NovelToon NovelToon
Terpaksa Kawin Kontrak

Terpaksa Kawin Kontrak

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Biqy fitri S

Elzhar Magika Wiratama adalah seorang dokter bedah kecantikan yang sempurna di mata banyak orang—tampan, disiplin, mapan, dan hidup dengan tenang tanpa drama. Ia terbiasa dengan kehidupan yang rapi dan terkendali.

Hingga suatu hari, ketenangannya porak-poranda oleh hadirnya Azela Kiara Putri—gadis sederhana yang ceria, tangguh, namun selalu saja membawa masalah ke mana pun ia pergi. Jauh dari tipe wanita idaman Elzhar, tapi entah kenapa pesonanya perlahan mengusik hati sang dokter.

Ketika sebuah konflik tak terduga memaksa mereka untuk terjerat dalam pernikahan kontrak, kehidupan Elzhar yang tadinya tenang berubah jadi penuh warna, tawa, sekaligus kekacauan.

Mampukah Elzhar mempertahankan prinsip dan dunianya yang rapi? Atau justru Azela, dengan segala kecerobohan dan ketulusannya, yang akan mengubah pandangan Elzhar tentang cinta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Biqy fitri S, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pacar Pura Pura

Keesokan paginya, Elzhar berangkat ke klinik seperti biasa. Namun pikirannya sama sekali tidak tenang. Sepanjang jalan, ia hanya memikirkan satu hal: bagaimana caranya bertemu Azel lagi.

“Mana mungkin dia mau ketemu gue setelah kejadian kemarin…” gumamnya lirih sambil menatap jalanan yang padat. Ingatan tentang Azel yang menyiram kopi ke wajahnya masih segar di benak. Wajar saja kalau gadis itu tidak mau menampakkan diri lagi.

Tapi bagaimanapun juga, ia tidak bisa diam. Jika Azel tidak muncul di depan ibunya, maka ia benar-benar akan dijodohkan dengan wanita pilihan sang ibu. Dan itu adalah hal terakhir yang ia inginkan.

Sesampainya di klinik, Elzhar duduk termenung di ruangannya. Seorang perawat masuk, membawa berkas pasien, tapi ia bahkan tidak menyadarinya. Pikirannya terus berputar mencari jalan keluar.

Harus ada cara. Gue harus tahu di mana dia tinggal, atau setidaknya di mana dia biasa nongkrong…

Tangannya tanpa sadar meremas bolpoin di meja. “Azel… lo bikin gue repot banget,” gumamnya, entah kesal atau sebenarnya ada rasa lain yang tak ingin ia akui.

Siang itu, saat jam istirahat, Elzhar memutuskan mampir ke kafe milik Divo. Tujuannya jelas: mencari tahu jejak Azel. Begitu masuk, beberapa pegawai kafe menunduk sopan, sudah biasa melihat sahabat bos mereka datang.

Elzhar tidak berlama-lama. Ia langsung menanyai salah satu pegawai perempuan yang kemarin membantu mengantarkan Azel pulang.

“Eh, mbak… kemarin yang nganterin cewek temennya Divo itu… masih inget alamatnya nggak?” tanyanya pelan.

Pegawai itu mengangguk ragu. “Inget, dok. Tapi… emang kenapa ya? Mbaknya kenapa lagi?”

“Bukan urusan lo, gue cuma butuh alamatnya,” jawab Elzhar agak dingin. Ia memang sedang tak sabar.

Perempuan itu akhirnya menyebutkan alamat lengkap Azel. Elzhar mencatat cepat di ponselnya. Sekilas, ia merasa lega, meski masih berat hati harus berurusan lagi dengan gadis yang sudah membuatnya kewalahan.

Setelah mendapat alamat dari pegawai kafe, Elzhar memutuskan untuk datang ke rumah Azel. Perjalanan terasa lebih panjang dari biasanya, meski sebenarnya hanya butuh setengah jam. Sepanjang jalan, pikirannya dipenuhi bayangan wajah Azel: marah, menangis, bahkan saat menyiramkan kopi ke dirinya.

Sesampainya di depan rumah sederhana itu, Elzhar sempat terdiam. Ia menatap pagar besi kecil yang sudah agak berkarat, berbeda jauh dengan rumah-rumah mewah yang biasa ia datangi. Ada rasa aneh di dadanya, sesuatu yang belum pernah ia rasakan.

Dengan sedikit ragu, ia mengetuk pintu.

Tok… tok… tok…

Beberapa detik kemudian, pintu terbuka. Azel muncul dengan wajah kaget sekaligus kesal. Matanya sembab, jelas ia habis menangis semalaman.

“Lo ngapain ke sini? Belum cukup lo nyakitin gue dengan mulut enteng lo?” ucap Azel, sedikit marah.

Elzhar menahan napas, mencoba tenang. “Tunggu, Zel. Sebelumnya kenalin… gue Elzhar. Ada yang pengen gue omongin sama lo.”

Azel menyilangkan tangan di dada. “Gue udah nggak peduli lagi sama Divo. Cukup. Gue udah blacklist namanya dari hidup gue.”

“Ngga, gue nggak akan bahas Divo. Gue janji,” Elzhar berusaha meyakinkan. “Boleh kita duduk sebentar? Biar ngobrolnya enak.”

