NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Tetangga Tampan

Mengejar Cinta Tetangga Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Murni / Romansa / Idola sekolah
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Story Yuu

Kiara dan Axel berteman sejak kecil, tinggal bersebelahan dan tak terpisahkan hingga masa SMP. Diam-diam, Kiara menyimpan rasa pada Axel, sampai suatu hari Axel tiba-tiba pindah sekolah ke luar negeri. Tanpa memberitahu Kiara, keduanya tak saling berhubungan sejak itu. Beberapa tahun berlalu, dan Axel kembali. Tapi anak laki-laki yang dulu ceria kini berubah menjadi sosok dingin dan misterius. Bisakah Kiara mengembalikan kehangatan yang pernah mereka miliki, ataukah cinta pertama hanya tinggal kenangan?

*
*
*

Yuk, ikuti kisah mereka berdua. Selain kisah cinta pertama yang manis dan menarik, disini kita juga akan mengikuti cerita Axel yang penuh misteri. Apa yang membuatnya pindah dan kembali secara tiba-tiba. Kenapa ia memutus hubungan dengan Kiara?.

MOHON DUKUNGANNYA TEMAN-TEMAN, JANGAN LUPA LIKE, DAN KOMEN.

Untuk menyemangati Author menulis.

Salam Hangat dari tanah JAWA TENGAH.❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Story Yuu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4 Satu Sekolah Dengan Axel

Setibanya disekolah, Kiara langsung masuk ke kelasnya. Suasana kelas masih sepi hanya dia yang baru datang, Ia meletakkan wajahnya di atas meja, Ara... suara pria itu terus terdengar di telinganya, "Tidak! Tidak!" serunya segera menutup telinga dengan kedua tangannya.

Beberapa saat kemudian, para siswa dan siswi mulai berdatangan.

Brak! Via meletakkan tasnya dengan keras di meja, mengejutkan Kiara yang tengah melamun.

Kiara sontak menoleh, “Kenapa sih Vi?...” tanyanya heran.

Via menghela napas berat. “Ra, kamu tau? Gara-gara Rafa aku harus gabung di klub pemandu sorak!” dengus Via kesal, rahangnya mengeras, bibirnya terus mengerucut.

Kiara terkekeh pelan. “Bagus lah, kamu jadi anggota idola sekolah. Pemandu sorak sedang populer sekarang,” jawabnya menenangkan sahabatnya.

Via menoleh dengan wajah malas. “Masalahnya aku sama sekali nggak minat, apalagi masuk circle Jessica iyeuh itu!”

“Ahhaa”

“Malah ketawa sih,” protes Via.

Ditengah obrolan itu, tiba-tiba terdengar riuh para Siswi dari luar.

Kiara spontan mengangkat wajahnya, “Ada apa nih? Berantem, seru nih! Ayo lihat!” ucapnya antusias.

Via memutar bola matanya malas, “Kenapa kamu sangat antusias lihat orang berantem?” tanyanya heran.

Kiara dan Via langsung keluar, lalu mendekati kerumunan yang tampak heboh di depan kelas A3.

"Heboh banget, ada apa sih?" gumam Via, mencoba menerobos desakan para gadis.

Kiara berjintit, sesekali melompat ingin melihat, namun karena tubuhnya yang pendek ia hampir tenggelam di tengah kerumunan. Saking penasaran, Kiara merangkak dan menerobos keramaian sampai akhirnya...

Brak! Ia terhenti menabrak seseorang. Saat mendongak, Kiara ternganga, mulutnya terbuka lebar, matanya melotot sampai bola matanya hampir copot.

“Aaaaakh!!...” serunya kaget, kakinya reflek lemas lalu bersimpuh di lantai.

Orang itu... adalah Axel, para siswi yang berkerumun rupanya pada heboh karena kedatangan Axel. Ia pindah disekolah yang sama dengan Kiara, sangat kebetulan? Oh tidak! tentu saja Mama Widia yang sengaja merencanakannya.

Semua mata di dalam kelas tertuju pada Axel dan Kiara, wajah gadis itu memanas. Tak kuasa menahan malu, Kiara langsung berdiri dan kabur keluar kelas.

Axel menghela napas,“Huh... dasar gadis ceroboh” gumamnya datar.

“Silakan lanjutkan perkenalannya Axel,” ujar guru yang mengajar.

Lalu Axel melanjutkan perkenalan diri dihadapan teman sekelasnya.

****

Tiba jam istirahat, Axel menuju kantin hendak makan siang. Dibelakangnya, beberapa siswi tampak mengikutinya secara terang-terangan.

Dari kejauhan, Kiara memerhatikan dengan tatapan tajam. Tangan satunya mengepal lalu tangan lainya memegang es cekek dengan begitu erat.

