🔥🔥🔥🔥 dengan tingkat kepedasan bon cabe tingkat api neraka jahanam ya... yang jomblo juga kak UPe peringatan ini... peringat kan cari pasangan dulu baru baca😂😂😂
Happy reading merinding di beberapa part..
🙈🙈🙈🙈🙈🙈
Pria bule itu sampai menggeretakkan giginya karena menahan amarah yang sudah sampai ke ubun-ubunnya.
Sudah jelas saat ini dadanya sedang menahan sakit lima tusukan akibat keributan di area kekuasaanya, eh sesampai nya di rumah sakit, bukannya langsung mendapat perawatan malah harus berhadapan dengan wanita gila yang memakai baju dokter.
“ cih, kalau sampai wanita gila ini adalah benar-benar dokter disini bukan pasien yang kabur dari rumah sakit jiwa, maka aku bersedia semua luka ku ini di jahit tanpa haru di bius.” Gumamnya yang sengaja dengan suara keras agar Stella mendengarnya.
“OK, FIX!” Ujar Stella lalu berjalan melewati pria bule itu.
Pada saat mereka berpapasan Stella berhenti dan memandangi wajah ketus pria itu sambil berteriak kepada perawat yang ada di ruangan itu.
“ Perawat, tolong bawa bapak ini ke tempat tidur pasien. Kita perlu menjahit luka nya TANPA BIUS!!”
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kak UPe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
🐿️ happy reading 🐿️
Dari dalam kapal Stella dan Benigno bisa mendengar suara tembakan yang ada habis nya dari atas ruangan mereka.
Lalu seperti keadaan di ruangan kemudi kapal.
"Danil awas!!" seru David sambil memback-up Danil dari samping.
"David.. arah jam sembilan."Teriak Benvolio saat melihat musuh mencoba menaiki sisi kiri kapal.
Dengan cepat David menebak ke arah yang Benvolio sebutkan.
"Siapa kau sebenarnya Benvolio?" Tanya David sambil terus melepaskan tembakan ke arah musuh-musuh yang mencoba masuk ke dalam kapal.
"Siapa diri ku sebenarnya tidak lah penting.Yang terpenting sekarang adalah bagaimana keluar dari jemputan para pasukan malaikat pencabut nyawa ini." jawab Benvolio sambil menembak ke arah musuh yang baru saja hendak melompat ke kapal mereka.
"Kau sendiri siapa?!! kenapa kau bisa punya banyak sekali senjata!!! jangan - jangan mereka semua ini menyerang kita karena kau!!" sebut nya sambil terus mengintai musuh yang terus menembaki mereka.
"Apa kalian hanya akan ngobrol berdua dsn mengabaikan ku!!" protes Danil yang posisi nya sedikit lebih jauh dari David dan Benvolio.
Benvolio dan David hanya tersenyum tanpa menggubris perkataan Danil.
"Seperti nya jumlah musuh tidak ada habis nya. Sejauh aku melihat ada dua kapal yang mengepung kapal kita." Ujar Benvolio.
"Senjata kita sudah mulai kehabisan peluru." Ujar Danil.
"Aku akan mengambil tas satu lagi di bawah." seru David.
"Ben.. kau cover aku !! Aku akan turun lagi ke bawah." ujar David yang bermaksud mengambil tas ransel satu lagi di tempat Stella berada.
Tapi baru saja David membuka penutup pintu ke lantai bawah David melihat seseorang tengah mengarahkan pistolnya ke kepala Stella.
Sedangkan Benigno masih bersembunyi di tempat yang tadi.
"Kenapa Stella malah keluar dari tempat persembunyian mereka??" gumam David dalam hati.
MUSUH yang sedang mengarah pistol ke kepala Stella tidak tahu kalau David sedang menuruni tangga arah ke bawah sebab dia terlalu fokus melihat kecantikan Stella Taher.
"Apa yang kau lakukan di kapal ini cantik? Setahu ku ada tiga pria yang sedang baku tembak di atas, apa kau disini sebagai pemuas nafsu mereka bertiga?" Ujar pria itu sambil tersenyum Davil pada Stella.
Stella melihat David yang sudah menapak kan kaki nya di lantai di ruangan dalam kapal itu.
Tapi berusaha untuk tidak membuat si penjahat menyadari nya.
Sementara David terus membuat isyarat agar Stella tetap tenang.
"Kenapa kau diam saja cantik? Atau kau tidak ingin menjawab nya dengan mulut mu.. bagaimana kalau kau menjawab nya dengan tubuh mu!!" Si pria itu menarik baju kaus putih yang Stella pakai hingga bagian bahu nya robek membuat bagian depan tubuh Stella pun ikut terlihat.
"Waaaw!! Sudah ku duga! Tubuh mu pastilah sangat indah sayang ..ayo lah mendekat!!" ucap si pria.
Tangan dan kaki Stella sebenarnya sudah gemetar Karena marah tapi dia berusaha agar hal itu tidak terlihat oleh si pria brengsek di depannya.
Pria itu mengarahkan kembali pistol itu ke kening Stella dan berkata sambil mengancam."Buka seluruh pakaian mu atau ku ledak kan kepala mu dengan pistol ini."
Si pria terus memandangi Stella tapi Stella tetap diam sebab David sedang mengendap-endap di belakang pria itu.
"Stella uang mu jatuh di lantai!!" teriak David.
Stella auto berjongkok ke bawah mencari uang yang dikatakan oleh David.
Saat Stella jongkok David langsung menembak kepala pria itu.
Saat tubuh pria itu akan terjatuh ke lantai, dengan cepat David menarik Stella ke dalam pelukannya agar Stella tidak melihat darah dan otak yang berceceran ke lantai.
🤩🤩🤩🤩
David Hardata....kak UPe suka gaya lo!!seru kak Upe sambil ngumpet di dalam lemari.
☘️☘️☘️
BESTie mohon bantuannya untuk like 10 komen ya... agar popularitas karya ini naik... makasih zeyeeeeng