Kehilangan cinta di masa lalu membuat Jupiter kehilangan hasratnya kepada wanita, akan tetapi tuntunan keluarga untuk ia segera menikah membuatnya mencari calon istri dadakan. Hingga pilihannya jatuh kepada seorang gadis remaja yang tak sengaja ia temui. Bagaimana kehidupan Jupiter selanjutnya, ikuti terus ceritanya di Gairah Tuan Muda Impoten.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunga Alika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Jupiter kini sedang berdiri di atas podium dan memberikan sambutan serta motivasi kepada para siswa dan siswi yang hari ini adalah hari terakhir mereka sekolah di sini. Jupiter terlihat sangat tampan dan juga berkharisma. Semua orang terpana saat melihatnya. Begitu pun dengan Moza, ia sangat kagum melihat pria yang selalu ia panggil paman itu.
Karena penasaran pada Jupiter, akhirnya Moza pun mendekati Alex. Ia ingin meminta nomor telepon Jupiter, berharap ia bisa mengenal Jupiter lebih dekat lagi. Alex yang sedang duduk dibelakang podium itu dikejutkan oleh kedatangan Moza yang tiba-tiba menarik jas yang sedang dipakai olehnya.
"Bocah nakal! Ada apa kau membuatku terkejut saja," ucap Alex.
"Maaf Paman, paru-parumu tidak apa-apa kan?" tanya Moza.
"Memangnya kenapa dengan paru-paruku? Paru-paruku sangat sehat karena aku selalu menjaganya dengan baik," jawab Alex.
"Oh syukurlah, aku hanya takut paru-parumu terkejut karena mendengar suaraku," ucap Moza santai.
"Ada apa kau kesini, pergilah kesana dengarkan motivasi dari Tuan Jupiter. Agar otakmu lebih pintar sedikit!" usir Alex.
"Tidak mau! Untuk apa aku mendengarkan motivasi dari orang lain, aku hanya ingin mendengar motivasi dari orang terdekatku. Dari keluarga misalnya,"
"Terserah kau sajalah," jawab Alex malas menanggapi Moza.
"Ada apa? Kenapa kau berada di sini?" tanya Jupiter yang baru saja selesai memberikan motivasi kepada para siswa
"Emmm... Paman, mau kah kau menjadi pelanggan pertamaku?" tanya Moza.
"Apa!" ucap dua makhluk luar angkasa ini dengan kaget, karena mengira jika Moza sedang menawarkan dirinya kepada mereka berdua.
"Aihh, kalian ini kenapa? Kalian tidak pernah beli kuota ya? Ayo Paman beli ya, aku sudah mencoba menjualnya tapi belum ada yang membelinya." ucap Moza, sengaja ia mengatakan hal itu agar ia bisa mengetahui nomor ponselnya Jupiter. Karena jika ia sengaja meminta, tentu Jupiter tidak akan memberikannya. Sifat Jupiter yang memang selalu tidak tega pada orang, langsung saja setuju saat Moza menawarkan kuotanya.
"Baiklah, isi yang banyak kalau perlu aku borong," ucapnya. Untung saja saldo bank digitalnya masih terisi hingga ia bisa mengisi ulang nomor ponselnya Jupiter hingga penuh. Setelah itu Jupiter langsung memberikan uang yang banyak pada Moza. Jupiter membelinya dengan harga sepuluh kali lipat.
"Terima kasih Paman, ya ampun... ya ampun uangku banyak!" gadis ini sangat antusias.
"Gunakan untuk biaya kuliahmu," ucap Jupiter. Namun, Moza langsung bersedih saat mendengar kata kuliah, itu membuatnya bersedih karena menurutnya itu adalah hal yang sia-sia. Bagaimana pun ia berjuang dan setinggi apa pun ia melanjutkan pendidikan. Itu tidak akan membuat ayahnya Hendrik menyayanginya.
"Aku tidak akan melanjutkan kuliah, aku mau menikah saja!" jawabnya asal dan kemudian pergi meninggalkan Jupiter dengan kebingungannya. Jupiter berpikir mungkin saja Moza tidak mau melanjutkan kuliah karena memang ia tidak punya uang.
"Anak yang malang," gumam Jupiter.
*
*
*
Sepulang dari sekolah Jupiter dipanggil oleh Bramana, ia sudah tidak sabar lagi ingin melihat Jupiter menikah. Karena waktu yang diberikan oleh Bramana sudah lewat dari perjanjian, dan sampai saat ini Jupiter belum juga membawa calon menantunya.
Dan disinilah Jupiter, ia sedang berhadapan dengan Papanya dan juga ibu sambung serta adiknya Venus.
"Sampai kapan Papa akan menunggu Jupiter, ini sudah lewat dari waktu yang Papa berikan. Kapan kau akan membawa calon menantuku?" tanya Bramana. Namun, Jupiter hanya diam saja ia sama sekali tidak menjawab pertanyaan Papanya karena ia merasa sangat bingung. Jangankan membawa calon menantu teman wanita bahkan pacar saja ia tidak punya.
