NovelToon NovelToon
First Love Rubi Salman

First Love Rubi Salman

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Hamil di luar nikah / Dikelilingi wanita cantik / Tamat
Popularitas:58.7k
Nilai: 5
Nama Author: fania Mikaila AzZahrah

Pertemuan dalam keadaan yang tidak biasa membuat keduanya memiliki hubungan hingga bertahun-tahun lamanya.

Tapi karena adanya ambisi dan keegoisan untuk balas dendam membuat ia memilih jalan pintas untuk memanfaatkan keadaan yang terbuka lebar di hadapannya.

Tapi gadis itu harus hamil di luar nikah hingga menghancurkan masa depannya dan membuat seluruh keluarganya dikucilkan dari Lingkungan serta kehidupan keluarganya, sedangkan pria itu menghilang hingga bertahun-tahun lamanya.

Fariz dan bundanya menjadi penyemangat hidupnya hingga bangkit dari keterpurukannya dan memulai kehidupan baru bersama seorang gadis kecil yang imut dengan pipi chubby yang sudah empat tahun lebih menemaninya.

Menjadi single parent diusianya yang masih muda dan tanpa ada ikatan pernikahan menjadi polemik tersendiri yang dihadapinya dan harus berpindah-pindah tempat demi psikis buah hatinya.

Makassar menjadi kota pelabuhan terakhir mereka untuk memulai hidup baru.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fania Mikaila AzZahrah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 4

"Kami bahagia loh dengan pencapaian prestasi Kamu bebs," timpal Jenar.

Mereka cipika-cipiki satu sama lainnya. Jenar sahabatnya Rubi yang selalu bersama kemanapun mereka pergi.

Mereka ikut bahagia dengan apa yang diraih oleh beberapa kakak senior mereka. Bahkan mereka berniat dan berjanji untuk ikut dalam perayaan perpisahan mereka yang diselenggarakan oleh BEM fakultas ekonomi.

"Bagaimana dengan persiapan kalian berangkat ke Bali, apa kalian jadi ikut?" Tanyanya Afrizal temannya Rubi.

"Insya kak, kami bertiga ikut, iya kan Rubi," tanyanya Jenar yang ingin memastikan bahwa kedua sahabatnya juga akan ikut.

"Itu pasti lah kak, kami semua sudah meminta ijin kepada kedua orang tua dan keluarga kok," timpalnya Sheila.

"Kalau Ruby gimana, apa kamu gak diijinin bunda kamu?" Tanyanya Afrizal.

Rubi tersenyum tipis," aku juga ikut kak, insya Allah tapi nanti balik rumah dulu ambil pakaian," sahutnya Rubi.

"Alhamdulillah kalau kalian jadi ikut bareng senior kalian, kalau gitu silahkan pulang ke rumah masing-masing kita ngumpul di bandara sebelum jam 3 sore," jelasnya Afrizal lagi sebelum meninggalkan tempat mereka.

"Siap kakak," jawab mereka serentak.

Pit… pit… suara klakson mobil seseorang yang cukup memekakkan telinga membuat Rubi segera menyelesaikan shalat asharnya.

"Ya Allah… itu pasti kerjaan Jenar, apa enggak tuli yah dengerin suara sebesar itu," ketusnya Rubi.

Rubi yang masih memakai mukenahnya lengkap menuruni tangga rumahnya lalu berlari kecil ke arah pintu.

"Hey! Tunggu sebentar aku baru selesai shalat ashar, matikan klakson mobilnya ganggu tahu," teriaknya Rubi dari arah teras rumahnya.

Jenar dan Sheila hanya tersenyum cengengesan menangapi kemarahan Rubi.

"Masih seperti dulu, belum berubah masih sering ngomel-ngomel kayak nenek-nenek saja," guraunya Jenar.

Beberapa saat kemudian, mereka bersiap untuk berangkat ke Bali Denpasar, setelah sampai di sana mereka akan melanjutkan perjalanan ke salah satu Villa milik salah satu temannya Afrizal.

Pesawat mereka sudah mendarat dengan selamat di Bandara Ngurah Rai Bali Denpasar.

"Syukur Alhamdulillah, akhirnya kita sampai juga, senangnya bisa menginjakkan kaki di tanah para Dewa dan Dewi," pujinya Rubi seraya merentangkan kedua tangannya sambil menghirup udara segar yang bertiup sepoi-sepoi menerpa ujung hijabnya.

"Jen, mobilnya kak sepupu kamu ada di mana?" Tanyanya Sheila yang tidak sabaran mencari keberadaan mobilnya Ando sepupunya Jenar yang kebetulan sudah lama menetap di Bali.

Sheila celingak-celinguk mencari kakak sepupunya Jenar yang diam-diam menjadi idolanya dulu waktu masih kuliah.

