NovelToon NovelToon
REINKARNASI PANGERAN TERSEMBUNYI

REINKARNASI PANGERAN TERSEMBUNYI

Status: tamat
Genre:Action / Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Ilmu Kanuragan / Penyelamat / Tamat
Popularitas:13k
Nilai: 5
Nama Author: Retto fuaia

kenyataan yang menyakitkan, bahwa ia bukanlah putra kandung jendral?. Diberikan kesempatan untuk mengungkapkan kebenaran yang terjadi, dan tentunya akan melakukannya dengan hati-hati. Apakah Lingyun Kai berhasil menyelamatkan keluarga istana?. Temukan jawabannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Retto fuaia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DI MANA DIA?

...***...

Putri Lixin Beiye menarik paksa tangan Pangeran Jun Hie menuju kediaman Selir Mingmei, hatinya sedang bergejolak luar biasa.

"Istriku? Untuk apa kau menarik aku ke kediaman selir mingmei?." Pangeran Jun Hie menepis kuat tangan Putri Lixin Beiye. "Aku bisa jalan sendiri jika hanya untuk mengunjunginya." Wajahnya terlihat jutek.

"Tadi aku melihat dia sedang bersama seorang laki-laki." Ia merasa kesal. "Pasti dia membawa simpanannya masuk secara diam-diam ke kediamannya!." Suaranya terdengar keras.

"Tidak mungkin!." Bantah pangeran Jun dengan keras. "Jangan sembarangan kau jika berbicara!." Hatinya terasa kesal.

"Kau?! Kau membentak aku?!." Putri Lixin Beiye sangat tidak terima. "Baik! Kalau begitu kita lihat?! Apakah dia benar-benar istrimu yang setia?!." Ia juga meninggikan suaranya.

Pangeran Jun Hie tidak mau berdebat panjang, langsung saja menuju kediaman Selir Mingmei.

"Hmph!." Putri Lixin Beiye mendengus kesal. "Aku mengetahuinya, karena aku telah memasukkan mata-mata di kediamannya, tentu saja aku mengetahui adanya laki-laki yang masuk ke sini." Ia terlihat percaya diri.

Setelah itu ia juga menyusul pangeran Jun Hie, untuk melihat selir Mingmei yang mungkin sedang bermesraan dengan laki-laki itu?.

"Heh! Kau tidak akan bisa menghindarinya." Dalam hatinya merasa kesal.

...***...

Nona muda Xin Qian diam-diam memasuki Paviliun Daiyun, hatinya sangat cemas, tidak karuan sama sekali.

"Lingyun kai!." Panggilnya dengan suara keras. "Lingyun kai! Apakah kau ada di dalam?!."

Nona muda Xin Qian berlari masuk ke dalam, matanya begitu liar memperhatikan setiap ruangan yang ia lewati.

"Lingyun kai! Lingyun kai!." Teriaknya dalam keputusasaan yang ia rasakan.

Namun tidak ada jawaban sama sekali, hanya keheningan saja. Hatinya semakin gelisah, ia mencoba menuju ke arah kolam pemandian air panas, tapi sosok yang ia cari tidak ada di dalam ruangan pemandian air panas.

"Lingyun kai, kau ke mana?." Nona muda Xin Qian menangis sedih, dadanya terasa sesak. "Hiks! Hiks! Lingyun kai? Apa yang kau lakukan sekarang? Kau di mana? Kenapa tidak ada di sini?." Ia tidak dapat menahan air matanya.

Ia masih ingat, ketika Lingyun Kai berendam di dalam kolam pemandian air panas. Pemuda itu masih bisa tersenyum padanya, padahal luka di tubuhnya masih belum sembuh total.

"Kakak, nanti datang ke sini lagi ya?." Lingyun Kai tersenyum kecil. "Tunggu saya selesai mandi." Ia malah cengengesan.

Nona muda Xin Qian berlutut, ia memasukkan tangannya ke dalam kolam pemandian air panas, merasakan kehangatan air tersebut.

"Tuan muda! Tuan muda!." Teriak An Hong dari luar.

Deg!.

"Ada yang datang?." Nona muda Xin Qian segera bangkit, ia ingin melihat siapa yang datang.

"Tuan muda! Tuan muda!." An Hong membuka pintu, matanya menangkap sosok seorang wanita di dalam ruangan pemandian air panas milik Lingyun Kai yang dibeli satu bulan lalu sebagai tempat persembunyian.

"Maaf, saya datang ke sini untuk mencari tuan muda lingyun kai." Nona muda Xin Qian memberi hormat. "Saya tidak bermaksud kurang ajar."

"Jadi? Nona adalah nona muda tertua xin qian?." An Hong masih ingat.

