NovelToon NovelToon
Gadis Desa Milik CEO

Gadis Desa Milik CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Meitania

Agnes Nugraha gadis remaja yang ceria dari keluarga sederhana memiliki paras yang cantik pertemuannya yang tanpa di sengaja dengan seorang pemuda kota yang ternyata seorang CEO suatu perusahaan besar di kota membuat hidupnya berubah.
Seperti apa? ikuti ya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Meitania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23

Setelah membantu Manda Agnes pun berpamitan ke kampus untuk mengumpulkan tugas. Manda hanya menitipkan tugasnya karena harus menyelesaikan pesanan Ayu. Agnes pergi sebelum jam makan siang karena tugas di tunggu jam 1 siang. Dan Ayu akan mengambil kue nya setelah makan siang juga.

"Nes,"

"Ish... Gw fikir ga bakal ngumpulin." Agnes.

"Macet. Bentar ya gw masukin tugas gw dulu." Indah.

Saat Indah masuk ke ruang Dosen Agnes di hampir oleh Gani yang katanya cowok paling idola di jurusannya. Siapapun rela melakukan apa saja demi Gani. Sementara Agnes yang memang acuh tak menghiraukan kehadiran Gani.

"Hai Nes. Tumben sendiri? Mau Abang temenin ga?" Gani.

"Makasih saya lagi nunggu temen di ruang dosen." Jawab Agnes sopan.

"Kita tunggu di kantin aja yuk. Atau mau ke kafe depan kampus?" Tawar Gani lagi.

"Ngga usah. Terima kasih." Ucap Agnes lagi.

"Ayolah Agnes jangan jual mahal. Gw tau lu mau juga kan?" Paksa Gani.

Agnes pun hanya diam dan berharap Indah segera keluar dari ruang dosen.

"Ayo." Tarik Gani pada lengan Agnes.

"Lepas..." Teriak Agnes mencoba melepaskan tarikan tangan Gani.

Bug...

"Apa apaan lu Ran. Kenapa lu pukul gw?" Gani.

"Lepasin." Randi.

"Ga perlu ikut campur urusan gw lu." Gani.

"Kali ini terpaksa lu harus berurusan sama gw." Randi.

"Lu urus aja cewek-cewek lu sana." Usir Gani.

"Tapi kali ini lu berurusan dengan gw." Ucap Randi dengan menekan rahangnya.

Pasalnya Agnes adalah calon kakak iparnya.

"Aah.." Jerit Agnes ketika Gani malah kembali menariknya dengan kuat.

Bug...

Kali ini Randi lebih kuat menendang kaki Gani sehingga Gani tersungkur dan melepaskan tarikan tangannya.

"Sekali lagi lu ganggu Agnes. Gw pastiin lu dan keluarga lu ga bakal selamat." Randi.

"Ga apa-apa Kak?" Tanya Randi lembut menghampiri Agnes.

"Ng ngga. Terima kasih Ran." Jawab Agnes gemetar.

Randi tau Agnes ketakutan namun dirinya punya batasan untuk tidak membawa Agnes kedalam pelukannya. Agnes calon istri abangnya sangat tidak baik jika dirinya memeluk Agnes. Beruntung Indah datang dan berlari menghampiri Agnes.

"Agnes? Ada apa? Lu kenapa?" Tanya Indah.

Namun, bukan menjawab Agnes malah terkulai lemas dan tak sadarkan diri. Indah pun panik. Dalam keadaan seperti itu mau tak mau Randi pun segera mengangkat Agnes di bantu Indah. Indah meminta Randi membawa Agnes ke dalam mobilnya.

"Lu bawa ke rumah sakit sekarang." Titah Randi.

Indah pun mengiyakan belum Indah pergi Meri menghampiri Randi dan menanyakan apa yang terjadi. Randi pun meminta Meri menemani Indah membawa Agnes ke rumah sakit sementara dirinya menyusul di belakang. Karena tau siapa Agnes Meri pun mengiyakan permintaan Randi.

"Apa yang terjadi Ndah?" Tanya Meri.

"Saya kurang tau Kak. Katanya tadi Bang Randi sama Bang Gani berkelahi." Jawab Indah.

"Astaga! Ada apa lagi mereka sampe Kak Agnes pingsan begini." Gerutu Meri.

"Kak. Maaf, tadi Kakak manggil Agnes Kak? Apa ga salah?" Tanya Indah sambil fokus menyetir.

"Iya. Randi pacar saya dan Kak Agnes calon istri Kakaknya Randi jadi kami memanggil Agnes dengan sebutan Kakak. Awalnya Agnes menolak namun rasanya kurang sopan walau Agnes lebih muda dari kita." Jelas Meri.

