"Plak......" satu tamparan di layangan oleh Diko pada Ruby.
"Aku yang sudah mengangkat derajat mu!" tekan Diko
*****
Ruby di nikahi Diko karena perjodohan dari sang nenek,Ruby perempuan yang sederhana dia berasal dari kampung hingga membuat Diko merasa pernikahan ini memalukan.
Selama pernikahan Diko sama sekali tak memperlakukan Ruby layaknya seorang istri,Diko bertindak semaunya saja bahkan Diko beberapa kali kedapatan selingkuh oleh Ruby.
Mampukah Ruby menghadapi sifat sang suami yang hanya baik saat di hadapan keluarga nya saja?
Akan kah Ruby memiliki pergi dari kehidupan Diko atau justru bertahan dengan kehidupan seperti di neraka ini?
Yuuk baca kisah terbaru ku Salahkan aku berpaling?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Permainan
"Aku tidak pulang malam ini" ucap Diko melalui sambungan telepon pada Ruby membuat Ruby menghela nafas panjang.
"Oma masuk rumah sakit" lanjut Diko
"Oma masuk rumah sakit! Di mana mas? Aku harus ke sana"
"Ini sudah malam besok saja"
"Tapi mas-"
"Ruby,ini sudah malam oma juga sedang beristirahat" potong Diko dengan nada tinggi.
"Baik mas" jawab Ruby kecewa lalu mematikan ponselnya.
"Bagaimana bisa oma mu begini Diko?" tanya Feri yang baru datang.
"Bella hamil pa dan dia mendatangi kantor ku,oma ada di sana"
"Plak....." satu tamparan di layangan Feri untuk Diko,dia tau Diko dan Bella pernah menjalin hubungan.
"Jika kamu tidak menyukai Ruby lepaskan dia menikah dengan pilihan papa dan mama Mira"
"Pa, selama ini aku hanya jadi permainan buat kalian! Apa boleh aku membuat keputusan sendiri,Papa dan Oma selalu ingin mengatur ku" jawab Diko
"Diko ini semua juga untuk kebaikan kamu,kamu bisa lihat sendiri bukan karena menikah dengan Ruby kamu mendapatkan warisan oma"
"Lalu kenapa papa meminta ku menikah dengan keponakan istri muda papa? Karena harta juga bukan! Karena papa dan istri muda papa ingin menguasai harta peninggalan oma" ujar Diko
"Jangan kurang ajar kamu Diko"tunjuk Feri emosi
"Semua yang aku katakan benar,apa selama ini papa pernah memikirkan diriku, memikirkan perasaan ku? Sejak mama meninggal papa sibuk dengan istri muda papa" ujar Diko emosi.
Feri hanya mengepalkan tangannya lalu pergi,Diko yang melihat kepergian sang papa hanya bisa menendang kaki ke udara.
"Sial!" kesal nya lalu duduk dan mengusap wajah nya kasar.
****
"Bagaimana mama bisa jadi begini Risma?" tanya Aska yang baru saja sampai di Rumah sakit.
"Ak-u juga nggak tau mas,mama tiba-tiba sesak dan aku lari kan ke rumah sakit"
"Apa mama ada salah makan?" tanya Aska lagi dan di jawab gelengan oleh Risma.
"Mas beberapa hari ini mama kepikiran mas Aska,mama ingin mas Aska segera menikah tapi aku sudah katakan pada mama kalau mas Aska dan Ruby belum bisa menikah dalam waktu dekat ini" jelas Risma membuat Aska mengerutkan keningnya.
"Maksud kamu?"
"Ya mas saat Ruby ke Bali tempo hari aku sempat ngobrol dia bilang belum siap menikah dengan mas Aska, mungkin mama sangat menginginkan cucu mas secara mas Aska usianya sudah matang"jawab Risma
Aska menghela nafas panjang
"Mas nggak usah khawatir aku akan mengurus mama baik-baik, kehendak orang tua terkadang ingin yang terbaik untuk anak nya mas,mama cuma ketakutan"
"Ketakutan apa?" tanya Aska tak mengerti
"Ya dia takut jika umurnya pendek mas bekum menikah,belum ada yang menemani mas Aska,kalau boleh saran lebih baik mas pikirkan kembali hubungan mas bersama Ruby,jika memang dia belum siap cari perempuan lain saja mas yang sudah siap berumah tangga" ucap Risma sambil tersenyum kecil.
"Aku belum memikirkan hal itu"ketus Aska
"Kamu boleh pulang biar aku yang jaga mama"
"Mas,mama tidak akan mau di jaga oleh orang lain"
"Aku anak nya Risma,darah daging nya!" marah Aska
"Maksud ku begini mas,mama tidak terbiasa tanpa aku, semua kebutuhan nya aku yang siap kan, bagaimana jika mama ingin ke toilet apakah mas Aska yang akan menemani di dalam sana?" tanya Risma membuat Aska terdiam.
"Kita jaga mama sama-sama mas,sofa nya cukup besar kita bisa berbagi sofa"usul Risma,Aska melirik ke arah sofa lalu menatap kembali pada Risma.
"Kalau kamu lelah tidur lah,aku di sini menunggu mama" ucap Aska.