Andre Winato berutang banyak dan jatuh bangkrut setelah gagal investasi. Istri dan putrinya meninggal secara tragis, dan keluarganya hancur. Bertahun-tahun kemudian, dia berhasil bangkit dan menjadi seorang miliarder.
Suatu hari, saat terbangun dari tidur, tiba-tiba dia menyadari bahwa dirinya kembali ke hari yang membuatnya menyesal seumur hidup! Istri dan putrinya masih hidup! Dia bersumpah untuk menebus semua kesalahannya terhadap istri dan putrinya!
Jgn lupa like vote dan gift ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Jay H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Pak Zared bersandar di sofa dan melihat Hendi dengan sangat puas.
Mereka pebisnis dari Kota Senna, selain melihat harga dan keterampilan desain sebuah perusahaan. Paling mementingkan kejujuran dan karakter baik sebuah perusahaan.
"Aku akan melaporkan dengan jujur pada pihak komisaris perusahaan mengenai apa yang terjadi di Desain Selaras. Kamu tenang saja. Kami tidak akan mengambil uang ganti rugi tiga kali lipat dari kalian. Masalah pembayaran desain gambar kali ini juga akan segera kami bayarkan ke rekening perusahaan kalian."
"Bahkan, aku akan memberi saran kepada Presdir untuk berinvestasi kepada perusahaan Desain Selaras."
"Kedatangan kami, awalnya hanya ingin mencari perusahaan untuk bekerja sama. Setelah tiba di Desain Selaras dan bertemu dengan Pak Hendi, aku juga sedang mempertimbangkan. Perusahaan sebaik dan bisa dipercaya seperti ini, kenapa kami tidak berinvestasi di dalamnya?"
"Mengenai masalah desain, enggak perlu buru-buru. Aku mewakili Grup Kreasi Baru memberi perpanjangan waktu setengah bulan. Sesudah itu, aku harap kalian sudah selesai membicarakan masalah hak cipta gaya penulisan.
Lalu, aku mengundang Pak Hendi ke Kota Senna dan bersama-sama ikut menghadiri konferensi pers produk baru dari Grup Kreasi Baru."
Pak Zared segera berdiri, lalu mengulurkan tangan ke arah Hendi.
Hendi membuka mulutnya, tetapi tidak bisa bicara. Dia bersalaman dengan Pak Zared, tetapi masih dalam keadaan tercengang.
Kebahagiaan datangnya terlalu tiba-tiba. Sejak uang ganti rugi senilai 60 juta dan nyaris bangkrut. Sampai hari ini, proyek mendapatkan perpanjangan waktu, pembayaran masuk. Bahkan, Grup Kreasi Baru berminat untuk menginvestasi Desain Selaras.
Hendi tahu jelas bahwa semua ini karena Andre!
Seandainya tidak ada Andre, bagaimana mungkin Hendi dapat membuat Grup Kreasi Baru kagum kepadanya!
Takutnya perusahaan Desain Selaras sudah bangkrut sejak lama....
"Pak Zared, siang nanti aku akan mengundang tamu dari jauh di Hotel Riverside. Aku harap semuanya bisa datang."
Kabut suram dari wajah Hendi telah lenyap dan dia kini sudah kembali penuh semangat lagi.
Kemudian, Hendi menyuruh asistennya mengantarkan Pak Zared dan yang lainnya turun ke lantai bawah.
Jessy yang baru bekerja kebetulan berjalan di samping Hendi.
"Pak Hendi ...."
"Kemarin kepala sekolah TK Biru menelepon ke rumah. Katanya, Anda telah bicara dengan pihak sekolah agar Feli bisa masuk ke TK itu, bahkan Anda telah membayar uang sekolahnya...."
Jessy yang berdiri di samping Hendi merasa sedikit bersalah.
Seorang Presdir dari perusahaan Desain Selaras malah menelepon pihak sekolah hanya demi masalah kecil Jessy.
Hendi melihat Jessy dengan wajah penuh senyum.
"Adik ipar, itu hanya masalah kecil. Jangan cemas, masalah kecil saja. Tunggu nanti kita cari waktu. Aku akan mengundang Bang Andre dan kalian semua untuk makan. malam!"
"Aku yang traktir! Kita pergi ke Hotel Riverside. Aku akan mengundang kalian berdua makan dengan lezat!"
"Kamu mungkin tidak tahu. Bang Andre telah membantuku untuk hal yang sangat besar!"
"Oh ya, suruh departemen keuangan untuk memberikan bonus kepadamu. Kamu hari ini tidak perlu bekerja, pulang saja untuk menemani anakmu masuk sekolah. Besok baru kerja."
