S1~ BAB 1- BAB 66
.
Karena sebuah perjodohan menyatukan dua manusia yang tidak saling kenal, sang wanita yang cantik dan ceria harus di pasangkan dengan pria tampan namun sangat dingin dan cuek dan juga seorang dokter sekaligus direktur rumah sakit milik keluarganya.
Dengan merahasiakan pernikahan mereka apakah semuanya akan baik-baik saja?
🥕🥕🥕
S2 ~ BAB 67 - BAB 117
.
Mencintai pria dengan perbedaan kasta yang tinggi membuat Thea harus memendamnya dan tak boleh membiarkan perasaannya menghancurkannya tetapi pria tersebut terus terbayang di benaknya, bagaimanakah perasaan mereka berdua apakah saling mencintai atau tidak.
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PR S1 BAB 30_Merebut
Saat sudah berbaring di kasur mereka Raka pun mulai mencoba untuk membicarakan tentang tugasnya menjadi sukarelawan di daerah bencana.
"Sayang," panggil Raka membuat Vania hang sudah akan tidur pun membuka matanya dan menatap sang suami.
"Ada apa?"
"Aku di tugaskan dari rumah sakit untuk menjadi sukarelawan di daerah perbatasan yang terkena bencana tsunami," ucap Raka membuat Vania langsung terdiam tidak bisa berkata kata.
"Sayang, hei kenapa?" tanya Raka yang melihat raut wajah sang istri merah dan menahan air mata.
"Hei kenapa?!"
Vania pun tak kuasa menahan air mata yang tak bisa terkontrol dan akhirnya pun jatuh.
"Kamu selalu saja pergi ninggalin aku, belum lama kamu pergi ke luar negeri tapi sekarang kamu harus ke daerah bencana bagaimana coba kalau terjadi apa-apa?!" sahut Vania sangat khawatir dengan sang suami.
Raka pun membawa sang istri ke pelukannya mencoba untuk menenangkannya agar tidak menangis lagi.
"Cup cup sayang, maaf kalau aku sering ninggalin kamu sendirian di rumah aku sendiri sebenarnya juga tidak ingin tapi kamu tahu sendiri bahwa kami sebagai dokter harus memprioritaskan keselamatan pasien jika ada kejadian di luar kendali kami maka kami harus siap untuk berjuang dalam bantuan medis dan juga relawan kemanusiaan sayang," ucap Raka panjang lebar sambil mengelus lembut rambut sang istri.
Setelah di rasa Vania mulai tenang Raka pun mulai menjelaskan semuanya kepada sang istri hingga Vania mulai paham dan mengizinkan sang suami untuk ikut dalam tugas mulia tersebut.
"Ya udah aku izinin kamu, tapi kamu harus janji kalian kamu akan kembali selamat dan tanpa ada kurang apapun!" sahut Vania dan langsung mendapat anggukan dari Raka.
"Pasti itu, terima kasih sayang."
🥕🥕🥕
Pagi harinya Vania sudah siap dengan baju kantornya karena hari ini dia sudah kembali lagi memulai rutinitas seperti biasa yaitu bekerja kembali begitu pun dengan Raka yang juga harus ke rumah sakit.
Saat Vania sudah sampai di kantor dia langsung di sambut oleh Dewi dan juga Nova yang sedikit kepo dengan liburan Vania yang menurut mereka aneh pasalnya jarang sekali Vania mengambil libur tapi sekarang malah dia mengambil libur panjang dan sangat susah untuk di hubungi karena memang Vania lah yang membatasi komunikasi dengan teman temannya saat honeymoon dia kemarin.
"Van, elo tumben banget ambil cuti sih padahal elo kan jarang banget cuti kerja?" tanya Dewi.
"Ya sekali kali lah dew, healing!" tutur Vania.
"Dasar elo, oh ha elo tahu nggak kalau gak salah besok itu ada liputan buat para tenaga medis yang ikut bantuan kemanusiaan di daerah perbatasan," sahut Dewi memberitahukan berita terkini karena Vania liburan kemarin.
"Loh tim kita hang ngeliput?" tanya Vania.
"Iya, gw sih juga gak tahu kenapa tim kita padahal kalau di lihat lihat tim kita itu gak ada sangkut pautnya dengan lah tersebut," jawab Nova yang juga bingung kenapa.
Namun seketika Vania ingat bahwa besok sang suami juga akan berangkat menuju ke perbatasan untuk membantu korban bencana tsunami tersebut membuat Vania langsung di landa sedih.
"Elo kenapa kok malah sedih sih?" ucap Dewi melihat Vania malah menunduk sedih.
"Enggak gw gak papa kok, udah yuk kerja." ucap Vania.
Raka yang juga sudah sampai di rumah sakit pun langsung ke ruangannya dan tak lama ada ketukan pintu yang ternyata adalah sang sahabat Dito, dia memang bekerja sebagai dokter di rumah alit Rasendriya sehingga dia sering mengunjungi ruangan direkturnya itu tetapi karena beberapa hari ini dia sibuk untuk menyiapkan acara pernikahannya dengan sang pujaan hati sehingga dia jarang datang ke ruangan Raka.