Dahinya mengkerut rapat, bibirnya terus mengerucut.

“Belum satu hari masuk sekolah, dia sudah punya banyak fangirl? Menyebalkan!” ucapnya kesal.

Dihari itu, Kiara merasa kesal. Axel yang baru sehari masuk sekolah sudah memiliki banyak fangirl, dia harus memikirkan banyak cara untuk terus mendekati Cinta Pertamanya itu.

Di kantin, Axel tampak duduk dengan wajah datarnya. Tak memedulikan kehebohan para siswi yang berusaha caper di depannya, Kiara bersama Via duduk disisi bangku lainnya. Memerhatikan Axel yang sedang dikerumuni banyak wanita.

“Dia orangnya? Cinta pertama yang sering kamu ceritakan?” tanya Via, menyipitkan mata memerhatikan Axel.

Via memang belum mengenal Axel, karena ia baru pindah ke daerah itu saat kelas 1 SMA.

“Heem” jawab Kiara, mengangguk mantap.

“Genteng sih, tapi... lihat, wajah kakunya nggak banget!” ujar Via dengan wajah julidnya.

“Hus! Jangan menghina priaku!” cetus Kiara membela pria idamannya.

“Priamu? Memangnya dia sudah resmi milikmu?” sahut Via suaranya mengejek.

“Viaaa!!” seru Kiara, sambil mencubit kecil tangan si Via.

“Iya, iya. Sorry,” canda Via, menggoda temannya. “Tapi, Ra. Lihat para siswi itu... sainganmu hampir seisi sekolahan!”

Kiara menatap ke arah Axel dengan penuh kekesalan. Ia meraih kaleng minuman yang sudah kosong, lalu meremasnya dengan penuh amarah.

“Aisshhh!!...” geramnya sambil melotot, melihat seorang gadis yang nekat duduk disebelah Axel. “Wah, aku nggak bisa terus-terusan diem gini.”

“Lalu apa rencanamu?” tanya Via dengan nada serius “Jangan bilang... kamu akan langsung mengajak duel para fans itu,” ucapnya menahan tawa.

“Mereka terlalu banyak, aku akan kewalahan kalau dikeroyok,” jawab Kiara, wajahnya tegang seperti sedang merencanakan langkah baru.

“Terlalu ekstream, Ra. Cari pria lain saja!” seru Via meyakinkan sahabatnya.

“Mana bisa? Aku sudah menyukainya selama bertahun-tahun, bahkan saat ia membentakku kemarin, aku hanya merasa terluka sesaat. Lalu melupakan sakit hatiku dan kembali menyukainya,” jelas Kiara, lalu menundukan kepala.

Via menatap Kiara, sudut bibirnya terangkat tipis. “Iyeuh, dramatis sekali,” responnya geli sendiri.

Tak lama, Kiara mengangkat wajahnya, matanya tampak berbinar. Sudut bibir atasnya terangkat tipis.

“Aku punya ide, Vi.” ucapnya dengan senyum misterius.

Via menatap temannya itu dengan wajah tak yakin, “Ide gila apa yang kamu pikirkan?”

“Ikut aku” ajak Kiara menarik tangan Via pergi meninggalkan kantin.

****

Kiara mengajak Via duduk dibangku dekat taman sekolah.

“Vi, panggil Rafa sekarang,” ujarnya tiba-tiba.

“Rafa? Kenapa kamu butuh dia?” tanya Via penasaran.

“Udah panggil aja,”

“Oke...” jawab Via ragu, namun akhirnya menelpon pacarnya.

Tak lama, Rafa datang memenuhi panggilan Via.

“Ada apa sayangku?” tanya Rafa nada suaranya sok manja.

“Cuih!” cetus Kiara, bibir atasnya menyungging tipis.

“Apasih, Ra. Ngikut mulu,” balas Rafa

“Ini, Kiara mau ngomong,” ujar Via, menatap wajah kekasihnya.

Rafa mengangkat alis menoleh ke Kiara. “Apaan?”

“Sini duduk,” pinta Kiara, lalu bergeser memberikan ruang untuk Rafa merebahkan bokongnya.

Rafa pun duduk dan mendengarkan permintaan Kiara.

Dengan wajah serius Kiara berbisik pelan didekat Rafa. “Raf, kamu satu kelas kan sama Axel?”

“Axel? Rafa memicingkan mata “Iya.”

“Bagus!” jawab Kaira berbinar penuh semangat, “Aku mau minta tolong.”

Rafa membelalak, “Apa itu?”

“Dekati dia, cari info apapun tentangnya. Daftar di klub apa, mengikuti olahraga apa, pokoknya infokan semua tentang dia,” ujar Kiara, ingin mengejar Axel secara ugal-ugalan.

