NovelToon NovelToon
Dendam Untuk Aurora

Dendam Untuk Aurora

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Romansa
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Aurora Mecca

Aurora menjalani hukuman selama 5 tahun di balik jeruji besi. Bahkan setelah keluar dari penjara, Devandra Casarius tetap menyiksa Aurora , tanpa ampun. Apakah Devandra Casarius akan berhenti belas dendam ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora Mecca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AKU HAMIL WILL

Sejenak William mulai bingung dengan yang terjadi saat ini.

Dia segera merapikan kembali bajunya yang lecek dan selanjutnya dia berdehem.

"Lestari, aku minta maaf atas apa yang terjadi tadi, aku bener bener khilaf dan tidak bisa mengontrol diri, tolong maafkan aku," ucap William dengan wajah memelas penuh penyesalan.

Mendengar hal tersebut pandangan mata Lestari kosong nanar seakan tak percaya.

Lestari menutupi bagian dadanya dengan tangan, kemudian berbalik menghadap membelakangi William kemudian dia buru buru memakaikan kembali bajunya yang sudah terlepas.

Lestari merasa sangat malu dan rendah.

Setelah dia selesai memakai baju, dia langsung menjawab ucapan William

"Saya yang salah pak Will, maaf atas kesalahan dan kelancangan saya," ucap Lestari sambil menunduk.

William melihat Lestari dengan perasaan bersalah

"Saya yang salah, karena saya yang mulai duluan saya harap apa yang kita lakukan tadi tidak mempengaruhi kerjaan kita kedepannya ," Wiliam mencoba mencairkan suasana.

Lestari tersenyum dan menimpali

"Pasti pak William, saya akan anggap kejadian tadi tidak ada,"

"Terimakasih Lestari, kamu boleh pulang,".

Lestari mengangguk dan pulang dalam keadaan bingung.

Sementara William merasa sangat marah pada diri sendiri karena tidak bisa mengontrol hawa nafsunya.

Dia menepuk nepuk kepala sambil bicara sendiri

"Bodoh bodoh bodoh,,, sadar Will Aurora lagi meringkuk di penjara demi kamu Will,, kamu jangan bodoh," William memukul mukul meja dengan pelan.

William mencoba mengecek ponselnya, dan dia merasa sudah lebih dari dua minggu tidak mendengar kabar soal Aurora.

William mencoba menghubungi salah satu temannya yang bekerja menjadi petugas sipir untuk bertanya kabar tentang Aurora.

Namun belum sempat ada balasan, ponselnya berbunyi dan dia mengangkat ponsel tersebut.

"Will," ucap Aurora

Mendengar Aurora yang bersuara William nampak kaget dan mencoba bersikap biasa saja.

"Sayang gimana kabarmu, maaf kalo aku gak ada kabar,,,, kerjaan ku sangat banyak dan aku selalu lembur tiap malam," ucap William berbohong

Aurora menyimak perkataan William dengan seksama, dia mencoba untuk mengerti.

"Aku hamil Will," ucap Aurora kemudian.

Mendengar kabar tersebut, William syok, bingung dan dia langsung berdiri dari tempat duduknya.

Lalu dia duduk kembali dan mencoba untuk tenang.

"Kita pikirkan pelan pelan ya solusinya, kamu jangan stres dan tetap jaga calon anak kita," ucap William meyakinkan

Mendengar hal tersebut, Aurora merasa tenang.

"Makasih Will, apa kamu gak akan jenguk aku disini" Ucap Aurora penuh pengharapan

William sama sekali tak menyangka bahwa Aurora akan bertanya soal itu, namun dia menjelaskan bahwa hubungan mereka cukup lewat telepon saja dan meminta pengertian Aurora karena William merasa takut jika ada rekan kerjanya yang mengetahui bahwa pacarnya William adalah seorang napi.

William juga menyakinkan Aurora bahwa dia akan mencari cara agar dia bisa kesana tanpa ada yang tau.

Aurora sangat berterimakasih mendengar usaha William.

Aurora menutup telpon dengan penuh rasa kangen yang tertahan, sementara William penuh dengan rasa ketakutan dan kekhawatiran.

"Kenapa sih ini semua bisa terjadi bebarengan, sial banget, apa aku suruh Aurora menggugurkan kandungannya saja ya, tapi Aurora tidak akan pernah setuju dengan usulku.

Aurora masuk kedalam sel, berita tentang kehamilannya sudah sampai tersebar di kamar selnya.

Teman teman sekamarnya pun berbisik menggunjingnya, namun Aurora tidak mau ambil pusing, baginya sekarang adalah kesehatan janinnya.

Sementara di kantor, Devandra sangat sibuk menyelesaikan pekerjaan yang tiada habisnya.

