mau mengangkat panggilannya atau membalas pesannya. Tapi, yang terjadi Jena malah memblokir nomor nya. Dan sekarang Joseph bertekad untuk berbicara dengan wanita itu.
Setelah melihat Joseph Jena keluar dan melewati gerbang kampus, lelaki itu pun langsung turun kemudian dia langsung menghampiri Jena.
“Jena, bisa kita bicara."
Jena yang sedang berjalan langsung memegang jantungnya, karena Joseph tiba-tiba datang. Namun dengan cepatnya, Jena menormalkan ekspresinya.
“Tidak ada sudah, tidak ada lagi yang harus kita bicarakan," jawab Jena, wanita cantik itu pun langsung pergi begitu meninggalkan Joseph dan berjalan ke mobilnya.
Tentu saja Joseph tidak tinggal diam, dia langsung pergi ke arah mobil Jena, dan setelah itu dia pun langsung menarik lengan Jena, hingga Jena menoleh.
“Jena, kumohon ayo kita bicara," ucap Jena, dia menarik lengan Jena, kemudian berusaha untuk berbicara pelan pada ibu dari putrinya.
“Lepas!” Jena menghempaskan tangan Joseph.
“Sudah aku bilang bukan, kita tidak mempunya urusan apa pun. Dan aku tidak akan pernah mengijinkanmu untuk masuk kedalam hidup Haura."
“Jena kumohon!” Baru saja Joseph menarik tangan Jena, seseorang menarik tangan Joseph. Dan ketika Jena akan menghempaskan tangan Joseph, seseorang dari belakang langsung menarik lengan Joseph, hingga Joseph dan Jena menoleh.
“Maaf, Tuan. Anda tidak boleh menyentuh Nona Jena," ucap Cio, yang tak lain pengawal suruhan Helmia.