NovelToon NovelToon
Langkah Bersama Bintang

Langkah Bersama Bintang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Cinta pada Pandangan Pertama / Wanita Karir / Persahabatan / Romansa
Popularitas:650
Nilai: 5
Nama Author: Hasanah Ali

kisah yang dibuat dengan kejadian yang terjadi di dunia nyata dan bisa dikatakan sebagai Fiksi tapi jadi kenyataan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasanah Ali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rasa Kagum

* hhhh...hhh...., Nafas Maya tersengal-sengal karena dia berlari menuju ruang guru, sesampainya di ruang guru dia mengucapkan salam sembari mengatur nafasnya.

" Assalamu'alaikum...hhh...hhh"

Serempak semua guru yang di ruangan itu menjawab salam dari Maya sambil melihat siapa yang mengucapkan salam kepada mereka.

Setelah berhasil mengatur irama nafasnya Maya pun perlahan mengangkat wajahnya yang semula tertunduk menatap lantai, namun saat wajahnya terangkat dia terkejut melihat anak laki-laki yang waktu itu menghadangnya saat akan pergi ke kantin.

" Loh Maya kamu sudah datang lebih awal ternyata, sini masuk duduk di sini pasti cape ya..." Ucap Bu Juleha sambil menepuk-nepuk kursi yang tersedia di ruangan itu Maya pun mengangguk lalu segera masuk dan duduk ditempat yang sudah di tunjukkan oleh Bu Juleha.

Dia terdiam beberapa saat lalu tak lama kemudian ia tersenyum lalu ia Maya pun segera membuka suara sembari menyerahkan kotak besar yang berisi soto ayam Bawang hasil masakannya sendiri.

" Ini Bu hasil masakan saya sesuai dengan apa yang ibu bilang kemaren sebelum bubaran sekolah yaitu soto ayam Bawang barangkali sesuai dengan yang aslinya tapi kalo untuk rasanya sih..... saya gak bisa menjamin bakalan seenak dengan yang aslinya, maaf ya Bu namanya juga masih belajar" ucap Maya

sambil sedikit tersenyum walaupun sebenarnya agak sedikit Grogol karena sedari tadi dia diperhatikan oleh para guru dan murid laki-laki.

" Ya ampun Maya.... Hhhh....ibu tidak bilang dan tidak mengharuskan rasa atau gayanya sama dengan aslinya...! Yang paling terpenting itu adalah hasil kreasi tangan kalian sendiri, soal gaya dan rasanya sama itu bonus buat kalian" jawab Bu Juleha lembut sambil tersenyum.

Maya pun mengangguk lalu membalas senyum Bu Juleha, lega rasanya setelah dia mendengar kata-kata Bu Juleha tadi seperti mendengar kata-kata Bundanya sendiri.

Lalu Bu Juleha pun segera membuka tutup kotak tersebut seraya mengambil sendok dan langsung mencicipi soto buatan Maya sambil tersenyum kagum setelah mencicipi soto ayam Bawang tersebut, lalu Bu Juleha beralih menatap wajah Maya yang khawatir jika masakannya itu tidak enak.

Namun di luar dugaan maya Bu Juleha malah mempersilahkan yang lainnya untuk mencoba soto buatannya itu, Maya merasa jantungnya berdebar-debar saat dia melihat ekspresi wajah para guru dan murid laki-laki itu setelah mencicipi masakannya.

" Ma...ma.. maaf kalo sotonya gak enak atau salah masukin bumbu maaf bangettt..." Ucap Maya sambil menyatukan dua tangan di dada dengan wajah yang sangat tegang.

Tapi respon yang dia terima justru adalah sebuah senyuman puas terpancar dari wajah mereka termasuk Bu Juleha sendiri.

" Maya kamu belajar dari siapa resep soto ini...?" Tanya Bu Juleha padanya

" emmm sa...saya belajar dari bunda saya Bu, memangnya ada apa dengan sotonya Bu apa gak ada rasanya atau kurang bumbu?" Tanyanya semakin penasaran dengan hasil masakannya sendiri.

" Hem... Gak ada yang kurang kok Maya justru enak banget makanya ibu tanya kamu belajar dari siapa.." Terang Bu Juleha sambil tersenyum lalu mengusap punggungnya.

" Beneran Bu..! jangan bercanda ah Bu saya malah jadi penasaran sama rasanya..!!" Jawabnya penasaran.

