NovelToon NovelToon
One Night Recipe

One Night Recipe

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Cinta pada Pandangan Pertama / Chicklit
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Giant Rosemary

Kehidupan Amori tidak akan pernah sama lagi setelah bertemu dengan Lucas, si pemain basket yang datang ke Indonesia hanya untuk memulihkan namanya. Kejadian satu malam membuat keduanya terikat, dan salah satunya enggan melepas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Giant Rosemary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Agenda Lucas

Jadwal pemotretan Lucas akhirnya tiba, dan sebagai ganti karena jadwal liburan yang sudah ia rencanakan batal, ia memaksa Amori untuk menemani agendanya seharian nanti. “Yah, kalo gini mah gue bakal jadi nyamuk.”

“Apa maksudnya? Kenapa harus jadi nyamuk?” tanya Lucas tak mengerti, namun matanya sibuk memperhatikan Amori yang sedang menyiapkan obat juga vitamin paginya. Dani yang awalnya ingin menjelaskan pun menggulirkan matanya malas.

“Susah emang, ngomong sama bulepotan.” Amori terkekeh sambil menutup botol vitamin terakhir yang harus ia siapkan. Dengan sebuah wadah transparan berisi lima buah pil warna-warni dan segelas air di tangan kiri Amori menghampiri Lucas.

“Nih, minum dulu.” Lucas patuh dan meminum semuanya dalam sekali teguk.

“Keren.” puji Amori sambil menaruh wadah dan gelas ke meja. Sementara Lucas tetap pura-pura tidak mendengar, seperti biasa. Tapi senyumnya terbit dan tak pudar dengan cepat. Ia tidak pernah bilang pada Amori kalau ia selalu mendengar pujian kecil itu. Juga tidak pernah bilang pada Amori kalau pujian kecil yang singkat, spontan dan selalu diucapkan tanpa sadar sebagai kebiasaan itu selalu jadi bagian favoritnya setiap pagi. Selalu berhasil membuat dadanya berdebar dengan sensasi yang aneh tapi memabukkan.

“Lima belas menit lagi kita berangkat ya. Mor, jangan lupa jerseynya Lucas.”

“Ini beneran, saya nggak usah siapin makan siang, Dan? Jadwalnya seharian, kan?” Lucas menarik Amori untuk duduk di pangkuannya. Tapi mata Amori masih fokus pada Dani yang sedang mengatur agenda Lucas lewat tabletnya.

“Nggak usah. Pihak mereka yang bakal siapin semua. Notes makanan yang bisa dan nggak bisa dimakan sama Lucas juga udah gue kasih, jadi tenang aja.” Amori menghela. Tangannya melipat di depan perut ketika Lucas bergerak memeluknya dari belakang. Pada saat-saat seperti ini, degup jantung Amori bergerak lebih cepat dua kali lipat. Bukan karena tersipu tapi karena takut ketahuan disaat semuanya dalam kondisi sempurna.

Seperti yang sudah di jadwalkan, pukul 10 pagi mereka sudah berada di sebuah kantor majalah ternama untuk agenda pemotretan sekaligus interview singkat bersama Lucas, selaku salah satu peman timnas dengan latar belakang yang menarik.

Di sebuah ruang tunggu khusus, tatapan Amori terpaku pada sosok Lucas yang sedang didandani untuk kepentingan pemotretan nanti. Pria itu terlihat patuh, walau beberapa kali bertanya ini dan itu pada sang MUA yang menanganinya. Amori beberapa kali terkekeh, apalagi ketika Lucas terus menerus mengerutkan hidung saat wajahnya dibubuhi bedak tabur.

“Do i look funny?” Amori awalnya tidak sadar kalau pertanyaan itu ditujukan padanya. Tapi ketika Lucas membuka mata dan menatapnya lewat pantulan cermin ia terkekeh lagi.

“Sedikit. But you look good.” Lucas mencibir pura-pura kecewa.

“Denger nggak Mbak? Saya cuma good, nggak sampai handsome atau dashing.” hampir semua orang di ruangan itu tertawa karena candaan Lucas. Sementara Dani berlagak mau muntah dan Amori mengalihkan wajah karena terserang malu.

“Mungkin pacar Kakak lebih suka Kakak nggak pakai makeup. Lebih hot eh– hot gak tuh. Lebih enak dikecup nggak ada bedak eh–bedak.” Lucas tertawa mendengar orang yang sedang mengatur rambutnya terus mengulang ucapannya beberapa kali sampai membuat semua orang di ruangan ikut tertawa semakin menggoda.

“Is it true, Amor? Memang saya lebih hot kalau nggak make up?” Amori menutup wajahnya dengan kedua tangan.  Wajah hingga telinganya benar-benar terasa panas karena malu.

