Anaya Alexander adalah seorang Profesor muda yang hebat diabad 31 karena kepintaran nya yang diatas rata² Anaya sudah menjadi profesor diusia nya yang begitu muda yaitu 18 tahun, tidak hanya menjadi seorang profesor Anaya juga seorang ahli bela diri dan multi talenta. Anaya juga mengerti tentang hal-hal berbau racun ataupun obat tradisional maupun modern.
Anaya saat ini sedang melakukan sebuah penelitian yaitu sebuah pintu penghubung antar dimensi, apakah penelitian Anaya berhasil?, langsung simak saja cerita nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana Adiliya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 34
"Tidak... Tidak mungkin" gumam Mo Da Xia menarik rambutnya, air mata nya mengalir begitu deras, bayangan bayangan tentang kecelakaan maut yang menimpanya beserta kedua orang tuanya pun kini memenuhi otaknya nya, sekarang hal yang paling ditakuti nya pun kembali muncul, ia benar benar ketakutan ketika bayangan bayangan itu datang kembali.
"Hiks, tidak mungkin, ayah... Ibu.. jangan tinggalin Anaya" teriak Mo Da Xia meraung keras, bahkan kini ia sudah tak mampu berdiri karena kejadian itu adalah titik lemah bagi seorang Anaya ataupun Mo Da Xia.
"Ayahh... Ibu..." tangisan Mo Da Xia terdengar begitu pilu.
Para pengikut Mo Da Xia yang melihat tuannya begitu rapuh langsung berjalan mendekatinya, namun segera terhenti ketika melihat Sang Raja dan Ratu tertinggi ras Phoenix merengkuh tubuh junjungan mereka.
"Xia'er hiks, maafkan ayah dan ibu nak" ucap Ratu Chu Jingmi memeluk tubuh anaknya dengan erat, bahkan air matanya pun kini juga mengalir begitu deras, ia benar-benar tidak menyangka kronologi yang terpaksa mereka buat akan berdampak sangat buruk pada jiwa anaknya.
Mo Zu An yang sedari tadi hanya berdiri mematung pun kini berjalan mendekat kearah ketiga orang yang kini sedang menangis histeris.
"Hiks..." tiba-tiba Mo Zu An juga mengeluarkan air matanya.
"Adikkk..." ucap Mo Zu An ikut memeluk Mo Da Xia dengan sangat erat air matanya juga tak berhenti hentinya mengalir, sekarang tak ada lagi tampilan seorang pria yang berumur 40 an tahun, yang terlihat hanyalah seorang pemuda yang begitu tampan dengan baju kebesaran khas kerajaan.
"Gege sangat merindukanmu adik, maafkan gege yang tak bisa menjaga mu, gege benar benar orang yang tidak berguna, hiks" ucap Mo Zu An yang semakin memperkuat pelukannya.
Brakkk... pintu dibuka secara kasar oleh seseorang, namun tak ada yang memperhatikan nya karena mereka sedang tenggelam dalam kesedihan yang begitu mendalam.
"Adik... Dimana adikku..." teriak orang itu ketika baru tiba diruang tamu.
"Penasehat Shen" gumam semua pengikut Mo Da Xia dalam hati ketika melihat siapa yang datang.
"Adik..." teriaknya lagi, ia melihat lihat sekeliling untuk mencari keberadaan orang yang sedang dicarinya.
"A d dik" ucap Penasehat Shen terbata ketika melihat kedua orang tuanya serta adiknya kini sedang memeluk orang yang dicarinya, ia pun langsung berlari dan berhambur memeluk keluarga yang sangat ia rindukan.
"Ayah, ibu, adik... aku sangat merindukan kalian, hiks" ucapnya juga ikut menangis haru, akhirnya keluarga nya kembali utuh seperti semula, sudah sangat lama ia menginginkan hal ini terjadi.
"Ayah... Ibu..." ucap Mo Da Xia tersadar, pelukan ini pelukan yang sangat sangat ia rindukan sejak bertahun lamanya, pelukan yang selalu ia dapatkan ketika ia terluka sekecil apapun itu, pelukan yang ia dapatkan jika melakukan kesalahan yang tidak disengaja nya.
"Iya sayang" sahut Raja Mo Fan Yan dan Ratu Chu Jingmi secara bersamaan sambil terus memeluk putri satu satunya yang mereka miliki.
"Kemana kalian selama ini, hiks, aku benar-benar merindukan kalian" ucap Mo Da Xia kini membalas pelukan mereka.
