NovelToon NovelToon
Istri Yang Kau Ceraikan

Istri Yang Kau Ceraikan

Status: tamat
Genre:Cerai / Keluarga / Romansa / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Aina syifa

Difitnah, ditalak, dan diusir suaminya tidak membuat seorang wanita bernama Mila menyerah. Dia tetap bertahan demi untuk mendapatkan hak asuh anaknya.

Setelah dipisahkan dengan anaknya, Mila akan terus berjuang untuk mendapatkan anaknya kembali.

Apa yang akan Mila lakukan agar Aluna bisa kembali ke dalam pelukannya lagi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aina syifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kepergian Bu Suci

Siang ini, Adnan dan Monika sudah berada di kantin kantor. Adnan sejak tadi masih mengurut-urut keningnya. Makanan dan minuman yang ada di depannya belum dia sentuh sama sekali.

"Mas, kamu kenapa sih? kenapa makanannya cuma di diamin aja? keburu dingin lho," ucap Monika di sela-sela kunyahannya.

Adnan menghela nafas dalam dan menatap Monika lekat.

"Mila sudah membawa Aluna pergi dariku. Bagaimana kalau Aluna tidak mau lagi ikut denganku," ucap Adnan.

"Ya bagus dong, kalau Aluna mau tinggal sama ibunya. Kita tidak akan terganggu. Dan sebentar lagi, kita kan akan berangkat bulan madu. Nggak mungkin dong, kita ngajak Aluna juga."

"Kalau bulan madu sih, aku nggak mungkin ngajak Aluna. Aluna bisa kan aku tinggal di rumah sama ibu aku. Kasihan ibu, kalau kita tinggal pergi dia jadi nggak punya teman. Kalau ada Aluna kan, ibu nggak terlalu kesepian. "

"Ya sudahlah Mas. Nggak usah difikirin. Orang Aluna juga mau tinggal sama ibunya. Dan Mila nggak keberatan kan kalau Aluna ikut dengan dia."

Sebenarnya Monika memang lebih suka Aluna tinggal dengan Mila. Karena Aluna tidak akan mengganggu waktu-waktunya dengan Adnan.

Monika memang sudah berhasil membuat Aluna tidak betah tinggal di rumah Adnan. Semakin Aluna jauh dari Adnan, semakin Monika bahagia. Karena tidak ada lagi yang akan mengganggu waktu-waktunya dengan Adnan.

Sementara Adnan sudah terbiasa hidup dengan anaknya. Jika tidak ada Aluna, seperti ada yang hilang dari dalam diri Adnan.

"Mas," ucap Monika saat melihat suaminya masih melamun.

"Hemm."

"Kamu kenapa sih, dari tadi aku bicara, kamu diam aja. Kamu nggak usah ngelamun terus dong Mas. Dengerin aku ngomong." Monika tampak kesal saat Adnan cuekin dia.

"Kalau kamu mau bicara, bicara aja. Aku dengerin kok."

"Mas, gimana kalau aku langsung ikut program hamil aja," celetuk Monika yang membuat Adnan terkejut.

"Apa! program hamil? katanya kamu belum siap hamil."

"Ya nggak apa-apa kalau aku ikut program hamil. Kita kan sekarang sudah sah menjadi suami istri. Sekarang aku sudah siap kok hamil. Dari pada kamu harus mikirin Aluna terus, lebih baik kita buat anak. Biar kamu lupa dengan Aluna."

Adnan menatap tajam Monika. Dia tampak tidak suka mendengar ucapan istri barunya itu.

"Aku nggak akan bisa melupakan Aluna Mon. Karena dia anak kandung aku. Tidak ada yang namanya mantan anak Mon."

"Aku hanya ingin Aluna ada bersamaku. Aku nggak mau dia terlantar jika bersama Mila. Mila kan nggak punya apa-apa. Dia miskin. Sekarang saja dia menjadi pembantu di rumah Pak Zaki."