"Jika ada wanita yang masuk ke sini, dia adalah nona muda tertua xin qian." Lingyun Kai memberi pesan pada An Hong. "Tapi tanyakan dulu namanya, jangan sampai salah orang."

"Baik tuan muda." An Hong memberi hormat.

"Ya, itu saya." Balas nona muda Xin Qian.

"Apakah nona muda melihat tuan muda?." An Hong tampak cemas. "Tuan muda belum kembali dari kemarin, saya pikir tuan muda ada di sini bersama nona muda."

"Apa?!." Dari reaksinya nona muda Xin Qian tidak mengetahui apa-apa. "Lingyun kai belum kembali dari kemarin?." Hatinya semakin cemas setelah mendengar informasi dari An Hong. "Belum kembali dari kemarin?." Ia mengulangi kalimat itu.

"Benar nona muda." Responnya. "Takutnya tuan muda mengalami masalah."

"Mungkin saja tuan muda lingyun kai sedang menjalankan tugas rahasia?." Nona muda Xin Qian masih berpikiran positif. "Sehingga ia belum bisa kembali ke sini?."

"Jika memang tuan muda mendapatkan tugas rahasia? Pasti beliau akan mengatakan pada saya, meminta bantuan pada saya." Hatinya cemas. "Kemarin saya pergi mencari informasi sesuai dengan perintah tuan muda." Ia mencoba mengingat apa saja yang telah terjadi. "Kami berjanji bertemu di sini, tapi tuan muda belum juga kembali."

Deg!.

"Apa? Bagaimana mungkin?!." Nona muda Xin Qian semakin panik. "Lantas? Kita mau mencarinya ke mana?." Air matanya jatuh begitu saja. "Apakah kau mengetahui? Kira-kira ke mana lingyun kai pergi?!." Ia tidak dapat menahan tangisnya.

An Hong sedang memikirkan kemungkinan yang akan terjadi pada Lingyun Kai.

Deg!.

"Jangan-jangan diculik paksa oleh tuan jendral?." Jantungnya terasa ma meledak memikirkan kemungkinan terburuk itu terjadi.

"Diculik paksa tuan jendral?!." Hatinya terasa sesak memikirkan itu, bayangan Lingyun Kai dihajar oleh Jendral Xiao Chen Tao langsung melintas di dalam pikirannya. "Diculik paksa?." Kepalanya terasa sakit.

"Eh?! Nona muda!." An Hong segera menangkap tangan nona muda Xin Qian agar tidak oleng.

"Apa yang harus kita lakukan? Tuan muda lingyun kai pasti dalam bahaya." Nona muda Xin Qian semakin panik, dadanya terasa sesak. "Tidak mungkin juga aku meminta tolong pada ayah." Nona muda Xin Qian menangis sedih. "Lingyun kai." Hanya bisa menyebut nama pemuda itu dengan bibir bergetar.

"Nona muda jangan menangis, saya akan mencoba mencari cara, untuk membebaskan tuan muda, jika memang diculik paksa oleh tuan jendral." An Hong menarik nafas dalam-dalam. "Nona muda pulanglah dulu, jika tuan muda telah kembali? Saya akan datang menemui nona muda." Bujuknya dengan pelan.

"Baiklah." Nona muda Xin Qian menahan tangisnya, ia juga tidak tahu harus berbuat apa untuk menyelamatkan Lingyun Kai, jika memang diculik paksa oleh Jendral Xiao Chen Tao.

"Aku harap kau baik-baik saja lingyun kai." Dalam hatinya hanya bisa berharap demikian.

...***...

Kediaman Menteri Xin Taio.

Menteri Xin Taio baru saja keluar dari kamarnya, menuju ruangan keluarga untuk sarapan bersama.

"Di mana xin qian? Kenapa ia belum juga ikut bergabung?." Matanya memperhatikan kehadiran anak-anaknya.

"Kakak pertama pagi-pagi sudah keluar dengan keadaan terburu-buru." Jawab Xin Mei. "Katanya mau mengambil pesanan."

"Apakah dia pergi bersama su yan?." Menteri Xin Taio mengambil cangkir kecil.

"Tidak ayah, pelayannya masih berada di rumah." Xin Mei melirik ke arah pelayan pribadinya. "Sepertinya kakak sedang mengejar sesuatu, sehingga pergi begitu saja."

"Jika dia telah pulang? Suruh menemui ayah ke ruangan baca." Menteri Xin Taio menahan diri agar tidak marah di pagi hari.

"Baik ayah." Respon Xin Mei.

Sedangkan yang lainnya hanya diam saja, tidak mau terlibat dalam masalah apapun yang akan didapat nona muda Xin Qian nantinya.

"Lanjutkan makan kalian." Menteri Xin Taio tersenyum kecil.

