Menikahi Pembantuku

"Ayah tega sama aku? bagaimna kalau kadar ketampanan ku berkurang? memangnya ayah mau bertanggung jawab?".

"Bodoh! kalau kamu memang tidak setuju kamu bisa mengambil alih perusahaan, Niel? dan kamu bisa jadi pemimpin serta bisa libur setiap saat." ucap Darren

"Aku hanya bercanda saja. baiklah,mulai besok pagi aku akan bekerja padamu".

"Hmm."

"Satu lagi Darren, kamu tidak akan melupakkan Kiran kan? kamu tetap akan mencarinya kan?" tanya Kenzo sambil menatap dingin wajah sang putra.

"Entah lah kita bahas masalah itu nanti, karena aku sedang malas membahas masalah wanita murahan itu."

"Darren, Kiran tidak......"

Belum selesai Kenzo menyelesaikan ucapannya. Darren sudah terlebih dahulu beranjak dan meninggalkan ruang kerja kenzo.

*******

Kini berbeda dengan hari biasanya, kali ini Darren menggunakan pakaian formal ia mengenakan jas berwarna navy yang di padukan dengan kemeja berwarna hitam dengan celana bahan berwarna senada. Darren terlihat benar - benar berbeda dan semakin menawan. terlebih dengan gaya rambutnya yang baru.

Kurang lebih seperti inilah penampilan Mas Darren😃😄

"wah - wah mas Duda, pagi - pagi kok itu udah basah aja rambutnya. Habis ngapain semalam?" tanya Daniel saat melihat Darren baru keluar dari kamarnya.

Darren memutar bola matanya malas. tanpa mempedulikan Daniel, ia terus berjalan ke ruang makan.

"Ekhhhhhmm... pasti habis nganu ya sama guling? Duh..kasihan yang tinggal pergi istri. Hampa dan Kesepian Ya" ledek Daniel lagi kali ini ia semakin berani menyinggung tentang istri kepada Darren.

"Hei Setan Comel! Diam kamu!" bentak Darren matanya mendelik tajam. Rasa - rasanya ia bisa gila kalau harus meladeni Daniel.

"Hahaha aku hanya bercanda, Kak. jadi jangan di bawa serius begitu! ngomong - ngomong kamu sudah mendapatkan informasi tentang Kiran!" tanya Daniel serius.

Darren hanya menggeleng pelan. setelah dua hari yang lalu, Darren tidak mendapatkan informasi apapun tentang Kiran. Bahkan Ivan pun tidak lagi menghubunginya.

"Mau aku bantu? aku punya beberapa teman di hampir seluruh kota. siapa tahu mereka bisa membantu kita menemukan Kiran.

"Apa menurutmu Kiran bersedia kembali padaku Daniel? bagaimana kalau memang dia benar selingkuh." tanya Darren khawatir

"Dia tidak mungkin melakukannya Kak Darren. percaya padaku. Kiran pasti tetap setiap menunggumu untuk menemukannya." jawab Daniel suaranya terdengar serius

"Benarkah.."

"Ya, mungkin sekarang kamu harus mulai menyadari perasaanmu sendiri. jangan gengsi lagi Kak,!"

"Baik, aku akan mencoba tapi aku tidak yakin Kiran bersedia kembali padaku. kamu tahu? pria yang membawanya jauh lebih hebat di bandingkan dengan diriku." ucap Darren ragu.

"Benarkah? memangnya siapa dia, Kak?" ucap Daniel penasaran.

"Arya Kusuma Seorang pengusaha properti dan perhotelan yang sukses dia juga pemilik salah satu universitas ternama."

"Darimana kamu tahu?" tanya Daniel lagi.

"Ya, aku mencari tahunya. Aku menggali semua informasi tentang dia. aku berpikir bisa menemukan Kiran, tapi ternyata tidak."

ucap Daniel serius dan suaranya terdengar putus asa.

"Kamu sangat mengkhawatirkan Kiran kan, Kak Darren?" tanya Daniel penasaran.

"Tentu saja." jawab Darren singkat.

"Kalau begitu kamu pasti mencintainya juga kan?" pancing Daniel.

"Tentu...eh? tidak. Aku tidak mencintainya sama sekali." jawab Darren gugup. sembari menyunggingkan senyum tipis.

"Cieee..., mas Duda kok senyum - senyum sendiri. ada apa gerangan?" tanya Daniel. ia terkekeh geli sambil menatap Darren.

"Jangan berisik Niel! cepat siapkan mobil untukku" ucap Darren sambil melemparkan kunci mobil pada Daniel.

"Hei! lagian aku ini sekretaris dan bukan seorang sopir! Sial! memang seharusnya aku menjadi karyawan biasa saja. benar - benar yah kakak kurang ajar," gerutu Daniel. Namun, meski merasa enggan, tetapi Daniel tetap melaksanakan apa yang di perintahkan oleh Darren.

Namun, tepat ketika Daniel baru keluar dari Rumah. ia di kejutkan dengan penampakkan seorang Shelvi yang sedang bergelayut manja di lengan Darren. Daniel menggelengkan kepalanya, setelah itu dia mendekati Shelvi.

"Heh!! Ulat Bulu, tidak tahu malu. jangan sembarangan menyentuh Kak Darren! dia sudah punya istri. kamu tidak pantas bermanja - manja lagi dengannya," kata Daniel berusaha melepaskan tangan Shelvi.

"Istri yang meninggalkan suaminya, maksudmu Niel? bukankah ia sudah tidak mau lagi dengan Darren? jadi apa salahnya kalau aku..."

"Aishhh!!! benar - benar wanita ini calon bibit - bibit ulat bulu. lepaskan tanganmu!" ucap Daniel, ia menarik tangan Shelvi dengan kasar.

"Apa - apaan sih, Darren aja nggak protes dan diam aja saat aku peluk. kamu nggak usah ganggu deh Niel! sentak Shelvi sambil menghempaskan tangan Daniel.

"Meski aku diam bukan berarti aku suka, aku diam karena muak melihatmu seperti cacing kepanasan," ucap Darren sinis sambil tersenyum miring.

Daniel tertawa terbahak - bahak. karena ia tidak menyangka dengan apa yang di ucap kan oleh Darren. menurut Daniel Shelvi memang seperti cacing kepanasan ketika berada dekat dengan Darren.

"Mampus!" ucap Daniel sebelum akhirnya ia memasuki mobil bersama dengan Darren.

Shelvi berdecak kesal. ia menghetakkan kakinya kemudian bersedekap. bibirnya mengerucut dan rasa kesal semakin membuncah di hatinya. " Awas saja! aku tidak akan membiarkan wanita manapun untuk berdekatan dengan Darren. Karena dia harus jadi milikku seutuhnya." gumam Shelvi penuh emosi.

Nih Visual Shelvi menurut Author ya..🤗

**Yuhuu..😁Maaf ya aku telat update hehehe. Nantikan terus kisah mereka Ya!

Terima kasih sudah membaca. Maaf kalau masih banyak typho**.

Jangan lupa Like, Komen dan Vote.