NovelToon NovelToon
SUAMI TAK PERNAH KENYANG

SUAMI TAK PERNAH KENYANG

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Angst / Suami Tak Berguna / Ibu Mertua Kejam / Pihak Ketiga
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Euis Setiawati

Judul: Suamiku Tak Pernah Kenyang
Genre: Drama Rumah Tangga | Realistis | Emosional

Laila Andini tak pernah membayangkan bahwa kehidupan rumah tangganya akan menjadi penjara tanpa pintu keluar. Menikah dengan Arfan Nugraha, pria mapan dan tampak bertanggung jawab di mata orang luar, ternyata justru menyeretnya ke dalam pusaran lelah yang tak berkesudahan.

Arfan bukan suami biasa. Ia memiliki hasrat yang tak terkendali—seakan Laila hanyalah tubuh, bukan hati, bukan jiwa, bukan manusia. Tiap malam adalah medan perang, bukan pelukan cinta. Tiap pagi dimulai dengan luka yang tak terlihat. Laila mencoba bertahan, karena “istri harus melayani suami,” begitu kata orang-orang.

Tapi sampai kapan perempuan harus diam demi mempertahankan rumah tangga yang hanya menguras

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Euis Setiawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

malam yang penuh rencana bi ratmi

Malam itu, udara di rumah terasa sunyi. Lampu teras sudah dimatikan sejak pukul delapan, hanya menyisakan cahaya remang dari ruang tamu yang membuat bayangan perabot memanjang di lantai. Dari jendela yang terbuka sedikit, angin malam masuk membawa aroma tanah basah sisa hujan sore tadi.

Di ruang keluarga, Arfan duduk bersandar di sofa dengan pandangan kosong. Jas kerjanya sudah dilepas, kemeja putihnya setengah terbuka di bagian leher, dan dasi hitamnya tergeletak di meja. Ia memijat pelipisnya perlahan. Pikiran tentang Laila terus menghantui, bercampur rasa penyesalan yang masih mengendap dari kejadian semalam saat ia, entah bagaimana, terbawa oleh godaan Bi Ratmi.

Namun, Arfan adalah tipe pria yang gengsi mengakui kelemahannya. Ia memilih diam, menutup rapat rasa bersalah itu.

Bi Ratmi, yang sejak sore tadi sudah memendam niat, mengintip dari dapur. Matanya menatap punggung Arfan dengan tatapan penuh birahi yang ditutupi senyum palsu setiap kali pria itu menoleh.

"Malam ini aku tidak boleh gagal. Kalau semalam cuma setengah hati, malam ini dia harus sepenuhnya jadi milikku," batin Bi Ratmi.

Di tangannya sudah ada gelas kosong. Ia menuju kulkas, mengambil jeruk segar, memerasnya perlahan. Aroma jeruk memenuhi dapur. Namun, dari saku celemeknya, ia mengeluarkan sebuah botol kecil berisi bubuk putih keabu-abuan. Bukan racun, tapi campuran herbal dan obat yang membuat tubuh rileks berlebihan, menurunkan kesadaran, dan memicu rasa mengantuk disertai peningkatan rangsangan tubuh. Ia mendapatkannya dari kenalannya di luar kota entah darimana, Laila tentu tidak akan pernah menyangka.

Dengan hati-hati, ia menuangkan setengah sendok bubuk itu ke dalam jus jeruk yang sudah ia saring, mengaduknya perlahan hingga bubuk itu larut tanpa meninggalkan jejak.

Bi Ratmi tersenyum miring, lalu melangkah keluar dapur dengan langkah yang sengaja dibuat lembut.

"Malam, Pak," sapanya sambil menaruh gelas di meja. "Sepertinya Bapak butuh yang segar-segar supaya rileks."

Arfan hanya menoleh sekilas. Alisnya terangkat sedikit, tanpa banyak bicara.

"Ini jus jeruk segar, saya buat sendiri," ucap Bi Ratmi lembut, sambil mendorong gelas itu ke arah Arfan.

