NovelToon NovelToon
TRACE OF LOVE

TRACE OF LOVE

Status: tamat
Genre:Komedi / Contest / Tamat
Popularitas:223.6k
Nilai: 5
Nama Author: lizbethsusanti

Kisah seorang gadis muda nan lugu yang berprofesi sebagai guru TK ditakdirkan bertemu dengan seorang duda beranak satu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Misi Dari Nenek Anjani

Kenes masih berurai air mata ketika ia mencoba untuk duduk di sebelah ranjangnya Nathan. Banyak alat medis tertempel di tubuhnya Nathan, kepalanya Nathan terdapat perban, kakinya Nathan memakai gips tergantung di atas ranjang dan Nathan belum sadarkan diri di ruang ICU VVIP. Hanya diperbolehkan satu orang saja yang menjaga pasien. Peraturan ketat dari pihak rumah sakit tersebut, membuat nenek Anjani, Dion, dan Arga hanya bisa menunggu di depan ruang ICU dengan terus memanjatkan doa.

Bunyi alat medis yang biasa disebut pasien monitor, berbunyi berirama seiring dengan rasa di hati Kenes semakin pedih. Kenes kemudian meraih tangan suaminya, dia genggam tangan itu dan berkata, "Kenes memaafkanmu Mas, jangan takut bangun Mas, Kenes nggak akan marah sama Mas. Bangunlah Mas, cepatlah sadar!" sudah satu Minggu, Kenes selalu mengatakan kata yang sama dan selama seminggu itu pula, nenek Anjani, Dion, dan Arga harus bolak-balik ke rumah sakit.

Kenes terus berada di samping suaminya dan tidak ingin pulang untuk sekadar beristirahat. Kenes pun hanya mampu makan sesuap dua suap nasi. Tubuhnya tampak lemah dan rapuh namun, tekad kuatnya untuk terus berada di samping suaminya, membuat Kenes masih bisa berdiri tegak dan kokoh.

Seorang perawat mendekati Kenes dan menepuk pundaknya Kenes, "anda makan dulu, biar saya yang menjaga suami anda"

"Terima kasih, Sus. Saya masih belum lapar. Saya ingin berada di samping suami saya saat suami saya membuka mata nanti karena saya........"

"Karena saya apa? uhuk....uhuk" Nathan membuka kedua matanya dan menggerakkan kepalanya pelan untuk menoleh ke Kenes. Kenes segera bangkit dan berdiri menatap suaminya dengan tangis haru ia mengusap pipi Nathan dan berkata, "akhirnya kamu sadar, Mas. Makasih sudah berjuang untuk kembali" perawat yang berada di samping Kenes, segera menelepon dokter yang menangani Nathan.

Nathan tersenyum dan berkata lirih, "hei! masih cengeng juga ya kamu" Nathan mengangkat tangan untuk mengusap air mata di pipinya Kenes.

Kenes tersenyum lalu menepuk pelan dada bidangnya Nathan, "kamu masih saja bercanda Mas, kami semua mengkhawatirkanmu"

"Berapa lama aku tertidur?" tanya Nathan sambil tersenyum lemas.

"Satu Minggu, Mas" jawab Kenes.

"Kamu sangat merindukanku ya, sampai menangis kayak tadi?" Nathan menatap Kenes sambil tersenyum.

"A...aku hanya mengkhawatirkanmu" Kenes merona menatap Nathan.

Tiba-tiba dokter dan tim medisnya datang untuk memeriksa kondisi terbarunya Nathan setelah tersadar dari tidur panjangnya. Kenes diharuskan untuk keluar dari ruangan tersebut dan kedua bola mata Nathan mengikuti arah perginya Kenes. Dia merasa tidak rela Kenes harus menghilang dari pandangannya.

Dokter dan tim medisnya segera memeriksa Nathan secara menyeluruh, selang lima belas menit, dokter kepala menyatakan kalau Nathan telah lolos dari bahaya dan bisa dipindahkan ke ruang rawat inap. Nathan segera melayangkan protes, "kenapa istri saya harus keluar tadi? saya masih merindukannya dan masih ingin berlama-lama menatapnya"

Dokter Leon yang menangani Nathan, terkekeh geli dan berkata, "sebentar lagi anda akan dipindahkan ke ruang rawat inap, nah! di sana nanti, anda bisa berlama-lama berduaan dengan istri manis anda"

"Stop! jangan memuji istri saya! hanya saya yang boleh mengatakan manis ke Kenken, istri saya"

Dokter Leon menghela napas panjang karena kesal mendengarkan ucapan menjengkelkannya Nathan lalu dokter Leon berucap, "Jangan lupa anda masih lemas dan tidak berdaya sekarang ini, mau saya suntik lagi biar anda tertidur panjang lagi dan tidak bisa memandang istri anda lagi, hmm?" dokter Leon berkata sembari mendengus kesal dan semua tim medis yang mengawal dokter Leon menggemakan tawa mereka.

Nathan hanya bisa menyahut, "sial!"

