NovelToon NovelToon
Istri Kecil Tuan Muda

Istri Kecil Tuan Muda

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.5
Nama Author: NG STORY

Shaerin seorang gadis cantik yang berusia 18 tahun, hidupnya yang tidak berkecukupan dan sederhana kadang-kadang menjadi ejekan di sekolahnya.

Dia memiliki kekasih dan sahabat yang selalu menyemangatinya dan membantu kerap jika Shaerin sedang dalam masa sulit.

Tapi tanpa disangka, mereka berdua justru telah mengkhianati Shaerin dengan hubungan gelapnya, hal itu membuat Shaerin kecewa dan sakit hati.

Suatu hari dirinya diharuskan menikah oleh sang Ibu untuk melunasi semua hutangnya kepada keluarga Algio, Shaerin di nikahkan dengan anak tengah dari keluarga Algio.

Sifat laki-laki itu berbanding balik dengan Shaerin. Cuek, kasar dan keras kepala. tapi jauh dari itu semua ternyata ia memiliki trauma masa kecil yang membuatnya menjadi sangat menderita.

Akankah Shaerin dapat membantu laki-laki itu untuk menghilangkan rasa trauma masa kecilnya? Karena mau bagaimanapun mereka menikah tanpa di dasari cinta dan hanya di atas kertas saja. ataukah mereka akan saling mencintai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NG STORY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34

Tepat pukul sepuluh malam jasad Axton di makamkan, butuh beberapa jam mengantarkan jasadnya untuk kembali ke kota asalnya, Adrian lebih memilih menggunakan pesawat pribadi keluarga Algio untuk mengantarkan jasad Axton.

Saat itu rekan bisnis maupun kerabat dan keluarga datang ke kediaman Algio untuk melayat, terlihat Kenan yang sedang menangis di sudut ruangan sambil memandangi foto sang ayah yang hari ini sudah berpulang.

Shaerin mendekati Kenan lalu memeluknya dengan erat, memberikan kekuatan dan kehangatan untuk laki-laki itu. Tangisan Kenan pecah saat itu juga di dalam pelukan Shaerin.

"Papahku, aku harus bagaimana?" isaknya menahan sakit yang luar biasa di dadanya.

"Kau harus sabar, tuhan sedang memberikanmu sebuah ujian dan kau harus sabar, Kenan. kau anak yang kuat kau harus mengikhlaskan kepergian Papah."

"Aku ingin bertemu dengan Papahku sekali saja, aku ingin memeluknya, siapa yang akan memberikanku uang jajan lagi selain Papah?" teriaknya sambil terisak.

Suara tangisan Kenan begitu memilukan bagi Shaerin, gadis itu mengusap punggung Kenan dengan begitu lembut.

"Papah juga akan sangat sedih jika melihat anaknya menangis seperti ini, kau pasti bisa melewati semua ini, ada aku yang akan menemanimu." ujar Shaerin dengan suara yang begitu berat.

Saat itu dirinya juga ingin sekali menangis, tetapi ia harus menahannya agar tidak membuat Kenan bersedih.

"Bi, dimana suamiku?" tanya Shaerin begitu melihat Tiara menghampiri mereka berdua.

"Di kamar, dia sama sekali tidak mau makan dan keluar dari kamar." jawab Tiara begitu khawatir.

Shaerin menitipkan Kenan kepada Tiara lalu setelah itu menaiki tangga untuk pergi ke kamarnya.

Jayendra saat itu juga menangis, harus merelakan kepergian sosok laki-laki yang sangat dihormatinya.

Clarie berusaha untuk menenangkan suaminya, berbagai cara ia lakukan agar Jayendra kembali tenang.

Disisi lain Ziel tengah duduk di tepi kasur sambil menatap keluar jendela, ia mengurung diri dikamar karena tidak ingin orang-orang melihatnya dalam keadaan rapuh seperti ini.

"Tuan Axton bunuh diri, dia loncat dari rooftop hotel, dia juga menuliskan surat bunuh diri sebelum dirinya loncat dari gedung hotel."

Perkataan Adrian terus saja memenuhi kepala Ziel, laki-laki itu kini tengah menatap surat keterangan bunuh diri yang di tuliskan oleh Axton sebelum dirinya dinyatakan meninggal dunia.

"Sebelum meninggal juga Tuan Axton sudah memberikan surat warisnya kepada Tuan muda Jayendra."

Ziel meremas kertas tersebut, dadanya terasa sangat sesak sekali setelah membaca isi surat tersebut.

Terdengar suara pintu kamar terbuka dan memperlihatkan Shaerin yang tengah berdiri di ambang pintu sambil memperhatikannya.

Dengan perlahan gadis itu melangkahkan kakinya mendekati Ziel yang masih terisak, bahkan pakaian laki-laki itu sudah tidak beraturan lagi.

Tanpa berkata-kata Shaerin memeluk kepala suaminya, Ziel tidak kuasa menahan air matanya dan ia pun menangis sejadi-jadinya.