Azel melemah. Meski masih kesal, akhirnya ia mempersilakan Elzhar masuk. Mereka duduk berhadapan di ruang tamu sederhana itu.

“Terus… apa maksud lo datang ke sini?” tanya Azel dingin.

Elzhar menghela napas panjang. “Gue mohon maaf banget sebelumnya, atas semua yang terjadi kemarin. Dan… kejadian semalam di rumah Divo, itu ada kaitannya sama hal ini.”

“Maksudnya?” dahi Azel berkerut.

“Jadi, Zel… yang ngundang lo untuk makan malam itu sebenarnya nyokap gue. Dia salah paham. Dia ngira lo cewek gue, karena pas kita debat depan kafe Divo, yang lo siram kopi itu… nyokap gue dan tante gue ada di depan klinik gue, mereka lihat semua kejadian itu.”

Azel terdiam sejenak, lalu mendengus kecil. “Hah… pantesan aja ibu-ibu itu nggak terima. Ternyata memang bukan dia yang ngundang gue. Jadi yang ngundang itu… ibu lo?”

“Iya,” jawab Elzhar lirih. “Dan masalah baru di mulai . Sebenernya mungkin ini nggak ada urusannya sama lo, tapi buat gue ini penting. Gue udah beberapa kali dijodohin sama keluarga—khususnya nyokap gue. Semuanya gue tolak. Jujur, gue nggak mau nikah sekarang. Gue lagi fokus sama klinik, dan gue cukup bahagia sama kesendirian gue. Tapi… gara-gara kejadian kemarin, nyokap gue keukeuh pengen ketemu lo. Dia ngira semua penolakan gue itu karena gue udah punya lo.”

Azel sedikit terkejut. Matanya menatap Elzhar penuh tanda tanya. Kenapa cowok seganteng dan semapan ini nggak mau nikah? batinnya.

“Terus maksud lo apaan?” akhirnya ia bertanya.

Elzhar menatapnya serius. “Gue mau minta tolong sama lo. Malam ini… lo mau nggak pura-pura jadi pacar gue di depan keluarga gue? Karena kalau gue datang sendirian, nyokap gue bakal langsung ngenalin gue sama anak temennya buat dijodohin.”

Azel melotot tak percaya. “Jangan gila, El. Gue nggak mau ikut campur masalah keluarga lo. Lagian… kalau emang lo nggak bisa nolak, ya udah nikah aja!”

“Please, Zel.” suara Elzhar melemah, hampir seperti memohon. “Tolong bantuin gue. Gue janji, gue bakal bantu lo biar Divo nyesel ninggalin lo.”

Mata Azel sempat berbinar. Tawaran itu mengusiknya. “Caranya gimana? Biar Divo bener-bener nyesel udah nyakitin gue?”

Elzhar tersenyum tipis. “Tenang, semua gue yang atur. Lo tau nggak siapa gue? Gue dokter kecantikan. Gue bisa bikin lo lebih cantik, lebih percaya diri, dan penampilan lo bisa berubah total. Bukan cuma Divo, cowok lain pun bisa terpesona sama lo.”

Azel menggigit bibirnya. Ada sedikit senyum yang akhirnya muncul di wajahnya. “Oke… baiklah. Gue terima.”

Elzhar menghela napas lega. “Makasih, Azel… makasih banyak.” Ia merogoh saku dan menyerahkan kartu nama. “Ini, kartu nama gue. Lo chat aja biar nanti gue save no lo, nanti malam gue jemput. Dandan secukupnya aja… apa adanya lo udah cukup.”

“Ya udah, Zel… gue pergi dulu ya. Kebetulan sore ini gue ada pasien. Sekali lagi, thanks ya.” Elzhar berdiri, merapikan jasnya, lalu pamit meninggalkan rumah Azel.

Pintu menutup perlahan. Ruangan kembali hening.

Azel duduk terdiam di sofa, menatap kartu nama di tangannya. Ia menarik napas panjang. Ada keraguan besar di hatinya. Beneran gue mau ikut campur masalah keluarga orang ini? pikirnya.

Namun, setiap kali bayangan Divo terlintas di kepala, perih itu kembali terasa. Rasa sakit karena dihina, rasa terbuang, seolah tidak berharga. Dadanya sesak.

Kalau gue terima tawaran Elzhar… bukan berarti gue pengen balikan sama Divo, batinnya menegaskan. Gue cuma pengen dia nyesel. Gue pengen dia sadar, dia udah sia-siain orang yang tulus sayang sama dia.

Perlahan, senyum tipis muncul di wajahnya. Ada semangat baru yang terbit dari luka. Untuk pertama kalinya sejak semalam, Azel merasa punya alasan untuk bangkit.

1
a
waduhh pantesan pas azel datang kerumahnya matanya jelalatan .. ehhhh emang tukang selingkuh ternyataaa 🤣🤣
a
awwww.... elzhar sudah tidak bisa menahannya 🤗🤗
Bie_Fitris: tapi sayang mereka hanya saling menyimpan moment itu 🤭🤭🤭
total 1 replies
atik
bagus
Bie_Fitris: terimaksih 😍
total 1 replies
mhmmdrzcky
cepet update kak aku udah nunggu/Drool/
Bie_Fitris: asiappp selalu update Setiap hari 😊
total 1 replies
Isma Fitri
bagus banget ceritanya 😍🤩
Bie_Fitris: terimakasih ☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!