Devandra merenggangkan jari jari tangannya yang lelah kemudian dia merebahkan punggungnya di kursi sambil melihat foto foto Aurora dia tersenyum sinis lalu berkata

"Senyum lagi,,,, senyum lagi," ucap Devandra sambil menaruh ponselnya di meja.

John mengetuk pintu lalu masuk dengan memberikan beberapa informasi termasuk hal yang mengharuskan Devandra untuk pergi keluar negeri besok selama empat hari.

Mendengar hal tersebut Devandra mengeluh kesal.

"Bisa gak John keluar negerinya di tunda, ada sesuatu hal yang harus aku selesaikan," ucap Devandra penasaran.

John mendengarkan dengan seksama kemudian mengernyitkan dahi seakan akan bertanya hal apa yang dimaksud, karena selama ini John selalu tau hal apapun itu menyangkut Devandra baik itu tentang perusahaan ataupun pribadi.

Melihat John memandangnya penuh curiga, Devandra nampak tidak nyaman.

"Kenapa melihatku seperti itu, aku cuma mau lihat wanita itu," ucap Devandra sambil menelisik ekspresi John.

John mengangguk kemudian menjawab

"Saya akan terus memantaunya dan selalu mengabari Bapak," ucap John menenangkan Devandra.

"Ooooh ok, jangan sampai ada yang terlewat dan sekarang aku mau istrahat disini saja dan tidak pulang," ucap Devandra dan mempersilakan John untuk keluar lalu menutup mata.

Mendengar pintu di tutup oleh John, Devandra segera membuka mata lalu mengambil ponselnya lalu melihat lihat foto Aurora kembali sampai akhirnya Devandra tertidur pulas.

Aurora merasa pusing, mual dan tidak nafsu makan. Dia merasa ingin muntah namun saat dia ke toilet untuk memuntahkannya, tak ada yang keluar sedikitpun, sehingga hal itu membuat Aurora lemas dan tidak bertenaga.

Apalagi sudah dua hari ini tidak ada makanan yang masuk diperutnya , hanya air putih dan beberapa lembar roti.

Hal itu membuat Aurora dehidrasi dan harus di infus.

Saat Aurora di infus, matanya menerawang ke atas,, dia menangis bukan tanpa alasan.

Dia mulai merasa William akhir akhir ini tidak berkabar, bahkan untuk menanyakan kondisinya ataupun calon janinnya saja tidak.

Sinta teman satu sel dengan Aurora yang mendengar bahwa Aurora berada di klinik, langsung menuju klinik untuk menjenguk Aurora di waktu jam makan siang untuk mengetahui kondisi Aurora.

"Ra,,, gimana kondisi kamu ," tanya Sinta sambil memegang tangan Aurora.

Aurora melihat Sinta begitu khawatir dan dia tersenyum.

"Jauh lebih baik Sin,, mungkin dedeknya lagi ngambek karena pengen makan mangga muda tapi gak keturutan," ucap Aurora sambil tertawa kecil dan mengelus elus perutnya penuh kasih sayang.

Tanpa mereka sadari ada sesosok laki laki yang diam diam memotret aktivitas mereka berdua lalu pergi.

Sinta mendengar ucapan Aurora dengan mata berkaca kaca lalu mencoba menahan air matanya agar tidak jatuh lalu dia mencoba tersenyum.

"Apa kamu sudah kasih tau bapak dari janin tersebut kalau kamu hamil," tanya Sinta penasaran

Aurora mengangguk lalu tersenyum getir

"Sudah,,,, tapi saat ini dia juga gak ngasih kabar," jawab Aurora tanpa bisa menahan air matanya jatuh makin deras.

Sinta memeluknya dan mengusap punggungnya namun tidak mau berkomentar banyak takut Aurora jadi kepikiran.

Sinta tersenyum lalu berucap kembali

"Nanti kalau keluargaku berkunjung, aku akan minta tolong carikan mangga muda ya," ucap Sinta.

Mendengar hal tersebut Aurora mengangguk dan kembali memeluk Sinta lalu berterima kasih.

Sementara Sinta pamit untuk kembali ke sel karena jam makan siang telah usai dan Sinta menyuruh Aurora agar beristirahat agar lekas sehat kembali.

Devandra di luar negeri dengan jadwal yang sangat padat. Dia ingin menyelesaikan dengan segera agar bisa pulang ke Indonesia secepatnya.

Saat dia beristirahat santai dan akan menyeruput teh hangatnya, ponselnya dan ada pesan yang berasal dari John.

Devandra kaget dan beranjak berdiri sambil memegang ponsel melihat foto tersebut kemudian menelpon John.

"Apa kamu gak becus kerja," ucap Devandra

1
Yuki Nagato
Makin ketagihan.
Hebe
Ceritanya keren banget, semangat terus thorr!
Bea Rdz
Gak bisa tidur sampai selesai baca ini cerita, tapi gak rugi sama sekali.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!