"Kekuatan mengendalikan segalanya, tanpa kekuatan, kau tak bisa melindungi apapun, bertahanlah apapun yang terjadi."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adicipto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kelompok Pemberontak
***
Setelah kejadian penyerangan malam itu, tidak perlu lagi bagi Fang An untuk melakukan kesaksiannya akan kedua kelompok Bayangan Bulan yang tertangkap, dengan kejadian penyerangan itu, Luo Ding dan para petinggi desa langsung memutuskan hukuman mati untuk kedua tawanan tersebut.
Fang An dan Luo Ying sendiri mulai mempersiapkan segala kebutuhan mereka, karena mereka akan segera berangkat ke puncak Gunung Hunsu, Fang An juga tidak lupa mencari sesuatu di pasar desa, siapa tahu ada barang yang mungkin berguna bagi dirinya dalam perjalanannya.
Setelah tiga hari Fang An berada di Desa Tinsang, Fang An dan Luo Ying akhirnya berangkat ke Gunung Hunsu.
"Apakah nanti ada desa yang akan kita lewati nanti Kakak Luo?" tanya Fang An.
"Iya, kita akan melewati tiga desa, serta rawa, setelah itu kita akan memasuki Hutan Sesat!" jawab Luo Ying.
Hutan Sesat adalah salah satu hutan besar dari tiga hutan yang ada di Benua Daratan Hijau, diberi nama Hutan Sesat karena jika ada seseorang yang memasuki hutan yang sangat luas dan keberadaan Anim Beast di dalamnya pasti akan membuat orang itu akan kebingungan untuk bisa keluar dari dalam hutan.
Rasa takut dan panik akan membuat seseorang tidak akan bisa berpikir dengan jernih sehingga dia akan berlari tanpa arah di dalam hutan hingga akhirnya akan tersesat, hanya orang yang benar-benar mengetahui seluk beluk hutan itu yang bisa melewatinya.
Perjalanan keduanya sangat aman, walau terkadang melewati jalanan sepi, namun tidak ada ancaman bahaya apapun yang menghadang perjalanan mereka berdua.
Malam harinya mereka akan membuat api unggun untuk bermalam di alam bebas, hal ini dimanfaatkan oleh Fang An untuk berlatih serta menambahkan jumlah Qi nya.
Pagi harinya mereka berdua melanjutkan kembali perjalanan mereka, dan tanpa terasa keduanya sudah melihat ada pedesaan tidak jauh di hadapan mereka.
"Itu adalah Desa Yijing, para penduduk desa disana mayoritas kebanyakan petani, dan tidak ada pasar ataupun penginapan di desa itu, jadi kita tidak perlu berhenti di sana!" kata Luo Ying yang hanya dijawab dengan anggukan oleh Fang An.
Mereka berdua terus melanjutkan perjalanan dengan memasuki jalan yang berada di tengah-tengah desa dengan bangunan yang agak banyak dan juga rapat.
"Aneh sekali! Aku melewati desa ini sekitar enam bulan yang lalu saat pulang ke Tingsan, saat itu suasana di desa ini cukup ramai, tapi kenapa sekarang jadi sepi?" kata Luo Ying.
"Mungkin mereka lagi pada sibuk bertani!" jawab Fang An.
"Aku tahu, tapi tidak sesepi ini! Biasanya ada banyak anak-anak dan pemuda serta ibu-ibu yang sibuk di desa ini, tapi ini benar-benar sangat sepi seperti Desa mati saja!" ucap kembali Luo Ying.
Fang An memperhatikan ke sekelilingnya, dan memang benar, tidak ada satupun orang yang terlihat, namanya desa sesibuk-sibuknya para penduduknya pasti akan ada orang di rumah, namun ini benar-benar sangat sepi.
"Benar juga! Desa ini seperti desa mati!" kata Fang An yang akhirnya merasakan juga seperti yang dirasakan oleh Luo Ying.
"Andai ada satu orang yang bisa kita tanyakan!" kata Luo Ying sembari melihat-lihat siapa tahu ada orang yang dia lihat.
"Sebaiknya kita lanjutkan saja perjalanan kita kakak!"
"Iya!"
Keduanya akhirnya tidak lagi memperdulikan akan kondisi Desa Yijing yang sangat sepi seperti desa mati, mereka terus melangkah hingga akhirnya ada seruan orang yang berteriak keras.
