SELINGKUH ( Selingan Indah, Keluarga Utuh )

Sejak kejadian Gio debgan ibu tirinya, Gio jadi berkawan akrab dengan Lena, dia sering main kerumah Lena dan seperti sudah jadi abang kandung sama adik² Lena.

Kadang dia tidur dirumah Lena bersama Riski, kadang mereka pergi bersama.

Gio malas tinggal dirumahnya, dia lebih suka dirumah Lena.

Suatu hari dia bertanya pada Lena , Lena pergi kemana sering keluar kalau pulang sekolah.

Lena tanpa ragu menceritakan segalanya pada Gio tentang kehidupan kelamnya.

" Kamu gak nyesal, gak mau pisah saja sama dia "

" Biarlah aku jalani Gio, tanpa bantuan dia dulu hidupku dan adik²ku entah seperti apa. "

" Apa dia mencintaimu . "

" Iya Gio . "

" Trus gimana dengan istrinya ? "

" Istrinya tahu juga . "

" Apa istrinya gak marah ? "

" Gimana mau marah, suami sudah berobat kemana mana tapi gak sembuh² . "

" Tapi, itu kan dosa Lena ? "

" Aku jalani saja Gio . "

" Nikah lah Lena . "

" Aku belum siap , aku kan masih sekolah Gio . "

" Kasihan kamu Lena "

Lena tertunduk air matanya jatuh membasahi pipinya, Gio memberikan tisu.

" Sudahlah Lena, lupakan, maafkan aku. "

" Gak apa² Gio, kamu sudah ku anggap saudaraku tapi rahasiakan ini , adik²ku juga gak tahu masalah ini . "

" Iya Lena . "

Hape Lena berdering.

" Halo mas . "

" Lena ke apartemen ya . "

" Iya mas . "

" Gio, aku dipanggil, kamu mau disini apa pulang . "

" Aku pulang Lena , "

Gio mengambil tasnya dan keluar dari rumah Lena.

Lena mandi dan siap² ke apartemen.

******

Di apartemen Bob sudah menunggu.

" Mas, udah lama ?"

" Belum sayang, mas kangen banget . "

" Lena juga kangen mas . "

Bob menggendong Lena ke kamar , tangannya menyusup ke blus Lena  Lena sudah tahu apa yang harus dia kerjakan tangannya langsung menjangkau bob kecil, dia berusaha maksimal membangunkannya tapi kali ini bob kecil agak bandel dia gak bangun², segala cara sudah dilakukan Lena.

Bob gak bisa diam, dia menggigit bagian² sensitif Lena tapi bob kecil belum bangun juga.

Akhirnya mereka lelah tanpa hasil.

Mereka duduk berdua di sofa tangan Lena masih bermain di bob kecil.

" Kenapa mas kok gak kayak biasa ? "

" Mas berantem sama mbak sayang . "

" Mbak kenapa , apa ini semua tentang kita ? "

" Iya . "

" Tinggalin aja Lena mas . "

" Kenapa kamu ngomong gitu, apa kamu sudah punya pacar ? "

" Bukan gitu mas, Lena gak mau mas berantem sama mbak, mbak lagi hamil . "

" Gak apa² biasa rumah tangga memang begitu, apa kamu mau pulang, mas lagi gak mud . "

" Ya udah Lena pulang aja ya . "

" Iya, pulang kerumah ya . "

" Iya mas . "

Lena memasang lagi bajunya dan keluar.

Bob juga keluar mereka turun lift berdua tapi naik dimobil yang berbeda.

Bob pulang kerumah, perasaannya gak enak setelah membentak Nia tadi.

Sampai dirumah, Nia gak ada yang ada hanya baby sittter dan anaknya Seruni.

" Mana ibu . "

" Belanja sama bibi, pak , kunci pintu . "

" Iya pak . "

Baru saja baby sitternya turun dari ranjang seruni Bob langsung memeluk dan menciumnya.

" Pak jangan . "

Bob merasakan bob kecil bergerak dia merebahkan Nisa di ranjang sebelah Seruni tidur dan menindihnya.

" Pak jangan , pak tolong jangan lakukan itu sama Nisa pak . "

Bob gak peduli dengan rengekan Nisa, pelan pelan dia mendorong bob kecil untuk menyambungkannya dengan gua Nisa karena Nisa berontak dia jadi terbantu dan.

" Krek . "

Nisa menutup mulutnya.

" Pak, sakit . "

Bob tetap tidak peduli dia terus menggoyang Nisa dan berakhir dengan kepuasan Bob.

" Nisa, ini uang simpanlah untuk kamu, jangan ngomong sama ibu ya, ini rahasia kita berdia . "

Nisa menangis.