Monika bingung, bagaimana caranya agar Adnan mau melupakan Aluna. Monika tidak suka, Aluna tinggal bersama Adnan. Karena menurutnya anak itu akan menjadi pengganggu di dalam kehidupan rumah tangganya dengan Adnan. Monika tidak mau, kasih sayang Adnan terbagi untuknya dan Aluna.

Monika meraih tangan Adnan dan menggenggamnya erat.

"Mas, jangan sedih begitu dong. Aku juga sebenarnya pengin anak kamu tinggal dengan kita. Tapi kalau Aluna pengin tinggal sama ibunya, biarkan saja dia dulu bersama Mila. Lagian, kita kan lagi dalam masa-masa pengantin baru. Kalau ada Aluna, menurutku waktu-waktu kita akan terganggu sih Mas."

"Ya sudahlah, aku lagi nggak nafsu makan. Kalau kamu mau, habiskan saja makanan aku itu Mon."

Monika terkejut saat mendengar ucapan Adnan. Sebegitu berharganya kah Aluna di hati Adnan. Sampai-sampai, Aluna pergi saja nafsu makan Adnan jadi berkurang seperti itu.

"Lho, kenapa nggak di makan Mas. Makanan sebanyak ini, masa harus aku yang habisin. Ya nggak muat lah perut aku," protes Monika.

"Ya terserah kamu lah. Aku mau kembali ke ruanganku."

Adnan bangkit dari duduknya. Tanpa banyak bicara, dia pun pergi meninggalkan Monika sendiri di kantin.

Ih. Kenapa sih, mas Adnan lebih perhatian dan sayang sama anak kecil itu dari pada sama aku. Seharusnya bagus dong, kalau Aluna mau ikut ibunya. Biarkan saja mereka terlantar. Mas Adnan kan sekarang sudah milik aku. Dan aku nggak mau, Mas Adnan masih saja berhubungan dengan anak dan mantan istrinya itu. Bisa nggak bisa, aku harus punya anak. Agar Mas Adnan bisa melupakan Aluna. Karena aku nggak suka, anak Mas Adnan ikut dengan Mas Adnan. Nanti bisa-bisa, Mas Adnan akan lebih sayang sama Aluna dari pada sama anakku, batin Monika.

****

Siang ini Mila dan Aluna tampak sedang sibuk membantu Bu Suci menyiapkan barang-barang yang akan Bu Suci bawa ke luar kota.

Sepertinya Bu Suci akan lama tinggal di luar kota. Bu Suci akan meninjau proyek baru yang ada di sana.

"Oma mau lama ya perginya?" tanya Aluna pada Bu Suci.

Setelah satu minggu Aluna tinggal bersama keluarga Bu Suci, dia sudah mulai akrab dengan Bu Suci dan Zaki.

Dia sudah tidak canggung lagi dengan mereka. Begitu juga dengan Bu Suci dan Zaki. Mereka sudah menganggap Aluna itu keluarga mereka sendiri.

Sementara Adnan, sampai saat ini belum lagi menghubungi Mila untuk menanyakan kabar Aluna.

"Iya. Oma mau agak lama di luar kota," jawab Bu Suci.

Aluna sejak tadi masih ikut-ikutan memasukan baju-baju Bu Suci ke dalam koper.

"Bu, hati-hati di jalan ya Bu. Kalau sudah sampai di sana, langsung kabarin aku," ucap Mila menatap Bu Suci lekat.

"Iya Mil. Oh ya. Ngomong-ngomong, Adnan belum hubungi kamu lagi?" tanya Bu Suci.

"Biarin ajalah Bu. Lagian, Aluna juga masih betah tinggal di sini. Dia belum minta pulang kan dari kemarin."

"Oh ya syukurlah kalau begitu. Lama-lama, Adnan juga akan lupa sama Aluna, karena ibu yakin, dia sekarang lagi sibuk dengan istri barunya."

