Kisah pilu yang dijalani oleh gadis yatim piatu dihari pernikahananya sendiri.
Suami yang tega menyewakan dirinya pada lelaki diluaran sana yang belum tentu ia kenal.
Tapi siapa sangka, ia justru dipertemukan oleh salah satu CEO terbesar di Asia yang telah menyewa dirinya.
bagaimanakah kisah kehidupan gadis cantik tersebut?
Instagraam: @iraurah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iraurah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perawatan
Pagi hari Dara terbangun dari tidur nyenyak nya, sedari malam wajahnya tak luput dari senyuman yang selalu menghiasi wajah cantiknya.
Dara melirik kesamping bermaksud untuk melihat Albert yang tidur disampingnya.
Tapi lelaki itu tak nampak disana, Dara langsung terduduk dari tidurnya.
Ia pun bangkit untuk mencari Albert di kamar hotel itu.
Dara berjalan ke arah kamar mandi dan mengetuk pintunya.
"Al..! " Dara mengetuk pintu sembari memanggil nama Albert beberapa kali, tetapi tak ada sahutan dari dalam.
Saat Dara mencoba membuka pintunya pintu itu pun tidak terkunci.
Clekkk
Dara membuka pintu kamar mandi tersebut dan tidak melihat sosok lelaki yang ia cari.
Lalu Dara berjalan lagi ke arah balkon berharap Albert ada disana.
Tetapi sayang, Albert juga tidak berada disana.
Dara menjadi uring uringan seketika, ia takut Albert meninggalkan dirinya dinegara orang sendiri.
Dara pun berlari memasuki kamar dan mengambil ponsel miliknya di atas nakas bermaksud menghubungi Albert.
Panggilan pertama dan kedua tersambung tetapi Albert tidak mengangkat telpon darinya, saat panggilan ketiga barulah pria itu mengangkat telepon tersebut.
Albert: Hallo?
Dara: Hallo Al? Kau sedang dimana? Kenapa tidak ada disini?
Tanya Dara bertubi-tubi dengan kekhawatiran yang terdengar dari suaranya.
Albert: Maaf sayang aku tidak memberitahu mu dulu tadi, aku tidak tega membangunkanmu, tidurmu nyenyak sekali.
Dara: Lalu sekarang kau sedang berada dimana Al?
Albert: Aku ada urusan sebentar diluar. Oh iya nanti akan ada seseorang yang akan membawamu keluar.
Dara menautkan alisnya saat itu, merasa bingung dengan yang dikatakan oleh Albert.
Dara: Seseorang? Siapa? Dan kenapa dia akan membawaku keluar?
Albert: nanti kau akan tau, mungkin sekitar jam 10 pagi dia akan datang. Bersiap siaplah dulu, aku masih ada urusan disini. Bye sayang
Albert mematikan sambungan telepon tersebut tanpa menunggu jawaban dari Dara.
"Apa aku benar-benar harus bersiap siap?" Tanya Dara pada dirinya sendiri.
Ia melihat jam di ponsel nya ternyata sudah menunjukkan pukul 09.10
Dara pun meletakan ponselnya dan berlalu menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
***
Kini waktu sudah menunjukkan pukul 10, Dara tengah duduk di bibir ranjang menunggu seseorang yang akan membawanya keluar.
Sudah lima menit berlalu tetapi orang itu tak muncul juga.
Baru saja Dara akan menghubungi Albert tiba-tiba suara bell berbunyi.
Dara yakin itu pasti seseorang yang Albert maksud.
Tak menunggu lama Dara pun membukakan pintu kamarnya.
Clekkk
Terlihat seorang wanita cantik yang sedikit kebule-bulean disana.
"Good morning Mrs" Ucap wanita itu pada Dara.
"I-iya" Dara sedikit tidak percaya diri menjawab sapaan wanita itu dengan bahasa Inggris, tapi bukan berarti dara tidak mengerti yang diucapkan wanita didepannya itu.
"Perkenalkan saya Marry, saya yang diperintahkan oleh Tuan Albert untuk menjemput Nona" Kata marry dengan sopan.
Dara tersenyum, ia sedikit lega karna wanita itu berbicara dengan bahasa Indonesia. Tadinya ia sedikit takut jika marry akan berbicara bahasa Inggris atau bahasa Perancis padanya.
"Emm... Marry, apa aku boleh tau kita akan pergi kemana?"
Marry tersenyum melihat Dara yang nampak ragu untuk bertanya.
"Nanti Nona akan tau kalau kita sudah sampai, sekarang lebih baik kita berangkat dulu"
Dara menarik nafas dalam, merasa tidak puas dengan jawaban yang Marry katakan. Jawaban itu sama seperti yang Albert bilang.