" Beneran May....!!! Serius ini enak bangetttt...rasanya ga ada yang bisa nan dingin tau, kamu sendiri yang bikin atau dibantu sama bunda kamu?" Tanya murid laki-laki yang entah siapa namanya karena waktu itu dia langsung meninggalkan 6 murid itu dan tak sempat berkenalan sedikitpun.

" Ya...bikin sendiri lah...!!! Ya kali dibantuin sama bunda ku yang ada..!! bukan aku yang masak tapi bundaku sendiri yang bikin tuh soto..!"

Jawabnya agak sedikit emosi karena teringat kelakuan laki-laki ini kala menghadang dirinya di lorong menuju kantin.

" oke..oke...santai aja jawabnya gak usah ngegas gitu dong...!! Aku kan cuma tanya aja sama kamu jadi jangan marah ya...!" Jawab laki-laki itu sambil tertawa kecil dan agak sedikit takut sama gadis yang satu ini.

" Habis nanyanya kayak gak percaya kalo aku yang bikin sendiri" jawabnya sambil memanyunkan bibirnya dengan wajah yang ditekuk.

" I...iyakan aku cuma tanya aja, aku kan gak bilang kalau aku ga percaya sama kamu May" terangnya agak sedikit Grogol saat ditatap oleh Maya.

Sontak semua orang yang ada di dalam ruang guru itu tertawa kecil melihat perdebatan diantara kedua muridnya dan salah satu guru mencoba melerai keduanya agar tidak ada baku hantam dari sebelah pihak.

" Udah...udah jangan dilanjutin lagi perdebatan diantara kalian, mau siapapun yang masaknya jangan sampai jadi sebuah pemicunya pertikaian diantara kalian berdua!" Ucap salah satu guru yang ternyata adalah Irwan.

" Ini lagi kamu sandi nanya kok aneh-aneh aja sih pake harus nanya siapa yang masaknya, lagian yang harus di tanya itu sejak kapan kamu belajar masak Maya...?" Tanya pak Irwan sambil beralih menatap wajah Maya yang sedang memperhatikan dirinya dan sandi.

Seketika Maya terkejut saat tiba-tiba wajah yang sedang ia tatap itu malah berbalik menatap wajahnya sambil tersenyum lalu Maya pun tersadar dan segera menjawab pertanyaan dari Irwan tadi.

" Saya belajar masak sedari SD karena sering bantu-bantu bunda di dapur, saya juga sering memperhatikan ketika ibu saya sedang memasak, ya...pada akhirnya sedikit demi sedikit saya bisa memasak walaupun masakannya tidak mewah hanya sekedar iseng bikin sesuatu yang saya lihat divideo lalu saya coba dan berhasil..." Terangnya sambil sesekali tersenyum kearah Irwan yang dibuat salting karena tatapannya.

" Ohh... Gitu ya ceritanya....!!!" Ucap mereka serempak menjawab.

Maya pun hanya sekedar mengangguk saja sebagai jawabannya,

Setelahnya Maya pun pamit untuk masuk kelasnya.

" Ya udah kalo gitu saya pamit mau ke kelas dulu ya pak Bu, mari....!" Ucapnya sambil beranjak dari duduknya lalu berjalan ke luar dari ruangan itu.

" Ya silahkan Maya hati-hati jangan lari-lari nanti kamu terluka...!" Ucap Bu Juleha Maya pun mengangguk lalu keluar dari ruang guru berjalan menuju kelasnya.

Tanpa dia tau kalo 6 murid laki-laki itu pun pamit untuk masuk ke dalam kelasnya yang ternyata masih satu kelas dengannya hanya saja mereka lebih banyak menghabiskan waktunya di ruang guru untuk membantu para guru-guru yang sedang sibuk dan mereka akan dimintai tolong untuk membantu pekerjaan yang sedikitnya mereka bisa kerjakan.

" May...Maya tunggu...tunggu sebentar" ucap salah satu 6 murid laki-laki itu yang ternyata sempat berdebat dengannya tadi.

Maya pun menghentikan langkah kakinya menunggu datangnya para ke 6 siswa itu, Maya melihat mereka berenam berlari saling susul menyusul menuju tempatnya berdiri sekarang, dia pun tertawa melihat kelakuan ke 6 laki-laki itu mereka saling support untuk bisa menyusul yang paling depan dan begitu seterusnya.

" Woi...!! Jangan ninggalin gua anjir...!!"

" Ya makanya larinya cepetan dikit kek, lu lari kayak keong lelet bener dah....!!! Nih liat dong kayak gua lari kayak anjing mau maraton cepet...!!!" Teriak salah seorang dari mereka.

