Suamiku Bersifat Iblis Berhati Malaikat

"Amara,..."Sahut Luis tersenyum, Amara langsung memeluk Luis tanpa melihat Kania, Luis pun dengan senang hati membalas pelukan Luis, Amara adalah sahabat masa kecil Luis dikampung oma dan Opa nya, Amara yang selalu ada untuk Luis saat kecil dulu, mereka terbilang cukup dekat, sampai Kejadian naas itu tiba dan papa dan mama Liana menjemput Luis dan membawa nya kekota, saat itulah Luis dan Amara terpisah, mereka hanya mengobral lewat telpon saja, dan Luis bisa bersifat lembut pada Amara tak seperti pada orang lain,...

"Amara perkenalah ini Kania calon istriku dan Kania ini Amara sahabat masa kecilku..."Kania berdiri dan mengulurkan tangan nya seraya tersenyum sopan, Amara yang mendengar Luis mengatakan jika Kania adalah calon istri nya langsung memasang wajah masang, ia tidak suka dengan status Kania sebagai calon istri Luis...

"Kania calon istri mas Luis..."Kania menekan kata calon istri, ia tau Amara tidak suka dengan nya, sangat terlihat jelas wajah jutek Amara saat memandang nya...

"Amara..."Amara langsung menarik tangan nya usai bersalaman dengan Kania jika bukan karna Luis ia tidak akan mau bersalaman dengan Kania...

"Luis apa kamu tau aku tidak pernah memotong rambut ku sedari kecil sesuai permintaanmu, apa kamu suka..."Kania meneguk minuman hingga habis, ia seakan gerah melihat Amara yang bersikap manja pada Luis, Luis pun selalu menanggapi Amara dengan senyuman,...

"Kamu kenapa sih Kania, kenapa juga kamu harus marah melihat Luis dan Amara sangat dekat, itu kan hak mereka, kamu itu hanya calon istri yang tak diinginkan, Luis mau menikahi kamu karna anak yang ada dalam rahim kamu,...." Pekik Kania dalam hati, ia langsung berdiri dan meninggalkan Luis dan Amara yang sedang mengobrol ....

"Kania kamu mau kemana?..."Tanya Luis saat melihat Kania pergi...

"Mau ketoilet, sebentar doang kok kalian mengobrol saja aku segera kembali..."Sahut nya kemudian kembali berbalik, Amara tersenyum sinis, ia tau Kania sedang cemburu melihat kedekatan mereka berdua...

"Daripada aku kembali kerestoran dan melihat kemesraan Luis dan Amara mending aku ketaman saja mencari udara segar..."Kania berbelok dan pergi ketaman, ia kemudian duduk ditaman menikmati udara segar seraya melihat orang-orang yang berlalu lalang....

Saat sedang menikmati udara, Kania tak sengaja melihat seorang laki-laki yang berdiri dipinggir jalan, Kania semula biasa-biasa saja sampai mobil yang berjalan dengan pelan perlahan melaju dengan kecepatan tinggi kearah laki-laki itu, Kania langsung berdiri dan berlari kearah laki-laki itu...

"Tuan awas..."Teriak Kania menarik laki-laki itu, dan untug saja Kania datang cepat waktu jika tidak Nyawa laki-laki itu sekarang sudah melayang...

"Tuan tidak apa-apa?..."Tanya Kania melihat laki-laki itu terdiam,,,

"Ah.. i-iya saya tidak apa-apa, terima kasih telah menyelamatkan nyawa saya jika kamu tidak ada mungkin nyawa saya sudah melayang..."Kania mengangguk sopan,...

"Perkenalan nama Dion Laksana, nama kamu?..."Ujar Laki-laki yang bernama Dion mengulurkan tangan nya dan bertanya pada Kania...

"Kania..."Jawab kania seraya membalas uluran tangan Dion...

"Sekali lagi terima kasih atas pertolongmu, saya akan membalas nya suatu saat nanti, sekarang saya harus pergi sampai jumpa...."Ujar Laki-laki itu seraya berlari menyerang jalanan, Kania tak menghirauka laki-laki itu, ia kembali ketaman dan duduk disana...

