NovelToon NovelToon
Rahasia Chen Xi(Jiwa Yang Terjebak Di Tubuh Budak)

Rahasia Chen Xi(Jiwa Yang Terjebak Di Tubuh Budak)

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Pengganti / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Romansa / Reinkarnasi
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Anastasia

Di malam yang sama, Yu Xuan dan Chen Xi meregang nyawa. Namun takdir bermain jiwa Yu Xuan terbangun dalam tubuh Chen Xi, seorang budak di rumah bordil. Tak ada yang tahu, Chen Xi sejatinya adalah putri bangsawan Perdana Menteri, yang ditukar oleh selir ayahnya dengan anak sepupunya yang lahir dihari yang sama, lalu bayi itu di titipkan pada wanita penghibur, yang sudah seperti saudara dengan memerintahkan untuk melenyapkan bayi tersebut. Dan kini, Yu Xuan harus mengungkap kebenaran yang terkubur… sambil bertahan di dunia penuh tipu daya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 33.Kembali.

Kereta hitam berhias ukiran naga itu berhenti di persimpangan jalan yang sepi. Dua penjaga berjubah hitam menunggu di luar, menunduk ketika melihat Xiao Long berjalan tanpa suara membawa Chen Xi masuk.

Di dalam kereta, hanya ada dua bangku berhadapan dan lampu minyak kecil yang bergantung, memantulkan cahaya keemasan di dinding kayu. Chen Xi duduk kaku, merapatkan ujung jubahnya agar tangan yang masih gemetar tidak terlihat. Tapi gemetarnya justru terasa semakin jelas.

Xiao Long duduk tepat berhadapan dengannya.

Sangat dekat.

Dengan cahaya lampu yang lembut seperti itu, mata keemasan Xiao Long tampak seperti bara yang menyala. Tatapannya tetap tak beralih dari Chen Xi, seakan ia merasa penasaran dengan gadis itu.

“Kau masih takut?.” suaranya rendah.

“Tidak tuan,saya… hanya terkejut,” jawab Chen Xi pelan tanpa mengangkat wajah.

“Lalu kenapa kamu pergi ke arah sana? ,” Xiao Long mencondongkan tubuh sedikit ke depan, “bukankah itu jalan tidak menuju Yue zhi?”

Napas Chen Xi tertahan. “Saya memang bukan mau pergi ke Yue zhi,karena saya tinggal di tempat lain dekat gerbang istana,” jawabnya jujur sebelum sempat berpikir.

Xiao Long memiringkan kepala, seolah jawaban itu membuka sesuatu yang membuatnya semakin penasaran.

“Lalu kenapa jalan memutar?,” ucapnya perlahan. “Apa ada yang mengikutimu?”pertanyaan Xiao long seakan menginterogasi Chen xi.

“Saya merasa setelah keluar dari kedai, sepertinya kami diikuti dan kami pun berpencar dan akhirnya saya bertemu sekumpulan pria itu. ”

Setelah itu tidak ada percakapan lagi, didalam kereta terasa canggung antara mereka.

Chen xi merasa kereta Xiao long berjalan terlalu pelan, dan Xiao long sendiri tidak berhenti mencuri pandang kearah Chen xi.

Kereta hitam itu akhirnya memasuki jalan kecil menuju kediaman Nyonya Heng. Cahaya lampu-lampu minyak yang digantung di sepanjang pagar bergetar terkena angin malam, memberi kesan suram namun hangat dimana tempat orang menunggu dengan gelisah.

Dari jauh, Chen Xi bisa melihat dua sosok berdiri tepat di depan gerbang rumah nya.

Nyonya Heng.

Dan Lian.

Keduanya tampak cemas, dengan mondar-mandir didepan gerbang rumahnya. Wajah mereka tegang Nyonya Heng menggenggam selendangnya erat, sementara Lian bolak-balik berdiri tanpa bisa tenang.

Saat kereta berhenti, Nyonya Heng langsung melangkah maju. Namun begitu melihat lambang naga perak di sisi kereta… tubuhnya justru kaku.

Itu tanda milik raja Long.

Tanda milik Jenderal Xiao Long.

Lian menelan ludah keras dengan panik dan lega bercampur menjadi satu.

Saat tirai kereta disingkap, Chen Xi turun dengan hati-hati, tepat saat Xiao Long ikut turun di belakangnya. Angin malam membuat jubah hitam jenderal itu berkibar ringan, membuat sosoknya terlihat semakin menekan.

Nyonya Heng langsung menarik napas panjang.

