NovelToon NovelToon
Jiwa Maling Anak Haram

Jiwa Maling Anak Haram

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Reinkarnasi / Balas Dendam
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: SOPYAN KAMALGrab

Reza Sulistiyo, penipu ulung Mati karena di racun,
Jiwanya tidak diterima langit dan bumi
Jiwanya masuk ke Reza Baskara
Anak keluarga baskara dari hasil perselingkuhan
Reza Baskara mati dengan putus asa
Reza Sulistiyo masuk ke tubuh Reza Baskara
Bagaimana si Raja maling ini membalas dendam terhadap orang-orang yang menyakiti Reza Baskara

ini murni hanya fanatasi, jika tidak masuk akal mohon dimaklum

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SOPYAN KAMALGrab, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 27

Galih memicingkan mata saat menatap ponsel Vanaya. Jemarinya cepat menggeser layar, membuka grup WhatsApp kampus. Napasnya tertahan. Benar saja—video Reza dan Anton sudah tersebar. Komentar-komentar mengalir deras, sebagian besar menusuk, menyudutkan Anton sebagai “raja kampus yang belok”.

 “Kenapa kalian membela keluarga Sigit?” suaranya tegas, nyaris seperti interogasi. Tatapannya tajam pada vanaya dan dimas dalam pikirannya berkata “ bisa-bisanya mereka membela keluarga musuh”

“Yah semua itu salah reza yah,,kalau reza tidak pencundang mana mungkindia akan dihina seperti yah” bela vanaya tapi tatapan pada reza semakin kesal karena melihat ayahnya seperti membela reza

“Iya yah,,buktinya kami tidak ada yang berani menyakiti kami berdua, kami baik-baik saja yah,,dan kami harus ikut arus yah,,sekarang anton yang berkuasa di kampus kalau kami melawan arus nanti kami disisihkan yah,,,coba kalau reza bisa bersikap pemberani saja mungkin kejadian memalukan ini tidak akan terjadi yah” jelas dimas membela diri

Ucapan Dimas seperti peluru yang menembus dada Reza. Alasan itu memang terdengar logis—penghinaan yang menimpanya seolah pantas karena kelemahannya sendiri.

“yah…aku memang pecundang yah,,tapi aku tidak akan rela keluarga kita di injak-injak oleh orang lain yah,,aku bisa saja membela yah” ucap reza menjeda ucapannya “kalau aku melawan apakah ayah akan membelaku, seperti ayah selalu membela ka vanaya dan ka dimas”  reza mengatakan itu dengan nada suara yang datar namun yang jelas dia sedang mengungkit luka lama, luka yang tak pernah dianggap, tak pernah dibela saat dihina, ayahnya hanya diam hanya karena reza tidak bersuara

Suasana mendadak hening.

Selama ini aku terlalu abai pada anakku yang satu ini. Walau dia hasil dari hubungan gelap, tetap saja dia darah dagingku, ucap Galih dalam hati, perlahan merasa bersalah pada Reza.

Kenapa akhir-akhir ini Reza jadi banyak bicara? Biasanya dia hanya diam dan menerima semua hukuman dari Ayah, batin Vanaya. Ia bingung dengan perubahan yang terjadi pada Reza belakangan ini.

“Yah…” panggil Reza, membuyarkan lamunan Galih dan semua orang di ruangan.

“Apa?” tanya Galih, wajahnya sedikit masam.

“Andai saja aku bisa mendapatkan pembelaan dari Ayah… aku akan menghancurkan keluarga Sigit, Yah,” ucap Reza penuh tekad.

Kata-kata itu membuat ruangan kembali hening, menyisakan ketegangan yang menekan dada semua orang.

Galih menatap tajam pada Reza, seolah tak percaya anaknya berani berkata demikian. Bagaimanapun, selama ini Reza adalah pecundang—dan kini, ia seperti siap diterjunkan ke medan perang.

“Kalau aku punya kekuatan, aku akan memviralkan kasus ini. Apalagi aku punya bukti—surat pemecatan ini. Surat ini membuktikan betapa arogannya keluarga Sigit dalam mengatur lembaga yang seharusnya bebas dari intervensi. Kita tinggal menghancurkan keluarga Sigit di media sosial sekaligus menunjukkan kalau keluarga Baskara tidak mudah ditindas,” ucap Reza, mulai memprovokasi pikiran Galih.

“Tapi yang jelas, aku akan jadi incaran mereka. Jadi, siapa aku? Siapa yang akan membelaku? Karena itu aku memilih diam, walau hati ini terasa sakit… Bukan sakit karena dihina, tapi karena aku tak rela keluarga Baskara selalu direndahkan oleh keluarga Sigit,” ucap Reza.

“Reza!” bentak Vanaya, mencoba menghentikan ucapannya. “Kamu jangan menjerumuskan Ayah!”

“Kak, aku tidak sedang menjerumuskan Ayah. Aku hanya memberi gambaran pada Ayah. Biar aku saja yang jadi pecundang, tapi tidak dengan Ayah. Ayah harus jadi ksatria yang melawan keluarga Sigit. Aku memang pecundang, tapi aku siap membela harga diri keluarga Baskara,” ujar Reza dengan penuh keyakinan.

