Kenapa Harus Aku

" sesampainya di hotel, glamor langsung masuk ke kamar dengan membuka pintu yang terbilang sedikit kasar, membuat wonsoo yang sedang duduk di sofa sedikit terkejut dengan kedatangan istri nya itu.

" kenapa lagi dia?. " batin wonsoo bertanya-tanya dalam hati saat melihat glamor yang berjalan ke arahnya namun dengan wajah yang tidak bersahabat sama sekali.

" awwww.... awwww... sakit glamor..... " teriak wonsoo yang kesakitan saat glamor menjewer telinga nya seperti anak kecil yang di jewer telinga oleh ibunya karena melakukan kesalahan, ya seperti itulah yang wonsoo rasakan sekarang.

"lepaskan glamor, kamu kenapa sih? pulang-pulang langsung menjewer telinga saya. " geram wonsoo sambil menggosok-gosok telinga nya yang terasa sakit.

" ahhh.... kesalnya, ini semua karena bapak terlalu ganteng, membuat para ulat bulu itu menggatel pada bapak. " kesal glamor sambil menghentak-hentakkan kakinya di lantai bak anak kecil yang lagi marah karena tidak di belikan mainan.

" kamu bilang apa sih? saya nggak ngerti. " tanya wonsoo langsung menarik glamor ke dalam pelukan nya, entah kenapa dia sekarang sangat suka memeluk istri nya itu, meskipun tadi dia kesal sama glamor namun dia juga tidak bisa jauh dari glamor, ya begitulah yang di rasakan nya sekarang.

" apanya yang nggak ngerti, bapak tahu nggak, tadi itu aku ketemu sama si ulat bulu yang ngarang kalau bapak lagi liburan di sini sama dia, cih nggak tahu malu banget tuh ulat bulu shibal sekkiya. " umpat glamor membuat wonsoo hampir tertawa namun di tahannya.

" kamu sekarang sudah pintar mengumpat dalam bahasa korea ya. " ucap wonsoo sambil mencubit hidung glamor karena merasa gemas.

"ihh sakit tahu pak. " kesal glamor namun juga suka karena perlakuan wonsoo yang hangat padanya, tidak seperti saat pertama kali mereka menikah, perlakuan wonsoo yang dingin padanya saat itu sedikit membuat nya tidak percaya diri untuk menjadi istri wonsoo yang seutuhnya.

" emmm jadi kamu marah karena saya ganteng, terus saya harus gimana donk? emang udah ganteng dari lahir jadi sangat sulit untuk di ubah. " ucap wonsoo sambil menaik turunkan alisnya.

" cih narsis banget jadi orang. " ucap glamor langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya dari gatal karena si ulat bulu.

" paginya wonsoo dan glamor sedang bersiap-siap untuk pergi meninggalkan negara putih gajah tersebut.

" hmmm.... datang jauh-jauh buat honeymoon, tapi tetap aja aku belum rasa bagaimana rasanya malam pertama. " gumam wonsoo sambil melihat adik kecilnya di balik celana.

" sabar ya... semua itu butuh proses. " ucap wonsoo berbicara dengan adik kecilnya.

" bapak bicara sama siapa?. " tanya glamor menatap aneh wonsoo yang berbicara sendiri.

" tidak ada, ayo pergi, satu jam lagi pesawat nya akan take-off. " ucap wonsoo langsung mengambil koper dan keluar dari kamar hotel tersebut.

" eh tungguin pak.... " panggil glamor yang kesusahan berjalan karena memakai heels.

" kamu kenapa pakai itu,, tumben-tumbenan, terus juga saya perhatikan hari ini kamu make-up sangat tebal, udah kek tante-tante mau mau kekondangan aja. " ucap wonsoo sedikit tertawa saat melihat muka cemberut istri nya.

"ih bapak.... aku ini pakek heels dan juga make-up itukan juga karena bapak, aku tuh mau tampil cantik saat berjalan di samping bapak, biar nanti kalau si ulat bulu liat, aku jadi nggak keliatan malu-maluin. " jelas glamor kesal pada wonsoo karena bilang dia mirip tante-tante.

"ulat bulu siapa sih mor? dari kemarin kamu bahas dia mulu. " tanya wonsoo sedikit menghapus lipstik glamor dengan ibu jarinya.

