seorang gadis cantik berumur 20 tahun bernama ELIANA THOMPSON... tubuh nya yang mempesona bak super model seakan menggoda setiap laki laki yang menatapnya.
gadis yang biasa di pangil Ellis ini mempunyai ibu dan adik tiri yang sangat membencinya. alasanya tidak masuk akal yaitu tentang wajah nya yang terlalu cantik membuat iri kaum wanita termasuk adik trinya. sampai sampai mereka sering memfitnah Ellis kecil sehingga di marahi tuan Thompson.
Eliana kecil menagis , saat ia di marahi habis habisan oleh Ayah nya sendiri , ia tak pernah mendorong saudara tiri nya itu dari tangga , tapi malah ditudu seperti itu ..
" Ellis ! kenapa kau mendorong Ketrina haa ?" bentak Tuan Thompson murka pada Eliana kecil yang menagis
" hiks hiks ! Ellis tak pernah mendorong Ketrina Dad ! Ellis tak melakukan nya !" ucap Eliana terisak
" Sayang ! Momy tahu , kami ini adalah orang asing bagi mu , tapi setidak nya , hargai saudari mu sayang , mau bagaimana pun ia juga saudari mu !" Mona bersandiwara hingga membuat suasana menjadi memanas
" kau lihat itu Ellis ! bahkan mereka menyayangi mu ! minta maaf sekarang !"
" tidakkk ! Ellis tak salah ! hiks hiks mereka yang salah dad ! mereka iblis ! mereka jahat !"
plakkkk...tangan besar Tuan Thompson mengenai pipi mulus putri nya
Eliana kecil tersungkur memeggangi pipi nya yang panas , ia tak menyangka dady nya yang dulu tak pernah melukai nya walau seujung kuku pun , sekarang menamparnya karna kesalahan yang tak ia perbuat sama sekali ..
" hiks hiks ! Ellis benci dady ! hiks Ellis benci dady !" teriak Eliana kecil lalu melangkah berlari keluar pintu utama
Tuan Thompson terduduk memandangi tangan nya yang memukul sang putri ..tanpa sadar air mata nya menetes ...
" a...aku menampar nya !" lirih nya memandangi telapak tangan nya yang memberi terpaan panas pada putri nya
hari hari terus berlalu , Eliana kecil semangkin di buat sakit dengan dady nya yang sama sekali tak pernah peduli pada nya , perhatian pria itu hanya pada anak tiri dan istri baru nya , walaupun , kadang Tuan Thompson sering merasa bersalah pada Eliana , tapi ia terus di halangi Istri nya untuk menemui gadis kecil itu
sampai ketika dia dibuang sang ibu dan adik tirinya di sebuah hutan belantara sendirian.
" tinggallah kau disini" kata sang ibu mendorong Ellis kecil ke dalam hutan.
" apa salah Ellis momy hiks hiks" Ellis menangis cecegukan.
" salah kan wajah mu" kata sang ibu pada Ellis kecil berusia 10 tahun.
sang ibu dan adik tirinya berlalu pergi meninggalkan Ellis yang menangis . sedangkan adik tiri yang tersenyum melambai kan tangannya pada Ellis kecil
sampai ketika Ellis di temukan oleh seorang kakek dan membawa Ellis kecil ke jepang tempatnya tingal.
disana Ellis di ajari cara bertarung ala yakuza dan membuat obat obatan untuk mengobati lukanya sendiri.
saat sang kakek mulai sakit sakitan dan meminta sesuatu dari Ellis
" yuki , bisa kah kau menjalankan tanggung jawab persahabat kakek sayang " kata sang kakek yang mulai sesak nafas.
" apa Kek ? Yuki janji akan melakukan nya !" ucap Yuki menagis sesak
Kakek Yoshida menyerah kan satu buku Tua yang terlihat kuno , bahkan Pinggiran Benda itu tampak kusam termakan waktu
" kau tak perlu menemani nya sampai akhir ! buat dia kuat dan bisa menjaga diri nya sendiri Yuki !"