" Sudah gak usah nangis, nanti mata kamu merah ibu dan bibi curiga . "

" Iya pak . "

Sejuta rasa puas membayang di wajah Bob karena dia berhasil menghidupkan bob kecil bahkan dia mendapat kenikmatan dari perawan Nisa, hingga  ingin mengulanginya kembali.

Bob langsung keluar meninggalkan Nisa  yang masih menangis.

*******

Lena pulang kerumah kembali masuk kamarnya dan tertidur.

Sore dia terbangun ada Gio dirumahnya.

" Gio kamu disini ? "

" Iya, aku bosan dirumah mending main disini sama adik² ganteng ini.

Mereka sedang main game bareng, Lena kedapur menyiapkan masakan untuk makan malam mereka, dia jadi kakak sekalian ibu sama adik²nya.

Untunglah dia bisa menyenangkan hati adik²nya.

Lena bingung, selama bersama Bob kejadian seperti tadi tidak pernah terjadi, apakah Bob sudah jenuh dengan dirinya.

Bukan Lena saja, Bob juga bingung.

Belum pernah selama bersama Lena bob kecil gak terbangun.

Dia ingat kembali kejadian bersama Nisa pengasuh anaknya, anak itu masih sebesar Lena , dia merengut kesuciannya, dia takut kalau gadis itu hamil nanti.

Pulang kerja Bob mampir ke apotik dan membeli pil KB .

Dirumah dia masuk ke kamar Seruni dan pengasuhnya, diam² dia meletakan pil KB dibawah bantal Nisa.

" Nisa simpan pil KB itu baik² dan hari ini makan satu, baca peraturannya . "

" Iya pak . "

Bob langsung keluar, untungnya bibi dan Nia masih di dapur dan Boni masih tidur.

Bob langsung kedapur.

" Hhhmm masak apa ini wangi banget, jadi lapar nih . "

" Mandi dulu mas , pasti enak dong ini masakan bibi. "

" Gak benar pak, ini ibu yang masak kok . "

" Ooh..udah pintar masak ya , ambilin baju aku

yok . "

Bob mengajak Nia kekamar dan dikamar Bob langsung merebahkan Nia diranjang, menciuminya.

" Mas kamu belum mandi . "

" Kan gak bau "

" Bau kantor . "

Mereka bergelut di ranjang.

" Mas, kamu jumpai anak itu lagi . "

" Gak, mas udah putusin dia . "

" Serius ? "

" Tu kok, mas bisa ? "

" Gak tahu mas juga . "

" Udahlah kita nikmati aja, mumpung bisa. "

Mereka teris bermain sambil sekali² mendesah dan mengerang .

Setelah selesai, mereka mandi dan keluar untuk makan malam.

*****

" Ayoo makan . "

Lena memanggil adik² nya dan Gio untuk makan, mereka makan bersama diruang makan, adik² Lena sangat akrab dengan Gio, mereka nampak gembira sekali.

" Riski, abang  nginap sini ya , nanti abang tidur di sofa juga gak apa² . "

" Gak apa bang , tidur sama Riski aja . "

" Horeee bang Gio tidur sini . "

Dua adik Lena nampak senang, besok memang hari Minggu mereka janji mau joging bersama.

Minggu pagi² sekali Gio, Lena dan adik²nya sudah keluar untuk joging bersama.

Mereka berlari lari kecil sepanjang jalan, bahagia sekali mereka, pulangnya mereka sarapan diluar.

Mereka berjalan kembali kerumah.

" Lena, aku merasa punya keluarga . "

Kata Gio.

" Iya, adik²ku juga senang sama kamu, jadilah abang yang baik untuk mereka . "

" Iya Lena, aki janji, aku akan menyayangi mereka, soalnya menyayangi kamu gak boleh . "

Gio tertawa, Lena memukul tangannya.

" Ki, jangan lupa, kita belanja mepasar . "

" Iya kak Riski gak lupa kok . "

" Aku ikut boleh gak ? "

" Gak usah bang, kami belanja di pasar

tradisional . "

" Gak apa² kok . "

" Ya udah ayo ikut, kita pakek baju ini aja, ganti sendal aja. "

" Dek, kalian mandi ya, kami kepasar belanja . "

" Iya kak . "

Lena mengambil kunci motornya, Riski juga dan mereka kepasar dua motor . "

Gio yang baru pertama kali masuk pasar tradisional membeli apa yang dia suka, sampai mereka pulang bawa tentengan banyak.

" Kamu beli apa Gio .? "

Tanya Lena.

Bongkar aja tas aku.

Mereka tertawa melihat apa yang dibeli Gio.

Mereka jadi sahabat akrab.

" Hari ini masak apa kita ? "

" Lena, bisa buat rendang gak, aku kangen makan pakek rendang yang biasa dibuat mama aku . "

" Bisalah, kak Lena apa yang gak bisa . "

Kata Riski.

"Oke, buat rendang . "

******