NovelToon NovelToon
OJO NGONO MAS'E

OJO NGONO MAS'E

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Perjodohan / Cintamanis / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Bennuarty

Dewi Sri, seorang gadis 23 tahun yang memimpikan kerja di kantoran. Gadis dengan penampilan biasa saja dengan logat Jawa yang medok. Dijodohkan dengan seorang pria yang lebih dewasa darinya. Yang seharusnya berjodoh dengan kakak tertuanya.

Lucky Albronze terpaksa menerima perjodohan dari orang tuanya karena balas budi berhutang nyawa. Padahal dia sudah punya kekasih hati yang di impikan menjadi pendampingnya kelak.

Dan mereka berdua menjadi punya kesepakatan dalam pernikahan, yang hanya untuk membuat orang tua masing-masing merasa bahagia.

ikuti kisah selanjutnya yuk!

🥰🙏 dukung author ya. makasih ❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bennuarty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HARI PERTUNANGAN

Semua keluarga telah berkumpul. Persiapan juga sudah rampung. Keluarga inti Sri sudah duduk rapi di ruang tengah. Tinggal menunggu dari pihak lelaki.

Sri sudah berdandan di kamarnya. Masih saja berdoa semoga saja pihak laki-laki tidak jadi datang. Jika itu terjadi, dia akan bersalto sampai tujuh kali di depan banyak orang.

"keluarga pak Frans sudah datang las?" tanya Welas pada Lastri.

"Bune bilang sebentar lagi. Masih di jalan" jawab Lastri.

Mendengar itu, Sri langsung menekuk wajahnya. Sebal sekali jika mereka ternyata bisa hadir. Doanya tidak terkabul.

"heh.. Ojo cemberut. Calon manten harus punya wajah ceria" lasti menyenggol lengan Sri.

"Iyo, Sri. wong wes dandan ayu ngene kok cemberut. Ntar ayu mu ilang" welas menimpali.

Sri semakin sebal saja melihat kedua kakaknya yang selalu menggodanya. Tidak mengerti perasaannya yang sangat tidak suka dengan pertunangan ini.

"Iisshh... cah ayu kok muka nya cemberut wae toh?"

Lastri mendekati Sri yang duduk di sisi ranjangnya. Menowel-nowel lengan Sri agar adiknya tertawa. Tapi Sri tidak bergeming.

"harusnya mbak Lastri yang dandan kayak aku sekarang" ujar Sri mangkel.

"Laaahh.. Ojo ngono Sri. Entar mas Dani marah Loh" jawab Lastri.

"Biarin lah" Sri melengos.

"Ojo Sri. Kamu tega kalau Ridwan jadi Ndak punya ibu?"

"ck.. pasti Ridwan mau lah. Ibune jelek"

"Hihiihii... Yo pantes bukan aku seng dandan kayak kamu Sri. Kan yang cantik itu kamu. Jadi pantesane yang jadi manten itu ya kamu" Lastri masih saja menggoda Sri.

Welas dan Lastri terkikik geli melihat Sri masih saja cemberut sebal. Tapi di luar kamar, sudah ramai berkasak-kusuk. Welas beranjak keluar kamar. memeriksa ada apa gerangan yang membuat para tamu menjadi heboh.

"Waaahh.. Sri. Calon mu wes datang Sri" seru Welas sambil menatap takjub ke ruang depan rumah.

Hati Sri terasa semakin berdebar-debar. Ada rasa gugup menyelimuti dirinya. Keluarga mempelai laki-laki sudah datang.

Lastri beranjak meninggalkan Sri. Ingin menyaksikan langsung bagaimana rupa calon suami adiknya. Mengintip dari ruang tengah, bergabung bersama anak-anak. berkumpul di ruang tengah.

Terlihat Warti sedang menyalami keluarga Frans. Ada Melani dan juga ada beberapa orang laki-laki lagi yang berdiri berjejer bersalaman dan masuk ke dalam rumah, sambil membawa banyak barang seserahan untuk keluarga perempuan.

Mereka duduk bersila di permadani tebal yang telah di sediakan keluarga Sri. Frans duduk berdampingan dengan Melani istrinya. dan beberapa lelaki yang lain duduk berjejer di samping Frans.

Penampilan mereka sangat terlihat mencolok. Semua para lelaki memakai jas lengkap. Sedangkan Melani memakai gaun mewah yang terlihat seperti istri seorang pejabat. Sangat kontras dengan penampilan dari keluarga Sri yang hanya biasa-biasa saja seperti orang kebanyakan.

