NovelToon NovelToon
Sang Bos Dan Sekretaris Tersembunyi.

Sang Bos Dan Sekretaris Tersembunyi.

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Mafia / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: Diana Putri Aritonang

Demi menutupi identitas aslinya, Elvano Abraham memilih Sena sebagai pendampingnya dalam suatu acara. Sena yang tak menyadari niat Elvano sesungguhnya menerima tawaran tersebut, karena ia pun ingin lebih dekat dengan Elvano.

Tapi Elvano salah, karena pilihannya tersebut malah membawa dirinya terjebak dalam pesona Sena, begitu pula sebaliknya.

Apakah yang akan Sena lakukan setelah mengetahui motif Elvano yang sesungguhnya? Apa mereka akan terus bersama? Atau justru motif Elvano menghancurkan hubungan keduanya?

Yuk! Ikuti kisah Elvano dan Sena yang harus menemukan cinta sejati di tengah banyaknya rahasia dan kesalahpahaman yang penuh dengan ketegangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Putri Aritonang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SBDST 4.

Hari-hari berlalu, dan belum benar-benar seminggu dari kejadian Elvano memberikan tugas pada Sena untuk perjalanan bisnis mereka, kini sang asisten, Tracker, sudah mendatangi apartemen wanita cantik itu pagi-pagi sekali.

Sena yang posisinya bahkan belum bersiap untuk pergi bekerja, sangat terkejut ketika membuka pintu apartmentnya.

"Tuan Tracker?" bingung Sena. Mengapa asisten sang bos datang ke apartemennya sepagi ini.

"Anda sudah siap, Nona?" tanya Tracker yang semakin menambah kerutan di dahi Sena. Tentu saja ia belum siap untuk bekerja, ini masih pagi, masih jauh dari jam operasional kantor. "Pesawat sudah menunggu, kita harus segera berangkat."

"Pesawat? Berangkat?" tanya Sena kian bingung. Namun, otak pintarnya sepersekian detik langsung bisa menangkap ke mana arah pembicaraan Tracker. "Aaa... Apa ini perjalanan bisnis yang dimaksud Tuan Elvano? Tapi...bukankah perjalanannya akan dilakukan besok?"

"Kita akan berangkat sekarang, Nona. Tuan Elvano sudah menunggu Anda."

Mendengar jika sang atasan sudah menunggunya, membuat Sena langsung kelabakan sekaligus bingung. Ia sama sekali belum bersiap, bahkan barang bawaannya untuk bekerja belum tersusun ke dalam koper.

Sena sudah ingin bergegas secepatnya mengemas pakaian, tapi Tracker menahan niat wanita itu.

"Saya sudah mengatur semuanya. Anda tidak perlu membawa apa-apa. Anda hanya perlu mendampingi Tuan Elvano."

Sena semakin terkejut, tapi ia tidak memiliki waktu untuk mendebat Tracker saat sang asisten itu memintanya untuk segera pergi, hingga akhirnya Sena hanya bisa mengikuti langkah Tracker dengan benar-benar tidak membawa apapun, selain sempat menyambar tas kecilnya yang berisi barang pribadi Sena.

Di perjalanan, keheranan Sena tak kunjung selesai. Karena saat ini, Tracker ternyata tidak mengambil jalur menuju bandara yang ada di kota mereka, melainkan membawanya ke sebuah tujuan yang tak pernah Sena duga sebelumnya.

"Tuan sudah menunggu Anda di sana, Nona." Tiba di tempat tujuan, Tracker membukakan pintu mobil untuk Sena, dan menunjuk di mana posisi Elvano berada.

Namun, Sena sudah tak mendengarkan apa yang Tracker katakan. Ia keluar dari dalam mobil dengan netranya yang langsung menatap takjub pada apa yang saat ini ada di depan mata.

Sena terpaku pada pesawat pribadi yang sudah siap di atas landasan.

Landasan pribadi? batin Sena tak percaya.

Di depan matanya terbentang landasan yang begitu luas. Netra Sena menyusuri semuanya, bahkan di sana terdapat hanggar megah dengan pesawat-pesawat yang terparkir gagah di dalamnya.

Semua ini miliknya?

Pandangan Sena kini terhenti pada sosok Elvano yang berdiri dengan bersedekap dada. Pria itu mengenakan kaca mata hitam dengan stelan formal yang selalu setia ia kenakan. Elvano tengah bicara serius dengan beberapa pria, hingga tak menyadari kedatangan Sena.

OMG, My Crush is Crazy Riche.

"Nona Sena!"

Suara Tracker yang cukup kuat itu menarik kesadaran Sena, begitu juga dengan Elvano. Pria itu menoleh dan kini bisa melihat kedatangan Sena.

Elvano memutar tubuhnya seraya memberikan kode pada orang-orangnya untuk segera menyingkir.

