Pertemuan tak terduga antara Clara dan Arjuna,yang mana dulunya mereka satu sekolah semasa putih abu-abu.
Ada yang berbeda ketika Arjuna menatap netra wanita yang kini ada di hadapannya, tiba-tiba saja, Arjuna seakan terlempar pada situasi masa lalu.Masa di mana saat itu mereka masih ber seragam putih abu-abu.Saat itu Arjuna sebagai ketua OSIS,sedangkan Clara adalah sekertaris.Setau Arjuna,wanita itu dulu tipe gadis cuek,tomboy serta tidak pandai menjaga penampilan.Jelas sekali melekat dalam ingatan Arjuna,saat gadis lain sibuk memilih gaun yang indah untuk acara pensi,Clara justru hanya mengenakan celana overal dan kaos oblong.
Di saat gadis lain mengejar dan menyatakan cinta pada Arjuna,saat itu Clara adalah gadis paling acuh.Seakan Arjuna tak terlihat sama sekali di hadapan Clara.
Lalu bagaimanakah kisah Arjuna dan Clara setelah sekian purnama tak bertemu??
Akankah mereka merangkai kisah Indah???atau malah tak terjadi apa-apa???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baihaqi Abizar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian ke tiga puluh lima
***
"Mas Juna,Bayu aman kan?".
Bibir Arjuna berkedut,"apa maksudnya?",Arjuna mengerjapkan mata,kembali membaca pesan yang Clara kirim melalui aplikasi WhatsApp.
"Apa Clara pikir,Bayu nggak akan aman kalo pergi sama gue?",gumam Arjuna.
Meski masih dengan pikiran yang bercabang,Arjuna tetap membalas pesan dari wanita pemilik hatinya.
"Aman terkendali Cla".
"Sebentar lagi,aku jemput kamu.Siap-siap ya".
"Terlalu ambigu nggak sih pesan yang gue kirim?",gumam Arjuna,matanya menerawang,membayangkan wajah ayu Clara.
"Biarin ah,toh pesan yang Clara kirim tadi juga absurd.Kaya yang Bayu bakal gue apain aja",Arjuna terkekeh,lantas melihat jam yang melingkar apik di pergelangan tangan sebelah kanan."Okey,mari kita pulang.Dan ketemu nona manisku",ucap Arjuna,sambil bersiul,dan tangannya cekatan merapihkan meja.
"Permisi paket",ucap Rendi,menggoda Arjuna."Wih,terang bener,pantes di luar mendung Matahari pindah ke ruangan lo semua".Ucap Rendi,sambil menarik turunkan alisnya,sengaja Rendi menggoda sang sahabat.
"Apa sih,nggak ada kerjaan Lo!",sarkas Arjuna.
Rendi terkekeh,berdiri menatap lekat pada Arjuna,sambil memasukan ke dua tangan dalam saku celana.
"Yang lagi happy mah bebas ye,but,gue happy banget buat lo bro.Gue harap,sore ini,bakal jadi sore terindah buat lo sama Clara.Semoga juga,awal yang baik buat lo kembali memperjuangkan cinta Clara",ucap Rendi,kakinya melangkah,mendekat pada Arjuna."Gue selalu dukung lo bro",Rendi menepuk pelan,pundak Arjuna,memberi semangat.
Arjuna menghela napas", thanks bro,lo sahabat terbaik",mata Arjuna memanas,karena ucapan Rendi.
Bagi Arjuna,delapan belas tahun bukan waktu yang sebentar.Akan tetapi,semua tidak lah menjadi masalah,apa lagi penantian yang selama ini Arjuna tunggu,mungkin sebentar lagi akan berakhir.Sebisa mungkin,Arjuna akan membuat Clara yakin akan perasaan yang Arjuna miliki selama ini.
***
Meski sudah sering datang mengunjungi The Nini's,atau cafe milik Clara.Kedatangan kali ini serasa berbeda,semenjak membuka pintu,dan melangkah masuk.Dada Arjuna berdebar kencang tak beraturan."Jantung sialan",Rutuk Arjuna dalam hati.
"Ehem",Arjuna berdehem,"permisi,bisa saya bertemu dengan Clara?",tanya Arjuna pada Ayu,yang saat ini tengah berdiri di depan counter cafe.
Ayu mengerjap,lantas mengangguk,"Eh,bisa pak.Sebentar saya panggilkan mbak Clara dulu".Jawab Ayu."Permisi pak",Ayu membungkukan badan,lantas berlalu dari hadapan Arjuna.
Sedangkan di dalam ruangan,Clara tak kalah heboh."Padahal,kan hanya ketemu mas Juna,kenapa aku sampai grogi gini sih!".Clara menepuk keningnya,kembali berjalan bolak balik di dalam ruangan,sambil meremas jarinya.
Tok tok tok..
"Siapa?",seru Clara dari dalam ruangan.
"Ayu Bu",Jawab Ayu.
Clara membuka pintu,"kenapa?".