"Maafkan ayah dan ibu sayang, kami terpaksa meninggalkan dirimu karena harus kembali ke tanah kultivator ini, waktu kami tinggal disana tidak lama, sebenarnya kami akan kembali dan menjemput jiwa mu ketika kamu berusia 30 tahun, tapi karena kepintaranmu kau datang ke dimensi ini sebelum waktunya tiba, beruntung kau memasuki tubuh asli mu, jika tidak ayah tidak bisa membayangkan berapa lama lagi kami akan bertemu dengan mu" ucap Raja Mo Fan Yan, kini mereka semua sudah kembali duduk ke kursi diruang tamu itu dengan Mo Da Xia yang berada ditengah tengah mereka berdua, ia terus saja menggenggam tangan mereka dengan erat karena takut akan kehilangan orang paling berharga dalam hidupnya untuk kedua kalinya.
"Jadi sebenarnya aku memang berasal dari sini" tanya Mo Da Xia dan langsung diangguki kedua orang tuanya.
"Tapi bukankah orang yang berada di tanah kultivator tidak bisa memasuki bumi, begitupun sebaliknya" tanya Mo Da Xia mengingat apa yang pernah An Ming ucapkan.
"Kau akan mengetahuinya nanti" jawab Ratu Chu Jingmi dengan senyum nya yang tak pernah luntur sedari tadi.
"Lalu kenapa Zhou memanggil kalian dengan sebutan Raja dan Ratu tertinggi dari ras Phoenix" tanya Mo Da Xia lagi membuat Raja Mo Fan Yan, Ratu Chu Jingmi, dan penasehat Shen atau Mo Lou Shen terkecuali Mo Zu An mengerutkan kening mereka bingung, mengapa Mo Da Xia menyebut Raja tertinggi dari ras Naga tanpa ada embel-embel Yang mulia, ya meskipun kedudukan ras Phoenix jauh lebih tinggi dibandingkan ras naga namun tetap saja, setidaknya Mo Da Xia menyebut nya Raja Zhou Wei.
"Yang mulia Raja, Yang mulia Ratu serta Putra mahkota tak perlu merasa aneh jika Yang mulia Da Xia menyebut saya tanpa embel-embel Yang mulia atau Raja, karena saya adalah salah satu dari pengikut setia Yang mulia Da Xia" ucap Zhou Wei sopan, berbanding terbalik dengan orang orang yang ia ajak bicara, mereka kini menatap ke arah Mo Da Xia dengan tatapan horor.
"Hentikan tatapan kalian itu, jawablah pertanyaan ku tadi" ucap Mo Da Xia cemberut.
"Hahaha, baiklah baiklah Putri ayah yang cantik" ucap Raja Mo Fan Yan sambil mencubit pipi gembul Mo Da Xia yang membuat nya semakin cemberut.
"Ayah dan ibu memang merupakan Raja dan Ratu yang memimpin kerajaan tertinggi dari seluruh ras Phoenix, sebelum kami berdua menikah kami hanya memimpin kerajaan tertinggi dari jenis Phoenix masing-masing, ayah memimpin kerajaan tertinggi dari Phoenix biru, sedangkan ibu mu memimpin kerajaan tertinggi dari Phoenix merah, namun setelah menikah kami berdua memutuskan untuk menyatukan kekuasaan kerajaan kami dan oleh karena itulah mereka menyebut kami sebagai Raja dan Ratu yang memimpin kerajaan tertinggi dari seluruh ras Phoenix" jelas Mo Fan Yan.
"Kau pun sama seperti ayah dan ibu, ras mu bukan manusia melainkan ras Phoenix, tetapi kau memiliki keistimewaan karena memiliki kedua darah dari Phoenix biru dan Phoenix merah, itu semua dapat terlihat jelas dari tanda mawar hitam beserta bulan dan bintang yang ada dikeningmu" lanjut nya.
"Jadi tanda ini bukan karena aku seorang penerus dari kekaisaran Mawar hitam" tanya Mo Da Xia yang langsung diangguki Raja Mo Fan Yan.
"Karena keistimewaan mu itulah yang memaksa kami untuk membawa jiwa mu jauh dari tanah kultivator ini, kami tak akan sanggup untuk kehilangan putri satu satunya yang kami miliki" ucap Ratu Chu Jingmi memeluk putrinya.
"Tapi bagaimana dengan mereka" tanya Mo Da Xia menunjuk ke arah kakak laki-lakinya yang sekarang menjadi cemberut karena Mo Da Xia tak memanggil mereka dengan sebutan gege.
"Panggil kami gege" ucap keduanya serempak membuat Raja Mo Fan Yan dan Ratu Chu Jingmi terkekeh ketika melihat kedua putranya merajuk hanya kerena tidak Mo Da Xia panggil gege.
"Baiklah, bagaimana dengan Zu gege dan Shen gege, apakah mereka tak sama denganku" tanya Mo Da Xia, walaupun ia sedikit canggung karena selama ini ia memanggil Mo Zu An dengan sebutan ayah.
.
Follow my Ig: xxzuyachn
.
lanjut thor