NovelToon NovelToon
Selina Pengasuh Tiga Badboy

Selina Pengasuh Tiga Badboy

Status: sedang berlangsung
Genre:Bad Boy / Cintapertama
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Queen Blue🩵

Selina Ratu Afensa tak pernah menduga hidupnya berubah drastis saat menerima pekerjaan sebagai pengasuh di keluarga terpandang. Ia pikir hanya akan menjaga tiga anak lelaki biasa, namun yang menunggunya justru tiga badboy yang terkenal keras kepala, arogan dan penuh masalah

Sargio Arlanka Navarez yang dingin dan misterius, Samudra Arlanka Navarez si pemberontak dengan sikap seenaknya dan Sagara Arlanka Navarez adik bungsu yang memiliki trauma dan sikap sedikit manja. Tiga karakter berbeda, satu kesamaan yaitu mereka sulit di jinakkan

Di mata orang lain, mereka adalah mimpi buruk. Tapi di mata Selina, mereka adalah anak anak kesepian yang butuh di pahami. Tanpa ia sadari, keberaniannya menghadapi mereka justru mengguncang dunia ketiga badboy itu dan perlahan, ia menjadi pusat dari perubahan yang tak seorang pun bayangkan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen Blue🩵, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Misi balas dendam

Hening lagi. Hanya terdengar suara dari laptop dan detak jam di dinding

Selina menggigit bibirnya, menatap punggung Sargio yang masih fokus menatap layar

Wajahnya mulai memanas, tapi bukan karena marah, melainkan perasaan bersalah yang terus menghimpit dadanya

“Gio, aku janji bakal ganti celananya. Kamu juga bisa potong gaji aku, aku-”

Sargio berhenti mengetik. Bahunya sedikit menegang. Namun, ia tetap tidak menoleh. Hanya suaranya yang terdengar datar, nyaris tanpa emosi

“Lo nggak ngerti bahasa manusia ya?” katanya pelan, tapi setiap katanya terasa berat dan menusuk

Selina terdiam. Ia menatap lantai, matanya memanas. Rasa bersalahnya semakin menumpuk. Ia ingin bicara lagi, tapi suaranya tercekat

Akhirnya ia hanya mengangguk pelan, mengusap sudut matanya yang mulai basah “Baik… Aku ngerti, aku minta maaf” bisiknya hampir tak terdengar

Lalu perlahan ia berbalik, melangkah keluar dari kamar itu dengan langkah gontai.

Sebelum menutup pintu, ia sempat menatap punggung Sargio sekali lagi, pria yang bahkan tak menoleh sedikit pun

....

Pagi itu suasana sekolah masih sejuk. Embun belum sepenuhnya hilang dari dedaunan ketika mobil hitam mereka berhenti di area parkir khusus siswa elite. Begitu pintu mobil terbuka, tiga cowok kembar itu keluar lebih dulu, Sargio dengan wajah dinginnya, Sagara yang santai dengan tangan di saku dan Samudra yang sibuk dengan earphonenya

Selina turun terakhir, masih menggendong tasnya sendiri. Tapi belum sempat ia melangkah, Sargio menoleh sekilas dan tanpa banyak bicara menyorongkan tasnya yang berat dan memberikan beberapa tumpukan buku tebal ke pelukannya

“Bawa ini” ucapnya datar

Selina refleks menerima, wajahnya langsung menegang saat merasa betapa beratnya tas itu

Selina hanya diam tapi matanya menatap bingung pada pria itu. Ia ngin protes, tapi tak berani. Akhirnya ia hanya mengangguk pelan dan mengikuti ketiganya berjalan menuju kelas

Sargio, Samudra dan Sagara berjalan di depan dengan langkah tenang, kontras dengan Selina yang berjuang di belakang, memeluk tas Sargio di depan dan setumpuk buku tebal di dadanya

Samudra melirik Sargio dengan kening berkerut “Tumben banget lo bawa banyak buku gitu, mau jadi kutu buku?” nada suaranya menggoda, separuh heran separuh ingin tahu

Sagara ikut menimpali sambil menatap curiga “Gue tau nih…” ia menoleh ke arah belakang sekilas, ke arah Selina yang berjuang menyeimbangkan beban di tangannya “Lo sengaja bawa banyak biar Selina repotkan? Lo mau balas dendam ya?”

Sargio menoleh sedikit, senyum miringnya muncul “Hmm, bisa di bilang begitu... Lagian itu juga memang tugasnya dia sebagai pengasuh”

Samudra menggeleng “Parah lo Gio. Memanfaatkan keadaan”

Sargio tidak menanggapi. Ia kembali melangkah dengan tenang, jemarinya memasukkan tangan ke saku celana.

Sementara di belakang, Selina menunduk, wajahnya sedikit memerah karena malu dan lelah. Tapi ia tetap berjalan tanpa mengeluh, meski pundaknya terasa nyeri menahan beban

Sesekali beberapa siswa yang lewat melirik, beberapa berbisik bisik. Namun Selina pura pura tak mendengar. Yang penting, jangan sampai Sargio makin kesal

Mereka pun akhirnya sampai di depan kelas. Sargio berhenti, menoleh ke arah Selina yang masih berdiri di belakang dengan napas tersengal

“Taruh di meja” katanya pendek

Selina hanya mengangguk dan melangkah pelan ke dalam kelas, meletakkan buku buku itu di meja Sargio satu per satu lalu memastikan semuanya rapi dan tidak berantakan. Napasnya sedikit tersengal, pundaknya terasa berat setelah menahan beban dari parkiran hingga ke kelas

Ia menatap Sargio yang sudah duduk di kursinya, membuka buku tanpa menoleh sedikit pun ke arah Selina

“Umm…” suara Selina keluar pelan, nyaris seperti bisikan “Apa ada yang bisa aku bantu lagi?”