"Aku juga nggak mau sih, Aluna tinggal di sana lagi. Walau pun ada neneknya, tapi aku nggak tega aja, Aluna tinggal sama Monika. Karena Aluna kan sudah pernah bilang sama aku, kalau Monika itu jahat."

"Ya sudahlah. Nggak apa-apa kalau anak kamu tinggal di sini. Ibu malah senang, rumah ini jadi rame setelah ada kamu dan Aluna. Sebelum kalian datang, ibu selalu kesepian. Apalagi pas Adnan pulang malam. Ibu nggak pernah punya teman."

Mila tersenyum. Dia kemudian mengambil koper Bu Suci dan menyeretnya keluar dari kamar Bu Suci.

Sementara Bu Suci dan Aluna, mengikuti langkah Mila dibelakangnya.

Sesampainya di luar rumah, Bu Suci menatap Aluna dan Mila bergantian.

"Ibu pergi dulu ya Mil," ucap Bu Suci.

"Iya Bu. Hati-hati di jalan."

"Aluna, Oma pergi dulu ya. Aluna jangan nakal ya, Aluna belajar yang giat biar pintar."

Aluna mengangguk dan tersenyum. "Iya Oma. Hati-hati di jalan ya Oma."

"Ibu mau pergi sama Pak Burhan?" tanya Mila.

"Iya Mil."

"Mas Zaki nggak nganter ibu ke bandara?"

"Zaki lagi ada meeting penting Mil. Jadi ibu sama Pak Burhan aja. Pak Burhan juga cuma nganter ke bandara. Nanti dia mau kembali lagi ke sini."

"Oh...hati-hati ya Bu "

"Iya Mil."

Setelah Pak Burhan memasukan koper Bu Suci ke dalam mobil, Pak Burhan kemudian membukakan pintu mobil untuk Bu Suci.

Bu Suci kemudian masuk ke dalam mobil. Begitu juga dengan Pak Burhan. Dia pun mengikuti Bu Suci masuk ke dalam mobil. Setelah itu, mereka pun meluncur pergi meninggalkan rumah.

"Sayang, kita masuk ke dalam yuk!" ajak Mila pada anaknya.

"Iya Ma."

Mila dan Aluna kemudian masuk ke dalam rumah.

****

1
Haerul Anwar
ALUNA TOLOL
yuyunn 2706
Mila ngemis amat
yuyunn 2706
udah ditalak masih ngarep aja
yuyunn 2706
masa 10th nikah gak pnya uang sama sekali thor
Linda Sun
Luar biasa
norah selen
barengset banget ngga punya hati c bapa
norah selen
Mila minta tolong sama baik asih untuk ciri2 tangkap foto Adan sma monika
Sanatun Eka Ayu Aprilya
nikmat kan mon?
karena ketika enak sj yg d kejar setelah dapat akan di balik kondisinya. apalagi kau memulai ny dgn tidak baik.
Sanatun Eka Ayu Aprilya
monika, tak kasih tau. sesuatu yg di ambil dgn cara tidak baik maka itu hny enak dn manis sesa'at setelahnya pahit bin getir..
Sanatun Eka Ayu Aprilya
ceritanya kadang express ya kak. zaki langsung tau orang tua milla. hem mungkin udh d tunjukin foto milla.. penikmat cerita positif thinking dehh..
Sanatun Eka Ayu Aprilya
kak autor. berarti zakinya buka jilbab lebar mila yah unt makein liontin kalung. kan mila d suruh tutup mata yg artinya kejutan. mila ny d buka jilbab nya diam aja kah?
.
buat koreksi aj kak, agar ke depan ceritanya lebih enak di baca, ^^
Hayati
🫰🫰🫰
Lela Lela
ya monika lh yg harus masak
Lela Lela
rasain kamu adnan
Nurul Pky
KLO masih ada monica mana mgkin Zaki mau bantu
Nurul Pky
orang kampung emang gitu rajin ibadah
Nurul Pky
mewek jadinya... terharu ku bacanya mantap
kurnia rahayu
Luar biasa
Rswt Slv
Biasa
reni oktavia
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!