NovelToon NovelToon
Penakluk Cinta Sang Pewaris

Penakluk Cinta Sang Pewaris

Status: tamat
Genre:Nikah Kontrak / Cinta pada Pandangan Pertama / Tamat
Popularitas:742.3k
Nilai: 5
Nama Author: Najwa Camelia

"5 milliar untuk rahimmu! Lahirkan seorang pewaris untukku! Setelah dia lahir, kau boleh pergi!"


Nayla bingung untuk mengambil keputusan secepat itu. Tetapi dia sangat membutuhkan uang untuk biaya operasi Ayahnya yang mengalami kecelakaan lalu lintas beberapa waktu lalu.


"Jika sampai satu tahun, aku tidak kunjung melahirkan. Apa kompensasinya?"


"Kau harus tetap mengembalikan uangku dengan menjadi budak wanitaku!"


Bagaimana reaksi Nayla? Akan kah dia tetap melanjutkan syarat pernikahan kontrak dengan CEO di tempat dia bekerja? Bagaimana nasib Keluarga Nayla Suherman selanjutnya? Akan kah tumbuh benih-benih cinta di dalam nya. Yuk kepoin cerita Nayla dan Mahendra Wijaya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Najwa Camelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perintah Situ

Selamat membaca...

🍒

🍒

🍒

Mahen menatap istri kecilnya. "Bagaimana, apa kau suka?"

"Hmm.." balas Nayla.

"Tidak suka? Apa kau tidak menikmatinya?" tanya Mahen kembali.

Nayla menarik bibirnya membentuk lengkungan tipis. "Ya, aku suka. Tempat yang sangat menakjubkan. Sayang sekali jika aku tidak menikmatinya nya."

Mahen tersenyum devil. "Ini belum apa-apa! Setelah ini, kamu harus melakukannya!" ujar Mahen mengerlingkan matanya.

Nayla hanya merespon dengan senyuman. Entah kenapa sejak tadi hati Nayla gelisah. Ya, tidak dipungkiri lagi, memang pemandangan malam ini sangat indah. Apalagi berdua dengan pasangan. Namun, sedari tadi ada rasa yang mengganjal di hati Nayla. Wajah Ayah nya terus saja melintas di pikirannya. Wajah pucat sang Ayah yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Sungguh, Nayla tidak bisa berpura-pura mengabaikan nya.

"Cepat! Jalan kayak siput!" ucap Mahen.

Nayla menarik napas panjang. Lagi-lagi Mahen mengeluarkan suara lantangnya.

"Tidak romantis!" pekik Nayla.

Mahen membalikkan tubuhnya. Kini, tatapan nya beradu dengan manik hitam milik gadis belia yang berdiri di hadapannya.

"Lambat!" seru Mahen.

Sontak saja Nayla membulatkan mata. "Lambat?" mengulangi kalimat Mahen.

"Ya!" jawab Mahen dengan nada datar.

"Sakit tau pakai heels! Enggak bisa buat jalan cepat!"

"Siapa suruh pakai heels?"

Nayla mengerutkan dahi, ia menatap Mahen yang kini memberikan tatapan sinis padanya.

"Tulang lunak!" jawab Nayla geram.

"Kenapa mau!" balas Mahen dengan cepat.

"Perintah situ!" Nayla menunjuk ke arah Mahen.

"Aku?" Mahen menunjuk dirinya.

"Huum," suara Nayla berubah pelan.

"Bisa menolakkan!"

"Takut," ucap Nayla lagi.

"Pada siapa?"

"Om galak!" ucap Nayla tepat pada rungu Mahen.

"Satu hukuman dalam genggaman! Kau melanggar ucapanmu sendiri!" Mahen berbisik di telinga Nayla.

Nayla menarik napas panjang. Jantungnya berdetak meningkat seiring dengan perasaan gelisah yang mulai mencuat.

Mendengar kalimat barusan yang terucap dari bibir Mahen. Gadis itu sontak memundurkan langkahnya.

Gadis kecil itu sudah tahu jawaban apa dari kalimat Mahen itu, yang terus berputar di dalam kepala Nayla.

"Ayo," ucap Mahen mengulurkan tangan.

Nayla menatap tangan kekar itu sebelum ia meraih tangan Mahen. Nayla kembali membuat pria tampan itu membuang napas berat.

"Dasar pembangkang!" ujar Mahen. Sekali lagi ia menarik napas lalu membuangnya dengan lenguhan panjang sebelum lututnya memutar dan mengayunkan kakinya berjalan cepat meninggalkan Nayla di belakang.

Nayla bergegas menyusul langkah Mahen di depannya. Tapi sial, karena kurang hati-hati. Kaki Nayla selip dan membuat dirinya terjungkal, hingga nyungsep di lantai. "Aduh!" pekiknya.

"Ck!" Mahen mengumpat lagi. Bergegas menghampiri Nayla dan langsung mengulurkan tangannya. "Jadilah gadis penurut!"

Nayla mendongak, lalu meraih tangan kekar pria tampan yang berstatus sebagai suaminya.

Setelah Nayla berdiri di samping Mahen. Tangannya kini, langsung melingkari pinggang gadis belia itu.

"Eh," pandangan Nayla kini, terfokus pada tangan Mahen yang tengah memeluk nya dari samping. Namun, Mahen seolah tak peduli. Pria tampan itu membawa pandangannya lurus ke depan. Dan mulai melangkahkan kakinya. Mau tidak mau, Nayla terpaksa mengikuti langkahnya.

Sekilas bola mata Mahen tak mau lepas memandangi lekuk tubuh istri kecilnya. Bahkan isi otaknya sekarang adalah membayangkan tubuh ramping milik istri kecilnya itu, akan bergoyang dibawah kendali tubuhnya.

Ting

Suara dari lift membuat Mahen bergeming. Dengan wajah bergetar ia pun berjalan cepat dan sedikit mendorong tubuh Nayla. Gadis itu meringis saat tubuhnya menabrak dinding lift.

"Awh.."

1
NJ🔒♥️
Auwwww🙃
NJ🔒♥️
Jangan banyak tanya Surya nanti kena pentung kamu🤣🤣
NJ🔒♥️
Perintah sang nyonya besar
NJ🔒♥️
Cairan apa dulu ini🙈
NJ🔒♥️
Hmmm🤭
s5
Selalu berusaha dan berdoa Nae
s5
Pakai ada imbalan nya ya
Kamu💖
Abang gojeknya ngelawak 😅😅
Asifa53
Jodoh tak kan ke mana nae🤭
sasa8
Surya tahan telinga diomelin ibu negara 😁😁
Asifa10
karir terus 😬
Asifa09
Nae nae 😆😆
sisi⁴💞
Menunggu Mala junior 😁
s7
Bahagia selalu
shinta2
Happy Ending 🥳🥳
EVOS7
Lanjut lanjut like
Kendra12
Ke puncak menara sutey
Kendra12
Gimana mau cuci otaknya 🤭
Blade
Pindah planet ini
Blade
mahen mulai curiga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!