NovelToon NovelToon
SANTET PEMBUNUH KELUARGA

SANTET PEMBUNUH KELUARGA

Status: sedang berlangsung
Genre:Kutukan / Misteri / Horor / Tumbal / Mata Batin / Iblis
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: janda#hot

"Teganya kau membunuh keluargaku mas, salah apa keluargaku sama kamu mas," tangis ibu pun pecah.
keluarga yang hangat harus hancur di tangan keluarga itu sendiri, hubungan yang terjalin dengan baik harus hancur karena iri hati seorang saudara kepada adiknya sendiri.
"Santetmu akan kembali padamu,"
"Karma akan menghampirimu,"
"Tidak habis pikir kamu bisa membuh keluargaku dengan ilmu hitammu itu,"
"Kau akan mati di tanganku durjana,"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon janda#hot, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Sementara itu Rizky dan Intan saat ini tengah bersembunyi di balik pintu garasi mobil agar tidak di ketahui oleh Burhan.

"Dasar mba Wati itu udah kaya malah sombong yah sekarang! Lihat aja nanti!" ucap Burhan berjalan meninggalkan pekarangan rumah kakaknya itu.

"Hadeh, kok jaman sekarang masih ada yah manusia kaya om Burhan itu? udah sering di bantu kok malah ngelunjak nda tau diri kaya gitu!" ucap Rizky yang kesal dengan sikap adik sepupu dari ibunya itu.

"Ya namanya juga manusia mas pasti adalah yang kaya gitu. Ya udah yuk kita berangkat sekarang nanti Intan telat loh mas," ucap Intan.

Dalam perjalan menuju sekolah tidak ada pembicaraan antar kakak beradik itu namun dalam hati Rizky memendam kebencian pada om nya itu.

Kini Intan telah sampai di sekolah tampak suasana yang masih sepi sabab masih terlalu pagi walau begitu sudah ada beberapa murid yang hadir.

"Selamat pagi pak Oji," sapa Intan sambil tersenyum.

"Pagi juga Intan, eh pagi benar datangnya memang den Intan ini paling jos deh berangkat sekolah pagi dan selalu gembira. Bapak senang sekali kalau lihat murid-murid yang rajin, pintar, berprestasi lagi kaya den Intan ini pasti sekolah kita akan terkenal sampai ke pusat kota," ucap pak Oji si OB di sekolah itu.

Memanglah Intan merupakan seorang murid yang berprestasi dan selalu mendapat peringkat pertama di kelas nya, Intan juga di kenal sebagai murid yang sopan dan rajin membantu.

"Ah pak Oji ini bisa aja deh kalau memuji orang, ya sudah kalau gitu saya masuk dulu ya pak," ucap Intan.

"Eh nduk Intan kemari sebentar," panggil pak Oji menatap Intan keheranan.

"Ada apa yah pak? Kenapa pak Oji natap Intan kaya gitu?" tanya Intan bingung

"Nda gitu den, bapak melihat di sekeliling tubuh kamu seperti ada aura hitam yang sangat tebal, kamu dan keluargamu nda apa-apa kan? Maksud nya kalian sekeluarga baik-baik saja kan?" tanya pak Oji.

"Apa maksudnya aura hitam pak? Apa pak Oji sekarang sedang cosplay jadi seorang para normal seperti di tok-tok itu?" tanya Intan.

"Bukan gitu den, bapak benar-benar melihat kamu sedang tidak baik-baik saja!" ucap pak Oji.

"Ahh bapak jangan bercanda deh, aura hitam apa sih pak Oji, keluarga Intan baik-baik aja kok," jawab Intan.

"Entahlah nduk, bapak tidak bisa menjelaskan secara detail, hanya bapak bisa melihat ada aura hitam pekat yang mengelilingi mu yah semoga saja kamu dan keluarga mu baik-baik saja ya tidak ada gangguan apa pun," ucap pak Oji.

"Ya sudah yah pak kalau gitu saya masuk ke dalam kelas dulu," ucap Intan, dalam hati nya ia mulai memikirkan apa yang di ucapkan oleh pak Oji, apa kah ada kaitannya dengan mimpi nya beberapa hari yang lalu namun Intan menepis semua prasangka itu.

"Iya den," jawab pak Oji.

"Dasar pak Oji aja yang aneh, aura hitam apa sih? apa mungkin karena kulit ku bertambah hitam akibat mengikuti kegiatan Pramuka tapi ndak mungkin sih kulitku aman-aman aja kok. Seperti nya memang pak Oji aja yang rada aneh," ucap Intan sambil berjalan menuju kelas nya.

Intan berjalan pelan menuju kelasnya yang berada di ujung sana.