" Ahh...bacot lu mah kayak iya aja lari kayak anjing mau maraton tapi salah arah tuh woi....!!!" Ucap laki-laki yang menggunakan jaket berwarna biru muda itu dan tak lama kemudian sebuah benda yang beradu dengan dinding pun terdengar lalu disusul dengan suara teriakan tertahan.

" Akkhhh...!!!"

Seketika mereka pun berhenti dan langsung berbalik ke arah suara tadi lalu tak berapa lama kemudian terdengar suara tertawa nyaring terdengar begitu bebas tatkala mereka melihat salah satu temannya sedang tergeletak sambil memegang dahinya yang terkena tembok tadi.

" Hahahaha.... Ya ampun Andra...Andra makanya jangan sombong mentang-mentang lu lari kayak anjing mau maraton tapi ya liat dulu arah yang lu tuju itu bener apa engga nah kan jadinya gini deh kejadiannya..!!" Ucap salah satunya sambil berlari menuju ke arah temanya itu.

Sontak Maya yang melihat kejadian itu merasa sakit juga karena dia tahu seperti apa kerasnya benturan itu dia sendiri pun pernah mengalaminya beberapa kali dan saat melihat kejadian itu dia juga ikut nyengir saat terjadi benturan itu, akhirnya Maya pun ikut berlari mendekati ke 6 nya yang sedang mencoba melihat luka temannya.

" Temboknya gak kenapa-kenapa kan dra...!!" Ucap temannya yang menggunakan topi berwarna hitam tua itu sambil tertawa kecil.

Tapi tiba-tiba tawanya berhenti karena dia merasa kesakitan di bagian pinggangnya seperti ada yang mencubitnya dengan keras seketika laki-laki itu pun teriak tertahan.

" Akkhhh...hemmm...." Teriak tertahan pun terdengar oleh teman-temannya yang lain.

" Lu kenapa za..?" Tanya temanya yang menggunakan jaket berwarna biru muda itu heran.

" Sut...sut...sut..!"

" Apaan sih lu Ga sat sut sat sut segala, liat apaan sih lu..?" Tanya siswa yang menggunakan jaket berwarna biru muda itu.

" Sut..sut..itu..itu..!!" Ucap siswa yang dipanggil Ga itu dia menunjuk dengan menggerakkan kepalanya dua kali kearah Maya.

Maya yang menyadari hal itu langsung melepaskan cubitannya di pinggang murid yang dipanggil za itu yang entah siapa nama asli mereka itu.

" Liat apaan sih lu Rangga..!" Ucapnya lagi.

" Itu fer....!! Itu...lu liat..!!di belakang si Reza siapa yang lagi berdiri..!!" Ucap siswa yang bernama Rangga itu sambil berbisik-bisik.

" Astaghfirullah...!!" Ucap siswa yang menggunakan jaket berwarna biru muda kaget sambil menepuk bahu Temannya yang bernama Rangga itu, sontak semuanya pun melirik kearah Maya sambil memasang ekspresi wajah kaget.

Maya pun langsung berpindah tempat menuju siswa yang bernama Andra itu dia duduk disamping Andra.

" Gimana keadaan kepala kamu ada yang berdarah gak..?!!" Tanya Maya sambil mengangkat kepala Andra dan membaringkannya di dalam pangkuannya.

Lalu Maya pun menarik tangan Andra yang berada di dahinya sendiri yang terus di pegang karena kesakitan.

" Ini lagi...!!! Temennya luka bukannya diobatin atau dibawa ke UKS...! ini malah ditanyain keadaan temboknya gimana...!!" Ucapnya sambil mencubit beberapa kali pada siswa itu.

" akkh..aduduhh... Jangan di cubit dong...!!! nanti aku bilangin sama Bu Juleha mau gitu nanti kamu di jewer...!!" Kata salah satu dari mereka.

" Aduin aja kalo berani palingan juga kamu yang kena jewer sama Bu Juleha supaya tau rasa...!!! " Jawab Maya sambil menjulurkan lidahnya.

" Udah ahh...dari pada aku tambah kesel sama kalian lebih baik sekarang bawa dia ke UKS yuk nanti biar aku obatin...!" Ungkap nya lagi sambil beranjak dari duduknya dan di barengi dengan berdirinya mereka yang mengikuti dia dari belakang menuju kedalam kelasnya.

