Dea Aradea austin gadis berparas cantik tapi kehidupan nya, setelah kedua orang tua nya meninggal berbalik 180°. Dea gadis manja harus bekerja di rumah nya sendiri, hanya untuk bisa makan dan bersekolah. harta peninggalan ayah dan ibu nya melimpah tapi di urus oleh adik ayah nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon na4vR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part. 33 tentang perasaan
Hari ini dea memilih untuk ikut lea karena daniel akan pulang sampai larut malam.
"aku lihat hubungan mu dengan tuan muda semakin mesra saja..hmm apa kalian sudah resmi pacaran? tanya lea
Dea menggelengkan kepala nya."aku ngga tau perasaan dia ke aku..tapi jujur lea, aku jatuh cinta dengan nya!! Dea menangkup wajah dengan kedua tangan nya.."dan aku tidak berharap lebih , jika dia tidak membalas perasaan ku..biarlah cinta ini sendiri!!
"tidak..jangan rasa nya sakit!! Aku yakin tuan muda juga suka dengan mu..dari cara dia memperlakukan mu itu saja sudah bisa di tebak."lea coba menghibur sahabat nya.
"ara kau ikut dengan ku kan untuk melihat aku latihan!! Sudah jangan bersedih lagi ya? Semangat ara.."seru lea
dea tersenyum manis lalu dia duduk di sebuah kursi yang tembus dengan ruang kaca jadi dia bisa melihat lea berlatih taekwondo.
"aih jenuh juga lumayan pegal ini badan.."lirih dea. Mata nya menyapu setiap sudut ruangan, lalu dia melihat sebuah rak buku yang di penuhi buku buku bacaan. Kaki nya pun melangkah ke arah rak buku, satu persatu dea melihat setiap judul buku. Sudut bibir nya terangkat ada sebuah novel dengan judul yang menarik.
Dea menoleh mencari tempat yang nyaman untuk dia baca,"ah di bawah pohon rasa nya nyaman sekali duduk di sana.." dengan langkah perlahan dea duduk di bawah pohon dan mulai membaca novel tersebut.
Tak terasa dia pun tertidur di bawah pohon, lea sampai mencari keberadaan dea."ya ampun ara!! Bisa bisa nya dia tidur di bawah pohon begini.." lea tidak tega membangun kan nya jadi dia pun duduk menemani dea yang masih tertidur pulas.
"lea..maaf aku ketiduran? Dea langsung duduk dan mengusap wajah nya.
"kita makan siang dulu nanti biar sopir jemput kamu pulang..aku masih ada latihan menembak!! Sebaik nya kamu di rumah saja buatkan kita cake yang enak..eh tapi sebelum nya ada chloe ingin bertemu kita.."terang lea
"chloe? Dimana?..baiklah aku akan pulang.."lesu dea
"sebentar lagi dia datang..kita tunggu di kantin saja? Gimana? Pasti kamu sudah laparkan.." lea pun menurut saja karena memang dia sudah lapar.
Chloe pun datang mereka bertiga memilih bicara di belakang dekat taman. Nampak ketiga nya terlibat pembicaraan serius, "aku ngga mungkin ketemu kamu ara..nyawa mu masih dalam bahaya dan sudah tepat kamu tinggal di sana saja!! Jangan keluar kalau tidak penting..oh aku benar benar sangat merindukan kalian.."rengek chloe
"tapi toko aman kan? Maksud ku tidak di datangi atau di ancam oleh nyonya cassy? Selidik dea
"tenang saja aman selalu karena yang mereka cari tidak ada..oke aku harus segera ke kampus dan lain kali kita bertemu lagi.."pamit chloe.."ara jaga diri mu baik baik ya.."dea pun memeluk erat sahabat nya itu.
Setelah chloe pergi, lea pun meminta dea untuk segera masuk kedalam mobil. Benar ucapan chloe jika nyawa dea masih di incar mereka, lea tidak mau terjadi apa apa dengan sahabat nya itu.