"Wah ada calon pengantin nih," goda Raka saat Dito masuk ke dalam.
"Apaan sih udah kenapa gak usah di goda," sahut Dito karena Raka terus menggodanya dan juga teman teman yang lainnya yang juga tak henti hentinya menggoda dirinya.
Untuk Kevin dan Bastian nanti siang akan datang saat jam makan siang karena mereka sedang bekerja sekarang ini di mana Bastian mengelola cafe yang sudah memiliki banyak cabang sedangkan Kevin mengelola bisnis orang tuanya yang cukup besar tetapi terlaris aja tidak terlalu besar jika di bandingkan dengan kerajaan bisnis keluarga Rasendriya.
"Eh ka, gimana sih menikah itu?" tanya Dito yang tiba-tiba bertanya kepada Raka mungkin sebagai persiapan karena dirinya juga akan segera menikah dalam waktu dekat ini.
"Yang harus elo siapin adalah mental elo to, karena dalam menikah itu ada dua kepala dua pemikiran yang berbeda yang di mana harus bisa menjadi satu nantinya kalau pun ada cekcok jangan sampai di umbar atau di diamkan tetapi cari solusi karena titik dari penyelesaian masalah adalah mencari solusi dan mengatasinya tanpa ada pihak yang terluka," tutur Raka panjang lebar.
"Wah thank bro, elo emang sahabat gw yang paling top deh pokoknya." ucap Dito setelah di ceramahi panjang lebar oleh Raka.
"Udah sana pergi matanya ada temu janji sama pasien," sahut Raka dan dito pun serba pergi dari ruangan Raka dan menuju ke ruangannya.
🥕🥕🥕
Siang harinya Vania dan rekan kerja yang lainnya berada di kantin kantor di mana di sana sudah sangat sesak sekali oleh para karyawan, saat sedang makan makan siangnya tiba-tiba tak sengaja ada seorang karyawati yang menumpahkan segelas kopi di meja makan Vania sehingga tumpahan tersebut pun mengenai Vania.
"Upsss! Sorry!" jawabnya singkat kemudian meninggalkan Vania.
Saat Dewi akan menyela tiba-tiba Vania memegang tangan Dewi dan meminta untuk Dewi tahan karena tidak akan ada gunanya meladeni nya.
"Udah dew aku gak papa kok, gak usah di ladeni bikin ribet aja deh," ucap Vania.
"Kamu gak papa kan?" tanya Dewi khawatir.
"Gak papa kok, udah aku ke toilet dulu ya." sahut Vania berjalan ke arah toilet.
Saat sudah berada di toilet kebetulan juga toilet kosong sehingga hanya ada Vania sangat sendirian di sana, saat akan keluar tiba-tiba saja ada karyawati yang tadi menumpahkan kopi di mejanya dan mengenai bajunya yaitu Anjar salah satu karyawan divisi berita internasional entah mengapa Vania merasa sepertinya dia tidak suka dengannya.
"Eh elo Vania kan?!" tanya Anjar dengan muka songong nya.
"Iya mbk nya tim apa ya?" tanya Vania yang memang tidak tahu siapa saja orang yang bukan satu tim dengannya.
"Apa! Elo gak tahu gue! Asal elo tahu gw adalah ratu di kantor ini dan juga sekaligus wanita tercantik disini." ucap Anjar dengan sombongnya.
"Kalau boleh tahu kenapa ya kok sepertinya elo enggak suka sama gw?" tanya Vania sangat penasaran sekali.
"Elo masih tanya kenapa!" Asal elo tahu ya gw harap elo gak kecentilan sama Iqbal dari tim berita kesehatan!" kata Anjar dengan penuh penekanan sedangkan Vania malah mengerenyitkan dahinya tak tahu maksudnya.
"Maksudnya apa ya?"
"Jangan pura pura bego deh, gw adalah calon pacarnya Iqbal jadi gw harap elo gak usah kecentilan! Dan jangan berfikir untuk merebut Iqbal dari gw!" ucap Anjar.
Yap memang beberapa hari yang lalu Vania sembari bertemu dengan Iqbal pria yang sedang mereka bicarakan tersebut.
"Tapi gw gak deketin Iqbal sama sekali," sahut Vania membela dirinya, lagian buat apa dia merebut Iqbal dia kan juga sudah mempunyai suami yang menurutnya lebih tampan dari pada pria yang sedang mereka bahas tersebut.
"Jangan alasan deh!" pekik Anjar lagi.
"Gw gak deketin Iqbal sama sekali gw cuma kebetulan aja ketemu jadi ngobrol pendek deh, jadi gw harap elo gak salah paham karena gw juga gak tertarik sama dia," tutur Vania penuh dengan penekanan.
.
.
.
TBC
Jangan lupa like, share cerita ini ya biar aku bisa semangat upload bab baru dan juga maaf kalau beberapa hari ini sering lama upload karena masih liburan dan aku usahakan mulai besok Senin sudah terjadwal lagi dan mungkin ada sedikit perubahan yang readers 🙏🙏😊👋