"Ah, iya." Indah.

Tak terasa mereka telah sampai di igd. Agnes di bantu perawat di pindahkan ke brankar kemudian segera di bawa ke ruang tindakan. Meri, Randi dan Indah pun menunggu dengan cemas.

"Kamu sudah kasih tau Kak Rendi Yang?" Tanya Meri.

"Sudah. Kak Rendi langsung pulang sekarang." Randi.

"Memangnya Kak Rendi dimana?" Indah.

"Di Bali." Randi.

"Astaga! Gw lupa ngasih tau Manda." Indah.

"Jangan!."

"Kenapa?" Indah.

"Gw udah kasih tau Bang Ikbal. Gw ga mau terima resiko Manda ke sini dengan terburu-buru sementara doa sedang hamil." Randi.

"Astaga! Kenapa gw juga lupa itu ya." Indah.

"Jika Manda Tanya bilang saja Agnes sedang bersama kamu." Randi.

"Makasih udah ngingetin gw." Indah.

"Hm.." Randi.

Tak lama Mama Retno pun datang bersama Papa Jamal karena di beritahu oleh Randi. Di susul Ikbal juga datang. Karena Ikbal tau jika Agnes memiliki trauma pada kekerasan. Agnes pernah berhadapan dengan kawanan perampok. Dulu usia agnes masih kecil. Agnes bahkan belum masuk sekolah. Teriakan dan sebuah ancaman selalu membuat Agnes gemetar dan lemas.

"Bagaimana Agnes sekarang?" Tanya Ikbal.

"Tenang dulu Bang. Dokter masih memeriksakan." Randi.

"Apa yang sebenarnya terjadi Ran?" Tanya Papa Jamal.

Kemudian Randi pun menceritakan kronologi kejadian di kampus pada semuanya dan Indah pun baru mengetahuinya.

Sementara di rumah Ayu baru saja datang ke rumah Manda untuk membawa kue nya. Manda tak menyangka jika Ayu akan datang menggunakan mobil sport. Manda sedikit terkejut namun kemudian Manda langsung merubah raut wajahnya seperti biasa.

"Hai Yu. Masuk dulu yuk." Ajak Manda.

"Duh, rumah lu enak banget ya." Puji Ayu.

"Alhamdulillah bisa berteduh Yu." Manda.

"Wow... Ini kue lu yang bikin kan Man?" Tanya Ayu.

"Bukan jin."

"Ish... lu ya." Ayu.

"Ya gw dong Yu. Di bantu Agnes tadi pagi tapi sekarang dia lagi ke kampus nyimpen tugas. Paling sekarang lagi ngerumpi sama si Indah." Manda.

"Terus lu jadi ga bisa ngerumpi gara-gara bikinin gw kue dong." Ayu.

"Ngga juga sih. Gw lagi pengen di rumah aja udah begah nih perut Yu." Manda.

"Makasih banyak ya Man. Lu udah bantuin gw banget." Ayu.

"Gw lah yang makasih lu ngasih gw duit buat jajan si utun hehehe.." Manda.

"Ya udah gw balik ya Man. Makasih banyak ya." Pamit Ayu.

"Iya sama-sama. Lu hati-hati nyetirnya ya. Semoga ibu lu suka sama kue nya." Manda.

"Nanti gw kirim testimoni nya. Bye..." Ayu.

"Siap. Bye..." Manda.

"Astaga! Si Ayu bukan kaleng-kaleng ternyata." Gumam Manda menutup pintu rumahnya.

Di rumah sakit Agnes belum juga sadar. Mata nya masih setia menutup hingga Radit pun sudah sampai di rumah sakit. Arif di buat kalang kabut menyelesaikan tugas kantor sendiri di bali sementara Radit pulang untuk melihat keadaan Agnes.

"Kak Ikbal. Bagaimana ini? Apa ga sebaiknya Kakak pulang supaya Manda ga curiga. Terus bilang sama Manda kalo Agnes tidur di rumah Kak Radit." Indah.

"Astaga! Saya lupa Manda. Kalo gitu kamu tolong tulis chat dari ponsel Agnes buat Manda." Ikbal.

"Ya udah." Indah.

"Yah, pake kode gw ga tau lagi." Indah.

"Sini saya tau kodenya." Radit.

Kemudian setelah Radit buka kode ponsel Agnes Indah pun segera mengirim chat pada Manda. Berharap Manda pun tak mencurigai gaya tulisan Agnes.

🌼🌼🌼

1
Reza Muna
Luar biasa
disney
radit jatuh cinta pandangan pertama dgn agnes, butuh gerakan satset sebelum di dahului yg lain
disney
karya baru semoga sukses thor..pak bagas naksir agnes ya hehehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!