"Kita akan pergi ke mana sebenarnya?" tanya Sena sambil mendekat pada bosnya. Ia masih memperhatikan sekitar. Dan baru menyadari begitu banyak pria bersetelan hitam, serupa dengan para bodyguard atau para pengawal.

Apa mereka semua orang-orangnya? Banyak sekali, batin Sena lagi-lagi bertanya.

Sena tahu siapa seorang Elvano Abraham. Bosnya itu adalah pemilik sekaligus pemimpin NAV Corp; perusahaan besar yang bisnisnya memiliki banyak cabang di berbagai negara. Sangat wajar jika pria sekelas Elvano memiliki beberapa pengawal.

Ya, seharusnya hanya beberapa. Namun, yang dilihat Sena saat ini terlalu banyak menurutnya. Ia bahkan berusaha menghitung jumlah mereka; 4, 6, 9, 15, 30, 40, 50... Dan hitungan Sena terhenti saat sebuah jas terlempar ke arahnya, dengan lekas Sena mendekap jas tersebut.

"Cepat masuk ke dalam pesawat. Penerbangan ditunda hanya karena menunggumu, dan kau datang dengan penampilan seperti itu. Ck!"

Sena tercengang, ia sontak saja langsung memandang dirinya sendiri. Sena memang hanya mengenakan kaos press body yang sangat suka ia koleksi, dipadukan dengan skinny jeans berwarna biru.

Rasanya tidak ada yang salah dari penampilan Sena. Ia juga seperti itu karena Tracker yang datang tiba-tiba menjemputnya. Tapi tampaknya Elvano, sang bos terlihat tidak terima. Atau mungkin, Elvano marah karena Sena tidak mengenakkan pakaian formal seperti saat bekerja di kantor. Sena tidak mengerti, ia mengangkat wajah dan langsung mendengus saat melihat Elvano ternyata sudah berlalu menjauh darinya.

"Mari, Nona." Tracker mempersilakan Sena untuk naik ke pesawat karena Elvano sudah lebih dulu membawa langkahnya. "Jangan lupa pakai jasnya, Nona," tambah Tracker lagi yang semakin membuat Sena tidak mengerti.

Sena menolak memakai jas itu. Ia melangkah cepat mengejar Elvano yang sudah masuk ke dalam pesawat dengan menenteng jas atasannya itu di tangannya.

Tracker mengarahkan Sena ke kursinya. Wanita itu bisa menikmati pemandangan awan dari jendela yang ada di sisi kiri dan ia duduk bersebelahan dengan Tracker.

Sedangkan sang bos, pria yang memasang wajah serius itu duduk tepat berhadapan dengan Sena sambil memeriksa beberapa pekerjaan.

Sesaat tak ada pembicaraan di antara mereka, sampai pesawat lepas landas. Sena hanya diam, sesekali ia memperhatikan jendala, juga melirik pada bosnya.

Benar-benar pria gila kerja, gumam Sena dalam hatinya.

"Apa kau tidak terlalu santai untuk perjalanan ini?" tanya Elvano tiba-tiba, ia menutup berkas di tangannya, dan menyerahkannya pada Tracker.

Sena menoleh ke arah Elvano. "Saya, Tuan? Saya tidak bersantai, saya hanya sedang menikmati perjalanan." Jari Sena menunjuk jendela pesawat.

Jika yang dimaksud Elvano karena dirinya yang diam saja, tak ikut dalam pembicaraan bisnis yang pria itu lakukan dengan Tracker, bukan karena Sena ingin santai bekerja, tapi karena ia bingung harus bersikap seperti apa, Elvano terlihat tidak menyukainya. Saat ini saja, bosnya itu bicara dengan nada yang teramat kentara sekali kesalnya.

Elvano berdecak. Dan hal itu, satu kebiasaan yang baru Sena tahu tentang bosnya setelah beberapa kali mereka terlibat pembicaraan yang intens. Elvano ternyata akan menunjukkan kekesalannya secara langsung.

"Kau tidak penasaran ke mana tujuan kita?" Elvano menyipitkan mata pada Sena. Ia bicara dengan nada yang juga terdengar geram.

Dan itu semua semakin membuat Sena bingung. Ia menghela napas, bukankah sebelumnya ia sudah bertanya, tapi Elvano saja yang tidak memberikan jawaban. Sepertinya Sena selalu saja salah di mata pria itu, apalagi hari ini. Lama-lama Sena merasa Elvano ini mirip dengan Bianca, selalu bersikap judes padanya.

Sena memilih untuk menggeleng, ia juga sedikit menunduk, menunjukkan rasa hormatnya pada sang atasan.

