Kata orang anak perempuan itu milik ayahnya, tapi kenapa ayah tak menginginkan aku ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilma Nasution, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.31
" lama tidak terdengar kabar Rony, hari ini dia sedang berada di Jakarta".
hh... gimana ya keadaan Riska dan keluarga nya " Rony teringat kepada Riska bagaimana pun juga Tama sudah dia anggap seperti adik nya sendiri ".
" Rony mengeluarkan hp nya dan menelpon Ringgo ".
assalamualaikum Rony " Ringgo yang kaget di telpon oleh Rony".
waalaikumsalam, bagaimana keadaan kalian ibu bapak sama Riska ? " Rony yang bertanya tentang keluarga Riska ".
Alhamdulillah baik Ron, kamu bagaimana keadaan nya " Ringgo bertanya balik pada Rony".
Alhamdulillah baik juga, oh ya sekarang aku lagi di Jakarta, aku bisa gak bertemu kalian ? " dengan suara sayu Rony bertanya pada Ringgo".
boleh dong, kita malah senang kalau kamu mau main ke rumah, nanti aku serlock lokasi nya " Ringgo terlihat sangat bahagia ".
ok, kalau begitu nanti malam aku kerumah ya " Rony menyudahi telpon nya".
pak, buk, ini telpon dari Rony katanya nanti malam dia mau datang kesini " Ringgo melihat mertuanya".
ya Allah, kita udah lama Gak ketemu sama nak Rony ya pak " ibu Riska memegang tangan bapak Riska ".
iya ya Bu, rasanya sangat sudah lama ! " bapak Riska terlihat sangat bahagia ".
yaudah kalau gitu aku mau ke dapur dulu siapkan makanan untuk nanti malam " Riska ijin ke dapur ".
oh ya buk, Amora mana ? " Ringgo tak melihat Amora".
tadi kata Riska lagi ajak Baim keliling, " ibu Riska tidak mau salah ngomong takut Ringgo marah, karena Ringgo sangat sensitif kalau soal Amora".
oh, Ringgo ke atas dulu ya pak, buk soalnya Ringgo sangat capek " Ringgo pergi meninggalkan mertuanya ".
pak, sebenarnya ibu sangat takut kalau nanti Tama dan keluarga nya tau keberadaan Riska disini " ibu Riska yang keliatan sangat gelisah".
buk, tidak usah dipikirkan lagian kan yang mau datang ini Rony bukan Tama " bapak Riska mencoba menenangkan istrinya ".
iya sih pak, apa Tama sudah berhenti mencari Riska ya ? " ibu riska semakin takut ".
kan waktu itu juga ada berita katanya Tama sudah menikah, ya mana mungkin dia masih mencari Riska " bapak Riska yang terlihat biasa aja".
' nah disini tempatnya Baim, disini mie ayam nya sangat enak "
iya non, tempat nya aja bagus pasti masakannya juga sangat enak " tambah Baim".
pak biasa ya , mie ayam dia porsi " Amora terlihat akrab dengan penjual mie ayam".
non udah biasa ya kesini , seperti nya akrab sekali dengan penjualnya " Baim terlihat sangat kepo".
papa aku sering ngajak aku makan mie ayam disini " senyum mengembang di bibir Amora".
gitu ya non, " Baim pun ikut tersenyum".
wahhhh... mie ayam nya udah datang, " Amora sangat bahagia sekali".
iya non, enak banget ya " Baim sudah mencicipi mie ayam nya".
tuh kan, aku juga bilang apa ? " sambil menikmati mie ayam".
Alhamdulillah, kenyang juga " Baim sudah selesai makan mie ayam".
mau di bungkus sama kamu Baim ? " tanya Amora".
gak usah non, Baim udah kenyang " Baim memegang perutnya".
hehe, aku juga sih " Amora cengengesan".
kita pulang aja ya non, soalnya ini udah mau malam Baim takut kalau nyonya sama tuan marah " Baim terlihat sangat serius".
iya Baim, " Amora malas ngomong karena kenyang dan tadi ia pun tambah".
" Amora dan Baim pun pulang dan mereka berdua terlihat sangat senang sekali satu jarang keluar rumah dan yang satu baru pertama kali ke Jakarta ".