"Abang Ando!!" Teriaknya Jenar saat melihat batang hidungnya Ando.

Mereka berlarian menuju mobil yang sudah terparkir di depan pintu masuk bandara.

"Kalian sudah siap?" tanya Jenar yang duduk di kursi depan.

Sedanksn Ando yang sudah bersiap mengemudikan mobilnya. Temannya yang lain sudah berangkat duluan menuju lokasi tempat wisata villa yang berada di sekitar pantai.

"Yes, let's go," ucap mereka secara bersamaan.

Mobil mereka perlahan meninggalkan bandara menuju Villa yang ada di pinggiran kota Denpasar yang tepatnya berhadapan dengan pantai. Perjalanan baru beberapa kilometer yang mereka tempuh, tiba-tiba ada seekor kucing hitam yang melompat ke depan mobilnya.

Meong… meong..

Ciiiiiitttttt…. Suara ban mobil bergesekan dengan jalan aspal menjelang magrib saat itu.

"Astaghfirullah aladzim," Teriaknya mereka karena mobil yang mereka tumpangi berhenti dengan tiba-tiba agar tidak menabrak kucing hitam yang tanpa sepengetahuan mereka menyebrang jalan.

Ando segera menghentikan laju mobilnya kemudian mematikan mesin mobilnya itu. Dia kemudian berjalan turun ke arah depan mobilnya, tapi tidak menemukan keberadaan kucing itu lagi.

"Aaauuuhh! Apa yang terjadi Jenar?" tanyanya Rubi yang ketakutan dan mengeluh sakit karena keningnya terbentur ke arah kursi kemudi yang ada di depannya.

"Apa yang terjadi Abang?" Tanyanya Jenar.

"Abang tadi melihat ada seekor kucing hitam yang melompat ke atas kap mobilku," jawabnya Ando raut wajahnya juga ketakutan dan peluh keringat bercucuran membasahi pipinya.

Rubi menutup mulutnya, "Ya Allah… semoga kucingnya baik-baik saja," tuturnya Rubi sembari membuka pintu mobil.

"Abang Ando tidak apa-apa kan, apanya yang sakit Abang?" Tanyanya Sheila yang khawatir dengan kondisi dari Ando yang sama sekali tidak mengalami hal yang harus perlu dikhawatirkan.

Jenar maju ke depan memeriksa seluruh tubuhnya Ando seperti seorang dokter saja.

Jenar dan Rubi melirik sekilas ke arah Jenar," ini anak bukannya mereka mengkhawatirkan kami dengan kucingnya yang hampir saja ditabrak malah tanya keadaannya Abang Ando! Abang Ando tidak kenapa-kenapa kok, saya sama Rubi yang terkejut setengah mati," cibirnya Jenar yang menatap jengah ke arah sahabatnya itu.

Jangan lupa untuk selalu memberikan dukungannya terhadap First Love Rubi Salman dengan caranya:

Like Setiap babnya, Rate bintang lima, Favoritkan agar tetap mendapatkan notifikasi, Bagi gift poin atau koinnya dan klik iklannya juga yah kakak readers...

Mampir juga dinovel aku yang lain:

Merebut Hati Mantan Istri.

Duren, i love you

Bukan Yang Pertama

Cinta Pertama

Makasih banyak all readers… I love you all..

1
Ranny
sudah 2 kali loh Thor Rubi di ganti jadi Raisa
Oira Akiem
next
Oira Akiem
lanjut
Rosa Linda
ceritanya bagus
Natasya
lanjutt
Umu Mustafidah
up lg ka
Nurul Sarahmah
ko blm ad up lg
kavena ayunda
karma buat salman jd orang bejattt rasain anakmu mati
bunda f2: mampir juga kak ke karyaku, maaf yang terlambat, ditunggu ya...
total 1 replies
Umu Mustafidah
karma buat salman tuh.istrinya jatuh trus anaknya ga selamat
bunda f2: mampir juga kak ke karyaku, maaf yang terlambat. ditunggu ya...
total 1 replies
Umu Mustafidah
ko blm up ka
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: insya Allah besok kak kalau gak sibuk ikut kampanye 🤭✌️
total 1 replies
Berlian Indah
Rubi semoga baik saja
Berlian Indah
semoga Rubi selamat pulangnya
MauLya 💟andi
jahat
Berlian Indah
lanjut😘😘
Andara bia
kucing hitam di kampungku juga ada yg percaya gituan
Arinda
semoga ditolong dengan orang yang tepat
Masitha Hamrud💗
lanjut cerutanya suka
Zaenab ali Said
bagaimana tidak sakit kalau sudah itu kamu saja yang terlalu lugu 🤭✌️
Karmila Kaa
Salman kah yang mengirim chat tersebut
Amaira Singkil
kalau Rubi hamil kasihan nasibnya Bagus kalau Salman bertanggung jawab
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!