Tampak seorang dari keluarga pihak lelaki terlihat sangat mencolok ketampanannya. Dan mereka langsung bisa menebak, bahwa dialah calon mempelai laki-lakinya. Wajah tampan dengan alis yang tebal dan mata yang tajam. Tampak menatap dingin dengan senyum yang di paksakan.

Beberapa orang lelaki keluar dari dapur membawa minuman dan cemilan untuk keluarga Frans dan untuk para tamu lainnya. Menghidangkan di depan mereka.

"Ayo dek Melani, silahkan di cicipi hidangannya" ujar Warti.

"ah, ya. terima kasih mbak" jawab Melani mengangguk dan tersenyum ramah.

Frans dan yang lainnya juga tersenyum ramah. Mencicipi hidangan yang telah di sediakan tuan rumah.

"Baiklah, karena keluarga dari pihak laki-laki sudah hadir, lebih baik kita mulai saja acaranya" ujar Darmo adik lelaki Warti, pamannya Sri.

"Sebaiknya begitu mas" jawab Frans.

"assalamualaikum warahmatullahi wa barokatuh"

"walaikumsalam warahmatullahi wa barokatuh" jawab semua orang yang ada di situ.

"Perkenalkan mas Frans, nama saya Naryo. Disini saya sebagai adik dari mbak Warti, mengucap selamat datang pada mas Frans sekeluarga ke kediaman mbak Warti"

tampak Frans dan melani manggut-manggut. tapi Lucky hanya diam saja menatap Naryo dengan seksama.

"Dan yang ini Dani, menantu tertua keluarga ini. Dan yang ini, Iyan. Yang juga menantu kedua dari keluarga ini"

Naryo memperkenalkan semua keluarga dari pihak perempuan kepada keluarga Frans.

"Jadi, kami ingin bertanya kepada mas Frans sendiri. Apa gerangan maksud dan tujuan panjenengan (saudara/anda) datang ke kediaman mbak Warti ini?" Naryo menyudahi bicaranya. menyerahkan setelahnya pada Frans.

Seorang lelaki dari pihak Frans memulai bicara. Sepertinya orang yang di tunjuk Frans untuk jadi pembicara.

"Assalamualaikum warahmatullahi wa barokatuh"

"Walaikumsalam warahmatullahi wa barokatuh" jawab mereka semua serempak.

"Perkenalkan mas, nama saya Nafis. Saya kerabat dari pak Frans. Saya di tunjuk oleh pak Frans untuk menjadi pembicara di acara ini" Nafis, lelaki paruh baya itu memperkenalkan diri.

"Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada keluarga ibu Warti sudah menyambut kami di sini dengan sangat baik.

"Jadi seperti yang keluarga dari pihak wanita telah ketahui, ini adalah pak Frans, lalu ibu Melani adalah istri pak Frans, dan pemuda tampan ini adalah Lucky putra dari pak Frans"

Nafis menunjuk keluarga Frans satu persatu. Lalu melanjutkannya lagi.

"Jadi, maksud dan tujuan kami datang kerumah ahli bait di sini adalah, ingin melamar putri dari pak Broto dan ibu Warti, yang bernama Dewi Sri, sebagai calon istri untuk putra pak Frans yaitu Lucky Albronze"

"bagaimana mas Naryo? apakah keluarga ibu Warti setuju?"

"Kami sebagai orang dari Dewi Sri, merasa setuju saja pak Nafis. Tapi kami juga perlu bertanya pada anak gadisnya sendiri. Sebentar kita panggil Dewi Sri"

Mendengar itu, Sri sudah bersiap-siap bersama Nunik.

"Sri, kamu yakin mau pake gigi tonggos sama tahi lalat palsu itu? entar kalau bune semaput (pingsan) gimana Sri?"

Sri terdiam. Memikirkan apa kata Nunik barusan. Masih memegangi gigi dan tahi lalat yang ia beli semalam.

"Kamu bukan cuma bawa diri mu Sri. Tapi juga nama keluarga mu" Nunik mengingatkan lagi.

"Iihhh.. kamu ini. Jadi temen kok bukannya mendukung aku malah nakut-nakutin"

Sri mencubit lengan Nunik. gemas sekali karena aksinya di peringatkan Nunik. Terpaksa Sri melepas lagi gigi tonggosnya dan tahi lalat palsu itu lagi. Tidak tega menyakiti hati ibunya.