"Apa mungkin dia hanya berbohong saja, hanya demi perusahaan anak itu rela membohongimu," ucap ibu sambung Jupiter ibu dari Venus.
"Tuan muda Jupiter tidak berbohong," jawab Alex.
"Kau hanya membela nya saja, dasar kacung!" ejek Venus.
"Aku tidak berbohong, besok aku akan membawa calon istriku kemari. Jadi ... persiapkanlah jamuannya." ucap Jupiter, setelah itu ia pun bangkit dan pergi meninggalkan mereka semua yang ada di ruangan itu. Alex pun pergi mengikuti kemana Tuannya pergi. Ia juga sungguh muak dengan keluarga bos nya ini.
"Tuan, apa benar anda akan membawa calon istri anda?" tanya Alex. Ditanya seperti itu, pandangan Jupiter langsung mengarah pada Alex.
"Bukankah, kau sudah ada calon untuk ku. Jadi kenapa kau bertanya padaku?" tanya Jupiter.
"Apa! Kenapa jadi aku?" tanya Alex, untung saja mereka berdua kini sedang berada di dalam mobil jadi tidak ada yang bisa mendengarkan pembicaraan mereka berdua.
"Hei meteor jomblo! tadi kau yang mengatakan kepada nenek sihir itu jika aku aku tidak berbohong. Kau bahkan berbicara sangat yakin tadi. Aku pikir kau sudah menyiapkan calon istri untukku?" tanya Jupiter.
Astaga makhluk planet ini mengatakan pada Alex tentang menyiapkan calon istri, apa ia pikir menyiapkan calon istri itu seperti seseorang sedang menyiapkan makan malam saja. Dia pikir semudah itu mencari calon istri dalam satu hari.
"Astaga Tuan, maksudku tidak seperti itu. Setidaknya berilah aku waktu agar bisa menyortir wanita baik-baik untuk menjadi istrimu. Kalau waktuku hanya satu hari, bagaimana bisa aku mencari calon istri yang sesuai dengan yang anda inginkan," tutur Alex.
"Yang terpenting dia harus kuat, karena dia akan menghadapi Nenek sihir dan anak kesayangannya." ucap Jupiter.
"Susah sekali, kebanyakan perempuan itu manja dan pasti tidak mau menghadapi nenek sihir dan anak kesayangannya." gumam Alex. Kedua makhluk jomblo ini pun langsung menghela napas kasar. Tidak mudah mendapatkan seorang gadis kuat dan tidak manja.
Saat keduanya sedang melamun, tiba-tiba mereka berdua dikejutkan oleh bunyi ponsel Jupiter. Jupiter pun langsung mengambil ponselnya karena takut ada pesan penting tentang pekerjaan. Ia pun kemudian membuka ponselnya dan terlihat ada pesan baru dari nomor yang tidak ia kenal.
" Hai Paman tampan, sedang apa?" Jupiter pun mengernyitkan keningnya merasa heran melihat pesan yang tertera di aplikasi hijaunya, siapa yang sudah mengirim pesan seperti ini pikirnya.
"Ada apa Tuan?" tanya Alex merasa heran dengan ekspresi Tuannya yang tiba-tiba aneh. "Lihatlah sendiri," ucap Jupiter dan kemudian ia pun memberikan ponselnya kepada Alex. Alex pun dengan sigap mengambil ponsel yang diberikan oleh Jupiter dan melihat pesan yang tertera di sana. jika Jupiter tidak menyadari siapa yang mengirim pesan itu lain hal nya dengan Alex yang langsung mengetahui siapa yang telah mengirim pesan itu kepada Jupiter.
"Astaga, ini pesan dari bocah keju itu." Alex geleng-geleng kepala melihatnya.
"Bocah keju?"
"Iya bocah nakal penjual kuota," jawab Alex dan memberikan kembali ponselnya.
"Aku tahu, sekarang." jawab Jupiter sambil tersenyum penuh arti.
*
*
*
Moza sedang menghabiskan waktunya di kamar sambil memakan makanan kesukaannya, yaitu makanan bulat yang terbuat dari tapioka yang dibumbui kacang yang sangat enak, yaitu cilok. Moza pun merasa bosan, hingga akhirnya ia melihat nomor Jupiter di ponselnya dan Moza langsung mengirimkan pesan padanya.
" Hai Paman tampan, sedang apa?" seperti itulah pesan yang dikirimkan oleh Moza.
Ting...
Satu pesan pun diterima olehnya, dan Moza tersenyum saat melihat Jupiter lah yang membalas pesannya. Moza pun dengan segera membuka pesan dari Jupiter. Namun, ia terkejut saat melihat pesan yang ia dapatkan. Hampir saja cilok yang sedang ia makan tertelan begitu saja.
"Mau kah kau menikah denganku?" Itulah jawaban pesan dari yang ia kirimkan.
"Oh ya ampun ... jadi Paman tampan itu jatuh cinta padaku? Pantas saja dia selalu memberiku banyak uang."
***
Jangan lupa tinggalkan jejaknya dengan like dan juga komentar serta gift dan juga vote 😘 😘😘