Sargio tidak langsung menjawab. Ia membalik halaman bukunya, menatap lembar itu beberapa detik sebelum akhirnya berkata datar tanpa mengangkat wajah

“Gak ada. Lo bisa balik ke kelas”

Nada bicaranya singkat, dingin dan tidak memberi ruang untuk perdebatan

Selina mengangguk cepat “O-oke” katanya lirih, lalu menunduk sopan sebelum berbalik

Ia melangkah keluar dari kelas itu dengan langkah pelan, tangan menggenggam ujung roknya agar tidak gemetar. Begitu pintu kelas tertutup di belakangnya, Selina menarik napas panjang antara lega dan… sedikit bingung

Hatinya campur aduk. Di satu sisi, ia merasa kesal karna Sargio benar benar memperlakukannya seperti bawahan tanpa sedikit pun rasa terima kasih. Tapi di sisi lain… ada sedikit perasaan lega

Setidaknya, Sargio masih memerintahnya.

Masih menyuruhnya dan itu artinya mungkin saja Sargio tidak jadi memecatnya

Senyum kecil tak sadar muncul di bibirnya “Berarti... aku masih punya kesempatan” gumamnya pelan

Ia mempercepat langkahnya menuju kelasnya sendiri, mencoba menepis sisa perasaan jengkel di dadanya, meski bayangan wajah dingin Sargio masih terus menari nari di pikirannya

Begitu bel istirahat berbunyi, suasana sekolah langsung ramai. Suara langkah kaki, tawa dan percakapan memenuhi koridor. Selina berdiri dari kursinya sambil memegang ponselnya, melihat kembali pesan dari grup chat mereka

Pesan terakhir dari Sargio kalau dia cuma mau makan sushi di restoran sushi depan sekolah, di tambah riquest yang super ribet

Sementara Samudra dan Sagara tidak riquest apa apa, mereka akan memakan makanan apapun yang di berikan Selina

Selina mendesah pelan, tersenyum tipis “Kayaknya cuma aku yang bener bener kerja di jam istirahat” gumamnya sambil meraih tas kecil dan keluar dari kelas

Langit siang itu sedikit mendung, tapi udara tetap terasa hangat. Suara tawa siswa lain terdengar di mana mana, sementara Selina berjalan cepat menuruni tangga sekolah, menyeberang jalan, lalu masuk ke restoran sushi yang letaknya tepat di depan gerbang sekolah

Begitu membuka pintu, aroma khas nasi cuka dan ikan segar langsung menyambutnya. Suasana restoran itu bersih dan tenang, dengan musik Jepang lembut yang mengalun pelan

Selina melangkah ke meja pesanan di depan kasir. Seorang pelayan perempuan dengan senyum sopan menyapanya “Selamat siang, silakan pesanannya Mbak?”

Selina mengangguk, mengeluarkan ponselnya dari tas, lalu membuka catatan yang tadi sempat ia salin dari pesan Sargio. Ia menatap layar itu sebentar, menarik napas panjang dan mulai membaca

“Ehm... Aku mau pesan satu paket sushi” ujarnya pelan

Pelayan itu langsung siap menulis di notanya “Baik, satu paket sushi. Ada tambahan Mbak?”

Selina tersenyum kikuk “Iya, banyak banget soalnya... Jadi katanya, jangan pakai wasabi. Terus jangan ada nori yang terlalu hitam. Terus nasinya jangan lembek...”

Pelayan itu berhenti menulis sebentar, mengangkat alis “Baik... Jadi tanpa wasabi, nori jangan terlalu hitam, nasi jangan lembek. Terus?”

Selina menelan ludah, melanjutkan “Terus... sushinya jangan yang dingin, tapi juga jangan terlalu anget. Soalnya kalau anget banget nanti katanya amis”

1
piobeng🦂🍫
mimpi apa kau Sagara astagooi
piobeng🦂🍫
mau lihat modus nya Sagara gimana hahah
piobeng🦂🍫
kasih paham Sagara hahahah
piobeng🦂🍫
astaga jatuh raja ratu sayuran hahah ada aja tingkah konyol kalo sama Sagara
saharaa
lanjut ka
Queen Blue🩵: siap kak🙏
total 1 replies
AlikaSyahrani
kasian dong kalau dipecat
AlikaSyahrani
kamu kuat selina
AlikaSyahrani
kamu bisa selina semangat🦾🦾🦾🦾🦾
AlikaSyahrani
selina kamu harus punya setok kesabaran seluas samudra ya?
untuk menghadapi kelakuan 3 remaja
AlikaSyahrani
lanjut thor ceritanya menatik👍👍👍👍
Queen Blue🩵: trmksh kaka😍
total 1 replies
Pecinta fiksi
menarik👍👍👍
piobeng🦂🍫
apa benar selina dipecat
piobeng🦂🍫
hahahah orang kelihatab gimana gech
Queen Blue🩵: 🤣hahahaha
total 1 replies
saharaa
lanjut kak
Queen Blue🩵: siap ka🙏
total 1 replies
Diana🥰
sial dua kali🤣🤣
Queen Blue🩵: Hahaha... iya lgi🤭
total 1 replies
Diana🥰
rasain jen emang enak??? 🤭
Sintya P
bagus...kalau bisa harus doble up tor
Queen Blue🩵: siap, asal kasih smngt pake vote aja 🤭🙏
total 1 replies
Rere
keren ceritanya kocak😆kalo bs double up tor
Dion
🤣burung kesayangan??
piobeng🦂🍫
selina ini bos
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!