Hendi berpesan beberapa kata, lalu menyuruh departemen keuangan untuk mentransfer bonus satu juta rupiah ke kartu ATM milik Jessy. Setelah itu, Hendi menyuruh Jessy pulang.
Wajah Jessy kebingungan setelah keluar dari Desain Selaras dan berdiri di depan pintu gerbang.
Apa benar Andre telah memberi bantuan besar kepada Hendi?
Mereka pasti bukan orang dari level dan tingkat yang sama, bahkan bukan dari dunia yang sama.
Andre dapat memberi bantuan apa kepada Hendi? Apa Hendi tidak salah?
Hendi memberinya bonus satu juta rupiah lagi, lalu menyuruhnya pulang istirahat.
Jessy berjalan pulang dengan penuh kecurigaan. Kebingungan dalam hatinya juga makin lama makin mendalam.
Sementara itu....
Hotel Riverside...
Tempat duduk di dekat jendela tampak Andre sedang sarapan dan Manajer Irwan yang merupakan manajer di Hotel Riverside sedang berdiri di samping Andre.
Irwan juga tidak mengerti, bagaimana cara pria biasa di depannya dapat membuat Pak Martin mengeluarkan 60 miliar untuk digunakan si pria berfoya-foya....
Pagi ini, Irwan berdiri di tempatnya. Ada banyak karyawan dan tamu yang berlalu-lalang, lalu memberi salam kepada Irwan. Dia sampai merasa malu untuk membalas salam mereka.
Bahkan, Irwan tidak juga bergerak sampai Andre selesai makan.
Sebelum menjadi manajer di Hotel Riverside, Irwan adalah asisten pribadi Martin. Kemudian, bisnis Martin) makin lama makin besar. Setelah itu, Irwan baru menjabat sebagai manajer di Hotel Riverside.
Irwan tidak merasa direndahkan, dia hanya merasa agak malu....
Andre selesai makan, lalu menyeka mulutnya.
Semenjak bisa menumpang makan di Hotel Riverside, Andre jadi tidak perlu memasak di rumah.
"Apa uang 60 miliar dari Pak Martin sudah di transfer ke rekeningmu?"
Irwan sedikit membungkuk, lalu menganggukkan kepala.
"Pak Andre, uangnya sudah di transfer. Kata Pak Martin, saya akan mengikuti Anda selama dua bulan ini."
Mengenai kenapa Martin mau mengeluarkan 60 miliar, Irwan sebagai seorang karyawan hanya dapat mengikuti perintah.
Andre hanya tersenyum saat melihat Irwan. "Takutnya, dua bulan lagi... kamu harus tetap mengikutiku...."
Irwan tampak sedikit bingung, dia juga tidak tahu masalah pertaruhan antara Andre dan Martin.
Jika Jalan Kumar direlokasi, Martin akan memberikan Hotel Riverside kepada Andre. Sebagai Manajer di Hotel Riverside, tentu saja Irwan akan ikut dalam daftar pengalihan kekuasaan.
"Pak Andre pasti bercanda. Anda sudah selesai sarapan, jadi sehabis ini kita akan ke mana?"
Irwan melihat ke arah Andre.
Andre berdiri, lalu berkata, "Nggak perlu panik. Ikut aku berjalan-jalan dulu untuk menurunkan makanan."
"Sarapan terlalu kenyang juga suatu masalah...."
Mereka berdua keluar dari pintu gerbang Hotel Riverside, lalu berjalan dengan santai. Andre berjalan-jalan dan berhenti sejenak. Setiap kali melihat papan iklan, Andre akan berhenti untuk mengamatinya.
Irwan merasa sedikit aneh melihat tingkah Andre di sepanjang jalan.
Apa bagusnya papan iklan properti dan iklan yang ada di jalanan?
Semua yang tertera di papan iklan tentang lowongan kerja, penyewaan rumah, dan penjualan rumah.
Sepanjang jalan, Andre telah mengetahui garis besar tentang harga properti di Kota Surawa. Pada kehidupan yang lampau, Andre gagal mengikuti siklus kenaikan harga properti. Sampai akhirnya, harga properti di Kota Surawa naik pesat, dia baru menyadarinya belakangan.
Namun, saat itu, harga properti sudah lama tidak segila saat ini. Harga properti dikendalikan dengan kuat, bagaikan monster yang diikat dengan tali dan hanya dapat menggeliat di dalam kandangnya saja.
Saat suatu bisnis belum dipantau dan masih sepi peminat adalah masa bisnis itu paling menguntungkan.
Jangan lupa untuk di like vote and gift ya