"Ada yang cari mbak Clara di bawah.Cowok,mana cakep lagi mbak",ucap Ayu,yang di hadiahi pelototan mata dari Clara.
"Siapa Yu?"
Ayu membuang napas kasar,"ya mbak Clara temuin dong,ganteng tau,buruan mbak.Sebelum di culik tante tante yang lagi pada ngumpul mbak".Ucap Ayu,sengaja Ayu menggoda bos cantiknya."Ayu pamit ya mbak",Ayu mengedipkan sebelah matanya,lantas undur diri dari hadapan Clara.
Tanpa menunggu lama,Clara masuk ke dalam ruangan,untuk mengambil ponsel serta clutch di atas meja kerjanya.
***
"Ehem",Clara berdehem,mencoba mencuri atensi dari Arjuna.
Mendengar suara,lantas Arjuna menolehkan pandangan.Mata Arjuna berbinar,dengan senyuman yang terbit di bibir tipis milik Arjuna.
"H-hai mas",sapa Clara terbata.
"Hai Cla,udah siap?",tanya Arjuna,tangannya terulur di hadapan Clara.
Clara,awalnya ragu,meski begitu akhirnya mama muda yang masih cantik itu pun menerima uluran tangan dari Arjuna.
Senyum Arjuna makin mengembang,seperti di beri bahan pengembang saja.Sedangkan Clara jangan di tanya,saat telapak tanganya menyatu dengan tangan besar milik Arjuna,tanpa bisa di cegah,wajahnya terasa panas.Dan pasti saat ini pipinya merona merah.
"Silahkan masuk my sweety",Arjuna tersenyum,tanganya sigap berada di atas kepala Clara.Menjaga agar Clara tidak terpentok kabin mobil.
"Makasih mas",ucap Clara sambil tersenyum manis,dan duduk dengan tengan di samping kursi kemudi.
"Your welcome my sweet heart",Arjuna menutup pintu mobil,dan segera mengitari badan mobil untuk membuka pintu mobil untuk dirinya sendiri.
"Okey,aku mau ajak kamu ke suatu tempat.Siap kan?",Arjuna menatap lekat wajah Ayu Clara,"Cantik",batin Arjuna.
Clara menunduk tersipu,kepalanya mengangguk sebagai jawaban.Entah hilang kemana suara Clara,tenggorokan Clara terasa tercekat.Susah sekali sekedar menjawab "ya".
"Okey,seat belt jangan lupa Cla.Atau mau aku pasangkan?,ucap Arjuna sambil mengerling,menggoda Clara.
Clara dengan gerakan cepat,memasang seat belt.Sebelum Arjuna benar-benar memasangkan.Tidak bisa Clara bayangkan,andai benar Arjuna yang memasangkan.Clara takut,Arjuna bisa mendengar suara detak jantung Clara yang menggila.
***
Setelah berkendara hampir empat puluh menit,kini Clara dan Arjuna tiba di sebuah Cafe yang terlihat romantis dan cozy.
"Nggak papa ya,sesekali kita mengunjungi cafe milik orang lain".Ucap Arjuna sambil membuka seat belt."Bentar Cla,jangan keluar dulu".
Clara mengerjap,bibirnya menganga tak percaya.Perlakuan Arjuna dari tadi sangat mengguncang jantung Clara.
Arjuna berdiri,dengan senyum yang tak pernah luntur dari bibirnya.Tanganya terulur,menunggu sambutan dari Clara.
Setelah bisa menguasai debar jantungnya,Clara menerima uluran tangan dari Arjuna.
"Gimana Cla,tempatnya enak kan?",tanya Arjuna,sambil mengamati suasana di cafe tersebut.
"Mm,aku suka mas.Aku nyium aroma teh sama pastry mas",jawab Clara antusias,mata Clara terpejam,menikmati aroma kopi,teh,dan manis dari pastry yang menguar.Memanjakan penciuman,serta menenangkan.
Arjuna tersenyum,tak hentinya Arjuna mengagumi,betapa indah dan cantiknya Clara saat ini.
Arjuna membawa Clara ke meja resepsionis,"selamat sore mbak,meja atas nama Arjuna".
Resepsionis itu pun mengangguk,"Mari bapak,saya akan mengantar anda". Resepsionis itu pun berjalan,menunjukan letak meja yang di pesan oleh Arjuna.
"Silahkan bapak,ibu", resepsionis itu,menahan pintu,mempersilahkan Arjuna dan Clara masuk.
Clara sungguh tak pernah menduga,bahwa Arjuna akan memesan privat room.
"Silahkan buku menunya,bapak dan ibu",ucap sang resepsionis,sambil mengulurkan dua buku menu yang lumayan tebal.Dengan berbagai macam makanan, pastry.Dan yang sangat mencuri perhatian Clara adalah racikan teh nya.
"Bisa tolong pesankan yang menurut mas Juna jadi menu favorit di sini nggak??aku kurang paham soalnya".Ucap Clara sambil menutup beku menu itu.
Arjuna tersenyum,menatap buku menu lantas menyebutkan pesanan pada pelayan cafe.