Seorang wanita cantik dengan rambut pirangnya yang menjadi ciri khasnya harus berakhir dengan tragis karena berkerja di dunia gelap. Namun tuhan masih berbaik hati gadis cantik yang bernama Abhaya agrata balini di berikan kesempatan kedua untuk hidup kembali di dunia namun kesempatan kedua itu harus dia lakukan di tubuh wanita yang sepantaran dengan dirinya. Terasa aneh baginya tapi nyata untuk di lewatinya, Abhaya harus menjadi dua orang sekaligus membuat dirinya kesusahan untuk berkerja kembali di dunia gelap untuk membalas dendam keluarganya kepada salah satu keluarga yang membuatnya kehilangan kehangatan keluarga nya.
Tapi balas dendam itu terhalang sebuah perasaan yang rumit di jelaskan dengan kata kata membuat kacau rencana awal abhaya lalu apakah balas dendam yang ingin di lakukan abhaya akan berhasil?? atau justru tidak sama sekali??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon karavel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MOVE 04
"Ema"panggil seorang laki laki tinggi yang berlari ke arah ema
"you okey my little sun"
"maafkan ayah daivan ayah tidak sempat menjemput mu di bandara "kata pandita dan di anggukan oleh daivan
"its okey ayah,aku paham kok ema lebih butuh ayah di sini" "hay aku sangat merindukan mu my little sun apa kamu merindukan ku juga?"sambung daivan dengan mata yang berkaca kaca dan menggenggam tangan gaura.
Gaura hanya mengangguk dan menatap ke arah mata teduh daivan.
"kamu tau setelah ayah menelepon ku mengabarkan bahwa kamu kecelakaan dan amnesia hidup ku kacau kerjaan ku kacau aku ingin rasanya cepat cepat pulang dan pergi menemui mu"
"kamu masih ingat ema? Waktu dulu ketika aku dan kamu di pisahkan perceraian mamah dan ayah dimana kita sering bertemu diam diam. Dan di waktu ayah tau kabar kamu jatuh dari motor ayah segera berlari ke tempat kejadian itu sedangkan aku di kurung di kamar ayah bilang kalo aku ikut mamah akan ikut membawa aku"
"dan waktu kamu kelulusan ayah diam diam datang ema dengan baju lusuhnya dan berdiri di paling ujung akhir melihat kamu pidato mendapatkan peringkat pertama di sekolah ayah bangga sama kamu ema"
"dan kamu harus tau ayah selalu berusaha untuk mengambil hak asuh kamu dari mamah tapi ayah tak cukup uang untuk mengajukan di pengadilan tapi setiap hari ayah selalu ada di samping kamu ema ayah selalu mendengar melihat kamu di perlakukan tidak baik dengan mamah,maaf ema karena perceraian mereka kamu yang jadi korbannya"
Ucapan daivan yang takut bila ema membenci sang ayah yang selama ini berjuang mati matian untuk gaura berusaha untuk selalu ada di sampingnya.
Gaura memejamkan matanya dan menatap ke arah pandita yang tersenyum hangat ke arahnya membuat gaura menangis
"papah tata kangen papa dimana sekarang?? Maafin tata papah tata kalah sama manusia licik itu tata gak bisa balas dendam dengan baik,papah tata harap papah baik baik saja tata harap papah hidup jauh lebih baik dan berharap kita akan ketemu lagi"batin abhaya sambil menatap ke arah pandita
"lu bersyukur gaura masih bisa ketemu ayah lu setidaknya masih ada yang kasih arah jalan ke depan bagaimana untuk lu,jangan pernah benci beliau ya gaura dia baik dia sangat sangat baik"
"sudah daivan adekmu baru sadar jangan seperti itu"kata pandita dengan nada lembut dan mengelus rambut gaura
"maaf ayah van hanya takut jika gaura mengingat semuanya dan gaura membenci ayah tanpa tau kebenerannya"kata daivan sambil mendudukkan bokongnya di sofa
"apa mama ada kemari ayah?"tanya daivan sambil menatap ayah yang menggelengkan kepalanya.
"kita bawa saja ema pula jika sudah sembuh ayah kasian dia di sana di siksa habis habisan,uang tabungan ku cukup untuk menafkahi keluarga kita sebelum aku dapat kerjaan baru di Indonesia"ucap daivan di anggukan oleh pandita.
Ya daivan belum mengetahui bahwa sang ayah sudah sukses di Indonesia berkat kerja kerasnya bertahun tahun bahkan dirinya kini mempunyai perusahaan yang cukup di terkenal di kota melati namun pandita merahasiakan identitas untuk menutupi kesuksesannya itu dan lebih suka berpenampilan sederhana.
Dua hari telah berlalu kini kondisi gaura jauh lebih membaik gaura sudah mulai belajar berjalan dan sudah mulai bisa bergerak.
"KAK EMAAAAAA"teriak seseorang membuat gaura menoleh begitu juga dengan daivan yang sedang mengajak ema berjalan di taman rumah sakit.