“Chen Xi! Kau membuatku—”

Ia terhenti saat melihat darah tipis menodai ujung lengan Chen Xi, sisa dari pergelutan kecil sebelumnya. Wajahnya berubah pucat.

“Apa yang terjadi padamu?! Siapa yang—”

“Saya baik-baik saja,bu,” Chen Xi buru-buru menunduk. “Hanya tadi diperjalanan pulang ada sedikit masalah,untung ada raja Long menolong ku.”

Ia melangkah maju memberi hormat ringan pada Nyonya Heng., begitu nyonya Heng menunduk memberikan hormat bersama Lian. “Benar nyonya,saya tidak sengaja bertemu Chen xi diganggu beberapa pengemis yang mau berbuat tidak senonoh dengan nona Chen xi,” ucapnya datar.

Nyonya Heng hampir kehilangan warna di wajahnya. “Ap—apa?bagaimana bisa? ibu sudah bilang kalau pergi bawa beberapa pengawal untuk melindungi mu, jangan pergi diam-diam seperti ini?!”

Walaupun nada nyonya Heng terdengar marah, tapi ia merasa cemas karena takut selir Wu mengetahui keberadaan nya.

“Ibu, maaf. aku tidak akan ulangi lagi. ”

“Kalian berdua harus dihukum, berani melanggar laranganku. ”

“Tapi bu_”ucapan Chen xi terpotong oleh Xiao long.

“Nyonya sebaiknya jangan dihukum berlebihan, nona Chen xi pasti sekarang sedang ketakutan. Jadi sebaiknya disuruh untuk istirahat saja. ”

Karena raja Long yang memberikan perintah, maka nyonya Heng tidak bisa menolaknya.

Setelah mengantarkan Chen xi kerumahnya Xiao long kembali je kediaman nya, malam itu kabar Chen xi terdengar ke telinga pelayan nyonya Shen yang di tempatkan secara diam-diam ke rumah Chen xi untuk mengawasi putrinya.

Pagi hari di ibu kota selalu dimulai dengan hiruk-pikuk pasar, suara pedagang sayur dan langkah kereta kuda. Namun di rumah keluarga Shen, suasananya justru hening dan menegang.

Nyonya Shen duduk di ruang utama, wajahnya gelap seperti sedang menahan badai. Pelayan yang tadi malam mendengar kabar tentang keadaan Chen xi semalam, ia segera melapor padanya bahwa putrinya Chen Xi hampir celaka di jalanan dan diselamatkan oleh Raja Long, Jenderal Xiao Long.

“Chen Xi,sekarang bagaimana keadaannya?” suara Nyonya Shen rendah namun menusuk.

Pelayan menunduk takut. “Nona sedikit ketakutan,tapi sekarang seperti nya nona baik-baik saja.”

Nyonya Shen menghela napas panjang, lalu berdiri dengan mantap.

“Siapkan kereta. Kita pergi sekarang juga.”

“Apakah nyonya ingin menemui Nona Chen Xi?”

Nyonya Shen menatap pelayannya dengan dingin.

“Tidak.”

Pelayan itu terdiam.

“Aku ingin menemui Nyonya Heng,” lanjut Nyonya Shen. “Dan mengambil kembali anakku. Dia adalah bagian dari keluarga Shen,sudah saatnya Chen xi kembali bersama kami. ”

Lalu nyonya Shen memberikan perintah tegas pada pelayan itu, “Segera beritahu bibi Chan, untuk siapkan kamar nona Chen xi. ”

“Baik nyonya. ”

Setelah memberikan perintah, nyonya Shen pergi dengan tergesa-gesa.

Nyonya Shen merasa ini saat nya membawa putrinya masuk kedalam keluarga Shen, agar dia bisa melindunginya.

Di kediaman Chen xi.

Udara dingin masih menggantung saat kereta keluarga Shen berhenti di depan pintu gerbang kecil itu. Para pelayan bergegas membuka pagar, wajah-wajah mereka panik karena kedatangan tamu besar di pagi buta.

Nyonya Heng, yang belum lama bangun dan masih memakai jubah pagi, bergegas keluar dengan langkah gugup. Tatapannya berubah pucat saat melihat Nyonya Shen turun dari kereta.

“Me—Menantu Tua Shen! Anda datang di pagi hari begini?”

Nyonya Shen menatapnya tajam seperti pisau.

“Apa yang kudengar tadi malam?”

Suaranya rendah namun penuh tekanan.

“Kau membiarkan anakku,anak keluarga Shen berjalan sendirian di malam hari hingga hampir dicelakai sekumpulan lelaki rendahan?”

Nyonya Heng menelan ludah. “Itu… bukan salah Chen Xi sepenuhnya, saya hanya—”

“Kau hanya apa?” potong Nyonya Shen.

