MY DADDY IS MINE

Percintaan panas kembali terjadi dari hari ke hari. Camilla tidak lagi merasa canggung atau pun rasa sakit pada miliknya seperti diawal saat kehormatannya direnggut dengan rela.

Kini ia lebih menikmatinya bahkan memulainya lebih dulu. Luis menyerahkan pekerjaannya pada Mac karena tugasnya sebagai kepala negara di rumah tangganya lebih penting.

"Daddy. Aku kau tidak bosan padaku?" tanya Camilla karena sudah sepekan ini mereka hanya menghabiskan waktu di dalam kamar apartemen.

"Tidak akan pernah bosan sayang. Tidak ada yang lebih nikmat selain bercinta denganmu," ucap Luis.

"Tapi aku ingin keluar Daddy. Aku ingin jalan-jalan...!" pinta Camilla seraya merias wajah cantiknya.

"Apakah kamu mau liburan ke suatu tempat, sayang?" tawar Luis.

"Iya daddy. Aku ingin keliling dunia. Akku ingin menikah dengan Daddy lalu naik kuda dengan gaun pengantin bersama Daddy. Itu impianku sejak dulu," ucap Camilla lalu kembali terlintas bayangan dirinya sedang mengucapkan janji suci bersama Luis.

Camilla memejamkan matanya. Ia ingin merasakan bahwa apa yang ada dibenaknya adalah nyata baginya.

"Ya Tuhan. Apakah aku sudah menikah? Oh iya nama itu. Helen, Mac, Neil...? Aku mengenal nama itu." Camilla menatap wajah suaminya yang sedang melihat ponselnya.

"Daddy. Apakah kamu mendengarkan ku?" tanya Camilla.

"Iya sayang. Kita akan melakukan seperti apa yang kamu inginkan," ucap Luis lalu meletakkan ponselnya menghampiri Camilla yang terlihat sudah rapi dan cantik.

"Daddy. Apakah Daddy tidak ingin berkata jujur padaku?" tanya Camilla menatap dalam mata Luis yang menatapnya penuh puja.

"Tentang apa sayang?"

"Kalau kita sudah menikah," ucap Camilla.

Luis beranjak berdiri namun Camilla mencegahnya." Daddy, aku tahu kamu memiliki asisten pribadi bernama Mac. Ada juga bodyguard ku bernama Helen. Mereka yang menyaksikan pernikahan kita, bukan?" tanya Camilla.

"Apakah ingatanmu sudah kembali, sayang?" tanya Luis tanpa membantah lagi pertanyaan istrinya.

"Berarti yang ada di pikiranku semuanya benar, Daddy? Ceritakan padaku bagian lainnya Daddy...!" pinta Camilla menahan tangisnya.

"Iya sayang. Kita sudah menikah. Itulah sebabnya Daddy tidak ragu menyentuhmu. Kamu milik Daddy seutuhnya. Daddy sangat mencintaimu, Camilla. Menunggumu mengingat apa yang pernah kita lewati bersama adalah sebuah penyiksaan," jujur Luis.

"Maafkan aku Daddy. Aku sudah membuatmu serba salah dengan penyakitku. Aku harap Daddy mengabulkan semua keinginanku," ucap Camilla.

"Keinginan apa sayang?" tanya Luis.

"Melahirkan bayi untuk Daddy. Jangan menolaknya," pinta Camilla.

"Tapi kamu masih dalam masa penyembuhan sayang. Jika kamu tidak minum obat maka kamu akan kembali sakit," bujuk Luis.

"Aku sudah merasa lebih baik. Daddy adalah obatku. Bukankah aku sudah katakan itu sebelumnya?" jelas Camilla membuat Luis serba salah.

Jauh di dalam lubuk hatinya ia sangat menginginkan anak dari wanita yang sangat ia cintai yaitu Camilla. Tapi masih terlalu dini bagi Camilla untuk hamil dalam masa pemulihan.

"Sayang. Daddy tidak mau kamu sakit hanya karena cintamu yang berlebihan pada Daddy. Pikirkan kesehatanmu juga," nasehat Luis bijak.

"Tidak ada perdebatan Daddy. Apa perlu Daddy tidur di luar tanpa menyentuhku? Itu hukumannya kalau Daddy menentang keinginanku," ucap Camilla lalu mengambil tasnya berjalan keluar.

