Menceritakan tentang ke Possesive-an Sang Ketua Mafia, Penguasa Eropa yang bernama Sean Crishtian, dijuluki sebagai Pembunuh Berdarah Dingin terhadap istrinya yang bernama Andara Claire Crishtian.
"Kenapa kau tega melakukan ini? Apa salahku? Kau bilang padaku, jika kau akan selalu menjagaku Berjanji untuk membuatku selalu tersenyum. Lantas kemana janji itu pergi? Tolong lepaskan aku. Jika bahagiaku tidak bersamamu, aku ikhlas menerimanya" - Andara Claire (20th)
"Sedari awal sudah kubilang bahwa kau adalah milikku. Larilah, maka aku akan menemukanmu. Bersembunyilah dengan baik karena aku akan menyeretmu pulang bahkan dengan cara kotor sekalipun." - Sean Crishtian (27th)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Eva Fullandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29. BERTEKUK LUTUT
Jangan lupa vote dan sarannya yaa.. Karna saran dan masukkan dari kalian itu penting.. 🙂😊
Silahkan tinggalkan jejak dengan menekan tombol like dibawah agar aku lebih semangat update cerita ini..
Terimakasih sudah membaca ceritaku 🤗
dan jangan lupa beri bintang 5 ya 😚
Jangan lupa baca cerita aku yang lainnya. kisah nyata 🤗
Happy Reading
***
Setelah dirasa kekasihnya telah tertidur pulas menyelami dunia mimpi, Sean segera bangun dari tidurnya.
Ya, sedari tadi dirinya telah sadar. Waktu Dara memejamkan kedua matanya untuk membuka kancing bajunya, Sean telah sadar karena merasa ada yang menyentuhnya. Sean sedikit tertegun melihat Dara yang tengah membuka kancing bajunya. Tetapi, Sean lebih memilih pura-pura tertidur karena ingin melihat sejauh mana Dara akan melakukannya.
Usapan lembut ia rasakan ketika Dara menyeka tubuhnya menggunakan kain yang telah dicelupkan ke air hangat. Sean menikmati usapan lembut itu. Bahkan jiwa-jiwa lelakinya ingin keluar saat itu juga. Ingin menghabisi kucing betina yang tengah menggodanya. Namun, Sean masih mencoba untuk menahan itu. Ingat Sean, calon istrimu bukan seperti perempuan lain yang rela melempar tubuhnya secara cuma-cuma untukmu. Itulah perkataan yang ia ucapkan untuk dirinya sendiri. Mencoba untuk menyemangati dirinya sendiri. Sabar, 7 hari lagi.
Lantas, Sean bangkit dan berdiri lalu berjalan ke kamar mandi. Sean ingin merilekskan tubuhnya yang terasa pegal-pegal. Efek insiden yang ia alami tadi ketika pulang bekerja tadi.
Dibukanya semua pakaian yang telah melekat pada tubuhnya hingga tak bersisa sedikitpun. Dinyalakannya shower itu lalu di atur dengan suhu air hangat.
Tubuh berotot dan beberapa bekas luka yang terdapat di punggungnya masih terlihat. Bekas goresan benda tajam dan siksaan yang dulu ia dapat masih terlihat jelas. Bekas luka yang menjadi kenangan menyakitkan bagi dirinya ketika masih kecil.
Setelah selesai mandi dan merilekskan tubuhnya, Sean segera memakai handuk dan dililitkan pada pinggangnya.
Langkah kakinya berjalan keluar kamar mandi dengan tegap. Dan lagi, pandangannya jatuh pada Dara, calon istrinya yang masih tertidur pulas. Senyuman tipis tersungging dibibirnya. Dara terlihat sangat cantik di matanya. Apapun yang Dara lakukan terlihat cantik dan menggemaskan. Apapun. Walaupun Dara mengorek hidungnya dengan menggunakan jarinya, itu membuat Sean tertawa sendiri. Sungguh lucu sekali gadisnya. Apalagi ketika gadisnya mengentut dikamar mandi. Suara kentutnya terdengar seperti melodi indah dan lucu di pendengarannya. Memang benar, cinta itu buta. Yang terlihat jorok pun akan terlihat istimewa. Sungguh hebat dampak jatuh cinta. Sean benar-benar telah dibuat bertekuk lutut oleh seorang gadis kecil.
Setelah selesei memakai pakaian santainya, Sean berjalan mendekati Dara dengan membawa selimut di tangannya. Diselikutinya tubuh kecil itu dengan hati-hati. Diusapnya pelan wajah cantik itu, lalu dikecupnya kening gadisnya. "Selamat tidur istriku." ujar Sean dengan penuh kasih sayang. "Mimpi indah."
Setelah itu, Sean berjalan keluar kamar. Dengan langkah tegapnya ia berjalan keruang latian. Semua bodyguard menunduk hormat ketika Sang Ketua datang dengan aura yang membunuh.
Sean berjalan ditengah-tengah. Lalu duduk di singgasananya.
"Roy, apa kau tau siapa yang telah menyerangku?" Tanya Sean dengan dinginnya.
Roy menundunduk hormat. "Maaf tuan, kami telah mencari siapa yang menyuruh mereka, namun mereka terlebih dahulu meledakkan diri mereka. Sehingga kami tidak menemukan apapun yang dapat dijadikan sebagai petunjuk.
"Sialan!" Umpat Sean. "AKU TIDAK MAU TAU ROY! KAU HARUS MENEMUKANNYA! BAWA SALAH SATU DARI MEREKA DALAM KEADAAN HIDUP-HIDUP. AKU INGIN MENYIKSANYA. KARENA MEREKA, GADISKU MENANGIS MENUNGGUKU!"
Perintah mutlak yang tidak dapat dibantah.
"Baik Tuan. Saya mengerti." Jawab Roy dengan tegas yang diikuti oleh bodyguard lainnya.
"Dan satu hal lagi, perketat penjagaan. Jangan biarkan orang asing masuk ke dalam mansion. Jika Dara ingin keluar, jangan kau antar tanpa sepertujuannku."
"Baik Tuan."
Lihat saja, Sean akan membalas perbuatan mereka. Karena ulah mereka, gadisnya menangis dan menunggunya semalaman.
"Akan aku siksa kalian. Akan kubuat kalian mati secara perlahan-lahan. Kalian salah jika ingin bermain-main denganku."
Sean menyeringai. Senyuman yang membuat Roy dan bodyguard bergidik ngeri. Mereka yakin, hidup orang yang telah mengusik bosnya tidak akan tenang.
***
Yang mau ngobrol dengan Visual My Possesive Husband atau ingin memberi pesan/nasehat untuk Sean, Dara, Nick, dll kalian bisa follow Instagram aku ya 😊
Dan yang mau tau spoiler semua karyaku untuk next chapter bisa follow instagram aku juga 😊
instagram: @fullandari
Kalian bisa tau info tentang Update semua karyaku, bisa memberi kritik atau saran lewat DM atau QNA, bisa ngobrol bersama pemain My Possesive Husband dan menambah teman disana 😊
Aku tunggu notif dari kalian ya 😊 Terimakasih teman-teman.. ❤