Kepalanya ia senderkan di perut rata sang istri, menumpahkan semua kesedihannya di dalam pelukan hangat yang diberikan Shaerin untuknya.

.

.

.

Pukul satu pagi Shaerin dan Ziel masih terjaga dan saling terdiam dalam pikirannya masing-masing.

Mereka masih belum bisa tertidur karena belum merasa mengantuk.

"Apakah kau sudah membaik?" tanya Shaerin membuka suara.

Saat ini Ziel dalam posisi tidur memiring, membiarkan tangan istri kecilnya yang menepuk-nepuk kepalanya dengan begitu lembut.

"Belum."

"Aku memaafkanmu atas yang telah terjadi kemarin siang, aku istrimu dan kau berhak meminta hakmu sebagai seorang suami. tapi jika kau memintanya lagi sepertinya aku tidak akan memberikannya."

Ziel mendongakan kepalanya agar bisa melihat wajah Shaerin, walaupun lampu sudah dimatikan tetap saja Ziel masih bisa melihatnya.

"Kenapa?"

"Aku belum siap." jawab Shaerin

"Aku tidak akan memaksamu." lirih Ziel kembali menyenderkan kepalanya di perut rata sang istri.

"Tidurlah dan ikhlaskan kepergian Papahmu, dia adalah pria yang hangat dan baik hati dan tuhan pasti akan memberikannya tempat yang bagus." tutur Shaerin sehingga membuat hati Ziel jauh lebih membaik.

Benar yang dikatakan oleh gadis itu, Ziel harus belajar merelakan seseorang yang sudah pergi selama-lamanya, walaupun berat tapi Ziel harus mengikhlaskannya.

Axton adalah sosok ayah yang paling pengertian, dia adalah satu-satunya orang yang mengerti dengan keadaan Ziel. seorang gadis cantik yang pernah disukai oleh Ziel pun Axton sudah mengetahuinya.

Entah kenapa tuhan mengambil laki-laki yang Ziel sayangi dan juga hormati itu, padahal ia masih membutuhkan sosok tersebut.

Perlahan-lahan Ziel tertidur lelap karena merasakan usapan lembut di wajahnya, siapa sangka Ziel menyukai setiap sentuhan yang di berikan oleh istri kecilnya itu hingga membuatnya jauh merasa tenang.

Saat terbangun dari tidurnya Shaerin begitu terkejut karena tidak mendapatkan Ziel di sampingnya, dengan cepat ia pun keluar kamar untuk mencari keberadaan suaminya.

Saat hendak turun tangga, langkah Shaerin terhenti karena melihat Ziel yang sedang berpelukan dengan seorang wanita cantik dan juga tinggi, walaupun Ziel tidak membalas pelukan tersebut, entah kenapa gadis itu merasa sesak melihatnya.

"Sha, tidak sekolah?" tanya Kenan yang tiba-tiba sudah ada dibelakangnya.

"Kenan, i-iya ini mau siap-siap." dengan terburu-buru Shaerin pun kembali masuk kedalam kamar.

Setelah dua puluh menit membersihkan badan, Shaerin pun keluar dari kamar mandi dan melihat Ziel yang sedang duduk di tepian ranjang.

"Kau sudah baik-baik saja?" tanya Shaerin sambil melangkahkan kakinya memasuki walk in closet.

Ziel yang melihat istrinya, ikut-ikutan masuk kedalam walk in closet dan langsung memeluk Shaerin dari belakang.

"Kau tidak bisa izin sekolah saja?" tanya Ziel dengan suara yang berat.

"Sepertinya tidak, aku harus memberikan pekerjaan rumahku ke guru, karena hari ini penilaian terakhir, bagaimana jika aku tidak mendapatkan nilai dan tinggal kelas?"

"Baiklah, aku akan mandi sebentar, tunggu aku."

Shaerin menganggukan kepalanya lalu membiarkan Ziel yang sudah keluar dari walk in closet, tak lupa ia pun memilihkan baju untuk Ziel pakai hari ini.

Beberapa menit kemudian terlihat Ziel yang keluar dari kamar mandi sambil memakai handuk kimononya, satu handuk lagi ia gunakan untuk mengeringkan rambutnya yang basah.

"Kau tidak bekerjakan? aku sudah menyiapkan pakaian untukmu." seru Shaerin yang sudah siap berangkat sekolah.

"Lalu? kau ingin melihatku memakai baju?" tanya Ziel sehingga membuat Shaerin salah tingkah.

"A-aku keluar dulu!" katanya lalu dengan cepat keluar dari kamarnya.

Ziel tersenyum tipis melihat tingkah konyol istri kecilnya itu, dengan cepat ia pun memakai pakaiannya dan keluar kamar begitu sudah selesai.

"Kau baik-baik saja Kenan?" tanya Shaerin begitu khawatir.

"Aku baik-baik saja. berkatmu, terima kasih ya Sha."

Shaerin tersenyum lalu menganggukan kepalanya, mereka berdua pun langsung menghabisi roti yang di buatkan oleh Tiara tadi dengan terburu-buru karena takut terlambat sekolah.