Sementara didalam Restoran, Luis sekali-kali melihat pintu, ia sedikit khawatir saat Kania belum juga kembali, Amara yang melihat nya sangat kesal...

"Kamu mencari siapa sih Lu, sedari tadi melihat kepintu mulu...."Tanya Amara dengan nada kesal...

"Kania, sedari tadi dia belum kembali juga, ini sudah hampir satu jam ia pamit ketoilet tapi sampai sekarang belum kembali juga..."Ada rasa khawatir diwajah Luis itu sangat terlihat jelas oleh Amara.....

"Kamu tunggu disini dulu ya, aku mau mencari Kania sebentar..."Luis pun berdiri dan meninggalkan Amara yang sedang kesal, bagaimana tidak Luis meninggalkan nya hanya karna Kania...

"Kamu kemana sih Kania, membuat saya repot saja..."Ujar Luis terus mencari Kania yang tidak ada ditoilet, Ia seketika berhenti saat melihat Kania yang sedang duduk dikursi taman, Luis pun segera menghampiri Kania...

"Kania, kenapa kamu malah kesini, dan kenapa kamu tidak kembali kerestoran, apa kamu tua saya sangat cemas padamu, Maksud saya, saya tidak anak saya kenapa-napa..."Ujar Luis meralat perkataan nya, Kania tersenyum kecut hanya cemas pada anak nya bukan diri nya, sungguh hidup Kania benar-benar menyedihkan....

"Maaf mas saya ngak mau ganggu mas sama sahabat kecil mas Luis,lagian disini udara nya sangat segar mas..."Kening Luis berkerut dalam saat mendengar ucapan Kania,...

"Apa kamu cemburu melihat aku dan Amara?..."Tanya Luis menatap lekat wajah Kania...

"Hah? cemburu sama Amara?? Mas Luis jangan aneh-aneh saya sama sekali ngak cemburu, saya kan sudah bilang saya tidak mau mengganggu kalian bukan berarti saya cemburu..."Kania menggelengkan kepala nya, tapi hati nya ingin berkata jika dia tidak suka dengan kedekatan Amara dan Luis apa itu nama nya cemburu?...

"Kamu kan belum makan Kania, ayo kita kedalam aku tidak ingin kamu kelaparan, jika kamu lapar itu juga akan membuat anakmu kelaparan...."Kania mengangguk kemudian berdiri mengikuti Luis yang jalan didepan nya,...

"Maaf Amara, aku tidak duduk ditaman menikmati udara segar, aku kira kalian tidak menungguku..."Ujar Kania meminta maaf, Amara tak menjawab sama sekali, ia malah tersenyum manis pada Luis...

Saat mereka tengah mengobrol ponsel Luis berdering, Luis pun mengangkat nya dan pergi dari sana meninggalkan Amara dan Kania...

"Menyusahkan sekali,..."Ujar Amara melihat kearah lain, Kania mengerutkan kening nya mendengar ucapan Amara, sudah bisa Kania pastikan jika Perempuan yang sedang duduk didepan nya itu tidak menyukai nya karna ia adalah calon istri Luis...

"Aku kira aku menyusahkan calon suamiku sendiri bukan orang lain, itu tidak salah sama sekali, kecuali ada yang cemburu karna kebanyakan sahabat itu menyukai sahabat nya sendiri..."Ujar Kania tidak mau kalah, Amara langsung menoleh pada Kania dengan kasar ia menggebrak meja dengan keras sehingga orang-orang yang ada disekitar melihat mereka...

"Kamu, Kamu pikir kamu itu cantik, hah, Luis mau menikah kamu karna kamu pelet kan?..."Kania terkekeh, ia meminum minuman punya Luis dengan santai...

"Mungkin kamu lebih cantik dari aku, tapi sayang nya Luis lebih tertarik padaku daripada sama kamu, dan aku tidak pernah pakai pelet seperti yang kamu katakan.."Jawab Kania santai...

"Kania, Amara..."