NovelToon NovelToon
Cinta Ini Membunuhku

Cinta Ini Membunuhku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Fantasi Wanita
Popularitas:12.5k
Nilai: 5
Nama Author: khitara

Amara Santya Raharja.....
seorang wanita dengan background hidup seorang broken home,
ibunya tiada karena syok melihat kebenaran tentang perselingkuhan suaminya di kala ia masih berusia 10 tahun.

ia mencintai sahabatnya secara membabi buta seperti orang gila hingga membuatnya menjadi seorang pembunuh dan berakhir di penjara.

Kekuatan uang membuat seorang pria tiba tiba datang dan mampu membawanya keluar dari penjara.
Namun....
itulah awal kehidupannya yang sebenarnya hancur di mulai.

Seseorang itu menjadikan ia tawanannya dan pada akhirnya membuat ia menjadi budak ranjangnya.
Mampukah seroang Amara Santya Raharja menyelamatkan hidupnya dari sosok berkuasa itu.......

ikuti kisah baru aku....

" CINTA INI MEMBUNUHKU......

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 30 panik

Mattew berdiri di sisi mobilnya dengan seseorang berdiri di hadapannya sambil menundukkan kepalanya.

" kau yakin dia datang kemari dengan hanya memakai taksi ?! " tanya Mattew pada seseorang di hadapannya itu.

" ya tuan muda kedua...tuan muda Manuel datang dengan taksi saja "

" jadi benar dia benar benar mempunyai keperluan tentang pekerjaannya seperti yang di katakan Isa " cicit Mattew pelan.

" tuan muda ke dua..nyonya besar menghubungi berkali kali dan mengabarkan tentang ulang tahun tuan kecil Hiko "

Seseorang itu kembali bersuara, wajah Mattew sontak berubah cerah mendengar kabar tentang keponakan tirinya itu.

Ya...Hiko adalah anak tiri adik perempuannya satu satunya.

Namun demikian, keluarganya sangat menyayangi anak kecil yang baru berusia satu tahun itu.

" hampir saja aku lupa...kita ke sana dulu Liong..." kata Mattew kemudian kepada assistannya itu.

" oh ya tuan muda ke dua...nona Tian juga mengabarkan tentang pertemuan anda dengan klien kita dari Baghdad tiga hari lagi " Liong kembali mengingatkan.

Mattew menghela nafas.

" ya aku tahu...lusa aku kembali ke China " jawab Mattew dan kemudian ia masuk ke dalam mobilnya dan di susul oleh Liong.

Tak lama mobil yang membawa Mattew dan Liong mulai melaju dan meninggalkan area club malam itu.

Mobil yang di kendarai Liong terus melaju dengan Mattew yang duduk di kursi belakang, laki laki jangkung berwajah tengil itu asyik menyesap cerutu mahalnya ketika tiba tiba ingatannya melayang pada seseorang yang ia tinggalkan begitu saja dengan perbincangan yang tak berujung.

" Liong....putar balik, kita ke apartemen " perintah Mattew tiba tiba dan sukses mengagetkan Liong yang sedang fokus menyetir.

" apartemen ?! " cicit Laki laki bermata sipit itu.

" hemm....apartemen "

" tapi tuan muda kedua...anda sedang di tunggu tuan kecil dan juga keluarga anda "

" aku sibuk Liong...kirimkan saja hadiah terbaik dariku untuk Hiko,

Lain hari aku akan datang dan menemuinya sendiri,

Kali ini aku benar benar sibuk " jawab Mattew.

" apa yang harus saya jawab jika tuan dan nyonya besar bertanya tentang anda tuan muda kedua ?!? " tanya Liong dengan wajah cemas.

Keberadaannya di sini menyertai Mattew yang tak biasa sudah menjadi bahan pertanyaan dari nyonya besarnya dan ia tak bisa menjawabnya.

Lalu ia masih harus mengirimkan hadiahnya saja tanpa membawa orangnya ?!

Jawaban apa yang harus ia berikan jika lagi lagi pertanyaan tentang tuannya itu kembali terlempar padanya.

