NovelToon NovelToon
Aku Bukan Mesin ATM Keluargamu Mas

Aku Bukan Mesin ATM Keluargamu Mas

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:19.6k
Nilai: 5
Nama Author: Shaa_27

“Gajimu bulan ini mana, Ran? Orang tua butuh uang.”
“Adik butuh biaya kuliah.”
“Ponakan ulang tahun, jangan lupa kasih hadiah.”

Rani muak.
Suami yang harusnya jadi pelindung, malah menjadikannya mesin ATM keluarga.
Dari pagi hingga malam, ia bekerja keras hanya untuk membiayai hidup orang-orang yang bahkan tidak menghargainya.

Awalnya, Rani bertahan demi cinta. Ia menutup mata, menutup telinga, dan berusaha menjadi istri sempurna.
Namun semua runtuh ketika ia mengetahui satu hal yang paling menyakitkan: suaminya berselingkuh di belakangnya.

Kini, Rani harus memilih.
Tetap terjebak dalam pernikahan tanpa harga diri, atau berdiri melawan demi kebahagiaannya sendiri.

Karena cinta tanpa kesetiaan… hanya akan menjadi penjara yang membunuh perlahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shaa_27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

menuduh?

Terik matahari siang itu terasa membakar kulit, namun suasana di depan pabrik tempat Rani dan Nadia membeli jajanan kaki lima jauh lebih panas daripada cuaca. Rani tengah tertawa kecil saat mencicipi cilok yang baru saja ia beli bersama Nadia.

“Enak ya, Ni, ciloknya lembut banget,” ucap Nadia sambil tersenyum lebar.

“Iya, kayaknya kita harus langganan di sini deh—” Rani belum sempat melanjutkan kalimatnya ketika suara keras memecah suasana.

“RANI!!!”

Rani dan Nadia sama-sama menoleh. Dari seberang jalan, terlihat Bu Marni, Andi, dan Maya berjalan cepat ke arah mereka dengan wajah penuh amarah. Orang-orang yang ada di sekitar sana langsung menoleh, beberapa karyawan yang baru keluar pabrik berhenti di tempat.

Rani mengerutkan kening. “Astaga... lagi-lagi mereka,” gumamnya pelan.

Begitu tiba, Bu Marni langsung menunjuk ke arah Rani dengan jari gemetar.

“Kamu! Perempuan tak tahu diri! Berani-beraninya pakai KTP saya buat minjam uang di pinjol sampai seratus lima puluh juta!” teriaknya lantang hingga membuat semua orang menatap.

Rani membeku sejenak, tapi kemudian tersenyum sinis. “Apa? Saya pakai KTP Ibu? Ibu sadar nggak, selama ini saya bahkan nggak pernah tahu Ibu punya KTP atau nggak.”

Maya langsung memotong dengan nada tinggi. “Jangan pura-pura nggak tahu, Rani! Semua bukti ke arah kamu! Kamu pasti yang ngelakuin itu karena kamu dendam sama keluarga Andi!”

Nadia yang berdiri di samping Rani langsung maju, menatap mereka dengan tajam. “Hei, jaga bicaramu. Jangan asal tuduh tanpa bukti!”

Andi menatap Rani dengan ekspresi kecewa bercampur emosi. “Kamu tega banget, Ran. Udah ninggalin aku, sekarang bikin masalah kayak gini?”

Rani terkekeh pelan, tapi nadanya tajam. “Lucu ya, Andi. Kamu yang nyakitin aku, kamu yang ngancurin hidup aku, sekarang malah aku yang disalahin? Hebat bener otak kamu.”

Kerumunan mulai ramai. Suara bisik-bisik terdengar di antara para karyawan.

🗣️ “Itu kan mantan suaminya Rani, ya?”

🗣️ “Ih, kasihan banget Rani dituduh gitu.”

🗣️ “Tapi kok suaminya malah sama cewek lain tuh…”

Belum sempat Rani membalas lebih jauh, Maya mendorong bahu Rani keras-keras hingga hampir membuatnya tersungkur. “Kamu perempuan licik! Berani-beraninya menuduh aku yang pakai uang itu!”

“HEI!!” suara berat menggema dari arah parkiran pabrik.

Semua kepala menoleh — Dion berdiri di sana, mengenakan kemeja putih dengan lengan tergulung. Tatapannya tajam, wajahnya dingin, tapi nada suaranya mengguncang seluruh kerumunan.

“Lepaskan tanganmu dari Rani!”

Dion berjalan cepat mendekat, tubuhnya tegap dan penuh wibawa. Ia berdiri di samping Rani, menatap Andi, Maya, dan Bu Marni satu per satu.

“Cukup! Kalian menuduh tanpa bukti, menyerang perempuan di depan umum. Kalian pikir saya akan diam melihat itu?” suaranya berat, menekan setiap kata.

Andi melangkah maju dengan wajah merah padam. “Kamu siapa, hah?! Ini urusan keluarga kami, kamu orang luar nggak usah ikut campur!”

Dion tersenyum miring, menatap Andi tajam. “Orang luar, ya? Aku bukan orang luar, Andi. Aku adalah calon suami Rani.”

Suasana langsung hening. Bahkan pedagang cilok yang tadi sibuk menusuk bakso kini berhenti total.

“Calon suami?” gumam beberapa karyawan bersamaan.

