NovelToon NovelToon
Ketos, Jodoh Kecil Yang Terlupakan

Ketos, Jodoh Kecil Yang Terlupakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Kisah cinta masa kecil / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua / Idola sekolah
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: dira.aza07

Alluna seorang gadis yang ceria, bertubuh kecil imut, memasuki sekolah SMU-nya, tanpa di sadarinya dia menjadi sorotan seluruh sekolah akibat dirinya telah di tolong dengan posisi di peluk oleh KETOS yang sangat populer bahkan di idamkan oleh seluruh wanita di sekolah itu.

KETOS yang dingin dan sulit tersentuh itu, tidak pernah berdekatan dengan seorang wanita, bahkan sampai ada yang menggosipkan jika pria ganteng itu adalah seorang Gay.

Bagaimana tidak ... KETOS yang bernama Alaska itu masih mencintai sahabat kecilnya, dan dalam pikirannya selalu terisi oleh sahabatnya itu yang bernama Alluna.

Namun sayang ... Alluna hilang ingatan di kala Alluna telah pergi dari kota yang sama dengan sahabatnya Alaska.

siapa sangka saat kembalinya Alluna ke kota itu, dua orang tuanya yang telah bertemu kembali yang lama telah bersahabat itu. Membuat keputusan tanpa sepengetahuan anaknya yaitu menjodohkan Alluna dan Alaska secara diam-diam.

Bagaimana kisah cintanya? yu saksikan ceitanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dira.aza07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

"Yuk sel Ren," ajak Alluna dengan beranjak dari tempat duduknya.

Alluna sudah tidak tahan berada di tempat itu, bahkan melihat Alaska saja dia sudah tak tahan ingin menamparnya, kini Alluna sangat membencinya.

Tanpa penolakan Gisel dan Rendra pun ikut beranjak dari tempat itu, dan mengikuti langkah Alluna.

Sedangkan Alaska dan Friska menatap kepergian mereka, dan lagi Friska menyentuh lengan Alaska.

"Hentikan Friska, saya bukan tunanganmu, camkan itu," Alaska langsung beranjak dari tempat itu dan berlari kecil mengejar Alluna.

Friska menyeringai... karena kali ini rencananya berhasil.

"Lun ... tunggu!" teriak Alaska memanggil Alluna.

Alluna dan ke dua temannya berhenti menatap Alaska.

"Alluna dengarkan penjelasan saya," ujar Alaska.

"Saya mohon ka, jangan lagi dekati saya lagi," pinta Alluna yang menahan gejolak rasa amarah dalam dirinya terhadap Alaska.

"Cukup Al, jauhi Alluna," Rendra menimpali kala melihat Alaska hendak berbicara.

"Ga Lun ... tolong dengarkan penjelasan saya terlebih dahulu," pinta Alaska.

"Ka Al, kenapa ya? ga kesian sama Alluna? sudah jelas di jodohkan masih saja deketi Alluna heran," cecar Gisel dengan mendorong tubuh Alaska.

Mereka bertiga pun meninggalkan Alaska seorang diri di sana, dan semua interaksi itu terlihat oleh siswa yang lain yang berlalu lalang di tempat tersebut.

Zyan melihat Alaska dan Alluna juga lainnya dari kejauhan, dan entah kenapa membuat Alaska terdiam dan menatap kepergian Alluna seperti itu.

Zyan merasa ada aura yang tidak beres di antara mereka, dia langsung berjalan menghampiri Alaska.

"Al ..., ada apa?" tanya Zyan dengan memegang pundak Alaska.

Alaska melirik Zyan dengan tatapan tajam dan dingin, lalu berlalu dari tempat itu meninggalkan Zyan seorang diri.

Zyan mengerutkan keningnya, "Lah ... gue di cuekin," timpal Zyan dan berinisiatif mengejar Alluna dan teman-temannya.

"Sel ...," panggil Zyan dengan memegang lengan Gisel.

"Ka Al ... udah deh sana," protes Gisel dengan membalikkan tubuhnya menghadap pria yang memanggilnya yang di sangka Alaska.

"Ini gue Zyan,"

"Ka Zyan ..., maaf aku kira Ka Alaska," ucap Gisel sedikit merasa tidak enak.

"Ga apa-apa, mereka kenapa?" tanya Zyan yang merasa ada sesuatu.

"Jadi Ka Zyan ke sini cuma mau tanya itu?, kenapa ga tanya langsung sama Ka Al?" keluh Gisel dengan merubah ekspresinya yang asalnya sedikit ceria kini memperlihatkan muka yang di tengkuk.

"Emm, sorry, kalau ga mau cerita it's ok, lain kali aja kalau kamu bersedia cerita ya," ujar Zyan dengan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Emm Sel, sini sebentar," kembali Zyan menarik lengan Gisel lembut bergeser sedikit aga jauh dari kelas Gisel.

Gisel tidak protes dan mengikuti langkah Zyan yang tengah menarik dirinya.

"Emm ...," Zyan hanya berdehem saat mereka sudah aga jauh dari kelas Gisel.

Gisel hanya menatap kebingungan yang terpancar dari wajah Zyan dengan tatapan selidik, sambil menunggu apa yang hendak di ucapkan oleh Zyan.

Zyan pun merasakan tatapan dari Gisel, lalu ...

"Gini Sel, emm, tadi aku ke warung terus ga ada kembalian, aku beli coklat batang, apa kamu suka?" ujar Zyan dengan memberikan sebatang coklat ke hadapan Gisel.

Gisel memegang coklat itu, lalu memperhatikan coklat itu dengan heran.

Ga ada kembalian tapi beli coklat?. pikir Gisel heran, karena Gisel berpikir biasanya kembalian itu hanya ke beli permen lah ini coklat batangan yang cukup mahal harganya.

"Kamu ga suka ya?" keluh Zyan terlihat kecewa.

"Eh ... ga ko ka engga, aku suka, terimakasih ya," timpal Gisel cepat saat mendengar dan melihat mimik muka Zyan, dengan memperlihatkan senyuman indahnya.

"Syukur deh kalau kamu suka, di makan ya, dan semangat belajar ya," Zyan tersenyum bahagia dengan mengelus rambut Gisel yang berwarna hitam pekat itu.

Gisel terpaku di tempat, terasa kaku hanya untuk membalas senyuman Zyan.

"Ya udah bye ...," pamit Zyan kala mendengar suara bel.

Gisel pun memandang kepergian Zyan tanpa mengedipkan matanya, lalu dia tersadar jika bel telah berbunyi dan Gisel pun bergegas memasuki kelasnya.

Bersambung ...

1
dira rahmi
Terimakasih 😍💋
🌸 Yowu-Kim 🌸
Fighting ❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!