"Wah udah ada Indah ternyata. Hay kesayangan aku kamu udah datang yah tumben hari rajin amat datangnya pagi-pagi," ucap Intan setelah sampai di kelas dan mendapati sahabatnya sudah duluan ada di kelas.

Namun ada yang aneh dengan sahabatnya itu, wajah nya terlihat begitu pucat tampak tidak seperti biasanya.

"Hey Indah kamu kenapa kok diam aja? Kamu sakit yah wajah kamu pucat sekali?" tanya Intan namun tetap saja ia tidak mendapat jawaban dari Indah.

"Kamu kenapa, kamu marah sama aku yah? Perasaan semalam kita telfonan baik-baik aja deh, kok sekarang kamu diamin aku sih! Hey Indah, hello Indah!" ucap Intan.

Intan terus mengguncang tubuh sahabatnya agar ia mau berbicara padanya namum semuanya sia-sia saja, Indah tetap diam saja bahkan terlihat tatapannya kosong menatap papan tulis yang tampak kotor.

"Hiks! kamu kenapa sih Indah? Kamu marah sama ku kalau aku ada salah cerita aja jangan diamin aku kaya gini dong," ucap Intan yang mulai frustasi karena sahabatnya itu tetap diam saja.

Sesaat setelah berkata seperti itu, Intan merasakan ada yang menyentuh bahunya dari belakang, refleks Intan berbalik dan melihat siapa yang menyentuh bahunya.

"Namun apa yang ia lihat benar-benar membuatnya kaget dan syok, sebab sosok Indah yang sebelumnya berada di depan dengan tangan nya yang ia genggam kini berada di belakangnya menepuk bahu Intan.

"Kamu kenapa Intan berdiri di hadapan meja ku sambil memanggil nama ku, ada apa? marah kenapa? Ndak mungkin aku marah sama kamu. Kamu ini ada-ada saja tingkahnya, pagi-pagi udah ngomong sendiri sama meja," ucap Indah yang melihat tingkah aneh dari sahabatnya itu.

"Ka-kamu Indah tapi bukannya kamu ada di depan, loh kok Ndak ada," ucap Intan terkejut sebab sahabatnya berada di belakangnya.

"ahh mungkin saja aku berhalusinasi akibat mimpi buruk malam itu," ucap Intan pada dirinya sendiri.

"Kamu kenapa Beby?" tanya Indah.

"Tahu Ndak Indah tadi aku lihat kamu ada di kursi itu, wajah mu pucat sekali dan tatapan kamu kosong entahlah apa mungkin aku sedang berhalusinasi kah? Tapi itu seperti nyata!" ucap Intan.

"Lagi halu kali lu Tan, orang aku aja baru datang kok, tadi aku lihat kamu ngomong sendiri sama meja dan kursi seperti orang setres saja hahahah!" ucap Indah sambil tertawa.

"Ihhh kamu ini malah ngejek aku sih, sudahlah jangn di bahas lagi. Entah lah pagi ini aku kok rada-rada aneh yah? tadi sewaktu aku datang pak Oji menegur ku katanya di tubuhku ada aura hitam pekat yang berbahaya dan tadi aku melihatmu duduk di bangku ini dengan wajah yang pucat dan tatapan kosong padahal kamu baru aja datang, apa aku terlalu setres yah makanya aku berhalusinasi?" tanya Intan kepada sahabatnya.

"Memang nya kamu ada masalah apa toh? Sini cerita sama aku," ucap Indah

"Ndak pagi tadi ada sedikit masalah di rumah, om ku adik sepupu dari ibu dateng meminjam uang seperti biasanya kamu tau om ku itu sering meminjam uang tanpa ada niat mengembalikannya, eh sama ibu kali ini ndak di kasih karena ibu ndak kasih pinjaman dia nya malah marah-marah dan ngatain ibu ku yang enggak-enggak. Aku cuma takut aja kalau om Burhan akan melakukan hal yang bisa membahayakan keluarga ku, apa lagi om ku itu meninggalkan rumah dengan berbagai ancaman!" ucap Intan gelisah.

"Apa mungkin yang kamu lihat itu pertanda buruk Tan? Bisa jadi loh itu, apa lagi om mu itu mengancam ibu mu bisa jadi nanti dia menggukan ilmu hitam semacam santet untuk menghancurkan keluarga kalian!" ucap Indah.

"Hahaha kamu ini lucu sekali sih Indah, udah jaman moderen kaya gini masih aja percaya sama yang kaya gituan," ucap Intan sambil tertawa

"Tapi bisa aja loh, yang kamu lihat itu kan hal gaib yang ndak bisa di jelaskan secara logika manusia," ucap Indah.

1
Mericy Setyaningrum
santet emang serem Kak
janda#hot: dah lama terjadi kakak,,waktu masih SMA,om ku sendiri yang nyante aku dan keluarga. aku di buatnya jadi kaya orang gila
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!