"Get well soon tuan Nathan" ucap dokter Leon sembari tersenyum tulus dan menepuk bahunya Nathan, kemudian dokter Leon dan semua tim medisnya meninggalkan Nathan

Selang satu jam kemudian Nathan sudah berada di dalam kamar rawat inap VVIP.. Nathan bahagia bisa menatap kembali orang-orang yang ia sayangi dan yang menyayanginya. Nathan terus mengulas senyum lebarnya karena, dia masih belum menyadari kaki kanannya memakai gips dan tergantung di atas ranjangnya.

Arga mendekati papanya dan menggenggam tangan papanya, "Arga senang doa Arga dikabulkan sama Tuhan. Papa selamat dan nggak menyusul mama ke Sorga"

Nathan mengusap lembut kepalanya Arga lalu berkata, "papa kan kuat seperti Gathotkaca, otot kawat tulang besi dan ....."

"Tampan seperti Arjuna" kekeh Arga. Arga hapal betul jargon andalan papanya itu dan semua yang berada di dalam ruangan VVIP itu segera melepas tawa renyah mereka, saat mereka melihat tingkah polosnya Arga.

"Kenapa semua tertawa, aku memang tampan kan?" protes Nathan, "iya kan, Kenken?"

Kenes hanya melempar senyum lebar ke Nathan lalu berkata, "mas mau makan apa? biar Kenes suapi"

"Than, istri kamu tuh kurang tidur dan kurang makan. Suruh istri kamu tidur dulu biar nenek yang akan menjaga dan mengurus kamu"

Nathan menoleh ke Kenes dengan perasaan hangat penuh kebahagiaan mendengar Kenes selalu berada di sampingnya selama dia koma, "Kenken, betulkah itu? mendekat lah!"

Kenes mendekati suaminya lalu Suami istri itu beradu pandang dan Kenes tersenyum, "itu karena, Kenes mengkhawatirkanmu, Mas"

"Tidurlah dulu kalau gitu. Apa makanlah dulu, biar nenek yang menjagaku dan nggak boleh ngeyel! ada Arga di sini, apa kamu mau Arga meniru sikap ngeyel kamu?" bisik Nathan sambil mengelus kepalanya Kenes.

Kenes menghela napas panjang lalu berkata, "baiklah Mas"

Kenes kemudian pamit ke nenek Anjani dan Dion, lalu merebahkan diri di atas ekstra bed yang disediakan di ruang rawat inap VVIP itu dan Arga segera menyusul Kenes. Kenes akhirnya bisa tertidur dengan nyaman terbebas dari rasa khawatir karena, suaminya telah sadar dari koma. Kenes tidur sambil memeluk Arga.

Dion akhirnya bangkit dan berkata, "saya balik ke kantor dulu kalau gitu nyonya besar, tuan. Saya lega tuan Nathan sudah sadar dan sekarang ini tinggal menjalani proses pemulihan"

"Makasih Yon" sahut nenek Anjani.

"Kamu jangan lupa selidiki siapa yang berani menabrakku"

"Baik tuan" sahut Dion lalu Dion memutar badan dan keluar meninggalkan kamar itu.

Nathan lalu menoleh untuk memandang istri dan anaknya yang telah pulas tertidur dengan senyum penuh cinta. Nenek Anjani kemudian menyuapi Nathan dan Nathan pun makan dengan lahap dan di saat dia hendak memiringkan tubuhnya, barulah ia sadar, kaki kanannya memakai gips, tergantung di atas bed, dan tidak bisa digerakkan.

Nathan segera menatap neneknya dengan sorot mata penuh kepanikkan lalu dia memekik, "Nek! kenapa kakiku?"

"Hanya memakai gips" sahut nenek Anjani.

"Hanya memakai gips? tapi, aku nggak akan lumpuh kan, nek?"

"Kata dokter sih nggak, cuma kamu butuh diterap.Nanti setelah kondisi kamu stabil kamu harus rutin setiap hari menjalani terapi, agar kamu bisa berjalan lagi seperti sedia kala"

"Diterapi? lalu apa yang akan terjadi kalau aku nggak mau diterapi?"

"Kamu akan pakai kursi roda selamanya" sahut nenek Anjani dengan santainya.

"Nek! kok judes gitu sih jawabnya" Nathan mendengus kesal.

"Nenek tuh sedih sekaligus merasa jengkel sama kamu. Apa kamu tahu, saat kamu masuk ICU di hari pertama, papa, mama tirinya Kenes, dan Keswari datang untuk menjenguk kamu. Untung saja Kenes ada di dalam ruang iCU dan tidak bertemu dengan Keswari karena, Keswari melayangkan protes gilanya ke nenek, Keswari menyalahkan Kenes. Keswari menganggap Kenes yang telah merebut kamu darinya dan kamu, kenapa kamu nggak cerita soal Keswari ke Kenes? Keswari menampar Kenes, kan? karena, Keswari terus berteriak histeris saat itu, mengatakan kalau dia akan menampar Kenes lagi dan lagi sampai satpam menyeretnya keluar. Untung saja Kenes sudah memaafkan kamu kalau nggak, udah nenek jewer kamu dari tadi"

"Pas koma dipanggil-panggil disuruh kembali, eh pas udah kembali malah diomelin" gumam Nathan lirih.

