Queensa, seorang gadis yang menjadi dingin karena terlalu banyak tersakiti. Dan Sasa, seorang gadis antik dan penakut yang sudah menjadi bahan bully sejak pertama kali masuk ke sekolahnya.
Dilihat dari segi manapun, tidak ada yang akan menyangka, jika kedua sosok itu adalah orang yang sama.
Berawal dari benci, dia menyadari jika perbedaab antara cinta dan benci hanya setipis kertas tisu. Dia jatuh cinta pada pria yang membullynya.
Lalu akankah kisah cinta mereka berjalan mulus, atau justru sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosemarry_21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Queensa "30"
...Seperti biasa ya bestie......
...Tinggalkan like, komen, vote dan juga masukkan ke favorit! Jangan lupa🤭😘...
...***** Happy Reading Bestie *****...
"Ini—" Baru saja Alana akan mengambil seragam itu, Queensa dengan cepat menyambarnya dan memasukkan seragam itu kembali ke dalam tasnya.
Meskipun begitu, dia tetap merasa cemas karena saat dia melirik ke arah Alana, pria itu tampak mengerutkan dahinya.
Queen takut jika Alana mulai mencurigainya, karena melihat seragam itu di dalam tas miliknya yang notabene tidak bersekolah di sana menurut Alana.
"Ehm... gue duluan!" Queen pun segera menggunakan langkah seribunya, untuk menghindari momen menegangkan itu.
Namun sayangnya tangan Alana lebih cepat menahan pergelangan tangan Queensa, dan membuatnya tak bisa pergi dari sana.
"Ada apa?" Queen mencoba untuk tetap tenang, karena jika dia panik hanya akan membuat Alana semakin curiga.
"Nih, hp lo ketinggalan." Alana menyodorkan ponsel di tangannya pada Queensa.
"Thanks."
Baru saja Queen merasa lega karena mengira jika Alana tidak mencurigainya, harapan itu pun pupus saat pertanyaan yang sangat tidak ingin Queensa dengar justru keluar dari mulut Alana.
"Gue baru tau kalau kita ternyata satu sekolah." Alana berjalan dan berdiri tepat di hadapan Queensa, bahkan mendekatkan wajahnya pada Queensa, "Secara nih ya, orang se famous lo sekolah di tempat yang sama, sama gue. Tapi sekalipun gue nggak pernah ketemu sama lo di sekolah, bahkan denger orang lain sebut nama lo sebagai bunga sekolah pun nggak pernah."
Sontak saja, Queen sangat bingung bagaimana caranya untuk menjawab pertanyaan itu.
Karena memang setau Alana, dia tak bersekolah di sekolah yang sama dengannya.
Dan tidak mungkin juga kan jika Queen ujug-ujug mengatakan kalau dia adalah Sasa, orang yang dia dan gengnya bully habis-habisan sejak pertama kali datang.
No! Tentu saja Queen tak akan sebodoh itu mengakui penyamaran yang dia jaga itu dengan begitu mudahnya.
Tapi alasan apa yang masuk akal untuk dia berikan pada Alana saat ini?
Queensa pun memaksa Queen-Queen kecil di dalam otaknya untuk bekerja ekstra, mencari alasan yang mungkin di percaya oleh manusia kepo di hadapannya itu.
"Ehm, emang kita nggak satu sekolah kok."
"Terus, seragam siapa yang ada di tas lo? Gue masih belum rabun sih asal lo tau aja, dan gue liat dengan jelas sejelas-jelasnya kalau ada lambang sekolah gue di seragam yang ada di tas lo tadi."
Queen pun membulatkan matanya, dia tak menyangka jika Alana akan benar-benar mengintrogasinya seperti seorang tahanan saat ini.
Tapi dilihat dari ekspresi Alana yang sudah ala-ala detektif itu, terlihat sangat jelas jika Alana bukanlah tipe orang bodoh sampai ke akar-akarnya, alias mudah di bohongi.
Meskipun dalam hal akademi, dia memang tergolong di bawah rata-rata, sama seperti anggota gengnya yang lain terutama si ketua geng, Varo.
Queen menghela nafas panjang, dan mencoba memberikan penjelasan yang mampir di otaknya saat ini pada Alana.
...*******...
...Jangan lupa like, komen, vote dan sumbangkan sedikit poin kalian ya guys.🙈...
...Dukungan kalian adalah hal terindah yang selalu membuatku bahagia.🤣...
...Novel yang satu ini novel ringan ya guys, jadi maklumin aja kalau alurnya memang agak lambat....
...Kalau kalian nyari yang konfliknya berat seberat beban hidup author, kalian salah tempat.🙊...
semangat Thor
Ry Benci Pakpol Mampir