Akibat tidak mau berhubungan badan membuat Scarlet dijual oleh kekasihnya sendiri pada seorang pria pecinta kebersihan.
Pertemuan tanpa sengajanya dengan Samuel membuatnya harus terjebak dengan Samuel selama dua tahun akibat perjanjian yang tidak dia inginkan sama sekali. Samuel menginginkannya karena hanya Scarlet satu-satunya wanita yang bisa bersentuhan dengannya oleh sebab itu dia menerima tawaran dari Darien, kekasih Scarlet yang ternyata telah menipu Scarlet.
Scarlet berusaha memberontak namun gagal sampai akhirnya dia memutuskan memanfaatkan kekuasaan yang Samuel miliki untuk membalas dendam pada Darien yang telah menjualnya dan pada orang-orang yang sudah menghina dan menginjak harga dirinya selama ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembali Menyerang Balik
Kedua orangtua Susan sangat terkejut ketika mendengar Susan berada di kantor polisi dan sedang ditahan. Mereka tahu Susan pergi untuk menyeret Scarlet ke dalam penjara tapi kenapa justru Susan yang ditangkap? Tidak terima dengan apa yang terjadi membuat mereka bergegas pergi untuk menemui Susan. Mereka pun ingin tahu kenapa justru Susan yang ditangkap?
Susan sangat marah saat diinterogasi akan kejadian yang terjadi di restoran. Padahal Scarlet yang seharusnya berada di posisi itu tapi justru dia yang mengalaminya. Scarlet bisa begitu sombong pasti karena pria yang bersama dengannya. Entah apa yang kakaknya pikirkan, dia justru menjual Scarlet pada pria berkuasa itu.
"Sudah aku katakan, akulah korban dari kejadian itu tapi kenapa kalian justru menangkap aku?" teriak Susan tidak terima.
"Maaf, kami sudah mendapatkan laporannya jika anda yang memulai terlebih dahulu!" beberapa berkas yang diberikan oleh seorang pengacara yang diutus oleh Samuel sudah berada di atas meja. Begitu tahu apa yang dialami Scarlet di restoran membuat Samuel bergerak cepat dan dua saksi yang dia maksud tentu saja benar-benar sudah dia dapatkan karena dia tidak ragu untuk membantu Scarlet agar wanita itu tidak pergi darinya lagi.
"Aku memang yang memulai tapi aku tidak memukul!" ucap Susan.
"Saksi mengatakan kau menamparnya!"
"Apa, aku tidak?" mendadak dia lupa, apakah dia memukul Scarlet atau tidak waktu itu.
"Kau bisa memberi pembelaan diri nanti setelah kau memiliki pengacara tapi untuk saat ini kami harus menahanmu atas permintaan Tuan Samuel karena kau sudah membuat keributan dan mempermalukan dirinya!"
"Apa? Lepaskan aku. Kalian tidak berhak menahan aku!" teriak Susan.
"Tahan dia!"
"Jangan coba-coba, kedua orangtuaku tidak akan tinggal diam jadi jangan coba-coba!" teriak Susan. Kedua orangtuanya yang baru datang bergegas untuk melihat Susan. Mereka sangat terkejut ketika melihat Susan hendak dibawa pergi untuk ditahan.
"Apa yang kalian lakukan? Lepaskan dia!" teriak Berta seraya berlari menghampiri putrinya.
"Jangan mengganggu, Nyonya. Ini tugas kami!"
"Dia adalah putriku, jadi jangan harap kalian bisa menahannya begitu saja!" Berta menarik putrinya, dia tidak akan membiarkan putrinya berada di dalam penjara karena hal itu bisa membuat reputasi mereka jatuh.
"Tapi ini tugas kami, jadi jangan menghalangi!"
"Tolong aku, Mommy. Yang seharusnya ditangkap bukan aku tapi Scarlet!" pinta Susan sambil memeluk ibunya.
"Ja*ng sialan, sudah miskin tapi dia begitu berani membuatmu berada di tempat ini!" Berta tampak marah karena Scarlet begitu berani menjebloskan putrinya ke dalam penjara.
"Scarlet jadi sombong gara-gara pria yang bersama dengannya, Mom. Mommy harus menegakkan keadilan untukku, dia harus berada di dalam penjara!"
"Kurang ajar, di mana dia sekarang dan siapa pria yang bersama dengannya?"
"Samuel, dia bersama dengan Samuel Archiles!"
"Apa? Bagaimana bisa?" tanya ayahnya setelah mendengar nama Samuel disebut.
"Kakak menjualnya pada pria itu!" ucap Susan.
"Apa? Kenapa Darien begitu bodoh!" teriak ayahnya.
"Aku tidak peduli dia siapa, aku akan pergi menemui dirinya!" ucap Berta.
"Tunggu, Berta. Jangan gegabah!" cegah suaminya.
"Aku tidak peduli. Panggil pengacara untuk membebaskan putri kita, aku akan pergi untuk memberi pelajaran pada Scarlet!"
"Kau harus menegakkan keadilan untukku, Dad. Aku tidak mau mendekam di penjara jadi kau harus membebaskan aku!"
"Tidak perlu khawatir, Daddy akan mengeluarkanmu dari sini!"