"Dimana Ibu?" tanya Jayendra yang baru saja datang dan duduk di kursi yang ada di sebelah Kenan.

"Tidak tahu Tuan, terakhir saya melihat Nyonya besar saat kemarin malam." jawab Tiara.

Jayendra hanya menganggukan kepalanya saja sambil mengambil beberapa roti tawar lalu selai coklat yang ia oleskan di atas roti tawar.

"Oh ya, Anna sudah datang?" tanya Jayendra lagi sehingga membuat Shaerin menghentikan aktivitas makannya untuk beberapa saat.

"Nona Anna tadi sudah datang ke rumah dan menemui Tuan Muda Ziel, dia juga sangat sedih atas kematian Tuan besar, tapi tadi dia tidak lama disini katanya ada pekerjaan yang harus ia selesaikan." jawab Tiara

"Apakah kak Anna akan datang lagi kesini?" kini gantian Kenan yang bertanya sambil sesekali melirik kearah Shaerin yang sedang melamun.

Pasalnya Kenan juga tahu, Anna yang selalu di jodoh-jodohkan dengan Ziel oleh Revana, walaupun Ziel menolak perjodohan itu tapi sepertinya Anna tidak pantang menyerah dan terus mengejar-ngejar kakaknya itu.

"Nona Anna akan kembali datang kesini untuk makan malam, Tuan Xavier juga akan kemari."

"Ternyata Xavier sudah kembali, baiklah siapkan saja makanannya." ujar Jayendra.

Glekk

Apa kata Tiara tadi? Xavier? Maksudnya Xavier Dirgantara?

"Mati aku." batin Shaerin

Tiara menganggukan kepalanya lalu berpamitan untuk pergi ke pasar.

***

Brakk

Semua orang yang ada di kelas terkejut dengan kedatangan Granesia yang tiba-tiba mendobrak meja, terlihat wajahnya yang tidak bersahabat sama sekali.

"Dimana Naera?" tanyanya sedikit berteriak.

"Ada apa?"

Granesia membalikan badan dan melihat Naera yang sedang menatapnya, lihatlah bagaimana wajah polos gadis itu.

"Cih kau memang banyak muka!" sentaknya sambil mendorong tubuh Naera kebelakang.

"Kenapa kau mendorongku? hiks..."

Terdengar suara isakan yang keluar dari mulut gadis itu, bahkan buliran bening sudah memenuhi kedua matanya.

"Banyak drama, kaukan yang sudah memasukan obat perangsang kepada Shaerin?" tanya Granesia merasa jengah dengan sikap gadis yang ada di depannya itu.

"Kenapa kau menuduhku Granesia? aku sama sekali tidak tahu apa-apa." lirihnya sambil menundukan kepala.

"Ibu kantin itu memberitahuku, dan aku juga sudah membajak cctv yang ada di kantin, apakah perlu aku sebarkan di situs sekolah?"

"A-aku.."

"Granesia kenapa kau kasar sekali kepada Naera? lihatlah dia ketakutan karenamu." ujar seorang laki-laki yang ada di dalam kelas itu.

"Benar, hanya karena Shaerin kau berani bersikap kasar kepada Naera?" tanya Kalea.

"Kalian sama saja sepertinya, sampah! baiklah... lihat saja nanti, aku tidak akan meloloskanmu Naera." katanya lalu pergi meninggalkan kelas Naera.

1
Enitritrieni trieni
Luar biasa
Cherry Bloosem
cerita nya muter2 situ aja,,kapan si ziel ngaku mereka suami istri..lama banget,,dri awal smpai episode ini berantem terus..
s
menggendongnya
Fahri Surbakti Fahri
Lumayan
Fahri Surbakti Fahri
Kecewa
Erna Wati
menarik sekali, memang bagus banget alur cerita Nya,suka /Drool/
Erna Wati
Kecewa
Erna Wati
Buruk
jangganim
kenan bukan boti kann
Idha Giatno
Luar biasa
Amaliyyah Aini
Biasa
Amaliyyah Aini
Kecewa
Erna Sudiastuti
Luar biasa
nesya
ya ampun Thor... masa papa yg baik hati itu hrs meninggal semudah itu sih...? jgn kejam gitu dhong Thor..!
nesya
naera ini siluman ular berkepala dua.
nesya
awas aja Jay, nanti km jg jatuh cinta sm shaerin br tahu rasa kamu ya
nesya
bnr kan... kata" sarkasme yg di ucapkan naera kl dia menyukai apa pun yg di sukai sm shaerin, itu scr tdk langsung menunjukkan kl dia menyukai pacar shaerin jg. cm di sini shaerin aja yg terlalu polos dan lugu, jd tdk menyadari gelagat aneh dr sahabat dan pacarnya itu.
nesya
jangan" kebaikan naera pd shaerin slm ini Krn punya maksud tertentu, mgkin naera ada hubungan dgn Karel di belakang shaerin.
Yuyun Hidayati
hiaaaa tibakny tmny suami😅
Yuyun Hidayati
kapok karel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!