Semua yang ada di ruangan terdiam.

Detik berikutnya, rahang Galih mengeras, napasnya memburu. Darahnya terasa mendidih—mendengar nama keluarga Sigit saja sudah cukup memancing amarahnya, apalagi rencana yang baru saja disampaikan. Selama ini, keluarga itu selalu menjadi duri di dagingnya.

Lemot sekali bapak ini… baiklah, aku akan menambahkan sedikit kebohongan, batin Reza.

“Yah… mereka itu bekerja sama dengan dinas sosial,” ucap Reza pelan, tapi tatapannya tetap menusuk Galih, seakan sengaja memancing bara amarah di mata sang ayah.

Galih langsung menegakkan punggung. “Apa maksud kamu?” Suaranya merendah, namun tegang. Kata dinas sosial saja sudah cukup membuatnya waspada. Mereka adalah algojo yang siap merenggut hartanya kapan saja jika wasiat tak dijalankan dengan baik.

“Aku dengar percakapan rahasia mereka, Yah,” ucap Reza, kali ini nada suaranya serius, nyaris seperti berbisik.

Galih memicingkan mata. “Percakapan seperti apa?”

“Ya… intinya begini,” Reza mengangkat bahu seolah itu hal sepele. “Kalau aku dikeluarkan dari kampus, nanti dana dibagi tiga—keluarga Sigit, dinas sosial, dan kampus.” Ia menghela napas sebentar lalu menambahkan dengan nada datar, seolah polos. “Aku nggak ngerti, Yah… tapi sepertinya ada pesekongkolan di antara mereka.”

“Brak!” Galih menggebrak meja.

“Bajingan! Keluarga Sigit berani-beraninya mengusik rumah tanggaku!” geramnya.

“Kenapa Yah jadi marah seperti ini?” tanya Vanaya.

“Sudah!” bentak Galih. “Mulai sekarang Ayah larang kalian bergaul dengan keluarga Sigit.”

“Kenapa, Yah?” sahut Dimas, merasa tak rela. Bagaimanapun, Anton masih mahasiswa paling berpengaruh di kampus, dan Dimas tak mau keluar dari lingkarannya.

“Sudah, ikuti saja perintah Ayah,” ucap Galih, tak mau ada bantahan.

“Sekarang kalian pergi ke kamar masing-masing, dan Reza, kamu tinggal di sini.”

“Ayah mengusir kami?” tanya Dimas.

“Ayah menyuruh kalian ke kamar, bukan mengusir,” jawab Galih kesal.

Dimas dan Vanaya pun keluar dari ruang kerja Galih dengan wajah masam, menahan rasa kesal yang tak terucap.

Pintu tertutup dari dalam oleh Reza.

Vanaya dan Dimas merasa kesal.

“Kenapa sih Ayah selalu mempertahankan Reza sekolah bareng kita?” tanya Vanaya.

“Ya enggak tahu, lah,” sahut Dimas, mengangkat bahu, meski dalam hatinya ia pun merasa terganggu dengan perlakuan istimewa itu.

Mereka berdua melangkah menuju kamar Vanaya dengan hati kesal. Melihat Reza berdua dengan Ayah di ruang kerja membuat mereka cemburu. Untuk pertama kalinya, mereka merasa disisihkan.

“Kira-kira, apa yang mereka bicarakan, ya?” tanya Dimas sambil melirik Vanaya.

“Aku enggak tahu. Yang jelas, ini tidak bisa dibiarkan. Kalau begini terus, Ayah bisa-bisa lebih menyayangi Reza daripada kita,” jawab Vanaya, nadanya penuh kekesalan.

Dimas hanya menghela napas, merasakan perasaan yang sama. Keduanya terdiam, memendam rasa khawatir bahwa posisi mereka di hati sang Ayah akan tergeser.

Pagi pun tiba.

Mata Dimas dan Vanaya terbelalak saat melihat Narti membawa beberapa paper bag berisi baju, tas, dan sepatu. Langkah Narti berhenti tepat di depan kamar Reza.

Vanaya segera menghampirinya.

“Bi, ini semua untuk siapa?” tanyanya sambil melirik isi bawaan Narti.

“Ini dari Pak Galih untuk Reza, katanya,” jawab Narti tenang.

Kepala Vanaya langsung berdenyut. Tanpa berkata lagi, ia bergegas menuju kamar ayahnya.

“Ayah!” teriaknya begitu pintu terbuka, suaranya penuh nada protes dan ketidakpercayaan.

1
SOPYAN KAMALGrab
pernah tidak kalian bersemangat bukan karena ingin di akui... tapi karena ingin mengahiri
adelina rossa
lanjut kak semangat
adelina rossa
lanjut kak
Nandi Ni
selera bacaan itu relatif,ini cerita yg menarik bagiku
SOPYAN KAMALGrab
jangn lupa kritik...tapi kasih bintang 5...kita saling membantu kalau tidak suka langsung komen pedas tapi tetap kasih bintang 5
adelina rossa
hadir kak...seru nih
FLA
yeah balas kan apa yg udah mereka lakukan
FLA
wah cerita baru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!