NovelToon NovelToon
Gadis Desa Milik CEO

Gadis Desa Milik CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO
Popularitas:77.5k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Meitania

Agnes Nugraha gadis remaja yang ceria dari keluarga sederhana memiliki paras yang cantik pertemuannya yang tanpa di sengaja dengan seorang pemuda kota yang ternyata seorang CEO suatu perusahaan besar di kota membuat hidupnya berubah.
Seperti apa? ikuti ya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Meitania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32

Seperti yang telah di rencanakan Akhir bulan ini setelah selasa ujian Randi akan melamar Meli. Namun karena pernikahan Radit dan Agnes pun akan segera di mulai dengan berat hati Agnes tak dapat mengikuti rangkaian acara lamaran Randi dan Meli karena Radit dan Agnes sudah memasuki proses pingitan.

Dengan perut yang semakin membesar Manda menghadiri acara tersebut bersama Ikbal. Walau perutnya semakin membuncit tak membuat Manda kesulitan. Bahkan Manda semakin menikmati kehamilannya. Karena menjelang persalinan nanti Agnes sudah di boyong Radit maka Ibu Alma dan Bunda Nining akan siaga menjaga Manda di Jakarta.

Agnes sudah berada di desa tempat tinggal orang tuanya kemarin sore dengan di antarkan oleh supir pribadi Radit karena Radit tak ingin terjadi sesuatu dengan Agnes di perjalanan pulangnya. Semua persiapan sudah hampir selesai.

"Bun, Kakak kapan pulang?" Tanya Agnes.

"Baru sehari udah kangen aja ni anak Bunda. Kangen Kakak atau atasannya Kakak?" Bunda Nining.

"Bunda... Agnes ga ada temen nih Kak Manda kan masih di sana." Rengek Agnes.

"Kan ada Mba Tari sayang." Bunda Nining.

"Bunda..." Rengek Agnes.

Semakin mendekati hari H Agnes semakin gelisah. Ikbal dan Manda pun sudah datang akan tetapi mereka memilih tidur di rumah Ibu Alma dan Pak Rahmat orang tua Manda. Karena di rumah Bunda Nining cukup ramai keluarga almarhum Ayah Agnes. Mengingat kehamilan Manda juga yang semakin membesar mendekati hari H.

Bukan hanya Agnes yang semakin dag dig dug menjelang hari H. Radit pun demikian. Tidak dapatnya bertukar kabar membuat mereka semakin tak karu-karuan. Ponsel milik Radit di sita Randi dan milik Agnes di sita Ikbal. Walau hanya 3 hari tanpa kabar namun keduanya teramat begitu tersiksa.

Walau sebelumnya mereka jarang bertemu namun komunikasi di antara keduanya tetap lancar. Itu yang membuat keduanya kalang kabut. Untungnya Agnes di buat sibuk dengan serangkaian acara menuju hari H berbeda dengan Radit yang hanya akan mengadakan pengajian di rumah Mama dan Papa nya.

Hari yang di nanti pun datang. Keluarga Radit sudah tiba. Mereka menempati rumah yang Radit bangun untuk Agnes sejak kemarin sore namun Agnes tak di beri tau jika Radit dan keluarganya sudah tiba.

"Masya Allah adik ku cantik sekali." Puji Manda yang baru saja tiba dan memasuki kamar pengantin.

"Jangan bikin aku ge er deh Kak." Agnes.

"Loh, bener kan teteh-teteh adik aku ini cantik." Tanya Manda pada MUA yang merias wajah Agnes.

"Bener banget Teh. Kalian itu punya wajah cantik jadi kami tidak perlu bekerja keras untuk mempercantik kalian karena kalian emang udah cantik dari sana nya." Puji MUA nya.

"Duh, makasih loh Teh. Aduh aku ga ada receh lagi." Canda Manda.

"Ya yang lembaran juga ga apa-apa atuh Teh. Atau mau qris aja." Canda MUA nya.

Mereka pun saling melempar candaan untuk menghibur Agnes yang semakin mendekati waktu ijab semakin di buat gugup. Hingga Bu Alma datang meminta Agnes untuk keluar karena acara akan segera di mulai.

Agnes berjalan menuju tempat yang sudah di sediakan di apit oleh Manda dan Raya. Raya merasa bangga memiliki Kakak ipar Agnes. Bahkan sebentar lagi juga meli akan turut bergabung bersama keluarga mereka.

Radit di buat takjub melihat Agnes yang tampil sempurna di matanya. Senyumannya terus mengembang melihat sang pujaan hatinya berjalan mendekatinya. Agnes duduk di samping Radit yang terus memperhatikannya. Hingga deheman Pak penghulu membuyarkan tatapan mereka berdua.

"Wah, tampaknya Aa Radit sudah tidak sabar ya." Celetuk salah satu saksi yang ada.

