NovelToon NovelToon
Saya Alona

Saya Alona

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama / Cintapertama
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: Wisye Titiheru

Alona gadis introvert yang mulai merasakan sesuatu yang berbeda di hatinya ketika bertemu dengan Vier pemuda tegas yang cuek di tempat tugasnya didaerah terpencil. Di daerah perbatasan Indonesia dan Kalimantan.
Apakah cinta seorang dokter spesialis penyakit dalam dengan seorang perwira angkatan darat yang tegas dan cuek bisa terjadi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wisye Titiheru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. Sentuhan Istri

Meskipun terluka, Vier tetap pulang ke Jakarta. Subuh jam empat rombongan tiba di kesatuan sedangkan yang terluka di kirim langsung ke rumah sakit. Akhirnya Alona mengendong Ethan, bersama dengan Yani suster Ethan serta Zaki dan Yance langsung ke rumah sakit. Alona langsung menuju ruang IGD di sudut ruangan suaminya sedang dibalut lukanya oleh ners Selvia.

"Sayang....." Alona langsung mencium suaminya. Vier sudah memeluk istrinya. Ners Selvia yang sedang mengobati luka Vier terhenti. Dalam hatinya dia marah untung dokter, kalau ngak sudah gue semprot ni. Dikalangan genk nersnya Selvia, semua tahu bahwa Mayor Vier adalah idolanya. Dari pertama kali dia bertugas sebagai ners yang bekerja honorer sampai sudah menjadi pegawai tetap, Selvia tetap mengidolakan Xavier Anthonio. Bahkan terus menghayal dia akan menjadi suaminya.

"Mohon maaf ners Silvia, biar saya saja yang mengobati luka suami saya."

"Silahkan dokter." Silvia pergi dengan muka cemberut, dua teman genknya sesama ners hanya menertawai rekannya ini. Mereka tahu betapa jengkelnya Selvia, sudah senang merawat idolanya, malah istrinya datang.

"Bukannya tidur aja di rumah. Menganggu orang punya kesenangan."

"Sadar itu suaminya."

"Penting amat!!!"

Selesai merawat luka suaminya. Alona langsung membawa suaminya pulang setelah semua administrasi di rumah sakit diselesaikan. Alona membeli obat setelah berkonsultasi dengan dokter jaga di IGD. Pukul lima pagi mereka kembali ke rumah. Vier dibantu oleh Zaki dan Yance langsung mengangkat komandan mereka ke kamar.

"Mas istirahat ada siapkan sarapan pagi buat mas."

"Sayang sini, peluk mas. Sarapannya kita beli saja."

Alona memerintahkan Yani untuk tidur lagi. Sarapan pagi sudah Alona gojek. Dia meminta tolong Zaki dan Yance untuk nanti mengambil di pos. Kemudian dia kembali melihat suaminya.

"Lama amat."

"Manja amat."

"Boleh kan?"

"Boleh banget."

Alona tertidur dalam pelukan suaminya. Vier melihat raut wajah kuatir yang mulai menghilang dari muka istrinya. Vier mencium kening istrinya dan dia pun tidur mengikuti suaminya. Mereka bangun kesiangan. Karena hari minggu, akhirnya rencana ibadah pagi di tunda kemalam hari.

Selama Vier sakit, setiap pagi sebelum pergi bekerja, Alona sudah membersihkan luka di kaki suaminya terutama sebelah kiri setelah mandi. Alona melakukan dengan teliti dan tentu menjaga kebersihannya agar tidak infeksi. Luka - luka kecil sudah sembuh, hanya satu luka yang lumayan besar yang belum sembuh.

Di rumah sakit Alona yang sedang berjalan dengan Zaki bertemu dengan Silvia. Alona memberi senyuman dan menyapa, namun tidak direspon oleh ners Silvia.

"Eh...kamu!!!!" Alona langsung menarik Zaki dan memberi kode mata dan mengajaknya berjalan lebih cepat. "Dokter dia ngak sopan?"

"Dia mungkin marah, aku juga salah. Waktu Vier terluka dia sedang mengobati aku datang terus mengambil alih tugasnya."

"Loh itu suami dokter. Wajarkan??!!! Sebenarnya dia senang dong." Zaki langsung berpikir dalam hatinya aku harus mencari tahu gosip yang beredar. Akhirnya Zaki melupakan kekesalannya kepada ners Silvia. Dia bersama dokter Alona akan visit pasien dan yang di kunjungi adalah Tuan Fernandes.

