SEQUEL DARI ❤JERAT CINTA SANG PLAYER❤
Diasingkan keluarganya sendiri karena cacat, bagaimana nasibnya saat bertemu dengan seseorang yang dia kenal hanya sebagai pengawal?
Dua tubuh dua jiwa, namun nasib memperlakukan keduanya berbeda
Satu di puja dan satunya tidak diinginkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sakit Jantung?
Sheena mulai menggerakkan kedua kakinya secara perlahan, tangannya mencengkram erat bahu kokoh Lord Erkan. Posisi keduanya kini sudah berada hampir ke tengah danau, permukaan air pun sudah mencapai dada Erkan.
Bisa dibayangkan seberapa dalam danau itu, kalau mereka semakin nekat menuju ke area tengah.
"Jangan lepaskan aku!" pinta Sheena, saat merasakan pegangan Erkan di pinggangnya semakin mengendur.
"Kaki ku tidak sampai ke dasar. Kalau kau melepaskan ku nanti aku tenggelam," ujarnya lagi.
Gadis itu secara reflek memeluk leher Erkan, saat Sang Lord dengan jahil melepaskan kedua tangannya di pinggang kecil Sang Princess.
"Akara" pekik Sheena.
Erkan tertawa kecil saat melihat wajah khawatir gadisnya, bahkan rasa sakit akibat pukulan Sheena sama sekali tidak Erkan rasa. Pria yang tengah bertelanjang dada itu menyeringai nakal, saat Sheena semakin mengeratkan pelukannya.
"Kenapa? bukannya Tuan Putri ingin belajar berenang?" ucapnya jahil.
Bahkan Erkan perlahan melepaskan kedua tangan Sheena, yang melingkar di lehernya. Kedua tangan Sheena berhasil terlepas, tapi sesuatu yang tidak pernah diduga oleh Erkan terjadi. Sheena melingkarkan kedua kakinya, di pinggang Sang Lord.
Sang Princess menggeleng cepat, saat kedua tangannya sudah di tahan Erkan, agar tidak memeluk pria itu.
"Tidakkk! aku tidak mau berenang. Jangan lepaskan aku, aku mohon!"
Erkan mengigit bibirnya gemas, saat melihat Sheena merengek padanya. Apa lagi saat melihat bibir tipis semerah cherry itu terus saja bergerak, gejolak yang ada di dalam dadanya sudah mampu menggolakan air danau yang dingin dan tenang.
"Aku takut tenggelam, aku tidak bisa berenang. Bawa saja aku kedaratan, kau bisa berenang sendiri, Akara," pintanya lagi.
Kedua tungkai indah itu membelit erat, bahkan tangan Sheena sudah kembali membelit leher kokoh Sang Lord.
Bukannya kasihan melihat wajah memohon yang Sheena tunjukan, Erkan malah semakin gencar menjahili gadisnya.
"Tahan napas mu sebentar, Princess,"
Secara reflek Sheena menahan napasnya, sebelum Erkan membawanya ke dasar air. Gadis itu benar benar terkejut, Sheena menahan napasnya beberapa detik didalam air. Kedua mata sebiru lautan nya terpejam erat, tapi Sheena masih bisa merasakan dinginnya air danau mulai masuk kedalam pori pori kulit serta rambut kecoklatan nya.
Sementara Erkan, kedua mata tajam pria muda itu tidak terpejam sama sekali. Erkan menikmati wajah Sheena yang saat ini sedang tenggelam bersamanya. Perlahan satu tangan Erkan terulur untuk membelai lembut salah satu pipi Sang Princess.
Kedua mata Sheena yang tadinya tertutup, perlahan terbuka- kedua pipinya mengembung karena tengah menahan napasnya.
Gelap!
Percuma saja dia membuka matanya, suasana didalam air saat ini sama saja menurutnya- walaupun saat ini Sheena merasakan ada sebuah tangan mengusap salah satu pipinya.
Suara keciprat air terdengar, saat Erkan membawa Sheena kembali ke permukaan. Napas Sang Putri sedikit memburu, Sheena terlihat menghirup napas sebanyak mungkin. Rasanya saat ini paru parunya terasa kosong, dia sangat butuh pasokan udara sebanyak mungkin.
"Jangan lakukan itu lagi, aku bisa mati karena kehabisan napas," ujarnya pelan, kedua mata Sheena memerah akibat terlalu lama terbuka di dalam air.
Tubuh Erkan menegang, tanpa ragu Sang Lord membawa Sheena kedalam dekapannya. Dia tidak berpikir kalau Sheena akan kehabisan napas karena ulah jahilnya.
"Sorry, Princess," ujarnya tak kalah pelan.
Bahkan Sheena yang mendapat pelukan dari Erkan hanya mengangguk kaku. Gadis itu menelan saliva nya susah payah- kala jantungnya memompa dengan cepat.
'Kenapa jantungku rasanya sakit? apa mungkin aku terkena riwayat sakit jantung karena menyelam tadi?' tanya dalam hati.
"Princess?" panggil Erkan khawatir, saat dia tidak kunjung mendapat sahutan dari Sheena.
"Maafkan aku, aku berjanji tidak akan melakukan itu lagi," sambungnya.
Kedua tangan besar Erkan menangkub wajah Sheena, meyakinkan gadisnya kalau kejadian tadi tidak akan pernah terjadi lagi
"I-iya," sahut Sheena terbata.
Secara reflek Sang Princess memegang permukaan dadanya sendiri, saat merasakan dentuman itu semakin menggila.
'Apa aku harus mengatakan ini pada Bibi Jumma nanti? aku takut kalau jantung ku bermasalah gara gara berenang di danau,' Sheena sibuk dengan pikiran buruknya.
Sedangkan Erkan, Sang Lord tengah sibuk memandang wajah cantik tanpa riasan milik Sheena. Ingin rasanya dia memberikan banyak kecupan disana, tapi- keadaan belum mengizinkan Erkan untuk melakukannya secara terang terangan.
"Ayo kita naik, kau pasti sudah kedinginan kan?"
Sheena mengangguk kaku, kedua tangannya kembali mencengkram lengan bertato Erkan- saat pria itu bergerak menuju dermaga kecil di depan rumah danau.
**GAK BISA BAYANGIN KALO NYEMPLUNG KESITU, TERUS ADA PANGERAN BUAYA YANG NYERET KE ISTANYANYA 😫😫😫
SEE YOU NEXT TOMORROW
BABAYYY MUUUAAACCHH😘😘**
harus dari bawah bgt gtu thoorrr??? untung gak punya riwayat sakit jantung😌😌