Welas kembali ke kamar Sri. Mengajaknya ke luar kamar menemui calon suami. Dengan berat hati Sri menuruti saja. Berjalan menunduk dengan perasaan bercampur aduk.

Begitu melihat Sri muncul, keluarga dari pihak laki-laki, langsung menatap Sri terpesona. Frans dan istrinya tersenyum melihat calon menantu mereka. Merasa tidak salah menjodohkan putra mereka dengan putri Broto dari kecil.

Tapi lain lagi dengan Lucky. Pria itu menatap Sri tanpa expresi. Tajam menusuk tatapan itu. Untung saja Sri tidak melihat kepadanya.

Sri berdandan sederhana saja. Memakai kebaya modern dengan selendang yang menutupi kepalanya. Rambut pendeknya di kerly sedikit.

Sri di dudukkan di samping ibunya. Menunduk tak berani menatap keluarga calon suaminya.

"Nah, ini dia Dewi Sri yang di maksud tadi. Benar begitu pak Nafis?" tanya Naryo.

Nafis menoleh pada Frans dan melani. Mereka berdua mengangguk. Sementara Lucky hanya diam menatap Sri tak berkedip. Dia pernah melihat gadis ini. Yang di tabrak Beni asistennya tadi malam.

"Iya pak Naryo. Dewi Sri ini yang di maksud keluarga kami" jawab Nafis.

"Baiklah" Naryo menoleh menatap Sri. "Dewi Sri, Ini ada keluarga bapak Frans datang ke rumah kita dengan maksud melamar mu untuk putra mereka, Lucky Albronze. Bagaimana nak Sri? apakah kamu menerima lamaran ini?"

TIDAAAAKKKK!!!!

Tapi teriakan itu hanya ada dalam hati Sri. Ingin rasanya meneriakkan kata tidak saat itu juga. Kalau benar ia boleh memilih. Tapi pertanyaan itu hanya formalitas saja. Ibu sudah memintanya untuk menyetujui.

Semua orang menatapnya menunggu jawaban. Tapi Sri masih diam menunduk.

"Nduk, lekas jawab itu" Warti mencolek kecil lengan Sri sambil berbisik.

buneee.. kenapa Ndak ngerti perasaan ku tooohh..

Sri meremas tangannya sendiri. Meragukan jawaban apa yang harus di berikan. Melirik ibunya sejenak.

"Iya, paklik. Saya terima lamarannya" jawab Sri lirih.

"Alhamdulillaaaaahh..."

Serempak mereka menyambut jawaban Sri. Semua keluarga tersenyum bahagia. Frans menepuk-nepuk pundak Lucky dan merangkulnya. Menyatakan bahwa lamaran putranya di terima.

Bukannya turut bahagia, Sri malah merasa sangat nelangsa. Hidupnya sebentar lagi akan di kuasai lelaki yang tidak pernah ia kenal sama sekali.

"Baiklah pak Nafis, Dewi Sri putri kami telah menerima lamaran dari keluarga pak Frans. selanjutnya, silahkan nak Lucky memasangkan cincin pada putri kami Dewi Sri" ujar Naryo.

"Terima kasih saya ucapkan untuk keluarga bapak Broto almarhum, yang di wakili oleh pak Naryo. Yang telah menerima lamaran putra kami Lucky untuk menjadi calon menantu keluarga ini" jawab Nafis.

Nafis menyuruh beberapa orang dari pihaknya untuk menyerahkan seserahan ke tengah ruangan. Orang-orang itu bergerak membawa banyak seserahan ke tengah ruangan. Menjejerkan ya dengan rapi.

"Ini adalah seserahan dari anak kami Lucky untuk calon istrinya dan keluarga pak Broto, sebagai tanda ikatan pertunangan dan juga rasa terima kasih keluarga bapak Frans pada keluarga ini. Mohon diterima. Dan selanjutnya untuk putra kami Lucky, untuk memasangkan cincin pertunangan pada calon istrinya"

Melani menyerahkan kotak kecil beludru merah pada lucky, putranya. Dengan datar, lucky maju dan mendekati Sri. Duduk bersimpuh tepat di depan Sri. Menatap Sri yang masih tertunduk.

Semua keluarga heboh. Riuh menggoda kedua calon pengantin. Lucky hanya diam tanpa expresi. begitu juga Sri, dia malah merasa sorakan keluarga itu menambah rasa nelangsa di hatinya.

Lucky mengulurkan tangannya meminta Sri memberikan jari manis tangan kanannya. Sri melihat tangan kekar itu terulur di depannya tanpa berani mendongak melihat calon suaminya.