Pak Bagas datang atas undangan Bunda Nining. Ikbal dan Agnes pun tidak keberatan dengan kedekatan Bunda mereka dan Pak Bagas. Karena walau bagaimana pun Bunda mereka berhak bahagia juga. Ikbal dan Agnes hanya berpesan untuk tidak menyakiti Bunda mereka.

Ikbal sebagai wali dari Agnes pun berjabat tangan dengan Radit untuk memulai ijab. Radit menggenggam tangan Ikbal dengan mantap tanpa ragu. Kemudian dengan satu tarikan nafas Radit berhasil mengucapkan ijab kabulnya. Dan kata SAH pun terdengar riuh di sana.

Rangkaian demi rangkaian pun di lewati oleh pengantin yang berbahagia. Senyum dari keduanya tak pernah surut. Hingga malam undangan terus berdatangan walau Agnes dan Radit sudah berpakaian santai. Beginilah acara di desa. Maklum saja tidak semua orang ada di rumah saat siang.

"Mas, makan malam dulu yuk. Mba Tari sudah menyiapkannya." Ajak Agnes.

"Iya kalian makan dulu isi tenaga." Goda Ikbal.

"Iya Kak." Jawab Radit singkat.

Mereka berdua pun menikmati makan malam dalam satu piring berdua. Lebih tepatnya lagi Agnes makan dengan di suapi oleh Radit. Agnes memang lebih manja pada Radit dan Radit menyukainya. Bahkan Radit yang meminta Agnes untuk bermanja hanya kepadanya saja.

"Sayang, istirahat saja ya ga usah ke depan lagi. Mas nanti menyusul." Ucap Radit setelah selesai makan.

"Ga apa-apa Mas?" Agnes.

"Ga apa-apa sayang. Asal jangan tidur dulu ya. Biar makanannya turun dulu." Radit.

"Baiklah Mas." Agnes.

Selesai makan Agnes langsung ke kamarnya sedangkan Radit kembali bergabung bersama saudara yang masih ada di depan. Bunda masih menjamu tamu yang datang bersama Mba Tari. Sementara Ikbal dan Manda sudah pulang ke rumah Ibu Alma.

"Sayang, pasti kamu cape ya. Sini biar Mas pijit." Ikbal.

"Ga usah Mas setelah tidur pasti lelahnya hilang. Mas juga pasti capek kan seharian menjamu tamu. Adek tadi sempat tidur di rumah Bunda." Manda.

"Kalo begitu ayo sini kita tidur." Ucap Ikbal naik ke tempat tidur.

Ikbal memeluk Manda dari belakang sambil mengelus perut Manda yang semakin besar. Manda selalu merasa nyaman dalam pelukan Ikbal hingga tanpa terasa dirinya tertidur Ikbal pun memperbaiki posisi tidur Manda agar lebih nyaman.

Sementara di rumah Bunda Nining setelah tak ada lagi tamu Bunda pun beristirahat ke kamar. Pak Bagas sudah berpamitan dan menginap di rumah Radit dan Agnes. Hingga dirinya menjadi nyonya Radit Agnes belum juga mengetahui perihal rumah yang di buat Radit.

Awalnya Radit ingin membuat villa di sana untuk keluarganya berkumpul namun setelah bertemu dengan Agnes mendefinisikan villa itu untuk Agnes. Bahkan sertifikat nya pun atas nama Agnes tanpa Agnes tau.

"Mas, sudah tak ada tamu kah?" Tanya Agnes saat Radit memasuki kamar.

"Sudah sayang. Ibu dan Mba Tari juga sudah istirahat." Radit.

"Mas bersih-bersih dulu. Adek sudah siapkan baju gantinya ya." Agnes.

"Iya sayang." Radit.

Radit pun bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan berganti pakaiannya.

🌹🌹🌹

1
Mom's Azam Milagros
sangat menarik dan bagus tidak membosankan ketika d baca
Zuraida Karfa
Ceritanya menarik💗
Zuraida Karfa
Cerita dilanjut dong
LISA
Aq mampir Kak
Tria Rafiuddin Ahmadi
sangat spesial
Diny Julianti (Dy)
radit bosnya ikbal
Diny Julianti (Dy)
ko nama kk Agnes berubah jadi Ikbal
Nirmala Mala
update yg banyak dong baca nya gantung2
Inda Indah
Rasa nggak mau nunggu lama-lama,menarik sih❤️
Winy Hardiyani
finally up juga sering ya kak selalu setia menanti ceritanya😙😙😙
Nirmala Mala
lagi seru bacanya blm ubded
Haryanti Yanti
apik
Keyla Fatimah Az-zahra
sangat luar biasa
Reza Muna
Luar biasa
disney
radit jatuh cinta pandangan pertama dgn agnes, butuh gerakan satset sebelum di dahului yg lain
disney
karya baru semoga sukses thor..pak bagas naksir agnes ya hehehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!