'Ngomong apa kamu?"

Nathan meringis lalu berkata, "hehehehehe, nggak ngomong apa-apa. Cuma nguap Nek, hehehehe"

"Apa kamu mencintai Kenes?"

"Nenek menyuruh Kenes tidur karena, nenek mau membahas soal ini?" tanya Nathan.

Nenek Anjani melipat tangan, "hmm"

Nathan menghela napas panjang lalu berkata, "aku mencintainya Nek. Entah mulai kapan tapi, aku sungguh-sungguh mencintai Kenes"

"Apa kamu akan tetap menceraikan Kenes sesuai dengan surat perjanjian yang telah kalian tandatangani?"

"Nggak Nek. Aku nggak ingin bercerai dengan Kenes"

"Apa kamu sudah melakukan itu?" tanya nenek Anjani dengan sorot mata berbinar-binar penuh harap kalau Nathan akan menjawab sudah namun, Nathan menggelengkan kepalanya pelan-pelan.

Nenek Anjani segera menepuk bahunya Nathan, "dasar bodoh! kamu tuh playboy, melakukan itu saja ke Kenes kok nggak bisa? kalau kamu belum melakukan itu, bagaimana bisa kamu mengikat Kenes?"

Nathan mendesah panjang, "Nathan nggak mau memaksa Kenken, Nek. Nathan akan melakukan itu lalu Kenken sudah mencintai Nathan dan memberikan itu dengan ketulusan hatinya dan bukan karena paksaan"

"Aissshhh! kelamaan. Nenek lihat, Kenes masih ragu membuka hatinya untuk kamu. Kalau seperti itu terus, maka akan terlambat bagi kamu, tahu-tahu kamu akan kehilangan Kenes, mau?"

"Tapi Nek, aku nggak tega kalau harus memaksa Kenken. Serahkan saja ke aku, Nek. Aku akan segera membuat Kenes membuka hatinya untuk aku. Aku ahli merayu cewek kan selama ini"

Nenek Anjani menghela napas, "cewek kamu yang dulu-dulu tuh matre semua. Hanya almarhum mamanya Arga dan Kenes yang nggak matre dan nenek lihat, kamu gagal mendapatkan hati almarhum mamanya Arga dan Kenes"

"Iya nenek benar juga. Tapi, jangan khawatir Nek, Nathan akan berhasil mendapatkan hatinya Kenes"

"Huuuffttt oke nenek percaya sama kamu. Nenek besok akan ke Turki dan akan berada di sana selama tiga Bulan, nenek harap pas nenek pulang nanti, kamu sudah memenangkan hatinya Kenes"

"Siap big boss" sahut Nathan.

Aku akan sukses menjalankan misi dari nenek Anjani kusayang, hihihihi. Nathan meringis di dalam hatinya.

1
Jue
Ceritanya Ok , Visual untuk pameran watak pun tip top , Setakat ini Good , Serta terima kasih kerana sudi singgah di Novelku ya Author
Ayukartika
kayaknya nenek anjani lg akting ni
Siena
lanjut
Siena
semangat
Fa Rel
nathan uda tdr kah sma.nora kok.sekamar
Tyara Lantobelo Simal
Mandi bareng
Win
Hadir kak😁

Mampir juga dong di novel aku

"Pernikahan impian"

Makasih
Neni_Queen
aamiiin🤲🤲
Siska Choice
aku mampir kak, membawa bom like dan komen.

salam dari Sekretaris Pilihan Milik Ceo Tampan

ditunggu feedbacknya 👋
Siska Choice
aku mampir kak, membawa like dan komen.

salam dari Sekretaris Pilihan Milik Ceo Tampan
Dewi Masitoh
♥️♥️♥️♥️♥️
ZasNov
Aku datang membawa 20 like Kakak..🤗
Sehat, bahagia & semakin sukses ya 🥰
Semangaaaatt ⭐❤️❤️❤️❤️❤️⭐
🦊⃫⃟⃤Haryani_hiatGC𝕸y💞🎯™
lanjut kak.. sukses selalu buat akak
🌹Rose❤️❤️
yaa, udah tamat Ternyata. Aku tunggu2, padahal selama ini. Aku kira gak up gara2 tangan lagi sakit.😁
Airin
Semangat kk..
ZasNov
Hai Kakak Author, aku bawa 20 like, rate bintang 5 & favorit ya 🤗
Sehat, bahagia & sukses selalu ya 🥰
Semangaaaatt ⭐❤️⭐❤️⭐❤️⭐
Rozh
💓💓
Puan Harahap
hadir dibab yg belakangan, dua like
Ezrahi
semangat ya
Quora_youtixs🖋️
lanjut 👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!