“Kau hanya membiarkan dia pergi tanpa pengawal? Kau hanya berpikir ia ini burung liar sehingga harus dikurung diam-diam di rumahmu?”

Nada suaranya naik. Para pelayan di halaman berhenti bernapas.

“Sungguh keterlaluan,” lanjutnya dingin. “Dia hampir dinodai, dan jika Raja Long tidak lewat, apa yang akan kau katakan padaku hari ini? Bahwa Chen Xi hilang? Bahwa ia terjual ke rumah hiburan yang lain?!”

Wajah Nyonya Heng berubah pucat pasi.

“Bukan begitu! Saya menyayangi Chen Xi, saya hanya berusaha merahasiakan keberadaannya demi keselamatannya karena—”

“Karena kau takut Selir Wu mengetahuinya.”

Kali ini suara Nyonya Shen tidak lagi marah.

Justru penuh penghinaan.

“Padahal kau lupa bahwa Chen Xi bukan hanya tanggung jawabmu.”

Ia melangkah dua langkah lebih dekat, menatap lurus ke mata Nyonya Heng.

“Chen Xi adalah anak keluarga Shen,dia putri kandungku. Dia seharusnya kembali ke tempat asalnya!”

Nyonya Heng mulai berkeringat dingin.

“Tapi nyonya,bagaimana dengan selir Wu dan putri anda sekarang? ”

“Cukup,dengan rasa ketakutanmu pada saudaramu itu.”

Dua pelayan Shen membawa sebuah kotak kecil berisi pakaian sederhana milik Chen Xi.

“Aku datang untuk mengambilnya,” ucap Nyonya Shen tegas. “Mulai hari ini, Chen Xi tinggal di rumah keluarga Shen lagi. Aku akan menjaganya sendiri. Dia tidak boleh berada di tempat yang tidak bisa menjamin keselamatannya.”

Nyonya Heng hampir menangis. “Tolong beri saya kesempatan… Chen Xi seperti anak saya sendiri…”

“Kau menyayanginya?”

Nyonya Shen memiringkan kepala.

“Aku percaya itu. Tapi kasih sayang tanpa kemampuan melindungi tidak ada gunanya.”

Nyonya Heng terdiam, bibirnya gemetar.

Ia tahu ia tak bisa melawan keluarga Shen,apalagi setelah kejadian semalam.

“Di mana Chen Xi?” tanya Nyonya Shen.

“S-Sedang sarapan,” jawab Nyonya Heng lirih.

“Panggil dia.”

Dengan langkah berat dan hati yang hancur, Nyonya Heng memerintahkan Lian untuk menjemput Chen Xi.

Chen Xi muncul…

Chen Xi datang dengan wajah masih pucat, rambut diikat sederhana. Begitu melihat Nyonya Shen di halaman, langkahnya terhenti.

“Nyonya Shen?”

Nyonya Shen menghampirinya, memegang kedua bahu Chen Xi dengan tegas.

“Mulai sekarang panggil aku ibu seperti kamu memanggil nyonya Heng,bagaimanapun juga aku ibu kandungmu.”

Chen Xi membelalakkan mata. “Maksud ibu? ibu akan membawaku ke keluarga Shen. ”

“Tentu nak, sudah saatnya kamu kembali. Bagaimana dengan Yun xin dan selir Wu?. ”

“Aku tidak perduli dengan mereka, yang penting sekarang adalah kamu dekat dengan keluarga mu. ”

Nyonya Shen menggenggam tangan Chen xi dengan senyum lembut menghiasi wajahnya, Chen xi pun menerima tawaran nyonya Shen.

Chen xi pun juga merasa sudah saatnya untuk masuk sebagai putri kandung keluarga Shen, dan menghentikan kekuasaan selir Wu dan membantu ibunya nyonya Heng melawan selir Wu.

1
RiNdaNi Poetrie
Thor kalau update jangan lah 1 halaman. coba 3 halaman kali-kali kan🤭
Iin Wahyuni
lanjut thor💪
SecretS
Sungguh kisah tragis, tapi kakak apa boleh kasih saran buat cerita kakak ini menjadi yang lebih menarik seperti akhir tak selalu harus menikah terkadang kembali merasakan hidup damai itu yang terpenting kak. Tolong buat yang berbeda dari punya tetangga ya karena kebanyakan sih selalu berakhir dengan fulgar atau menikah itu membosankan kak, tapi cerita kakak ini sudah menarik kok lanjutkan terus ya 💪💪 semangat 👍👍👍
Kitty: boleh
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!