Bu Marni membelalak, hampir kehilangan keseimbangan. “APA?! Baru juga sebulan cerai, udah punya calon suami?! Astaga Rani, kamu ini wanita macam apa?! Dasar murahan!”

Nadia langsung menatap Bu Marni tajam. “Cukup, Bu! Jangan hina Rani seenaknya!”

Namun Rani sudah melangkah maju dengan wajah dingin, suaranya gemetar tapi penuh amarah.

“Murahan? Hahaha…” Rani tertawa pendek, tapi matanya berkilat tajam. “Kalau saya murahan karena jatuh cinta pada orang yang tulus menghargai saya, lalu Andi apa? Laki-laki menjijikkan yang menghamili wanita lain ketika masih jadi suami saya?! Di mana harga diri kalian, hah?!”

Kerumunan langsung bersorak pelan, beberapa menahan tawa getir.

🗣️ “Wah… disikat balik!”

🗣️ “Pantesan aja Andinya pucat.”

Andi maju, wajahnya merah. “Jaga bicaramu, Rani!”

“Kenapa? Takut kebenaran terucap?” Rani menatap balik tajam. “Kamu yang selingkuh, kamu yang menghamili perempuan yang bahkan nggak tahu malu numpang di rumah ibumu, dan sekarang kamu datang nuduh aku pencuri identitas?!”

Maya berteriak, “Kamu fitnah aku!”

Rani menatap Maya datar. “aku nggak fitnah! bahkan aku nggak pernah tau ibu punya KTP apa nggak!.”

Nadia menambahkan dengan nada tenang tapi menusuk, “Dan kalian menuduh tanpa bukti ini bisa dijadikan kasus atas pencemaran nama baik. Jadi, siap-siap aja kalau kalian masuk penjara!.”

Dion menatap mereka bertiga dengan ekspresi dingin. “Kalian boleh hina Rani sesuka kalian, tapi satu hal yang harus kalian tahu — perempuan ini tidak sendiri lagi. Selama aku masih berdiri di sampingnya, tidak akan ada yang bisa menyentuhnya.”

Kerumunan berbisik heboh, beberapa mulai bersorak kecil. Bu Marni menatap Dion dengan wajah tak percaya, sedangkan Andi menunduk, rahangnya mengeras.

Rani menatap Dion pelan, sedikit menunduk, ada air mata yang menggenang — bukan karena sedih, tapi karena akhirnya ada seseorang yang membela dia tanpa pamrih.

Namun suasana siang itu belum benar-benar tenang — karena Bu Marni, dengan suara serak dan gemetar, berucap lirih,

“Lihat aja, Rani… Tuhan pasti kasih balasan buat perempuan kayak kamu.”

Rani menatapnya tanpa takut. “Tenang saja, Bu. Balasan Tuhan itu adil. Dan biasanya, datangnya duluan buat yang paling banyak berdosa.”

1
Nur Hafidah
kasihan sekali,makanya jadi orangg jangan sombong,jaga ucapan
Nur Hafidah
Bu marni tidak tahu malu
Tini Uje
gila..gila sekalian aja buk marni nya thor kasian juga anak nya 😄..masukin rsj aja bukmar nya
penulis_pena: 🤣 masalahnya RSJ nya penuh 🤣
total 1 replies
Ayudya
terima Rani dari pada ntar kamu di nganggu terus ma nenek lampir🤣🤣🤣🤣
riya chan
Kok aneh ya awalnya si rani nggak ada anak tiba" ada anak aja thor nggak nyambung deh trus si rani nabungnya di kaleng kok tiba" ada di buku tabungan sih sebenarnya yg mana yg benar ,, thor maaf semoga bisa di rev
penulis_pena: 😭kak maaf kayaknya aku lupa deh
total 1 replies
Ayudya
lah emak nya Andi Uda gila tu
Ayudya
hancur hancur deh kamu andy
Aether
awokawok sampai tukang cilok pun kaget
Ayudya
lah mang urat malunya keluarga Andi Uda putus ya
penulis_pena: 😭 keluarga kek gitu gak pernah ada malunya kak
total 1 replies
Ma Em
Semoga Rani selalu bahagia dan Dion benar2 tulus mencintai Rani dan segera kan niat baiknya jgn ditunda tunda .
Ayudya
bahagialah kamu rani
Ma Em
Rani terima saja lamaran Dion dan setelah lepas masa idah bisa langsung nikah .
Sulfia Nuriawati
tenag hdup mu Rani drpd bela cinta batin tersiksa, lbh baik buang cinta beracun jd bs hdup tenang
Ayudya
nikmati kehancuran mu andi
Nur Hafidah
capek bgt punya suami dan mertua yang bisanya nuntut
Ayudya
semangat kak.cerita buat kita bisa belajar akan arti sebuah keluarga
penulis_pena: 🥹huaaa makasih kak 😍
total 1 replies
Ma Em
Semoga Rani semakin sukses serta Andi dan keluarga benalunya semakin terpuruk .
Ma Em
Bagus Rani kenapa tdk dari dulu kamu pergi dari Andi si mokondo dan keluarga benalu , semoga Rani bisa bertemu dgn lelaki yg baik yg tulus mencintai Rani bkn dijadikan ATM berjalan untuk suami dan keluarganya .
AlikaSyahrani
semoga memdapatkan jodo sang bisa menerima kamu apa adanya
bukan ada apanya🤲🤲🤲
Wanita Aries
Semangat membuka lembaran baru rani
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!