"Baik ayah."

Mereka hanya nurut saja, tidak mau merusak suasana hati Menteri Xin Taio di pagi hari.

"Aku harap dia tidak datang menemui gigolo rendahan itu." Dalam hati Menteri Xin Taio merasa kesal. "Aku benar-benar akan membunuhnya, jika dia masih berani mendekati anakku." Dalam hatinya sedang dikuasai oleh amarah.

***

Lingyun Kai berpura-pura tidak sadarkan diri, ketika ia merasakan adanya langkah kaki yang hendak mendekati ruangan ia disekap. Ternyata benar, yang datang adalah jendral Xiao Chen Tao dan Jianhong.

"Ayah memukulnya terlalu keras." Jianhong memperhatikan keadaan Lingyun Kai. "Jika ayah berniat membunuhnya sekarang? Maka niat kita membunuhnya di hadapan Kaisar tidak akan tercapai." Ia menahan tawanya.

"Rasnya aku sudah tidak sabar lagi ingin membunuhnya." Jendral Xiao Chen Tao mendengus kesal. "Apakah kau sudah lupa? Bahwa dia telah berani menggagalkan rencana kita! Bahkan junfeng rela meninggalkan kediaman ini! Demi melindungi wanita yang ia cintai?!." Amarahnya keluar begitu saja. "Tidak ada gunanya mempertahankan dia! Lebih baik dia mati sekarang juga!." Hatinya terasa membara. "Kaisar tidak perlu mengetahui, jika aku lah yang telah menukarkan anak bungsunya dengan anak bungsuku."

"Jadi? Langsung dibunuh saja ayah?!." Jianhong menatap bingung. "Apakah tidak berbahaya?."

"Kau tenang saja." Responnya santai. "Aku punya cara yang bagus untuk menutupi masalah itu." Jendral Xiao Chen Tao menyeringai lebar. "Jangan sampai terbunuh di sini, tapi terbunuh di rumah bordil!."

"Hahaha!."

Terdengar suara tawa yang keras dari mereka, membayangkan Lingyun Kai mati mengenaskan karena bercumbu dengan salah satu wanita malam. Kejadian itu diketahui oleh publik, sehingga membuat Kota Istana gempar.

"Bajingan! Kau memang bajingan xiao chen tao!." Umpat Lingyun Kai dalam hati. "Akan aku turuti keinginan kau! Tapi aku harap kau tidak menyesali atas apa yang telah kau lakukan padaku!." Ia sangat mengutuk rencana yang akan dilakukan oleh Jendral Xiao Chen Tao.

"Angkat dia!." Perintah Jendral Xiao Chen Tao. "Lakukan dengan baik!."

"Tentu saja ayah." Jianhong sangat penurut sekali pada ayahnya.

Bagaimana kelanjutannya?. Apakah yang akan dilakukan Lingyun Kai agar terbebas dari masalah?.

...***...

1
Nurcahyo Budi Susetyo
jgn lama2 updatenya thor....jd penasaran
Sarah Q. M
Sedikit saran aja kakak author, kalau misalnya ngasih flashback di novel mending dituntaskan dulu deh, jangan dulu balik ke timeline sekarang. Iya, aku tau kalau di live action emang suka begitu dan bisa-bisa aja. Masalahnya ini novel yang setiap perpindahannya aja wajib ada labelnya dulu kayak, "kembali lagi ke masa itu... " atau "Beberapa bulan yang lalu... " dan kalau mau dijeda dulu scene flashbacknya juga harus kasih label "kembali lagi ke masa kini " jadi mending kayak gitu dulu habis scene Lingyun Kai dibawa ke sana, terus scene sekarang dengan obrolan mreka yang dengerin ceritanya Kai, terus lanjut flashback lagi. Meskipun ini saran aja yah kalau mau bikin flashback yang dijeda dulu di cerita-cerita berikutnya.