Dara pun masuk untuk mengambil tas miliknya lalu keluar lagi bersama Marry, mereka memasuki mobil yang sudah disiapkan.
***
Mobil mereka berhenti disebuah toko.
Dara dan Marry pun turun dari mobil yang mereka tumpangi.
Marry mengajak Dara untuk masuk ke dalam toko tersebut.
Mereka sudah disambut oleh seorang wanita bule yang sangat cantik.
Marry berbicara dengan wanita itu menggunakan bahasa Perancis yang dara sendiri tidak mengerti apa yang dibicarakan mereka.
Dilihat toko tersebut menjual berbagai gaun mewah dan elegan.
Mereka memilih beberapa baju dan menyuruh Dara mencobanya .
"Marry kenapa aku harus mencoba semua baju yang kalian pilih" Bisik Dara pada telinga Marry.
"Maaf Nona saya tidak bisa memberi tahu anda sekarang karna waktu kita tidak banyak, kita harus segera memilih baju yang cocok untuk anda setelah itu kita akan pergi ke tempat lain" Jelasnya pada Dara.
"Tapi.... "
"Ayok Nona, lebih baik anda mencoba bajunya dulu" Ucap Marry sembari mendorong Dara ke ruang ganti.
Marry tertawa geli melihat Dara yang kebingungan, ia juga sedikit kasihan pada Dara karna sudah mencoba berbagai baju yang lumayan banyak.
Setelah memilih baju yang cocok untuk Dara kenakan, mereka pun keluar dari toko pakaian tersebut dan masuk kembali kedalam mobil.
Kini mobil mereka berhenti disebuah bangunan berwarna pink.
jika dilihat dari luar bangunan ini sepertinya sebuah Salon atau tempat Spa.
"Ayo Nona kita masuk" ajak Marry yang di angguki oleh Dara.
"Marry untuk apa kita kesini?"
"Anda akan melakukan perawatan dari ujung rambut sampai ujung kaki Nona" jawab Marry yang membuat Dara semakin keheran-heranan.
"Tapi untuk apa? Aku tidak meminta melakukan perawatan seperti ini"
"Tapi Tuan Albert yang memintanya Nona" ujar Marry.
"Albert? Tapi kenapa?" merasa dilanda kebingungan Dara terus menanyakan hal itu pada Marry.
"Maaf Nona saya tidak tau, saya hanya diperintahkan oleh Tuan Albert"
Dan saat itu seorang wanita menghampiri mereka dan membawa Dara melakukan perawatan.
Dara di bawa kesebuah ruangan untuk melakukan Spa.
Setelah itu ia melakukan perawatan wajah dan juga melakukan manicure dan padicure dari kuku tangan hingga kuku kakinya.
Kegiatan dilanjutkan dengan melakukan perawatan rambut.
Rambut Dara diberi shampoo yang membuat rambutnya halus dan mengkilap.
Rambut Dara juga diubah menjadi model curly berwarna coklat semakin membuatnya cantik bak model internasional.
Lalu Dara dibawa ke tempat make up dan mengganti pakaiannya dengan pakaian yang mereka beli tadi.
Sebenarnya untuk apa aku melakukan ini semua? Apa aku akan menghadiri sebuah pesta?
Setelah selesai dengan semua kegiatan yang ia lakukan, kini Dara dan Marry keluar dari tempat tersebut dan memasuki mobil kembali.
Marry melajukan mobilnya menuju hotel yang Dara dan Albert tempati.
Hingga mobil itu pun terparkir sempurna di depan gedung hotel bercat putih.
"Marry sebenarnya ada apa ini? Kau membawaku untuk melakukan semua perawatan dan memakai baju seperti ini? Apa kita akan ke sebuah pesta? Tapi kenapa kau membawaku ke hotel?"
"Maaf Nona tugas saya sudah selesai sampai sini, anda bisa kembali kekamar hotel anda, lagipun ini sudah jam 8 malam" ucap Marry dengan sopan, ia terlihat sedikit kelelahan karna perjalan mereka yang lumayan jauh.
Akhirnya Dara pasrah, ia tak lagi memaksa Marry untuk menjawab pertanyaan darinya.
Dara pun keluar dari mobil itu lalu berjalan memasuki hotel.
Dara menaiki lift dan mencari kamar bernomor 121 yang ia tempati bersama Albert.
***
KIRA KIRA KENAPA YA DARA SAMPAI HARUS MELAKUKAN PERAWATAN SEPERTI ITU???