Huang Se Se, Putri keluarga kaya yang lahir di tahun 2200. Gadis cantik yang memiliki ilmu bela diri dan pengobatan. Dia adalah seorang pemimpin pasukan khusus di sebuah organisasi militer.
Pada malam pernikahannya, dia diberi obat bius oleh suaminya. Dia meninggal dalam penyesalan dan membawa dendam yang sangat besar.
Gadis itu mengira kehidupannya telah berakhir, namun saat dia membuka matanya, dia mendapat kesempatan baru untuk hidup di dunia yang berbeda, status yang berbeda, tubuh yang berbeda tetapi dengan nama yang sama.
Huang Se Se dilahirkan kembali ke tubuh seorang putri Perdana Menteri di jaman ribuan tahun yang lalu. Putri yang dirumorkan sombong dan angkuh.
Dia mendapat perintah dari Kaisar untuk menikah dengan Raja Wei yang terkenal dengan sifat kejam dan sadis.
Hidupnya penuh dengan luka, banyak orang yang ingin mencelakai dan membunuhnya. Ibu tiri dan kedua adik tirinya selalu mencari cara untuk membuatnya menderita.
Bagaimanakah perjalanan hidupnya?
Yang penasaran ayo segera dibaca ✌
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Win, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ep 4. Mimpi buruk
"Siapa di sana?" tanya Se Se. Dia merasa ada seseorang yang sedang mengawasinya
Tampak seorang pemuda memakai baju hitam dan topeng berlari terbang meninggalkan tempat itu dengan ilmu peringan tubuhnya. Dia meninggalkan tempat itu sebelum di temukan oleh orang yang di perhatikannya sejak tadi.
Se Se tidak mengejar orang tersebut. Dia hanya bertanya dalam hati, "Siapa dan kenapa orang itu mengawasinya?"
BESOK HARINYA
Beberapa pengawal, Nyonya Xin dan kedua putrinya berdiri di depan pintu gerbang utama menyambut kepulangan Perdana Menteri. Beberapa saat kemudian, sebuah kereta kuda melaju pelan menuju kediaman. Kereta kuda itu dikendalikan oleh seorang kusir yang duduk di tengah-tengah 2 pengawal di samping kanan kiri kereta.
Kereta kuda itu berhenti di depan pintu, seorang pria paruh baya turun dari kereta sambil tersenyum ramah ke arah keluarganya yang sudah menunggu di depan gerbang.
Saat menatap kedua putrinya, pria itu mengerutkan keningnya, dia memutar bola mata dan kepalanya ke kiri kanan mencari sesuatu.
"Dimana Se Se?" tanya pria itu.
"Se Se di kamarnya sedang tidur, mungkin dia kelelahan, jadi tidak bisa menyambut ayahnya." jawab Nyonya Xin memprovokasi suaminya.
"Apa dia sedang sakit?" tanya Perdana Menteri dalam hati.
Perdana Mentri berjalan tergesa-gesa masuk ke kamar putrinya dan melihat putrinya berbaring di ranjang, dia segera menghampiri dan memegang tangannya seolah melepas rindu putri kesayangannya.
Sang gadis yang merasa seseorang memegangnya langsung terbangun dan terkejut. Tanpa sadar dia menghentakkan tangannya untuk melepas pegangan sang ayah.
"Siapa kamu?" tanya Se Se bingung, dia duduk di tempat tidurnya.
Mendengar pertanyaan itu, Perdana Menteri mengerutkan keningnya dan segera bertanya "Apa yang terjadi padamu? Kenapa putriku tidak mengenali ayahnya sendiri?"
"Upsss..." batin Se Se yang sadar telah melakukan kesalahan.
Ling Er yang berdiri di samping pintu segera mendekat dan menjelaskan. "Tuan, beberapa hari yang lalu Nona terjatuh ke kolam dan tidak sadarkan diri selama seminggu. Saat sadar, Nona sudah melupakan banyak hal"
Mendengar penjelasan Ling er, wajah tuannya semakin terkejut dan segera bertanya lagi, "Apakah ada yang terluka? Masih sakitkah? Bagian mana yang sakit?"
Terlihat wajah cemas sang ayah yang sangat mengkhawatirkan putrinya.
Se Se memeluk ayahnya dan menjawab , "Saya baik-baik saja dan tidak terluka. Hanya saja, banyak hal yang telah saya lupakan sejak terbangun dari koma."