"Saya hanya fokus pada saat ini, Tuan. Dan saat ini saya sedang bekerja sesuai perintah yang diarahkan oleh Tuan Tracker, yaitu; MENDAMPINGI Anda." Sena menekankan pada kata mendampingi. Entah mendampingi sebagai apa, tapi Sena mengartikan kata itu dengan ia yang cukup berdiam diri di sisi Elvano tanpa bekerja selayaknya sekertaris pria itu.

"Aku beri tahu; sekarang ini kita sedang menuju tempat berkumpulnya para singa-singa buas," kata Elvano teramat santai. Ia bisa melihat wajah Sena yang terkejut. Elvano juga bersuara dengan nada yang sedikit menakutkan.

"Singa-singa buas itu bisa saja menerkammu," tambah Elvano lebih serius lagi. Ia begitu menikmati ekspresi Sena yang terlihat tidak nyaman, sepertinya wanita itu mulai ketakutan. "Kau harus bisa melawan mereka...atau kau akan berakhir menjadi mangsa." Elvano tersenyum, tapi senyumnya tidak sampai ke mata, hingga membuat Sena menelan pelan salivanya.

Sena lekas melirik pada Tuan Tracker yang ada di sampingnya, tatapan wanita itu seakan menyiratkan tanya; apakah benar yang dikatakan bos kita? Aku takut, Tuan Tracker!

Tracker hampir saja ingin bersuara untuk menenangkan Sena, tapi Elvano sudah lebih dulu memandang ke arahnya dengan tatapan yang tajam dan sebuah perintah yang tak terbantahkan.

"Duduk di tempat lain, Tracker. Aku ingin tidur, kehadiranmu menggangguku di sini," kata Elvano menekan.

"Baik, Tuan," jawab Tracker langsung, sebelum ia berdiri dan pindah ke tempat lain sesuai perintah bosnya.

Sena semakin terkejut dengan perintah Elvano itu. Ia menoleh pada Elvano, tapi pria itu sudah menutup mata dengan bersedekap dada. Merasa tidak nyaman, Sena pun ingin bangkit perlahan untuk menyusul Tuan Tracker, agar ia tak mengganggu tidur sang bos. Namun, gerakannya terhenti saat;

"Berani kau pindah, akan ku lempar kau ke bawah!"

Sena terperangah dengan ancaman bosnya.

"Pakai jasmu! Dan tetap duduk di kursimu!" kata Elvano lagi tanpa membuka mata, suaranya yang rendah dan menakutkan berhasil membuat Sena tidak berani bergerak. Wanita itu bahkan bergegas mengenakan jas atasannya.

Dan kali ini Elvano tersenyum tipis, teramat tipis hingga Sena tak bisa menyadarinya.

1
Nita Yulia
pdhal udah tau ret jahat sampe dulu ngasih obat itu,, eh malah tetep dikasih kesempatan dia,, hadeeeh/Speechless/
cuma baca: hooh /Sweat/
total 1 replies
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ💐Sunshine💐
yakin bisa di maafkan ell, keberanian mu oke juga 😆
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ💐Sunshine💐
kompor /Facepalm//Facepalm/
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ💐Sunshine💐
keras kepala gak bisa di bilangi
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ💐Sunshine💐
Cinderella yang kehilangan hells😆
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ💐Sunshine💐
apa jangan2 Rania jodohnya rexi,😆dejavu sama hubungan kedua daddy-nya
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ💐Sunshine💐
dia menyerahkan diri sendiri akhirnya 😶‍🌫️
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ💐Sunshine💐
gak taunya kalian adalah rival sesungguhnya 😶‍🌫️
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ💐Sunshine💐
idihh /Facepalm/
〈⎳ FT. Zira
dari ayang yg udah ngobok ngobok anuu/Awkward//Awkward/
〈⎳ FT. Zira
kaburr/Facepalm//Facepalm/
cuma baca
dih dudul El napa ga jelasin si rania siapa/Sweat/
cuma baca
ciyus dah ribuan?
ora
Minta maaf, bilang rindu, tapi nggak ada kasih penjelasan meski cuma garis besarnya ...

Sena abaikan aja terus Elvano. Buat dia jadi mayat hidup karena terlalu merindukan mu. Jangan mudah kasih maaf/Determined//Facepalm//Facepalm/
cuma baca
cuti ato dipecat ya/Facepalm//Facepalm/
ora
Jangan buat tenang Dad. Kejar Elvano bahkan sampai le ujung dunia/Determined//Facepalm/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
gut gut gut, rasain elvano
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
siap siap ya elvano, lo dicincang sama daddynya sena....👏👏👏
Nana Colen
kasih el pelajaran dad Reagan biar kapok 😂😂😂😂entah kenapa aku suka bacanya kalau el tertindas
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: 👏👏👏👏👏
total 1 replies
Nita Nita
semangat up nya ♥️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!