"Terima kasih, Bi," jawab Arfan datar, lalu mengambil gelas itu. Ia meneguk seteguk pertama dingin, manis, dan segar di lidah. Tanpa curiga, ia meminumnya lagi, bahkan hampir menghabiskannya dalam tiga kali tegukan besar.

Senyum Bi Ratmi melebar, tapi hanya dalam hati.

"Hayo, habiskan, tuan ganteng. Malam ini kamu akan jadi milikku. Aku akan membuatmu puas, dan kau tidak akan pernah bisa melupakanku," batinnya.

Beberapa menit kemudian, efek bubuk itu mulai terasa. Arfan merasakan tubuhnya mulai terasa berat, matanya mengantuk, tapi bukan rasa kantuk biasa. Ada sensasi hangat yang menjalar di tubuhnya, terutama di dada dan bagian bawah perut. Ia mengerutkan kening, mencoba melawan rasa itu, tapi kepalanya terasa ringan.

"Bi, aku... entah kenapa... agak pusing," katanya pelan.

Bi Ratmi pura-pura khawatir.

"Wah, mungkin Bapak kecapekan seharian. Mari, saya pijitkan bahunya."

Tanpa menunggu izin, Bi Ratmi duduk di samping Arfan dan mulai memijat bahunya. Tangan Bi Ratmi bergerak pelan, lalu meremas dengan tekanan yang pas, sambil sesekali membiarkan dadanya menyentuh lengan Arfan.

Arfan yang mulai kehilangan kendali hanya bisa menutup mata, membiarkan Bi Ratmi terus bergerak. Napasnya mulai berat. Ia ingin berkata tidak, tapi suaranya seperti tertahan di tenggorokan.

Bi Ratmi semakin berani. Jemarinya merayap ke leher Arfan, lalu ke dada.

"Bapak istirahat saja. Biar saya yang mengurus," ucapnya setengah berbisik di telinga Arfan.

Arfan membuka mata setengah sadar, melihat wajah Bi Ratmi yang tersenyum menggoda.

"Bi... ini... nggak seharusnya..." gumamnya.

"Tidak apa-apa, Pak. Saya janji, setelah malam ini, Bapak akan melupakan semua masalah," jawab Bi Ratmi, suaranya bergetar menahan gairah.

Lalu ia berdiri, menggandeng tangan Arfan yang sudah limbung, mengajaknya menuju kamar tamu.bukan kamar utama, karena ia tahu kalau Laila pulang dan melihat, semuanya akan hancur.

Begitu pintu tertutup, lampu dimatikan, hanya tersisa cahaya remang dari luar jendela. Suara hujan mulai turun, membasahi genting rumah. Dan di antara suara itu, terdengar napas berat Arfan bercampur suara Bi Ratmi yang berbisik manja, memanfaatkan keadaan pria itu yang sudah tidak sepenuhnya sadar.

Malam itu, rencana Bi Ratmi berjalan seperti yang ia inginkan. Ia tidak hanya mendapatkan tubuh Arfan, tapi juga menyimpan satu lagi rahasia kelam yang kelak bisa ia gunakan untuk menekan pria itu atau bahkan merebutnya dari Laila.

Sementara itu, di rumah ibunya, Laila yang belum tidur merasakan kegelisahan yang tidak bisa ia jelaskan. Dadanya berdebar, pikirannya kacau. Ia mencoba mengusir rasa itu dengan berbaring, tapi matanya terus menatap langit-langit, seakan ada sesuatu yang buruk sedang terjadi pada rumah tangganya.

1
Vanni Sr
ini laila ny terlalu bodoh sib klo kt aku mah ya, udh tiap mlm d gempur terus apa² d pendem, gada ketegsan jg, laki ny jg seenk ny sndri, crta ny kek yg udh² suami main sm pembatu. tnggl cari org but rawat ibu ny yg skit ini malah lama2 d kampung , mending dah pisah aja. krn g cm sekali berhubungn psti tuh mereka
Zoe Medrano
Aku yakin ceritamu bisa membuat banyak pembaca terhibur, semangat terus author!
Euis Setiawati: terimakasih ka....😍
total 1 replies
Mepica_Elano
Emosinya terasa begitu dalam dan nyata. 😢❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!