" ih kenapa di hapus sih, nanti aku nggak keliatan cantik lagi. " cemberut glamor sambil mengerucut kan bibir nya membuat wonsoo gemas.

" cup... menurut saya, kamu itu tetap cantik kok meskipun nggak make-up. " ucap wonsoo setelah mengecup glamor, membuat glamor terdiam terpaku dengan mata yang melotot ke arah wonsoo.

" sudah ayo pergi. " ajak wonsoo membuat glamor tersadar dari lamunannya.

" pak wonsoo tadi cium gua, ahhh romantis banget, berarti hari ini gua dua kali di cium ama dia, pertama saat tadi pagi gua bangun, dan sekarang sekali lagi, ahh bisa gila kalau gua di giniin mulu sama pak wonsoo. " batin glamor dalam hati sambil senyum-senyum sendiri.

" glamor.... amor... oiii. " teriak wonsoo membuat glamor tersadar kalau sekarang dia sudah di depan mobil dan wonsoo sudah di dalamnya.

" ayo masuk... ngapain senyum-senyum nggak jelas. " ujar wonsoo membuat glamor malu setengah mati.

" kamu suka ya saya cium seperti tadi?. " tanya wonsoo membuat muka glamor memerah seketika.

" suka kan.. mau saya cium lagi nggak....? " tanya wonsoo menggoda glamor, namun bukannya malu glamor malah melihat ke arah wonsoo dan menganggukan kepala nya tanda dia suka di cium oleh wonsoo.

" cup... " sekarang bukan wonsoo yang mencium glamor, melainkan glamor yang mencium wonsoo, membuat wonsoo dan asisten choi yang melihat nya sedikit kaget.

" ternyata nyonya agresif juga. " batin asisten choi dalam hati.

" wonsoo sedikit terkejut dengan ciuman dadakan dari glamor, namun dia tidak mau kehilangan kesempatan untuk merasakan bibir lembut dari istri nya itu, saat glamor hendak melepaskan ciuman yang bisa disebut hanya sebuah kecupan tersebut, wonsoo langsung menahan tengkuk glamor dan sedikit menggigit bibir glamor agar glamor membuka mulut nya dan dia bisa memperdalam ciuman tersebut, awalnya glamor sedikit terkejut dengan ciuman menuntut dari suaminya itu, namun dia juga menikmati ciuman yang bergairah itu.

" huh.. huh..

" glamor sedikit ngos-ngosan dan menarik nafas panjang sebelum melanjutkan kembali ciuman mereka, mereka berdua masih asik berciuman sedang kan asisten choi sedang menahan kekesalannya terhadap dua pasutri yang tidak memikirkan perasaan jomblo nya itu.

" dasar mereka itu, mereka pikir hanya mereka saja yang bisa bermesraan, gua juga bisa, liat aja nanti setelah pulang ke Korea, gua akan memacari semua gadis yang dulu gua tolak. " batin asisten choi merasa kesal sampai dia membunyikan klakson dengan sangat keras membuat glamor dan wonsoo yang sedang berciuman terperanjat kaget seketika.

" eh.. maaf tuan muda.. tadi ada kucing lewat. " ucap asisten choi menjelaskan karena merasa takut dengan tatapan tajam wonsoo padanya, sedang kan glamor sekarang sedang menyembunyikan wajahnya di dada bidang wonsoo karena merasa malu dengan kejadian tadi.

" kamu pikir saya bodoh, mana ada kucing di jalan tol, mengganggu saja, makanya cari pacar biar nggak jomblo terus. " ucap wonsoo terdengar kejam di telinga asisten choi.

" saya juga nggak punya pacar karena anda tuan, anda terus menyuruh saya bekerja selama ini, mana ada waktu buat saya pacaran. " gumam asisten choi dalam hati sambil berusaha bersabar dengan sikap kejam tuan mudanya itu.

" tangan bapak masih sakit?. " tanya glamor mengalihkan pembicaraan.

" emm... masih sedikit. " ucap wonsoo dengan suara yang terdengar manja membuat asisten choi yang mendengar nya merasa merinding seketika.

" ternyata anda sudah benar-benar bucin tuan muda. " batin asisten choi merasa senang karena tuan mudanya sudah memiliki seseorang yang akan menjaga dan mencintai nya dengan tulus.