"aahh teriak Mila, ampun jin penunggu kebun teh, saya tidak sengaja.
Biarkan saya pergi jin, saya gadis biasa tidak pantas jin jadikan istri.
"kata-kata Mila membuat Andrean ingin tertawa, lelaki tampan itu sekuat tenaga menahan tawa nya.
"Jan jin, Jan jin" sembarangan saja kalau ngomong.
ini saya guru kamu, ngapain kamu masih gelap lari-lari di jalan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafizah salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melepas bujang tua
Di puncak Radit menunggu kabar dari sahabat nya.
Sudah jam sepuluh malam, Excel belum sampai di alamat yang Radit kirim.
Radit duduk di depan vila, bersama pak supir pribadi nya.
Udara yang sejuk membuat Radit sedikit kedinginan.
Pak Ujang pergi ke dapur, mau membuat dua cangkir teh.
Pak Mahendra sudah berada di kamar, sama mamah Maureen.
Tidak lama mobil Excel sampai di depan vila Radit.
Azizah sama Ervina tertidur nyenyak di dalam mobil Excel.
Excel tidak berani membangunkan kedua perempuan yang tertidur nyenyak di mobil.
Excel turun dari mobil nya perlahan, agar tidak mengganggu istri nya yang terlihat sangat lelah.
Terlihat Radit yang berada di depan vila, Excel berjalan mendekati sahabat nya.
"Dit ada vila kosong enggak di sini." tanya Excel.
"Gue enggak tau cel, "coba kita cari ke ujung sana siapa tau ada."
"Ya sudah gue bangunin istri gue dulu, "kalau gue tinggal takut nya terkejut,"pas bangun gue enggak ada."
"Iya pak suami." Radit menggoda sahabat nya sambil terkekeh geli.
Excel berjalan ke arah mobil nya yang berada di depan vila.
Belum sempat di bangunkan, Azizah sudah bangun lebih dulu.
"Mas kita sudah sampai." tanya Azizah dengan suara serak nya kas orang baru bangun tidur.
"Sudah sayang, "tapi mas mau cari vila dulu, "kamu mau ikut apa nunggu di dalam mobil saja."
"Ikut saja mas, "Zizi takut."
"Takut apa sayang, "di sini tidak ada apa-apa."
"Ya Zizi takut jauh-jauh dari mas."
Excel menyentil dahi Azizah, "Aw" Zizi meringis sambil memegangi dahi nya yang sakit.
"Mas Excel ih KDRT, "sakit tau mas."
Cup Excel mengecup kening Azizah, membuat Zizi tersipu malu.
"Cepet turun jangan banyak protes."
Perlakuan manis Excel membuat Azizah semakin mencintai suami nya.
Excel lelaki yang sangat baik, Azizah sangat beruntung di pertemukan dengan lelaki seperti Excel.
Setelah itu Azizah turun dari mobil milik suami nya, Excel bergantian membangunkan adik perempuan ke sayangannya.
"Vi bangun." Excel membangunkan Ervina dengan lembut.
Gadis cantik itu perlahan membuka mata nya. "Sudah sampai ka." tanya Ervina.
"Sudah, tapi Kaka mau cari penginepan dulu, "kamu mau ikut apa tetep di mobil."
"Ka, Vina masih ngantuk, "aku di sini saja nungguin Kaka." ucap Ervina dengan suara manja nya.
"Baiklah Kaka tinggal."
Setelah itu Excel berjalan bersama Azizah, mendekati Radit yang masih menunggu di teras villa.
"Dit kenalin ini istri gue." ucap Excel.
Azizah menyatukan kedua tangan nya.
"Salam kenal ka saya Azizah." ucap Azizah lembut.
"Salam kenal juga, "nama saya Raditya." "cel akhirnya loe dapet perempuan impian loe juga." ucap Radit.
"Iya dit Masya Allah kan, "ucapan adalah doa."
"Waktu di cafe, "gue tidak sengaja nabrak dia." "Ternyata temen adik gue." ucap Excel.
"Ternyata dunia tak seluas, "seperti yang gue bayangkan." ucap Radit.
"Sudah ayo cel, "mau cari vila sekarang apa besok."
"Ya sekarang lah dit, "masa gue tidur di mobil semalaman, "kasian calon anak gue nanti."
"Serius cel, "gue bakal punya keponakan dari loe, "Alhamdulillah cel ternyata, "temen gue bisa bikin anak juga." ucap Radit sambil tertawa.
"Sialan memang loe dit." ucap Excel.
"Pak Ujang titip mobil temen saya, "di dalam ada adik nya Excel lagi tertidur." ujar Radit.
"Baik den Radit." jawab pak Ujang.
Ketiga nya berjalan meninggalkan vila Radit.
Sesampai nya di vila kosong, Excel mendekati penjaga vila.
"Pak mau tanya, "di sini masih ada vila kosong." tanya Excel.
"Oh iya pak, "kebetulan vila ini kosong." ucap si penjaga vila.
"Ya sudah pak, "saya mau menyewa nya untuk satu Minggu."
"Silahkan pak, "ini kunci vila nya."
"Vila nya sudah bersih kan pak." tanya Excel.
"Bersih pak, "setiap hari saya di tugaskan, "membersihkan vila di sini." jawab pak Asep.
"Baik kalau gitu, "saya terima Kunci nya, "soal pembayaran saya akan mentransfer nya."
"Baik pak saya permisi." pak Asep pun meninggalkan vila nya.
"Ya sudah cel, "gue balik ya."
"Tungguin gue dit, "gue juga mau ngambil mobil, "kasian adik gue di sana."
"Loe duduk dulu dit, "gue anter istri gue dulu masuk kedalam."
Radit mengangguk paham.
Excel masuk kedalam vila sewaan nya.
"Sayang kamu tunggu di kamar, "enggak papa kan."
"Mas mau ngambil mobil dulu, "mas takut kamu cape."
"Iya mas enggak papa, "tinggal saja." ucap Azizah.
Azizah memeluk suami nya. "Mas jangan lama-lama, "Zizi takut." ucap Zizi mendayu.
"Iya sayang mas cuma sebentar." ucap Excel sambil mengecup kening Azizah.
"Perasaan mas, "kamu lebih manja dari biasanya, "ada apa sayang."
"Enggak ah Zizi biasa saja." jawab Azizah.
Belum sempat di jawab, Excel di teriakin dari luar vila.
"Excel ayo, "nanti saja sayang-sayangan nya." Ucap Radit dari luar sambil berteriak.
"Sudah sayang mas tinggal dulu, "si bujang tua sudah tidak sabar."
Excel pergi dengan terburu-buru, sesampai di luar vila.
"Eh bujang tua, "sabar dulu kenapa sih loe." ucap Excel.
"Loe enak di dalem, "gue sendiri di luar dingin tau."
"Cepet nikah makannya, "biar enggak ke dingin an."
"Besok gue mau melepas bujang tua gue, "puas loe."
Tidak terasa kedua nya sampai di depan vila Radit.
"Dit gue balik ya, "kasian istri gue di vila sendiri."
"Iya gue juga mau masuk cel, "dingin banget udara nya."
Excel menyalakan mesin mobil nya, perlahan melajukan mobil nya meninggalkan Radit di vila nya sendiri.