Karena uluran tangannya tidak bersambut, dengan berani Lucky menarik tangan Sri begitu saja. Sri terperanjat. reflek mendongak menatap pria di depannya.

Betapa kagetnya Sri melihat siapa lelaki yang akan menjadi calon suaminya.

Astaga!! ternyata si brengsek yang sombong ini yang harus jadi calon suami ku!!!!

Sri mendelik kaget. Menatap lelaki di depannya dengan pandangan marah dan rasa tak percaya.

Tetapi Lucky merasa tak bersalah. Dengan santai menggenggam tangan Sri dengan erat. Masih dengan melotot, Sri mencoba menarik tangannya. Tidak mau di pasangkan cincin pertunangan.

Tapi Lucky menahannya dan menatap mata Sri dengan tajam. Sri semakin melebarkan matanya mendelik marah. Menarik tangannya sedikit keras. Dan Lucky tetap menahannya dengan kuat.

Semua orang yang melihat itu terkikik dan mengira kedua calon pengantin sedang adu akting menunjukkan kemesraan mereka. Padahal Sri dan Lucky benar-benar dalam keadaan kesal bertemu lagi setelah kejadian tabrakan malam kemarin.

"Wah.. wah.. lihat lah betapa mesranya calon pengantin ini"

Naryo menggoda Sri keponakannya. Mendengar itu, Sri jadi tersadar bahwa mereka berdua menjadi tontonan kedua belah pihak keluarga. Sontak Sri malu dan menunduk. Mengendurkan otot tangannya menerima saja Lucky memasukkan cincin tunangan ke jari manisnya.

Lucky tersenyum skeptis menatap Sri. Merasa menang bisa berhasil memasukkan cincin ke jari manis gadis itu. Sri melirik marah pada Lucky. Rasanya ingin sekali mencakar wajah tampan di depannya ini.

Lucky cuek saja. Lalu mundur kebelang lagi. Duduk di tempatnya semula. Semua orang mengucap syukur dan bertepuk tangan.

"Baiklah. sekarang, resmi sudah Dewi Sri dan Lucky Albronze bertunangan. jadi sekarang kita menentukan tanggal pernikahan" ujar Naryo lagi.

"Benar pak Naryo. Begini, mengingat kesibukan putra kami Lucky, jadi kami meminta hari pernikahannya di laksanakan sesegera mungkin. Sebaiknya Minggu depan saja pak Naryo" ujar Nafis.

Naryo menoleh menatap Warti. sementara Sri juga menoleh menatap ibunya. mengisyaratkan jangan secepat itu. Tapi ibunya sudah mengangguk menyetujui.

"Baiklah. Kami setuju. Minggu depan kita laksanakan pernikahan mereka"

biuuuuung!! kenapa harus secepat ini siihh.. aku benci lelaki itu. dia yang buat lenganku berdaraaahhh!!

Sri mengumpat dalam hati. Melirik Lucky yang tersenyum skeptis menatapnya.

1
Sri Wulan
pahit, nggak bisa berkiti kiti aku sama ryan😁
Mimie Lilis
takut bacanya
Mimie Lilis
geting sh ng lucky
Mimie Lilis
pinter koe sri😁😁😁
Mimie Lilis
goool juga
Nurina Ningrum
Luar biasa
Anonymous
kaya ijad d Upin Ipin hobby nya pingsan/Grin/
Meiriyana
modus yg halal, lanjutlah
Meiriyana
Luar biasa
Suyatno Galih
wkwkwkwkk ana ana Bae ramane mobile di dol bijone moreng dikon pending disit, ok la othor lanjut
Intan Risma Wandy
seneng sih critane diatas tpi endinge nagung bget thor mosok rong lahiran wes barrrr 😥😥
Ilham Rochman
seru bangeeet... alu ceritanya menghanyutkan naik turun seperti rollcoaster
Ilham Rochman
huahahahahaaa.... modyar kowe Agned
Ilham Rochman
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Ilham Rochman
hahahaa... seruuu thoor..lanjuut
Intan Risma Wandy
kapok kowe ditingal sri mingat
Intan Risma Wandy
thorrrr loro atiku 😭😭😭
Intan Risma Wandy
moco novel iki mong nyekikik sriiii OJO NGONO MASE😃😃😃😃
Intan Risma Wandy
jambaken rambute Amira kui sriii ojo mong meneng ae xo gk omes aku
Intan Risma Wandy
dasar kucky pekok pegen ngetok palane aku 😇😇
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!