Sepanjang Lucas bersiap suasana sungguh menyenangkan. Lucas yang awalnya malas menjalani agendanya hari ini, jadi semangat dan mempermudah pekerjaan orang-orang yang bekerja untuknya. Tidak ada jobdesk tambahan untuk membuat mood seorang atlet nasional yang biasanya buruk karena jadwal padat dan kelelahan, agar baik sepanjang hari.

Mood Lucas dengan mudahnya baik karena suasana tim yang menyenangkan dan yang paling penting, karena kehadiran Amori.

Di sepanjang pemotretan juga Lucas menunjukkan senyum terbaiknya tanpa diminta. Dani yang melihat itu sampai melarang Amori untuk pergi kemanapun, bahkan untuk ke toilet. Amori sengaja diberikan tempat duduk terdepan, dekat dengan tempat duduk di fotografer yang bertugas hari ini.

“Gila, gue nggak nyangka hari ini bakal lancar banget. Kalau tau caranya dengan bikin itu kanebo kering jatuh cinta, udah gue usahain dari dulu.” Amori tak tau harus merespon apa. Ia memfokuskan perhatiannya hanya pada Lucas yang sudah mengganti jerseynya dengan setelan tuxedo.

Lucas terlihat sangat tampan. Bukan, bukan karena hari ini ia didandani dan memakai tuxedo. Tapi karena pria itu banyak sekali tersenyum. Kalau apa yang Dani katakan tentan Lucas yang sedang dalam fase jatuh cinta adalah benar, Amori akan dengan mudah mengakui hal yang sama. Sepertinya, ia juga jatuh cinta. Sejatuh-jatuhnya pada sosok Lucas yang tampan, hangat, dan juga mencintainya.

***

Agenda Lucas hari itu selesai lebih cepat dari seharusnya. “Besok gue nggak ada jadwal apapun kan, Dan?”

“Nggak ada. Ck, nanya terus dari tadi. Kalau mau liburan, sana deh pergi. Tapi inget, lo cuma punya waktu sampai hari Minggu doang. Jangan extend dan bikin gue pusing karena harus ngotak-atik jadwal lo.” tak mengindahkan omelan Dani, Lucas meraih tangan Amori dan bersiap pergi.

“Otak-atik itu apa, Amor?” katanya sengaja, sebelum keluar dari ruangan dan membuat Dani semakin kesal setelah sadar kalau kunci mobilnya dibawa Lucas.

Sementara itu Amori menatap Lucas dengan kening yang berkerut. “Kamu nggak capek? Biar saya aja yang nyetir.”

“Mana bisa saya biarin kamu nyetir. Lagian perjalanan kita jauh, Amor. Jadi kamu atur posisi bangku kamu senyaman mungkin, terus tidur. Saya tau kamu capek.” Amori ingin protes, tapi melihat Lucas yang tersenyum santai dan dengan perhatian membantunya memakai setablet, niatnya pupus. Ia tau kalau sekeras apapun ia mencoba, Lucas punya pemikirannya sendiri.

“Memang kita mau kemana?” tanya Amori ketika mereka masuk ke tol.

“Bandung. Saya googling tempat yang jauh dari ramai, tapi aksesnya mudah. Jakarta dan isinya terlalu padat, kita butuh refreshing sebentar, kan?” Amori tersenyum menyetujui. Liburannya ke puncak beberapa hari yang lalu sama sekali tidak bisa ia nikmati. Jadi sepertinya akan sangat baik jika ia bisa memiliki waktu liburan ke tempat yang tenang dan jauh dari hiruk-pikuk ibukota.

Lucas berulangkali melirik ke arah Amori yang menatap ke jalanan sambil tersenyum cantik. Tangannya meraih milik Amori dan mengecupnya beberapa kali. Amori menoleh, melihat Lucas yang masih fokus melihat jalan dengan senyum yang terpatri pada wajahnya. Dengan jahil ia menggoyangkan tangannya yang masih berada di genggaman Lucas hingga pria itu menoleh.

“Kenapa?”

“Hmmm.” Amori tak menjawab dan malah terus menatap Lucas dengan lekat. Membuat Lucas terkekeh salah tingkah karena perbuatannya.

“Amor, saya pikir kamu lebih baik tidur daripada ganggu fokus saya.” Amori terkekeh dan gantian mengecup punggung tangan Lucas.

“Oke.” katanya setelah menelan kembali ungkapan cintanya yang hampir keluar. Amori hampir melakukan hal bodoh. Ia tidak boleh menjebak Lucas dengan perasaannya, disaat dirinya masih menyimpan banyak rahasia di antara mereka.

***

Bersambung....

1
Lory_kk
Semangat thor, jangan males update ya.
Hazel Nolasco
Ngangenin deh ceritanya.
Luna_UwU
Saya butuh lanjutannya, cepat donk 😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!