Adit terpukul saat tau istrinya mengalami kecelakaan.
Dan kisah Cinta Alana putri dari Adit dan Vina yang tak seindah kehidupan nya selalu di tolak dan hanya di manfaatkan saja uang dan kebaikan nya.
Yuk baca dan jadi la saksi kisah ini.
hanya di Novel Toon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisah Cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Saat Via sedang bersama suami nya dia langsung menawarkan sang suami untuk di cek tensi nya.
"Mas duduk sini. Biar saya periksa dulu tekanan darah mas. Siapa tau beneran naik maka nya mas selalu marah - marah saja." ucap Via.
"Kamu apa - apaan sih Yang. Kenapa jadi ikut - ikutan saudara kamu yang error semua itu. Saya baik - baik saja." tolak Rian saat sang istri ingin mengecek tekanan darah nya.
"Bentar saja mas!"
"Sudah saya mau ke kantor, sekalian antar anak - anak sekolah." tolak Rian.
Dia langsung pergi dari hadapan istrinya, karena sebal saat sang istri ingin mengecek tekanan darah nya. Via hanya menggeleng kepala saat melihat suami nya pergi begitu saja.
******
Sedangkan di ruangan Adit. setelah Nita sang adik memeriksa kondisi kakak nya dia ingin pergi, tapi Vina langsung mengajak nya untuk duduk mencicipi jajanan yang di beli semua abang nya.
"Sini Nit. duduk dulu kamu cobain makanan yang di bawa oleh tiga bodyguard mbak." ajak Vina.
Nita dengan senyum canggung nya karena merasa tak enak hati dengan Mahendra terpaksa menuruti keinginan istri dari kakak nya.
"Ini enak lho Nit cobain deh." ucap Vina sambil dia memberikan jajanan yang ada di piring.
"Banyak banget mbak." tanya Nita merasa heran saat melihat begitu banyak makanan.
"Anehnya. mereka sengaja mau bikin bang Chan bangkrut. Haha..!" tawa Vina.
"Nita hanya tersenyum mendengar ucapan dari kakak iparnya. Noah, Vino dan Chan merasa heran saat melihat Mahendra tak memperdulikan keberadaan Nita di ruangan.
"Hen fokus amat makan jangan terlalu fokus makan, coba lihat di depan kita ada gadis cantik jomblo lagi, kamu jomblo dia jomblo kalau di satuin jadi nya apa?" ucap Vino.
"Gemblong." jawab Noah.
"Haha....!" tawa Vino dan Noah meledek Mahendra.
uhuk uhuk...!
Mahendra langsung tersedak saat mendengar jawaban dari Noah. Vina yang tadi nya ingin tertawa mendengar jawaban dari Noah menahan tawa nya, dia hanya bisa dan langsung memberikan Mahendra air.
"Ini minum Hen. pakek keselek segala." ucap Vina.
"Ini gara - gara Vino sama Noah, Vin bikin saya keselek." ucap Mahendra.
"Untung keselek gak sama sendok nya Hen." jawab Vino
"Hahaha....!"
Noah tertawa mendengar apa yang di katakan oleh Vino. Sedangkan Chan menatap tingkah Mahendra yang berubah jadi kaku saat Nita bersama mereka.
"Saya keluar dulu." ucap Mahendra.
"Mau kemana Hen?" tanya Noah.
"Beli minum." ucap Mahendra bingung mencari alasan yang pas untuk keluar dari ruangan Adit.
"Beli minum apa Hen! Di sini banyak kok air?" jawab Vino.
Mahendra tak memperdulikan ucapan Vino dia pergi dari ruangan Adit begitu saja. Membuat Chan yang sejak tadi memperhatikan Mahendra mengerutkan dahi saat melihat Mahendra pergi dari ruangan.
Saat di luar seseorang tak sengaja menabrak nya hingga membuat dia dan gadis itu terjatuh.
Bruk...!
"Aw...! sakit... banget pantat saya." ucap nya.
"Stt..! Sial pagi - pagi sudah di tabrak orang. Kamu kalau jalan pakai mata. Ini rumah sakit bukan tempat joging yang bisa sesuka hati kamu lari - lari." Kesal Hendra dengan membersihkan celana nya.
"Woii..! kamu pikir saya lagi lari maroton apa. Saya lagi buru - buru tau gak. Minggir." ucap gadis itu dengan kasar terhadap Mahendra.
"Dasar cewek sudah salah bukan nya minta maaf malah kabur." ucap Mahendra.
Mahendra hanya menatap kemana gadis itu pergi. Sedangkan dia sendiri bingung mau pergi kemana. Dia memilih duduk di taman rumah sakit melihat para pekerja bersih - bersih.