" aku tahu kau itu pintar Liong, karena jika kau bodoh maka tidak mungkin kau bisa menjadi assistan pribadiku.

Dan lagi...

Sejak kapan kau kesulitan menjawab pertanyaan tentangku dengan kebohongan kepada mommyku ?! " oceh Mattew dan membuat Liong mengerucutkan bibirnya.

" berhenti bersikap seperti Liong...atau aku akan menjualmu ke rumah bordir khusus gay..." ejek Mattew dan kali ini Liong menelan ludahnya sendiri.

Sungguh durhaka mulut atasannya itu.

Liong memang seperti memiliki sisi feminin dalam dirinya meski ia memiliki postur tubuh atletis.

Dan hal itu yang sering di jadikan bahan olokan dari Mattew padanya.

Bahkan pernah Mattew menawarkan dirinya kepada salah satu klien Mattew yang di kenal penyuka sesama jenis.

Dan jelas hal itu membuat Liong tak terima dan protes kepada Mattew.

Lalu apa yang di lakukan oleh Mattew saat Liong protes padanya.

Laki laki tengil itu hanya tertawa terbahak bahak padanya.

" dari pada sama klien tuan muda kedua itu, bagaimana kalau aku melayani anda saja tuan muda kedua ?!

bagaimana....anda mau mencoba servisku ?! " respon Liong saat itu dengan nada manja sengaja menggoda Mattew.

" coba saja kalau kau berani, maka....jika tidak pedangmu yang hilang maka aku pastikan kepalamu yang akan melayang dan terlepas dari lehermu "

Jawab Mattew saat itu dan sukses membuat Liong bergidik ngeri.

Sampai di tikungan jalan raya, Liong yang tak lagi banyak bicara segera berputar haluan dan melaksanakan perintah sang atasan.

Butuh waktu sedikit lama sebelum akhirnya Mattew kembali sampai di basemant apartemen miliknya.

" jangan lupa kirimkan kado dariku untuk Hiko...dan satu hal lagi.

Persiapkan jawaban yang tepat dan rasional jika mommy dan daddy bertanya tentangku nanti " perintah Mattew kepada Liong.

" baik tuan muda kedua..." jawab Liong,

Mattew pun akhirnya pergi dan berlalu meninggalkan Liong.

Langkah Mattew nampak lebar dan lebih cepat ketika ia mulai memasuki area gedung apartemen,

Entah kenapa tiba tiba ia merasa hatinya tak baik baik saja.

Cklek...

Setelah menggesek acces cardnya, Mattew membuka pintu apartemennya.

Keningnya berkerut ketika ia melihat lampu lampu di lantai bawah masih nampak padam dan hanya menyala di bagian bagain yang tadi di hidupkan oleh Sari sebelum ia pulang.

Hati dan perasaan Mattew kian tak baik baik saja.

Klik...

Klik...

Klik...

Laki laki itu segera menyalakan lampu lampu di lantai bawah itu.

Kening laki laki itu kian berkerut ketika hendak menaiki anak tangga,

Ia juga melihat gelap di lantai dua sana.

" apa saja yang kau lakukan Amara....?! Kenapa lampunya tidak kau nyalakan..." omel Mattew sambil terus melangkah menaiki anak tangga dan kemudian menyalakan lampu di lantai dua.

Cklek...

Mattew melongokkan kepalanya ke dalam dan seketika ia langsung membuka pintu lebar lebar dan segera masuk ke dalam kamar ketika ia tak melihat bayangan Amara di dalam kamar itu.

" Amara..." panggil Mattew sambil melangkah cepat masuk ke dalam kamar.

Tak ada jawaban.

Tatapan Mattew beralih ke arah balkon, tapi sayang ia juga tak melihat Amara bahkan meski bayangannya sekalipun di sana.

Tirai di dinding pemisah antara kamar ini dengan balkon pun masih nampak menutup.