"Tangkap mereka..!" seru seorang wanita yang muncul di hadapan Luo Ying dan Fang An dengan jarak agak jauh.
Luo Ying dan Fang An sama-sama terkejut dan langsung bersiaga saat melihat banyak sekali perempuan yang keluar dengan membawa benda-benda seperti Kayu, Sapu, dan barang-barang perkakas dapur lainnya sebagai senjata.
Semuanya yang keluar adalah para wanita, mulai dari para gadis, ibu-ibu hingga yang sudah nenek-nenek, mereka semua menuju ke arah Luo Ying dan Fang An dengan wajah terlihat marah.
"Tunggu ada apa ini? Kenapa kalian tiba-tiba menyerang kami?" Luo Ying segera bersuara.
"Bukankah kalian orang-orang suruhan dari orang-orang yang membawa suami dan semua para lelaki di desa kami ini untuk kerja paksa? Sebaiknya kalian mengaku dan lekas kembalikan semua suami dan anak-anak kami, jika tidak kalian berdua akan kami tangkap!" kata seorang wanita yang sebelumnya berteriak.
"Orang-orang yang membawa para lelaki untuk kerja paksa? Kalian semua salah paham, saya berasal dari Desa Tinsang dan ingin pergi ke Gunung Hunsu, karena itu kami berdua lewat Desa ini!" kata Luo Ying.
"Dia pasti berbohong! Sebaiknya kita tangkap mereka dan kita jadikan sandera untuk ditukarkan dengan ayah dan pemuda yang lainnya!" kata seorang gadis bertubuh tinggi dengan rambut berantakan, namun wajahnya cukup cantik.
"Tunggu dulu, kalian tidak bisa asal tangkap begitu saja tanpa memberikan bukti jika kami adalah anggota orang-orang yang kalian maksud! Sebaiknya kita bicarakan secara dulu baik-baik serta ijinkan kami juga untuk memberikan bukti jika kami memang bukan anggota orang-orang yang kalian maksud!" kata Luo Ying yang berusaha untuk menenangkan semuanya.
"Kenapa kamu harus bicara baik-baik dengan orang-orang seperti kalian?" gadis lain menimpali ucapan Luo Ying.
"Nona dan semuanya, saya mengerti kekhawatiran kalian semua, tapi coba kalian pikir baik-baik, bagaimana jika kami bukanlah orang yang seperti kalian tuduh? Sedangkan kami sudah terlanjur kalian celakai kalian baru tahu jika ternyata kalian semua sudah menuduh orang yang salah!"
Semuanya saling berpandangan satu sama lain, jika dipikir-pikir ucapan pemuda di hadapan mereka memang ada benarnya.
"Tenangkan diri kalian dan ceritakan apa yang sebenarnya terjadi di desa kalian ini!" kata Luo Ying sedangkan Fang An hanya diam karena dia tidak mungkin berdebat dengan orang dewasa terlebih lagi kebanyakan dari mereka adalah para ibu-ibu.
Salah satu ibu-ibu menghela nafas panjang kemudian berkata, "Semoga kalian memang bukan anggota orang-orang yang mengaku sebagai Pelindung Rakyat!" kata wanita itu.
"Pelindung Rakyat? Siapa mereka itu?" tanya Luo Ying.
Baru kali ini Luo Ying mendengar ada nama itu, kemungkinan besar itu adalah nama sebuah kelompok Organisasi.
Wanita itu mengangguk kemudian menjelaskan jika anggota yang mengaku sebagai Pelindung Rakyat adalah kelompok yang tiba-tiba saja muncul dan mengaku-ngaku sebagai sebuah organisasi yang dibentuk oleh Raja Chang untuk melindungi orang-orang serta membantu mereka yang membutuhkan bantuan.
Mereka muncul sejak tiga bulan yang lalu, awalnya mereka bersikap baik dan sering memberikan bantuan, hingga pada suatu ketika mereka mengatakan jika mereka mendapatkan perintah dari Raja Chang untuk membuat senjata dan juga perlengkapan perang, namun mereka membutuhkan pekerja sebagai sukarelawan.
Beberapa orang yang percaya langsung bersedia untuk ikut kerja, sebab banyak orang yang sudah percaya kepada mereka sehingga tidak ada yang merasa curiga sedikitpun.