“Kamu gila?” jawab Rafa matanya melebar.

“Apa maksudmu gila?” sergah Kiara.

“Emang ada gila-gilanya sih, Ra.” timpal Via menyela dari samping.

“Kalian ini... nggak mau bantu aku?” ucap Kiara mengerucutkan bibirnya merasa kecewa.

Rafa menghela napas “Bukan... tapi gimana caranya aku deketin Axel?”

“Bukanya kalian dulu dekat? Kalian satu kelas saat SMP.”

“Iya dulu, tapi sekarang beda Ra. Kamu lihat sendiri sikapnya sekarang, sedingin kutub utara! Kami bahkan nggak saling sapa saat dikelas,” tukas Rafa menyilangkan tangan di dada.

Kiara menatap Rafa tajam. “Raf...inget ya, kamu bisa pacaran sama Via itu berkatku. Kalau aku minta dia buat mutusin kamu sekarang, gampang!” ujarnya penuh ancaman.

Rafa menoleh ke arah Via, mereka saling pandang sejenak.

“Ah, benar. Aku mengikuti apa kata Ara!” cetus Via, buru-buru menggandeng lengan Kiara.

“Wah... kalian ini...” Rafa tak bisa berkata-kata.

Rafa menyipitkan mata melihat Kiara. “Kamu... masih menyukainya?” tanyanya penasaran.

Kiara hanya mengangguk.

Merasa tak mampu melawan Kiara, karena ancamannya yang sangat kejam. Akhirnya Rafa menyetujui untuk membantu temannya itu.

“Yasudah, aku akan bantu,” jawabnya datar, karena sebenarnya malas.

Mendengar jawaban Rafa, Kiara tampak gembira dan memeluk Via. “Aaaa... makasih Viaku sayang!” serunya senang.

****

Keesokan harinya...

Dikelasnya, Rafa mulai beraksi menjalankan misinya.

“Axel, kamu ditawari masuk tim basket. Kamu tertarik?” ucap Dika ketua kelas, mendekati Axel yang tengah duduk berdiam di sudut ruangan.

Axel mengangkat alisnya “Tim basket?”

“Iya, kami kekurangan anggota,” jawab Dika.

Rafa yang duduk disisi lain bangku, bersikap seolah acuh. Tapi sebenarnya telinganya menangkap seluruh obrolan mereka.

“Sorry, aku tidak tertarik,” Axel langsung menolak dengan cepat.

Mendengar itu, Rafa langsung berdiri dan mendekati keduanya.

“Axel!... kamu masih ingat aku? Rafa!” ujarnya, bersikap sok imut didepan Axel.

“Kamu... masih belum berubah,” jawab Axel, menyeringai.

“Hah! Sudah kuduga kamu tidak mungkin lupa denganku,” seru Rafa, spontan memeluk Axel.

Axel berusaha menghindar “Lepas!” serunya ketus.

Dika hanya memerhatikan keduanya dengan wajah terheran.

“Ayo gabung tim basket,” ajak Rafa antusias.

“Malas,” sahut Axel datar.

Rafa mendekat lagi “Hey, hey... ayolah, ini akan seru!”

“Aku tidak tertarik!” tegasnya masih menolak.

“Ayolah Xel... sudah lama kita nggak bareng, gabung aja ke tim basket kita,” rayu Rafa terus berusaha membujuk Axel.

Rafa dan Dika terus merayu dan meyakinkan Axel, hingga akhirnya Axel setuju untuk gabung ke tim basket.

“Yes!” seru Rafa senang.

Setelah berhasil meyakinkan Axel, Rafa langsung mengirim pesan ke Kiara.

— Informasi pertama: Axel akan bergabung ke tim basketku.

...****************...

Bersambung...

Mohon Dukungannya Teman-Teman Sekalian...

Jangan Lupa Like, Vote dan Coment, Untuk Menyemangati Penulis.

Salam Hangat Dari Author, 🥰🥰

 

1
Anna
alahh modus ee si Axel ..
Anna
cerita nya fress, alur nya simple sukaa pollll ..
Yuu: makasih kakak sudah mampir🥰🥰
total 1 replies
Fausta Vova
thor, bisa ga yah up tiap hari???
🤣
ak pasti menunggunya thor
Fausta Vova
jangan ribet-ribet thor
otakku baru bangun nih
Yuu: Terimakasih sudah mampir, 🥰
total 1 replies
Duane
Gila, endingnya bikin terharu.
Yuu: Terimakasih ka. nantikan update selanjutnya ya🥰
total 1 replies
Maris
Plot yang rumit tapi berhasil diungkap dengan cerdas.
Yuu: Terimakasih 🥰🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!