Setelah Mahendra pergi beberapa saat kemudian Nita pun pamit kembali keruangan nya. Sebelum Mahendra keruangan nya.
"Mbak saya keruangan kak Adit dulu ya. mau ngecek sesuatu." ucap Nita.
"ya sudah ini bawa sebagian kue, di sini kebanyakan sayang muhajir kalau gak ada yang makan jadi mubajir." Vina melihat empat katong kue yang ada di meja dan memberikan dia kantong untuk Nita bagikan ke perawat lain nya.
Nita berjalan melewati taman menuju keruangan Adit. Adit sengaja membuat sebuah taman di dalam lingkungan rumah sakit, agar anak - anak yang tak bisa masuk bermain dengan aman tanpa keluar dari area rumah sakit. Mahendra yang melihat Nita sudah pergi langsung masuk kedalam ruangan Adit dan mengajak mereka semua untuk pamit pulang karena hari susah siang.
"Kalian mau pulang gak?" tanya Mahendra.
"Iya nih sudah siang, Nanti Ken nyariin papi nya yang ganteng ini." ucap Vino.
"Kita pulang dulu ya Dit! Cepat sembuh niat kita datang kesini buat liburan malah kamu kena musibah. Setelah sembuh kita mau jalan - jalan ke puncak melihat air terjun." ucap Chan.
"Iya maaf sudah membuat kalian susah dan cemas, sekali lagi terima kasih di saat saya sakit kalian ada untuk Vina." ucap Adit.
"Gak masalah kita pulang dulu cepat sembuh." pamit Chan.
"Emang ada air terjun di sini?" tanya Vina sebelum Chan pulang.
"Ada kita ke Bogor sudah kita pulang dulu." ajak Chan.
Setelah kepulangan semua saudaranya di ruangan itu hanya tinggal mereka berdua. Vina membersihkan semua yang ada di meja, bekas semua abang nya makan dan membuang bungkus bekas makan semua orang.
Saat mereka berempat berjalan melewati lorong Mahendra melihat gadis yang tadi menabrak nya menangis saat brangkar di dorong kearah keruangan mayat.
*****
Setelah beberapa hari di rawat di rumah sakit Adit sudah di perbolehkan untuk pulang. Rian menjemput Adit untuk mengajak saudara nya tinggal sementara di rumah peninggalan kedua orang tuanya.
"Vina senang akhirnya kakak sudah boleh pulang. Vina bisa tidur dekat kakak terus." ucap Vina.
"Emang selama beberapa hari ini kamu gak merasa tidur di dekat kakak?" Tanya Adit dengan mengelus kelapa istrinya.
"Tidur sih tapi gak enak banyak gangguan gak leluasa. apalagi ada yang ono no." tunjuk Vina dengan mata nya mengarah ke Vino saudara nya yang menjemput suami nya dan dirinya untuk ikut tinggal di rumah ayah mereka selama kedua orang tua mereka masih di sini.
Rian masuk dan melihat Vino ada diruangan yang sama dengan dirinya.
"Ngapain kamu?" tanya Rian.
"Jemput Adit lah masa nongki di sini." jawab Vino dengan ketus juga.
"Adit kamu pulang kerumah peninggalan mama dan papa kan?" tanya Rian.
"Gak Rian saya mau pulang kerumah bunda. Mumpung mereka lagi ada di sini. Lain kali ya saya kerumah itu." tolak Adit.
"Terserah kamu. Kamu memang gak bisa menghargai niat baik orang." ucap Rian yang kecewa saat Adit menolak untuk tinggal bersama dengan diri nya.
Vina menatap tak enak hati kearah Rian sebelum dia benar - benar menghilang dari ruangan Adit. Vino langsung membawa tas milik Adit untuk keluar dari rumah sakit.
Ayo Nit,, lekas sadar dan membaik,, banyak orang yg sayang sma kamu,banyak orang yg pengen kamu cepet sembuh,terutama Mahen,, dia pasti mau melamar dan menikahi kamu Nit,,,
heyy Rian kamu mikirin apa sih pake segala ngeliatin semua keluarga Vina? harusnya kamu seneng karena banyak yg peduli dsn sayang sama Anita
Rian lagi
di mana² bikin rusuh
eh eh mahar galak bener sama Raka, ntar jodoh loh.
sabar ya Vin, kak Adit juga rindu.
Mahar duplikat Vina ceria. Raka suka sama Vina eh ketemu nya adik nya Vina, mahar adik Chan. semoga mereka jodoh.
Nita semangat untuk sembuh