"Baguslah kalau tidak apa-apa" ucap Tuan Huang sambil mengelus pelan kepala putrinya.
"Istrihatlah dengan baik, mungkin ingatanmu akan kembali jika tubuhmu sudah sehat seperti semula." ucap ayahnya sambil membaringkan putrinya dan menyelimutinya.
"Baik Ayah." jawab Se Se sambil tersenyum.
Nyonya Xin dan kedua putrinya sangat membenci Se Se yang selalu mendapat kasih sayang dari ayahnya. Melihat ayahnya begitu perhatian kepada Se Se, wajah mereka berkerut dan memperlihatkan kebenciannya.
Tuan Perdana Menteri menyuruh semuanya keluar dan membiarkan putri pertamanya istirahat. Setelah itu, dia berjalan ke halaman paviliun dan bertanya kepada Ling Er, "Bagaimana Nona bisa jatuh ke kolam?"
"Hamba tidak tau tuan, saat itu hamba masuk mencari dan mengambilkan mantel untuk Nona, karena Nona bilang ingin melihat teratai yang sedang mekar. Saat hamba kembali, Nona telah terjatuh di kolam dan berteriak meminta tolong." jawab Ling Er.
"Jaga Nona baik baik" ucap Tuan pada Ling Er sambil berlalu pergi.
Se Se yang sedang tidur, kembali memimpikan kehidupan masa lalunya.
DALAM MIMPI
"Kapten, semua sudah siap dan pasukan akan tiba 5 menit lagi" ucap seorang pria berbaju seragam bercorak macan.
"Beritahu semuanya untuk menjaga jarak dari stadium" perintah Se Se yang juga menggunakan seragam bercorak macan dengan tanda lima bintang dipundaknya.
DUARRR DUARRR DUARRRR...!!!
Tidak lama kemudian suara ledakan terdengar dari stadium dan semua pasukan yang tiba segera mengamankan orang orang yang ada disana.
"DORR!!! " terdengar suara tembakan dari belakang yang mengenai jantung seorang wanita.
********
"Akhhh!" Se Se terbangun dari mimpinya sambil terus ngos-ngosan seperti orang yang baru saja lari maraton.
Mimpi itu adalah kejadian nyata kehidupan masa lalunya saat dia berusia 22 tahun. Saat itu dia sedang melakukan tugasnya untuk mengamankan stadium yang dikabarkan akan diledakkan oleh t*roris.
Suara tembakan itu berasal dari t*roris yang menembak ke arah jantung Se Se. Tapi beruntung seorang anggota di sana melihatnya dan menghadang peluru itu. Anggota itu mati di tempat karena peluru itu menembus jantungnya.
Setelah kejadian itu, Se Se terus mengalami mimpi buruk. Se Se merasa bersalah karena temannya tewas untuk melindunginya.
Se Se adalah seorang prajurit khusus yang ditugaskan memimpin grup yang terdiri dari 20 orang untuk melakukan tugas rahasia. Di tubuhnya ditanam ruang dimensi yang memungkinkan dia mengambil apapun di ruang itu dalam jumlah yang tidak terbatas.
Ruangan itu adalah penelitian yang di lakukan oleh seniornya profesor Jimm. Ruangan yang di gabungkan ke tubuh manusia dalam bentuk chips yang ditanam di dalam tubuh.
"Tok tok tok..." suara pintu kamar di ketuk.
"Masuklah!"
"Nona, hari ini Tuan muda kembali. Tuan besar memerintahkan semua keluarga berkumpul untuk makan bersama. Saya membawa air untuk Nona membersihkan diri." ucap Ling Er.
Ling er masuk dengan membawa seember air dan kain putih kecil.
"Bantu aku merapikan rambutku" pinta Se Se pada pelayannya. Dia tidak tau cara menyanggul rambut di jaman tradisional itu.
"Nona cantik sekali!" puji Ling Er saat melihat nonanya telah selesai di rias.
"Aku tidak punya receh" jawab Se Se sambil tersenyum.
"Hahh??" tanya Ling Er yang bingung dengan ucapan Se Se tapi diabaikan begitu saja.
Mereka berjalan menyusuri taman hingga ke paviliun utama tempat kumpul keluarga.
"Berhenti!"
^^^BERSAMBUNG...^^^