********
waktu semangkin berputar , saat selesai pemakaman Kakek Yhosida , gadis itu membaca setiap deretan tulisan rapi dalam sastra jepang itu ..
bahkan ia sudah tau kalau Tuan Muda Keluarga Wilson yang merupakan Pria Tampan yang menjadi impian wanita itu yang harus ia jaga ..
bahkan ia di buat geram dengan penghianatan di dalam keluarga sahabat kakek nya itu , apa lagi saat mengetahui pria itu ternyata dungu , tak seperti Tuan muda lain nya yang cerdas dan kejam
apakah Yuki yang dingin , tegas dan pemberani itu akan berhasil melaksanakan misi nya , apa kah gadis cantik itu malah berputar haluan ..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wilia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
operasi kecil ..
mata kedua gadis itu berkilat murka saat melihat keadaan dua manusia yang sedang menagis tragis itu , apa lagi darah yang keluar dari perut pria itu membuat mereka mengepalkan tangan nya ..
" Kelvin ! berikan ini pada Momy !" Yuki melemparkan sebotol kecil penawar racun yang telah ia buat , dengan sigap Kelvin menagkap nya dan lansung meminumkan nya pada Nyonya Sireen yang sudah pucat
" minum Mom ! ini penawar nya !" ucap Kelvin mengelus surai coklat itu
Aeron bernafas lega karna ucapan Kelvin , namun , ia terkejut melihat satu gadis cantik yang tak asing bagi nya , ia terus memperhatikan kelincahan kaki dan tangan gadis itu menerjang tubuh wanita itu ..
" kau yang akan mati ! kau manusia iblis yang tak punya hati Anel , hukuman mu belum sempurna tampa penyiksaan !" geram Yuki menendang dan meninju tubuh Anel hingga terguling menyedihkan
" bawa dia ketempat biasa ! aku belum puas menyiksa nya , terlalu baik jika mati sekarang !" ucap Yuki dingin , Yura mengangguk , ia menelfon anak buah nya untuk meringkus tubuh lemah nya
dengan hati yang bergejolak , Yuki berlari menubruk tubuh Aeron yang terbengong menatap nya , ia merasa bersalah meninggalkan pria ini , niat nya tadi hanya memberi pelajaran dan sedikit menjauh , tapi setelah ia pergi malah begini jadi nya ..
untung saja , anggota nya menghubungi nya waktu itu , jadilah ia bergegas kemari setelah menyelesaikan urusan nya di kantor Polisi
" ayo kita obati Luka mu !" Yuki memapah tubuh pria itu ke kursi roda nya kembali , mata Aeron tak lepas dari paras cantik Yuki , bahkan kulit mulus itu membuat nya gagal fokus ..
" ka.kau siapa ?" tanya Aeron heran , ia merasa tak asing dengan aroma mawar serta netra coklat itu , ia merasa dekat dengan gadis ini .
" jangan banyak tanya ! menurut lah , kau sedang terluka ! Yura , bawa Momy istirahat penawar nya,sedang bekerja sekarang !
" Tapi ! A..Aeron Te..terluka !" sambung Nyonya Sireen berusaha berbicara
" tenang saja Mom ! aku bisa mengobati nya , peralatan nya sudah di siapkan anggota ku ! istirahat lah , Yura kekamar ku setelah itu !"
Yura mengangguk , ia tahu Yuki akan mengoperasi kecil ala pengobatan nya tubuh gagah Aeron yang mulai pucat
Yuki mendorong kursi roda pria itu menuju Life , ia mempercepat langkah nya saat merasakan Pipi Aeron mulai dingin
" kau harus tetap sadar ! kau harus kuat , pria tak boleh lemah !" Yuki mencoba mengajak bicara pria itu , ia takut Aeron kehilangan kesadaran , setelah sampai ke lantai atas , Yuki dengan cepat melangkah menuju kamar Aeron , pria itu di buat bingung oleh nya , dari mana gadis ini tahu tentang seluk beluk Mansion nya ..
" berbaring lah yang tenang !" Yuki membaringkan Tubuh Aeron di atas ranjang King Size itu , ia mulai membuka dengan perlahan baju Aeron yang bersimbah darah
" kau mau apa ?"
" mencangkul ! kau pikir aku mau apa ? sudah jelas kau luka , ya harus aku obati bukan !" ketus Yuki mulai kesal
Aeron mengangguk , ia akan menurut kali ini , tapi mata nya masih tak bisa teralihkan kesisi mana pun , tetap saja pahatan sempurna wajah gadis itu membuat nya terhanyut dalam ..