"kau yakin tidak mau aku temani? Tanya dea untuk memastikan lagi.
"oh ayo lah..diri mu lebih penting dari segala nya!! Pulang lah..hati hati!! Kabari aku jika sudah sampai.." lea pun membukakan pintu mobil untuk dea, lalu mendorong pelan tubuh sahabat nya itu agar masuk kedalam mobil.
Setelah pintu mobil di tutup, dea membuka kaca jendela sedikit "aku pulang ya? Sampai jumpa..aku tunggu di rumah.."lea hanya melambaikan tangan saja sampai mobil yang membawa dea menghilang dari pandangan nya, baru lah lea masuk ke dalam gedung latihan.
Di mansion Daniel
"sepi banget.."lirih dea
"selamat siang nona rara.."sapa ketua pelayan
"iya siang pak..aku mau langsung ke kamar saja istirahat.."ucap dea dan ketua pelayan hanya menunduk hormat.
Dengan langkah kaki perlahan lahan gadis cantik itu menapaki tangga satu persatu, helaan napas panjang terdengar dari mulut nya. Dea merasa kesepian dan tidak ada yang bisa dia kerjakan, bahkan badan nya berasa sakit semua.
"mandi? Mungkin akan lebih baik kalau sudah berendam di air hangat.."gumam dea, dia pun masuk kedalam kamar mandi dan melepaskan pakaian nya satu persatu. Sebelum nya dia sudah mengisi bathup dengan air hangat dan aroma terapi.
"ah segar.."dea memejamkan mata nya sejenak menikmati nya. Tanpa sadar dia tertidur hampir setengah jam lama nya, "ya ampun kok bisa sih sampai ketiduran lagi saja.." lalu dia bangun dan membilas tubuh nya di bawah shower.
Dengan menggunakan jubah mandi, dea pun keluar dari kamar mandi menuju walk in closet. Gadis cantik itu pun memilih celana pendek dan kaos oblong yang kebesaran untuk dia guna kan.
Selesai itu dia menuju sofa untuk menonton televisi sambil menunggu lea pulang. Banyak sekali berita berita yang dea baru lihat dan satu paling menarik kedekatan daniel dengan seorang gadis.
Hati dea mencelos, seperti ada ribuan jarum menancap di hati nya. Dia memejamkan mata nya "kenapa rasa nya sakit sekali.."dea memegang dada nya. "tapi apa urusan nya dengan ku..daniel hanya kasihan dan baik sama ku jadi aku tidak boleh meminta lebih dan aku gak boleh serakah juga.."
Pukul enam sore, dea turun ke dapur bahkan wajah nya nampak murung.
"nona mau makan apa? Biar koki yang akan memasak untuk nona.."tanya ketua pelayan.
"aku ingin memasak sendiri jadi jangan ganggu aku ya!! Pinta dea membuat ketua pelayan bingung. gadis itu membuka lemari pendingin dan melihat berbagai jenis sayuran, ikan dan daging.
"aku masak pasta saja..lea pasti suka!! udah lama kita ngga makan berdua.."dea hanya mengambil daging dan juga macaroni lalu mulai meracik bahan tersebut.
Maid dan yang lain nya hanya memperhatikan nona muda nya saja tanpa ada yang membantu karena permintaan dea sendiri.
"wah seperti harum pasta? Pekik lea yang ternyata sudah pulang bahkan sudah segar.
"lea kita makan di taman belakang ya!! Tolong kamu siapkan meja di sana, sebentar lagi masakan matang.."pinta dea
Lea pun di bantu salah satu maid menata meja di taman belakang, angin sejuk menerpa wajah dea dan lea.
"masakan mu selalu best? Puji lea
dea tersenyum bahagia dan dia pun mulai memakan masakan nya sendiri, lea tahu jika sahabat yang ada di hadapan nya sedang tidak baik baik saja.