"eh bocah ingusan siapa dirimu? Teriak teriak kaya di hutan saja"kata daivan dengan nada ketus.
"lu siapa?"tanya gaura dengan nada yang dingin
"weh kenapa kak ema auranya jadi menyeramkan seperti ini tatapannya juga bukan seperti kak gaura? Apa orang kalo amnesia seperti ini ya?? Aku kira orang amnesia bakal kaya orang bodoh? Tapi kak ema beda"batin nafeda sambil menatap ke arah gaura
"aku nafeda kak adek tiri kakak, biasanya kak gaura panggil aku nafe?? Kakak lupa?"tanya nafeda sambil menatap ke arah daivan seolah olah bertanya siapa dirimu
"daivan pandita kakak kandung gaura"jawab daivan dengan nada yang sinis entah kenapa dirinya tak suka dengan saudara sambungnya itu.
"ouh,kakak gimana keadaannya?? Kakak baik baik ajah kan?? Nafeda sulit sekali mencari kakak mamah mengancam akan laporkan ke paman biar aku tinggal di rumah paman yang menyeramkan itu"jelas nafeda sambil menyamakan tubuhnya dengan tubuh gaura.
"maaf ya kak aku gak bisa jagain kakak"lirik tapi cukup terdengar mata yang berkaca kaca mampu terlihat di bola mata nafeda
"gpp musibah gak ada yang tau"ucap gaura dengan nada yang datar dan tatapan yang datar ke arah nafeda
"kakak ma"
"gw cape mau istirahat lebih baik lu pulang sebelum di terjadi sesuatu"potong gaura dan membuat daivan mendorong kursi roda gaura
"kakak marah sama nafe ya? Nafe kangen di panggil nafe sama kakak,kakak maafin nafe"ucap nafeda dengan airmata yang kini sudah membasahi pipinya.
"kenapa banyak sekali tokoh di hidup lu gaura gw susah buat ngingetnya,gw bakal bantuin ngerubah hidup lu tapi gw gak akan bisa buat ngerubah sifat gw jadi diri lu dan bahkan bersikap se netral itu ajah di depan orang orang terdekat lu gw gak bisa"batin abhaya sambil memegang keningnya.
Gaura pun masuk kedalam kamar dan beristirahat sedangkan daivan beristirahat di sofa dan sembari mencari lowongan pekerjaan.
......................
Hari minggu telah tiba gaura di perbolehkan untuk pulang karena keadaannya mulai membaik. Gaura,pandita,dan daivan pergi ke rumah sederhana di salah satu komplek perumahan kamboja yang tak jauh dari sekolahnya.
"ema maaf yaa sayang rumah ayah kecil gak kaya di rum"
"besar kecil yang penting nyaman"potong gaura dengan nada datar dan membuat kedua orang itu mengangguk
"ayah sudah menyiapkan kamar buat kamu ayo ayah antar"kata pandita sambil memegangi gaura menaiki anak tangga
sesampainya di depan kamar gaura membuka pintu dan terkejut bukan main warna temboknya pink berpadu dengan warna putih dengan tempat tidur ala princess dan ada stiker matahari serta awan putih membuat jantung gaura mau copot. Mungkin saja jika jiwa di tubuh gaura ini adalah pemilik asli mungkin dia akan jingkrak-jingkrakan dan mungkin saja akan berguling guling, namun jiwa ini bukan jiwa gaura melainkan jiwa abhaya yang lebih suka suasana sunyi dan senyap seperti warna hitam atau semacam warna biru dongker.
"kamu suka ema?"tanya pandita dengan senyum lebar di wajahnya
"yes i like"jawab gaura dengan senyum palsu di wajahnya
"ya sudah kamu istirahat dulu kamu pasti lelah ayah sama kakak kamu kebawah dulu kalo ada apa apa panggil kakak atau ayah ya"kata pandita dan di anggukan oleh gaura
Gaura membandingkan tubuhnya di kasur dan menatap langit langit yang penuh stiker awan dan matahari bahkan ada juga burung di sana yang terbang,melihat senderan kepala yang layaknya istana,kasur yang di mungkin di desain tahun tahun kerajaan,melihat tempat belajar berwarna pink dengan stiker Barbie dan boneka boneka lengkap samping rak buku membuat kepala gaura ingin pecah
"gaura gaura sehari jadi lu ajah gw belom tuntas tapi kepala gw mau pecah sialan"kata abhaya sambil mengusap wajahnya
"nothing,gw bisa gunain badan ini untuk hal yang lebih menyenangkan " lanjut abhaya dan bangkit menuju meja belajarnya menyalakan laptop dan mengotak atik.
Gaura sibuk mengotak atik laptop miliknya mencari sebuah informasi dan cela untuk masuk di suatu website menggunakan indentitas baru dan mengambil semua data data orang yang dirinya kenal.
"selesai"kata gaura dengan senyum penuh kemenangannya
"kita liat siapa yang akan bertunduk lutut"ucap gaura sambil menatap ke arah laptop dengan tatapan yang penuh amarah.
Bersambung....