Soalnya kalau kayak gini, pas pertama kali ada scene lanjutan dari flashback agak membingungkan pembaca tentang latarnya di awal banget. Meskipun pada akhirnya pembaca tidak sebodoh itu untuk belum bisa nebak kalau ini lanjutan flashbacknya /Smile/.
Rettofuaia: muehehehe
total 3 replies
Sarah Q. M
Yeyyy sudah direstui! 🤭
Rettofuaia: dah terdesak itu, makanya direstui daripada menerima hukuman berat
total 1 replies
Sarah Q. M
"Kau ini biasa apa?" kok aku jadi agak bingung yah sama kalimatnya. Typo kah thor? Gak enak di dengar dan bikin bingung untuk dicerna 🙂
Rettofuaia: woke,,, entar diperbaiki lagi 😂😂
total 1 replies
Sarah Q. M
Sepengetahuanmu~
Rettofuaia: hm,,, bagaimana sepengetahuan mu tentang pangeran Qiang Long
total 3 replies
Sarah Q. M
Kok pendek banget?. ceritanya terlalu seru sihhh 🤩
Rettofuaia: terima kasih selalu mendukung karya aku
total 1 replies
Sarah Q. M
Bentar, bentar... kakak pertama yang mana nih maksudnya?
Rettofuaia: 3 menitan keknya
total 5 replies
Sarah Q. M
keturunan Kaisar kayaknya semuanya punya sifat manja dan aura charming-charming yang kuat dan memikat yah? 💖 ✨
Rettofuaia: Kaisarnya aja manja apalagi anaknya 🤣
total 1 replies
Sarah Q. M
Lanjyuttt! Jangan berhenti!! (nada karakter merah putih one for all) 🤣
Sarah Q. M
"Tepis kuat tangan istrinya" gak sih harusnya? 🙂
Rettofuaia: salah ya?
total 3 replies
Sarah Q. M
Puas aku akhirnya beliau tau juga ☺
Rettofuaia: juga takut sama lingyun kai
total 1 replies
Ezza
lanjut terus kak jangan lama lama
Rettofuaia: akan diusahakan secepatnya
total 1 replies
Sarah Q. M
Kalau dipikir-pikir Kai identitasnya banyak bener dah. Apa gak pusing tuh keluarganya (all protagonis di sini) 😩. Ada Lingyun Kai, Wu Xian, Rua Yuxuan, dan yang paling membagongkan tentu Yang Mulia Pangeran Keempat. Buset banyak banget 😂.
Rettofuaia: hooh, tapi yang tau dia 1 orang cuma An Hong, dan Mingmei yang punya insting yang tinggi
total 3 replies
Sarah Q. M
Aku jujur agak kecewa sama alur Qianlong sama Lingyun Kai di cerita ini. Qianlong ini kayak kurang dapet spotlight gitu, padahal dia anak kandungnya Jenderal Xiao Chen Tao. Sayang banget kematiannya terlalu cepet. Anehnya pas baru tau dia anak jendral kayak la langsung nurut aja. Padahal 'kan harusnya dia lebih terikat sama keluarga yang udah bertahun-tahun bersamanya.

Terus, masa dia gak ada rasa sayang atau apa gitu sama keluarga kaisar yang udah besarin dia? Aneh aja gitu, kecuali emang dari awal dia udah gak suka sama "keluarganya" dan ngerasa saingan terus sama kakak-kakaknya buat jadi pewaris. Tapi, masalahnya, hal-hal kayak gitu tuh gak ada sama sekali di ceritanya. ☹️

Malah, kalau Qianlong gak terlalu disorot gitu, mendingan dia dijadiin protagonis aja. Jadi, dia nolak perintah jenderal dan milih ngelindungin keluarga yang udah nampung dia selama ini. Terus, dia kerja sama sama Kai. Itu pasti lebih keren, lebih seru, dan lebih epik! 😩

Nah, kalau kayak gini, Qianlong tuh kayak karakter yang nanggung banget. Mau dikasihanin, dia malah kayak gak tau diri karena berkhianat. Tapi, mau dibilang puas juga kayak "Rasain lo! Emang dasar anak bapaknya!" kita juga gak pernah dikasih liat gimana sifat Qianlong sebelumnya. Jadi, gak ada alasan buat kita ngerasa iba atau puas sama kematiannya. Akhirnya, karakter dia tuh kayak terkesannya gak ada gunanya, gak hidup, dan malah bikin bingung 😕❓.
Sarah Q. M: Ongeyy
total 4 replies
Ezza
lanjut terus kak
Rettofuaia: sedang diusahakan,,, masih menunggu dipublikasikan. terima kasih dukungannya ya 😘
total 1 replies
Sarah Q. M
Heh! Berani-beraninya kamu mengumpati An-hongku tercinta! 😤.
Meski dalam keadaan tak terkendali tetep agak sedikit kesal aku wak 😃.
Rettofuaia: Aman kok
total 5 replies
Sarah Q. M
Racun keramat ☠️💀
Rettofuaia: racun paling mematikan
total 1 replies
Sarah Q. M
Dimana Xin-qian thor?!! Dia harus tau Ruo Yuxuan itu Lingyun Kai!!!
Rettofuaia: sabar, masih ada lanjutannya
total 1 replies
Orimura Ichika
semangat author 😆😆😆✊
Rettofuaia: woke,,, 😍
total 1 replies
Sarah Q. M
Sedikit kasihan sih aku sama Si Qianlong yang mati. Tapi bersyukur juga karena dosanya belum sebanyak bapaknya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!