Sesampainya di UKS dia langsung menyuruh Andra untuk duduk di dekatnya.

" Sini duduknya deket aku supaya gampang ngobatinnya..." Ucap Maya sambil menepuk-nepuk kursi disebelahnya agar Andra duduk di kursi itu.

" eeemm.... Serius May aku harus duduk di kursi itu...?" Tanya Andra pada Maya.

" Iya...kamu duduk disini...! emangnya kamu maunya dimana masa duduk di pangkuan aku sih gila aja kamu...!!!" Ujar Maya sambil melotot pada Andra yang gemas dengan sikap Maya yang begitu perhatian padanya.

" Udah sok duduk jangan banyak tanya deui bisi akunya keburu ngamuk gera..!!" Ucapnya lagi dengan bahasa Sunda.

Akhirnya Andra pun duduk di kursi yang tersedia di sebelah Maya itu, dengan telaten mengobati luka di dahi Andra yang sedikit mengeluarkan darah segar dan agak sedikit benjol dahinya itu.

" Aww sakit pelan-pelan jangan di teken gitu lukanya nanti tambah sakit tau...!" Keluh Andra sambil meringis saat Maya mengobati lukanya itu.

" Bisa gak sih kamu gak usah banyak protes kalo lagi diobatin...?" Protes Maya sambil menghentikan tangannya yang sedang mengoleskan obat merah di dahinya.

" Aku juga punya perasaan kali Andra.!! Mana mungkin aku ngobatin kamu gak pake perasaan yang ada luka kamu itu udah aku tusuk pake pulpen ku ini..!!" Ucap Maya sambil mengangkat sebuah pulpen miliknya tinggi-tinggi dan mengarahkannya tepat kearah dahi Andra yang terluka.

Sontak semuanya melotot melihat hal itu teman-teman Andra segera mendekat ke arah Maya dan merebut pulpen milik Maya itu sambil menahan tangan Maya dari dahi Andra.

Tapi saat tangan Maya ditahan oleh siswa yang menggunakan jaket berwarna biru muda Maya berusaha melepaskan cengkraman tangan siswa itu dari tangannya, namun tiba-tiba saja ada beberapa orang siswi masuk kedalam kelas itu dengan wajah terkejut karena mereka melihat tangan Maya yang dicengkeram oleh pria dan Maya berusaha melepaskan dengan segala tenaga yang dia punya.

" Woi...!!! Lepasin tangan teman gue...!!! Berani-beraninya lu cengkram tangan temen gue anjirr..!!" Teriak salah satu siswi itu yang ternyata adalah teman-teman Maya, dia bernama Raya.

Maya memiliki lima orang teman yakni salah satunya Raya yang memiliki paras cantik dan sederhana namun pemberani, sementara yang lainnya bernama Fira, Laras, Gita dan Risma mereka adalah teman-teman Maya yang selalu kompak dalam sesuatu hal ada yang paling pemberani dan ada juga paling kocak tanpa bisa dikendalikan oleh siapapun itu, itulah mereka lima orang teman Maya.

1
Mayang Sari
Cemburu tandanya Cinta 😁
Mayang Sari
wah...ada orang ke empat ga May!!
Mayang Sari
Modus tuhh bantuin tugas padahal pengen Deket terusss
Mayang Sari
Aku setuju sama pendapatnya bunda 😁
Mayang Sari
wiihhhh kaya perang Iran Israel
Mayang Sari
jadi pengen gorengan ih!!
Mayang Sari
Nah..gitu donk KLO serius temuin ortu nya kiw kiw
Mayang Sari
Duhhhh yang lagi bucin
Mayang Sari
Ahhayyy di cup 🤭
Yayang Lidya
wih pada bar bar
Yayang Lidya
wah belajar masak dari SD alamat mau jadi chef kayani
Mayang Sari
Irwan modus nich!!!
Mayang Sari
pesen sotonya May😁
Yayang Lidya
asiiik ada cinlok nih☺️
Yayang Lidya
😂😂😂🤭🤭ada2 aja
Yayang Lidya
Mencerminkan wanita yang memiliki kepribadian dan berprinsip
Yayang Lidya
kenalan ko brutal🤔
Mayang Sari
tuh kan pak Irwan nembak pake ayam sama bebek alias "ayang n embeb"
terusin donk!!!
Mayang Sari
seneng dia dapet puisi romantis
Mayang Sari
aduuuh pak Irwan tau aja sama yg bening..kamu LG May kenapa sampe salah bawa buku Grogol kayanya😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!