Setiap dua hari sekali mereka datang dan berkata jika mereka masih membutuhkan lebih banyak pekerja, dan yang paling utama mereka para laki-laki baik tua maupun yang masih muda
Saat berjalan selama lebih satu bulan, tiba-tiba saja hal yang mengejutkan terjadi, beberapa anggota Pelindung Rakyat itu memperkosa beberapa wanita yang suaminya bekerja di markas mereka, setelah selesai memprkosanya mereka dengan bangga menunjukkan kepuasan mereka karena nafsu mereka sudah di lampiaskan.
Hal itu menyulutkan amarah para penduduk desa, dan saat para penduduk ingin menghakimi mereka, tiba-tiba saja muncul pasukan berkuda dengan jumlah yang sangat banyak serta bersenjata lengkap.
Dari situlah mereka semua sadar jika sebenarnya mereka bukan anggota yang dibentuk oleh Raja Chang, melainkan para kelompok pemberontak yang ingin menggulingkan Klan Chang serta pemerintahannya.
Sejak saat itu mereka mulai memaksa semua para lelaki baik yang tua maupun yang muda untuk ikut mereka dan melakukan kerja paksa.
Salah satu pekerja paksa sempat ada yang berhasil meloloskan diri dan berhasil pulang, namun kondisinya sangat memprihatinkan.
Pria yang berhasil meloloskan diri itu adalah seorang pemuda berusia 16 tahun, tubuhnya dipenuhi banyak luka cambukan serta beberapa ada yang sudah parah sehingga berulat.
Pemuda itu menceritakan jika semua orang dipaksa untuk menggali tambang, mereka mengumpulkan tembaga serta logam untuk dijadikan senjata, dan senjata itu nantinya akan dipakai oleh para prajurit pemberontak untuk menyerang Kota Chang Lan.
Para pekerja paksa tidak hanya berasal dari Desa Yijing saja, melainkan dari beberapa desa lain juga ada, jika ada yang sakit dan tidak bisa bekerja, maka mereka akan langsung mengeksekusinya di tempat dan jasadnya akan dibakar di pembakaran pelelehan logam.
Setelah selesai memberikan keterangan, pemuda itu sempat dirawat secara sembunyi-sembunyi oleh ibunya selama tiga hari, setelah itu pemuda itu pun meninggal karena lukanya cukup parah.
"Kalau begitu mereka bukanlah kelompok Pelindung Rakyat, melainkan Kelompok Pemberontak yang ingin menguasai Benua Daratan Hijau ini, tapi siapa pemimpin Kelompok Pemberontak ini?"
Luo Ying sudah tahu masing-masing kelima Klan, sedangkan Klan Chang hanya memiliki satu pesaing, yaitu Klan Qin, tapi mustahil rasanya jika Klan Qin akan melakukan hal sekeji itu.
Walau tidak mungkin, memang hanya Klan Qin satu-satunya Klan yang memiliki kekuatan setara dengan Klan Chang, bisa jadi Klan Qin lah yang membentuk Kelompok ini, hanya saja mereka menyembunyikan alibi mereka agar tidak di curigai.
"Apakah kamu mencurigai sesuatu?" tanya Fang An.
"Entahlah, namun kita juga harus membantu para ibu-ibu ini agar suami mereka bisa bebas, terlebih lagi kita harus membongkar semua ini agar pemerintah tahu jika ada Kelompok Pemberontak yang diam-diam membangun kekuatan," kata Luo Ying.
"Kita?" Fang An menaikan sebelah alisnya.
"Iya kita, aku dan juga kamu! Kenapa, apakah kamu tidak mau?" tanya Luo Ying.
"Bukan begitu, tapi apakah kakak sanggup? Sepertinya ini masalah yang sangat besar yang seharusnya diurus oleh orang dewasa serta para pemerintah!" kata Fang An.
"Masalah besar atau kecil, yang terpenting pihak pemerintah harus mengetahui hal ini, untuk melakukan itu, tidak perlu orang dewasa yang bergerak, kita sebagai calon penerus orang tua kita juga harus bisa melakukannya," kata Luo Ying.
Luo Ying tidak hanya seorang Kultivator muda dengan bakat Alkemis yang hebat, dia juga seorang pemuda yang sangat ahli dalam bidang strategi serta politik, mengingat ayahnya adalah seorang kepala Desa, Luo Ying juga memiliki ilmu dasar ke pemerintahan walau itu hanyalah sebatas ilmu pemerintahan Desa saja.
baru kali ini denger ada kultivator tipe sensor,kalo tipe medis itu kemungkinan antara tabib dan alkemis.
TUHAN memberkati mu selamanya