"Dan Mommy yang akan melemparkan Scarlet ke dalam penjara jadi jangan mencegah dan katakan di mana dia berada?!"
"Dia bersama dengan Samuel. Sebaiknya Mommy tidak gegabah!"
"Siapa pun itu, Mommy tidak takut!" Berta pergi untuk mencari Scarlet. Dia tidak peduli dengan Samuel karena urusannya dengan Scarlet. Pantas saja Scarlet bisa bersikap sombong tapi jangan mengira dia sudah menang hanya karena dia sudah mendapatkan pendukung. Hari ini dia pasti bisa mempermalukan Scarlet.
Scarlet sangat puas dapat mempermalukan Susan. Ini baru permulaan yang dia lakukan namun dia tahu kedua orangtua Susan tidak akan tinggal diam dan seperti yang dia tebak, ibu Susan datang untuk mencarinya dan lagi-lagi membuat keributan seperti yang Susan lakukan. Scarlet dan Samuel yang sedang serius mengerjakan sesuatu terkejut ketika sekretaris Samuel menerobos masuk ke dalam ruangan.
"Sir, lagi-lagi seseorang mencari nona Scarlet dan membuat keributan!" ucap sekretaris Samuel.
"Siapa lagi?" Samuel tampak tidak senang.
"Biarkan aku yang menghadapinya sekarang. Aku sudah menebak akan ada drama lain setelah Susan datang. Kau tidak perlu turun tangan Samuel tapi maaf, hari ini banyak keributan yang terjadi gara-gara aku!"
"Tidak perlu memikirkan hal itu, tunjukkan pada siapa pun itu bahwa kau tidak bisa ditindas dengan mudah. Jangan sampai aku mendengar ada yang bergosip jika kekasihku lemah jadi tunjukkan pada musuhmu bahwa kau tidak bisa diremehkan lagi!"
"Senang mendapatkan dukungan darimu, Samuel!" Scarlet beranjak, saatnya membuat perhitungan dengan musuh yang lainnya.
Berta menunggu sambil menahan amarah dan begitu melihat Scarlet, amarah yang dia rasakan semakin menjadi. Berta tak mau menunggu lagi, dia segera melangkah mendekati Scarlet lalu mengayunkan satu tangannya untuk memukul Scarlet.
Scarlet yang sudah memiliki persiapan sebelum perang itu tentu saja menahan tangan Berta sebelum telapak tangannya yang gemuk mengenai wajahnya.
"Well..Well..., aku kira keluarga terhormat dari mana tapi ternyata lagi-lagi dari keluarga pecundang yang hanya bisa melarikan diri setelah menjualku!" ucap Scarlet dengan sinis.
"Kau memang pantas dijual dan kau hanya ja*ang saja jadi jangan menganggap dirimu tinggi!" teriak ibu Darien.
"Meski aku dijual tapi aku diterima, tidak seperti kalian yang mengaku dari keluarga terhormat dan kaya raya tapi silau dengan uang satu juta dolar. Apa itu sikap orang kaya? Kalian berkata kalian dari keluarga terhormat tapi nyatanya, kalian berteriak di tempat umum bahkan bukan di tempat kalian. Apa itu mencerminkan sikap terhormat yang kalian miliki? Aku yang selalu kalian hina dengan pendidikan rendah cukup tahu dan memiliki sikap yang jauh lebih terhormat dari pada kalian!"
"Kurang ajar, beraninya kau?" teriak Berta yang kembali mengangkat tangannya. Scarlet tak mundur, dia justru mengangkat wajahnya tinggi. Ayunan tangan Berta terhenti setelah menyadari jika dia menjadi bahan tontonan para karyawan yang ada di sana. Ucapan Scarlet seperti tamparan keras baginya sehingga Berta tak jadi memukul Scarlet.
"Kenapa tidak jadi memukul?" tantang Scarlet.
"Tidak perlu basa basi. Lepaskan Susan. Jangan sombong hanya karena kau sudah mendapatkan pendukung!"
"Melepaskan Susan? Jangan harap. Putramu yang mendorongku hingga aku berada di posisi ini jadi nikmatilah karena aku akan membalas perbuatannya dan menghancurkan kalian yang sudah meremehkan aku!"
"Jangan coba-coba, Scarlet. Jika kau tidak mau melepaskan Susan maka aku tidak akan melepaskanmu karena aku akan menghancurkan dirimu sehancur-hancurnya!"
"Aku tidak takut dan aku tidak akan melepaskannya!" ucap Scarlet tanpa memperlihatkan rasa takutnya sama sekali. Sudah cukup penghinaan yang dia dapatkan dan dia akan melawan mereka meski Samuel tidak mau membantu lagi, dia akan tetap melawan demi harga dirinya.
"Kurang ajar, kita lihat sana nanti!" Berta terpaksa pergi dengan tangan kosong. Dia akan membuat perhitungan pada Scarlet karena telah berani menjebloskan Susan ke dalam penjara. Scarlet mengepalkan kedua tangan, rasa dendam memenuhi hatinya. Mau siapa pun itu, dia tidak boleh takut lagi. Dulu dia naif dan bodoh namun sekarang tidak karena dia sudah tidak mau ditindas oleh siapa pun lagi.
minta Samuel untuk membuat Dariej mnyesal krn telah menjualmu