"Selamat pagi pak Fernandes."

"Selamat pagi dokter."

"Bagaimana keadaan bapak? Apa yang bapak rasakan?"

"Baik dokter. Tidak ada keluhan."

"Puji Tuhan. Permisi bapak saya mau lihat bekas operasi bapak." Alona pun melihat bekas operasinya dan dia mengecek semua keadaan tubuh pasiennya. "Bekas operasi bapak sudah kering sempurna. Nanti ners saya yang akan membuka perbannya dan membersihkan. Dan dari hasil terapi yang dilaporkan bahwa perkembangan bapak seratus persen. Sore ini selesai infusnya bapak bisa pulang."

"Terima kasih dokter." Dari pintu masuk nyonya Fernandes, langsung suaminya menyampaikan berita yang disampaikan dokter.

"Benar bapak, puji Tuhan." Dia langsung menghubungi anak laki - lakinya agar bisa mengurus administrasi agar sore mereka bisa pulang.

Hasil penyelidikan Zaki membawa berita yang tidak kaleng - kaleng. Ternyata ners Silvia sudah menyukai Mayor Vier sejak lama. "Pantasan marah, cemburu?!!!! Tetapi kamu siapa Dokter Alona siapa?" Vier langsung mencari Cila dan Soni menyampaikan hasil yang dia peroleh.

"Pantas cintaku ngak disambut, ternyata sukanya sama suami orang."

"Ahk, Soni kamu suka sama dia?"

"Iya. Di tolak berkali - kali."

"Ngak pantas dicintai. Kamu tidak sadar, Cila...." Cila langsung menutup mulut Zaki. "Kenapa? Kamu harus berani Cila?"

"Cila kamu kenapa?" Cila langsung meninggalkan Soni dan Zaki.

"Dia suka dan cinta sama kamu. Dia pendam itu sudah lama, kenapa otak mu telat amat mikirnya."

"Dari kapan Zaki?"

"Kalimantan. Ooooo ternyata yang Cila maksud ners gatal itu."

"Cila cerita apa?"

"Bilang kamu suka sama orang lain."

"Aku malah berpikir Cila pacaran sama Silas."

"Silas hanya sayang Cila sama seperti saya, dokter Iwan. Sayang kami untuk menjaga seperti kepada dokter Alona. Sana cari Cila." Soni pun berlalu meninggalkan Zaki dia harus menjelaskan kepada Cila.

"Dokter lihat Cila?"

"Sudah di parkiran mau pulang. Soni....." yang dipanggil sudah berlari "Ada apa dengan mereka?"

Karena ada yang kelupaan di ruangannya, Alona kembali mengambil sebelum pulang. Selesai mengambil dia menuju parkiran mobilnya. Di pintu depan lobi rumah sakit dia bertemu dengan Clara yang di kawal oleh orang lapas.

Raut wajah Clara masih tidak bersahabat dengannya. Alona pun berlalu meninggalkan Clara yang menatapnya dengan tajam. Hari ini Alona di ijinkan membawa mobil pergi bekerja. Sampai di rumah Alona disambut oleh anaknya.

"Mami..... " Ethan berlari kepadanya dan langsung memeluk.

"Mami kangen adek."

"Adek juga mami."

"Papi cinta mami dan adek." Alona dan Ethan langsung mendekati Vier.

"Sudah mandi belum sayang?"

"Mas bau ya?"

"Ngak lah, kan sudah sore."

"Tunggu sentuhan istri tercinta, mas ingin di mandiin." Vier tidak tahu bahwa ketiga orang yang bekerja di rumah ini sedang senyum - senyum sendiri melihat sikap manja komandan mereka.

"Mas malu, lihat tuh Yani, Yance dan Zaki tertawa."

"Zaki, Yance awas ya."

"Siap salah komandan." Mereka berdua lalu kembali bermain dengan Ethan di depan rumah.

1
lovebunny
xavier yg cuek??
Tuxedo Mask
Gemes banget 😍
Ceisye: terima kasih 🙏🙏🙏
total 2 replies
Elysia
Gak bisa berhenti baca
Ceisye: 😊😊😊 terima kasih
total 2 replies
Devan Wijaya
Bikin galau.
Ceisye: terima kasih sudah membaca semoga bab selanjutnya juga suka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!