Dada Mattew seketika bergemuruh, seakan masih tak percaya dengan apa yang ia lihat. Laki laki itu melangkah mendekat ke arah tirai jendela kaca pemisah kamar ini dengan balkon dan menyibak dengan kasar tirai balkon yang masih tertutup itu.

Rahangnya seketika mengetat ketika ia memang tak melihat siapapun di sana.

Mattew melangkah ke arah balkon dan kemudian berdiri menatap nyalang ke bawah sana.

" Amara...." suara Mattew terdengar menggeram

" beraninya kau melarikan diri dariku....kau tidak akan bisa lari dariku Amara...

Hukumanmu belum selesai...." kata Mattew lagi dengan dada bergemuruh menahan amarah.

Kedua tangannya mencengkeram kuat realling besi pembatas balkon.

brukk....

Mattew menendang besi pembatas balkon itu sebelum akhirnya ia kembali melangkah masuk ke dalam kamar sambil menghubungi seserang melalui ponselnya.

Mattew melangkah lebar ke arah pintu kamar,

Namun langkahnya terhenti ketika tiba tiba ekor matanya menangkap pintu ruang kamar mandi yang menyatu dengan ruang walk in closet.

Dengan cepat Mattew pun menoleh ke arah pintu itu.

Matanya sedikit menyipit.

Tak lama ia melangkah ke arah pintu itu setelah sebelumnya ia mematikan panggilannya ke sebuah nomor dan kemudian memasukkan ponselnya lebih dulu ke dalam saku kemejanya.

Tangannya terulur ke arah pintu itu.

Cklek....

Mattew memutar handle pintu kamar mandi, tapi pintu tak terbuka dan seperti terkunci dari dalam.

Cklek...cklek...

Lagi Mattew memutar hingga dua kali handle pintu itu.

" Amara...kau di dalam ?! " teriaknya, tanpa sadar...

ia bernafas lega.

1
Lathifa Dwy Maulida
ayo thor semangattt aku nunguin terusssss👍💪
sutiasih kasih
liong keknya km pngen di jual di rmh bordir gay ya.... bisa"nya km kecolongan... g tau klo manuel sdh mnyusup apartmn si matt.... & sdh bikin huru hara... bhkn smpet melechkn amara...
Tuti Tyastuti
lanjut thor💪
Tuti Tyastuti
cepat lah matt tolong amara pingsan dia
Tuti Tyastuti
waduh kalo matt tau gimana ya🤔
Widia Aldiev
apakah Amara hamil
Widia Aldiev
Matt itu cinta tapi gengsi nya Segede gunung 🤣🤣
Widia Aldiev
di kisah Ryu dan Lea bercintanya tidak sedetail ini kak Tara,lalu mengapa antara Amara dan Matthew tulisan kak Tara jadi menggila q sendiri sampe terbawa suasana 😅🤣
khitara: pengen coba kasih warna baru...😅
total 1 replies
Susi Akbarini
akankah Mara siuman..
aray malah Matt yg bangunkan dia?
Susi Akbarini
akankah Matt tau kalo Manurl barusan dari aoaryemennya?
Susi Akbarini
kan bisa cek cctv apartemwn mu Matt
❤❤❤😍😙😗
Widia Aldiev
yuuuuuuuhu dasar Matthew si garangan liar tak bisa lihat ayam betina nganggur sodok sana sodok sini huuuuufh awas penyakitan kamu Matt 😏😏😏
Widia Aldiev
Amara menjalani hukuman yg sesungguhnya dari Matthew 😌😌
Widia Aldiev
dududuuuuuh makin hot hot pop aja nih kisah di ranjang 😅😂
Lathifa Dwy Maulida
semangat ya thor👍👍
Tuti Tyastuti
lanjutkeun thor💪
Tuti Tyastuti
habis kau manu kalo sampai matt tau
Tuti Tyastuti
kasihan jg amara matt kemana kamu cepat lah pulang
Tuti Tyastuti
apa amara lh hamidun ya🤔
Rosvita Sari Sari
kasian amara, manalah si matt ini tulungin amara
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!