" aaahh ! sakittt , jangan di tekan !" desis Aeron meringis saat jari Yuki menekan luka nya
" haisss ! luka mu tidak begitu dalam ! seharus nya peluru itu menembus usus mu , paling tidak ginjal mu pecah supaya operasi ku tak tanggung begini !" ucap Yuki tampa melihat Aeron yang membulat kan mata nya , peluru itu haya melukai kulit luar nya saja , walaupun benda itu tertanam di sana , tapi tetap saja itu biasa bagi Yuki
" kau menyumpahi ku ya ?" bentak Aeron tak terima
" kalau bisa begitu ! aku kan hanya berharap , apa salah nya bermimpi , sapa tahu kenyataan kan !" jawab Yuki seraya tangan nya yang melakukan aktifitas nya , ia sengaja mengalihkan rasa sakit pria ini dengan mengajak nya berbicara yang menguras otak ,
" kau sama saja seperti Kera Lama ku itu ! mulut kalian tak bisa di jaga !"
" memang nya kau memelihara Kera di sini ! wahh Tuan , bahkan kau punya Kera sendiri , pantas saja bentuk wajah mu seperti Spanse jantan , bapak nya ternyata !" Yuki terkekeh geli dengan ucapan nya sendiri , pria ini tak tahu , bahwa sebenar nya ia lah Kera yang di bicarakan pria ini
" jaga bicara mu ! lakukan saja tugas mu ! nanti akan ku bayar lebih , biasanya gadis seperti mu mau meminta sedekah dari ku kan , kau tahu Tuan Muda Keluarga Wilson itu sangat kaya , maka nya kau datang kesini !"
Yuki hanya mengangguk mengiyakan , pekerjaan nya hampir selesai , ia tak menjahit luka itu , tinggal keluarkan peluru nya dan masukan tumbukan tanaman herbal yang ia racik tadi , lalu perban
" duduk dulu ! aggak susah ini !" Yuki aggk sulit membelitkan perban itu ke perut suapek Aeron , ia harus memeluk pria itu baru lah ia bisa melingkarkan kain itu
" jangan modus !" ketus Aeron yang menurut , wajah nya dan wajah Yuki saling berbenturan , bahkan bibir Aeron bergesekan dengan pipi mulus itu , Aeron terpanah saat menatap wajah cantik Yuki yang terlihat Fokus membelit perut nya , bahkan Aeron tanpa sadar melekat kan bibir nya ke pipi lembut sebening embun itu
" Selesai !" Yuki kembali pada posisi awal nya yaitu aggak menjauh dari tubuh Aeron , Aeron merasa tak rela jika pipi lembut itu lepas dari bibir nya
" luka nya jangan sampai terkena air ! kau tak usah mandi , tinggal di lap sama kain basah saja !"
Aeron mengangguk , mata Yuki menatap benda empuk yang selalu ia peluk selama ini berada di samping bantal pria itu , otak nya bertanya tanya , kenapa boneka nya malah terduduk di situ ? bukan nya seharunya berada di kamar nya
" emmm ! Yuki !" panggil Yura dari depan pintu sana , ia datang bersama asisten Kelvin .
" apa kau membawa semua yang di perlukan ?"
Yura mengangguk , ia membawa leptop , serta tumpukan buku dan juga sebuah audio di tangan nya , Yura dan Kelvin melangkah mendekat ia menaruh peralatan itu ke atas ranjang Aeron ..
" ada apa ini ? itu barang barang siapa ?"
" nanti kau juga akan tahu ! jangan banyak tanya , sini , pakai dulu baju mu !" Yuki mengambil baju Aeron yang baru saja ia ambil dari dalam lemari sana , bahkan Aeron merasa gadis ini seperti istri nya yang tahu setiap baju yang ia suka dan tidak ..
" nanti saja ! ini masih panas , aku mau seperti ini dulu !" Aeron menolak memakai baju itu , bahkan baju kaos tipis serta celana santai nya itu sama hal nya dengan yang biasa Kera nya pilihkan
" Terserah kau saja lah ! pusing kepala ku !" gerutu Yuki melempar asal stelan tidur biasa pria itu , ia melangkah mendekati barang barang yang sudah Yura siapkan tadi
*************
**Votee And Like sayang ..
jangan lupa follow ig q ya guys😂 nntik follback balik .. nanti aq mau,send visual nya disana😊**