Luis hanya bisa menggelengkan kepalanya. Ia juga tidak mau dihukum seperti yang disebutkan Camilla. Siapa yang mau menolak kenikmatan surgawi? Itu yang dipikirkan Luis saat ini. Ia akhirnya mengantar Camilla ke tempat yang di sukai gadis itu. Apa lagi kalau bukan belanja keperluan mereka.

...----------------...

Kenzo saat sedang melakukan penelitian pada vaksin kanker yang ditemukan oleh Camilla. Bukan hanya vaksin namun juga ada obat herbal yang ditemukan Camilla saat wanita cantik itu meminumnya kala penyakitnya kembali kambuh. Rupanya cukup efektif menghilangkan rasa sakit ketimbang menyuntikkan morfin pada tubuh gadis itu.

Kini Kenzo memberikan pada wanita yang mengalami penyakit yang sama pada Camilla dan efeknya sangat besar. Jumlah sel kanker pada otak wanita itu perlahan berkurang. Kenzo melakukan pemeriksaan ulang pada nyonya Maria di dalam alat kapsul atau lebih dikenal dengan endoskopi kapsul atau endoskopi kapsul video. 

Alat ini berupa kapsul kecil yang ditelan oleh pasien dan dilengkapi kamera untuk mengambil gambar bagian dalam saluran pencernaan saat bergerak, lalu mengirimkan data ke perekam eksternal yang dipakai pasien.

"Paman. Ternyata penemuan Camilla berhasil. Kanker nyonya ini sudah mulai berkurang," ucap Kenzo berbinar pada dokter wilem.

"Yah, gadis itu berhasil mengembangkan penelitiannya sampai dia sendiri tidak bisa menolong dirinya," ucap dokter Wilem membuat Kenzo bingung.

"Maksudnya apa paman? Mengapa paman bisa berkata seperti itu?" tanya Kenzo.

"Bukankah kamu bilang Camilla sudah kembali pada suaminya. Apakah suaminya kuat menahan diri untuk tidak menyentuhnya?" tanya dokter Wilem menatap Kenzo.

"Apakah berhubungan intim membuat kanker itu kembali tumbuh walaupun sudah melakukan operasi?" tanya Kenzo.

"Bukan begitu Kenzo. Kenapa cara berpikir mu dangkal sekali? bukankah Camilla bisa hamil dalam waktu dekat ini? Dengan begitu gadis itu tidak akan mengkonsumsi obatnya yang tidak akan untuk wanita hamil? Apalagi obat penemuannya sendiri ini akan membuat janinnya cacat jika nekat untuk meminumnya," jelas dokter Wilem dan Kenzo baru paham.

Tubuhnya langsung lemas mengingat Camilla akan hamil dan pengobatannya pasti akan dihentikan. Ia sangat mengenal gadis itu yang selalu keras kepala jika dinasehati olehnya.

"Aku harus hubungi Camilla. Mudah-mudahan saja dia mau menunda kehamilannya sementara waktu. Sekalian aku mau mengabari atas keberhasilan penemuannya. Dia pasti sangat bangga," ucap Kenzo namun tuan Wilem mencegahnya dengan menyuntikkan obat bius pada Kenzo.

"Dasar bodoh....! Kenapa kamu repot-repot mengabari gadis itu jika obat penemuannya sudah bisa digunakan oleh dirinya sendiri. Aku tidak akan membiarkanmu melakukannya. Setelah berulang kali melakukan penelitian untuk vaksin kanker selama puluhan tahun namun gadis itu yang menemukannya. Ini adalah penemuan ku. Aku juga ingin diakui oleh dunia," ucap dokter Wilem penuh dengan kelicikan.

Ia meminta beberapa staf yang ada di ruangan itu untuk mengantarkan Kenzo ke tempat aman.

"Jaga dia dengan baik. Jangan berikan ponselnya dan jangan sampai dia berkomunikasi dengan orang lain," ucap dokter Wilem jahat.

"Baik tuan." Stafnya menggotong tubuh Kenzo menuju tempat rahasia.

Ia yakin jika Camilla pasti sudah melupakan obat penemuannya sendiri." Harusnya kau tidak membiarkan gadis itu pergi dari hidupmu jika kamu sangat mencintainya," ucap dokter Wilem yang dari awal sudah mengikuti penelitian obat yang sedang di lakukan oleh Camilla di laboratorium miliknya.

Padahal semua biaya operasional rumah sakit dan penelitian penyakit kanker itu adalah uang milik tuan Georgetown yang merupakan ayah kandungnya Kenzo.

Sementara itu Camilla sendiri sudah menghentikan meminum obatnya karena ia takut rahimnya akan berpengaruh dengan obat keras itu.